• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

annisayustisia

Riset Tepung Bulu Ayam Fermentasi untuk Pakan Ikan, Potensi Akuakultur Berkelanjutan 

Berita Friday, 16 May 2025

Tim peneliti dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi memanfaatkan limbah bulu ayam, sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan. Selama ini limbah bulu ayam dianggap sampah dan tidak bernilai ekonomis, tetapi kini dibuktikan melalui produk yang bermanfaat untuk menjadi pengganti dari bahan baku pakan ikan yang mahal. Penelitian dengan judul “Analisis Proksimat dan Asam Amino pada Olahan Ayam Tepung Bulu untuk Pakan Ikan” berfokus untuk memproses limbah bulu ayam untuk meningkatkan kandungan nutrisinya melalui metode fermentasi dan hidrolisis.

Sumber limbah bulu ayam didapatkan dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Berbah, Sleman. Metode fermentasi diaplikasikan oleh peneliti menggunakan probiotik serta proses hidrolisis kimia untuk memecah struktur keratin menggunakan asam klorida dan natrium hidroksida. Proses tersebut menghasilkan tepung bulu ayam dan dianalisis menggunakan uji proksimat untuk mengetahui kadar air, abu, lemak, dan protein, serta asam amino yang terkandung menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). Analisis dilakukan untuk menilai seberapa mampu metode tersebut dalam meningkatkan kualitas nutrisi bahan baku pakan.

Hasil penelitian membuktikan metode fermentasi dengan probiotik paling efektif dalam meningkatkan kualitas nutrien dalam tepung bulu ayam. Hasil kandungan protein kasar mencapai 78,18%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan metode lainnya. Selain itu, kadar asam amino esensial juga menunjukkan hasil yang menjanjikan, seperti isoleusin (14.763,26 µg/g), histidin (12.043,83 µg/g), glisin (326,51 µg/g), metionin (138,17 µg/g), arginin (33.321,63 µg/g), fenilalanin (22.815,65 µg/g), dan leusin (44.511,41 µg/g). Penemuan ini mengindikasikan potensi besar tepung bulu ayam terfermentasi sebagai sumber protein berkualitas tinggi.

Penelitian ini selain memberikan solusi bagi permasalahan limbah peternakan, tetapi juga dapat menjadi alternatif bahan pakan yang ekonomis dan berkelanjutan. Biaya pakan merupakan komponen utama dalam budidaya ikan dan mencapai 60–70% total biaya produksi. Dengan memanfaatkan hasil samping seperti bulu ayam yang diolah melalui fermentasi, diharapkan dapat mencapai efisiensi ekonomi tanpa mengorbankan kualitas pakan dan pertumbuhan ikan. Namun, efektivitas pakan ini masih perlu dikaji lebih terhadap performa biologis ikan seperti pertumbuhan, Feed Conversion Ratio (FCR), kecernaan, dan kesehatan ikan. Para peneliti menyadari bahwa meskipun kandungan nutrisi tinggi telah tercapai, kecernaan protein dari bulu ayam tetap menjadi tantangan besar. Struktur keratin pada bulu ayam sulit diurai oleh sistem pencernaan ikan, sehingga diperlukan pendekatan bioteknologi lebih lanjut, seperti penggunaan mikroba khusus atau enzim proteolitik yang lebih efektif dalam menghidrolisis keratin. 

Salah satu peneliti utama dalam studi ini, Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., menyampaikan bahwa pemanfaatan limbah atau by-product sebagai sumber pakan merupakan langkah strategis dalam menurunkan biaya produksi budidaya perikanan. “Namun demikian, pemanfaatan bulu ayam membutuhkan penelitian jangka panjang karena daya cerna bahan ini masih rendah. Diperlukan pendekatan seperti fermentasi mikroba atau teknologi hidrolisis enzimatik yang lebih aman dan efisien,” jelasnya. Beliau menambahkan bahwa potensi bulu ayam sebagai sumber protein pakan sangat besar, namun tantangan teknis masih harus dipecahkan secara ilmiah. Penelitian ini mendapatkan dukungan finansial dari Program Peningkatan Kompetensi Doktor Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini merupakan bentuk komitmen UGM dalam mendorong inovasi riset terapan yang berorientasi pada keberlanjutan dan pemberdayaan sumber daya lokal. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan awal bagi pengembangan pakan ikan berbasis limbah organik yang bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan di masa depan. Penelitian ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-2: Mengakhiri Kelaparan, poin ke-9: Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, poin ke-12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta poin ke-14: Menjaga Ekosistem Laut.

Penulis: Annisa Yustisia

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Menjelajahi Dunia Perikanan: Pengalaman Magang Atalie Safa di PPN Prigi Melalui MBKM

Berita Wednesday, 30 April 2025

Menjadi seorang mahasiswa bukan hanya sekedar menguasai teori di dalam kelas, tetapi juga melibatkan penerapan pengetahuan melalui pengalaman langsung. Hal inilah yang sedang dijalani oleh Atalie Safa Danella Laksita Khairah, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2022 dari Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Saat ini, Atalie sedang melaksanakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, yang dimulai sejak 10 Februari dan akan berlangsung hingga Juni 2025 mendatang. Program magang ini menjadi kesempatan penting bagi Atalie untuk menggali lebih dalam tentang dunia perikanan tangkap, baik dari sisi teknis maupun sosial di lapangan.

Selama menjalani magang, Atalie terlibat langsung dalam berbagai aktivitas operasional di pelabuhan, seperti pengurusan surat administrasi pelayaran, pengaturan perbekalan kapal, hingga pencatatan hasil tangkapan ikan. Ia juga belajar mengenai sistem kerja cold storage (gudang pendingin), serta pengelolaan lahan dan bangunan di sekitar pelabuhan. Melalui pengalaman ini, Atalie mendapat pemahaman mendalam tentang pentingnya efisiensi dan koordinasi antar unit kerja untuk menjaga kelancaran operasional pelabuhan. Atalie belajar bahwa selain keterampilan teknis, membangun hubungan yang baik antara petugas pelabuhan, instansi pemerintah, nelayan, dan pengusaha perikanan sangat krusial, terutama dalam situasi yang memerlukan koordinasi cepat dan dinamis. “Bekerja di sektor perikanan tidak hanya mengenai data dan teknik, namun juga penting untuk membangun komunikasi yang solid dan hubungan kerja yang baik,” ujar Atalie.

 

Magang di PPN Prigi memberikan banyak wawasan mengenai sektor perikanan, dan diharapkan lebih banyak mahasiswa di masa depan dapat merasakan manfaat serupa. Program ini diharapkan terus berkembang dan membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan praktis mereka. Harapannya, Departemen Perikanan UGM dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sektor perikanan dan keberlanjutan ekosistem laut melalui kolaborasi berbagai pihak, selaras dengan SDGs pada point nomor (4) Pendidikan Bermutu, (9) Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, (14) Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mahasiswa Perikanan UGM Belajar Budidaya Ikan Hias Melalui Program MBKM di Swasti Farm

Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk langsung terlibat dalam dunia industri perikanan. Salah satu implementasi program ini adalah kegiatan magang di Swasti Farm, yang berfokus pada budidaya ikan hias, khususnya ikan guppy. Magang ini memberi mahasiswa pengalaman praktis yang tidak hanya terbatas pada pembelajaran teoritis, tetapi juga pada keterampilan teknis melalui kegiatan lapangan. Program ini didampingi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan untuk memastikan proses pembelajaran berjalan efektif. Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aspek operasional di Swasti Farm, mulai dari perawatan larva ikan guppy hingga proses penjualan, serta mendukung pemasaran dan pengemasan ikan.

Menurut Alya Putri Mezzaluna, salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang ini, pengalaman yang didapat sangat relevan dengan mata kuliah yang sudah dipelajari di kampus, seperti Dasar Genetika, Dasar Akuakultur, dan Teknologi Pembenihan. Di Swasti Farm, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan seleksi dan penyilangan ikan guppy, dengan tujuan untuk memperbaiki genetik atau meningkatkan fenotipe ikan. Beberapa mata kuliah lainnya yang terkonversi selama magang ini antara lain Manajemen Hatchery, Budidaya Ikan Hias, dan Pemasaran Produk Akuakultur. Pengalaman lapangan ini memberikan pemahaman yang lebih aplikatif dan menyeluruh, sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh teori tetapi juga langsung terlibat dalam penyelesaian masalah di dunia industri perikanan.

Luna juga menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan magang di Swasti Farm. Ia mengapresiasi suasana kerja yang mendukung dengan rekan kerja yang ramah, sehingga membuat kegiatan magang berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Luna berharap agar program MBKM dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk merasakan dinamika dunia kerja yang sebenarnya, khususnya di bidang akuakultur yang memiliki tingkat kompleksitas teknis dan operasional yang tinggi. Ia juga berharap agar program MBKM mendapat dukungan lebih dari berbagai pihak, sehingga mahasiswa dapat terus mengembangkan wawasan, membangun relasi, dan mendapatkan pengalaman berharga di luar lingkungan akademik formal. Program ini sejalan dengan tujuan SDGs, yaitu Pendidikan Bermutu (SDG 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Menjaga Ekosistem Laut (SDG 14), yang mendukung kemajuan sektor akuakultur nasional.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Evaluasi dan Monitoring MBKM Teknologi Hasil Perikanan UGM di Beberapa Mitra Industri

Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tanggal 20–22 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di sejumlah mitra industri, seperti PT. Insan Citra Prima Sejahtera (Tuban), PT. Pan Putra Samudra (Cirebon), CV. Bee Jay Seafood (Probolinggo), PT. Algaepark Indonesia Mandiri (Klaten), PT. Alga Bioteknologi Indonesia (Semarang), PT. Sarana Tani Pratama (Jembrana), PT. Blue Star Anugrah (Pemalang), PT. Istana Cipta Sembada (Banyuwangi), PT. Blue Ocean Food Indonesia (Banyuwangi), PT. Bahari Biru Nusantara (Lamongan), serta Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (Yogyakarta). Selama kegiatan Monitoring dan Evaluasi, tim dosen pembimbing lapangan yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Amir Husni, Dr. Latif Sahubawa, dan Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc, Ph.D. melakukan kunjungan langsung untuk bertemu dengan mahasiswa serta pembimbing lapangan di tempat magang.

Dalam kunjungan tersebut, tim dosen terlibat dalam diskusi mendalam dengan pembimbing lapangan dan mahasiswa mengenai pelaksanaan program MBKM. Kegiatan evaluasi meliputi pembuatan laporan magang, bimbingan materi praktis, serta kemajuan dari proyek mini yang direncanakan oleh masing-masing mahasiswa. Di PT. Beejay Seafood Probolinggo, mahasiswa diberi arahan untuk berinovasi dengan mengembangkan produk siap saji, sementara di PT. Bahari Biru Nusantara Lamongan, pembimbing lapangan menyatakan komitmen penuh untuk mendukung proses penilaian magang. Di PT. Insan Citra Prima Sejahtera Tuban, mahasiswa didorong untuk menciptakan produk baru dari limbah pengolahan ikan, seperti kecap ikan, sebagai bagian dari proyek mereka yang inovatif.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas implementasi program MBKM di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, sekaligus memperkuat hubungan dengan sektor industri. Melalui bimbingan dan pengawasan yang berkelanjutan, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata yang lebih mendalam di dunia industri yang relevan dengan bidang studi mereka. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs, khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang fokus pada pemberdayaan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja dan mendorong inovasi berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Peringatan Hari Air: KMIP & HMTG UGM Gelar Aksi Restocking Ikan

Berita Thursday, 27 March 2025

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) UGM berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) UGM menyelenggarakan kegiatan restocking ikan dalam rangka Hari Air Tahun 2025. Restocking ikan merupakan pelepasan ikan ke suatu perairan yang menjadi habitat alaminya untuk menambah stok dan melestarikan ikan tersebut. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (15/3) di Desa Butuh, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Turut hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari kedua himpunan, perangkat desa, dan 30 orang anggota Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPBD-KUMKM).

Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan sebagai kata pembuka yang disampaikan oleh Kepala Desa Butuh, Suharyanto. Selanjutnya dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya manfaat air bagi manusia dan ekosistem. Dilanjutkan dengan diadakannya edukasi tentang restocking ikan, termasuk tujuan dan kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan restocking ikan. Mahasiswa KMIP UGM juga memaparkan beberapa larangan dalam menangkap ikan di sungai, seperti dengan menggunakan bahan peledak, racun, arus listrik, dan menangkap ikan saat musim pemijahan.

Setelah melakukan sosialisasi, perwakilan kedua himpunan bersama beberapa anggota LPBD-KUMKM bertolak ke sungai sekitar desa untuk melakukan penebaran benih ikan. Pada kesempatan tersebut, telah ditebar 1200 ekor benih ikan tawes dan 800 ekor benih ikan nilem. “Harapannya, restocking ikan tidak sekadar menebar benih tetapi sekaligus rehabilitasi ekosistem di sekitar Desa Butuh,” tutur Muhammad Imsak Ramadhani, perwakilan KMIP UGM. Dengan demikian, Hari Air tidak sekadar seremonial belaka melainkan bentuk pengingat dan ajang untuk melakukan aksi nyata bagi lingkungan.

Kegiatan ini mendukung terciptanya target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, poin 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjjutan, poin 14: Ekosistem Lautan, serta poin 15: Ekosistem Daratan

Penulis: Alycia Ayuning Ekaputri Sasongko

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Mahasiswa Perikanan UGM Jadi Finalis Pilmapres: Mewujudkan Gagasan Kreatif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan

Berita Thursday, 27 March 2025

Yogyakarta – Mahasiswa berprestasi dari Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Gerson Lewis, baru-baru ini berhasil lolos sebagai finalis dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas. Keikutsertaannya dalam kompetisi ini mencerminkan kemampuan akademik yang tinggi serta dedikasi untuk mengatasi permasalahan di bidang perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Motivasi untuk mengikuti Pilmapres dimulai dengan dukungan akademik yang diberikan oleh Fakultas Pertanian UGM. Dukungan tersebut membuka kesempatan untuk maju ke ajang Pilmapres tingkat Universitas. Persiapan untuk mengikuti ajang ini dilakukan dalam waktu yang singkat dengan waktu yang diberikan untuk persiapan hanya dua hari. Berbagai hal yang diperlukan, termasuk gagasan kreatif yang harus dipresentasikan, segera dipersiapkan. Gagasan kreatif yang diajukan Gerson Lewis berjudul “Implementasi Sistem Budidaya Resirkulasi Tertutup & Multitrofik Terpadu Pada Benih Bening Lobster Sebagai Solusi Mengurangi Penyelundupan dan Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan.” Gagasan ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap permasalahan sektor perikanan yang sering dihadapi nelayan, khususnya terkait penyelundupan benih lobster.

Portofolio yang mencakup prestasi, pengalaman organisasi, karya tulis, penghargaan, dan kontribusi terhadap masyarakat juga dipersiapkan. Selama proses persiapan, bimbingan diberikan oleh dosen pembimbing, Dr. Senny Helmiati, S.Pi. M.Sc., yang cepat tanggap dalam memberikan masukan mengenai gagasan kreatif. Keterlibatan dari Ketua Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., juga sangat membantu dalam proses administrasi.

Selama mengikuti Pilmapres, kesempatan untuk bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa hebat dari berbagai fakultas di UGM memberikan pengalaman yang sangat berharga. Saling bertukar ilmu dan perspektif antar bidang menjadi salah satu hal yang mengesankan. Beberapa tips untuk dapat lolos menjadi finalis Pilmapres diberikan berdasarkan pengalaman. Peserta diharapkan untuk terus mengikuti berbagai perlombaan guna meningkatkan kemampuan diri. Kegiatan kemasyarakatan dan organisasi juga sangat dianjurkan, dengan tambahan nilai jika peserta dapat menjalankan usaha. Kemampuan berbahasa Inggris menjadi hal yang sangat penting dalam kompetisi ini, karena menjadi salah satu penilaian yang sangat diperhatikan oleh juri.

Pilmapres ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan kesempatan penting untuk memberikan kontribusi nyata dalam masyarakat. Gagasan kreatif yang diajukan berhasil menempatkan Gerson Lewis sebagai finalis Pilmapres Universitas Gadjah Mada 2025, sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa perikanan turut berperan dalam menciptakan solusi untuk sektor perikanan.

Selain itu, gagasan yang diajukan sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan 14 tentang Kehidupan Laut, yang berfokus pada konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. Implementasi sistem budidaya resirkulasi dan multitrofik terpadu pada lobster berpotensi mengurangi praktek penyelundupan dan mendukung pelestarian ekosistem laut. Selain itu, gagasan ini juga berkontribusi pada Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal. Lebih lanjut, ini juga terkait dengan Tujuan 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, yang mendorong pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien dan berkelanjutan. Gagasan ini tidak hanya mengedepankan solusi praktis di bidang perikanan, tetapi juga mendukung pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan global.

Penulis: Sheva Muhammad Althaf

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Webinar SinnTech #23 Sharing Tips Peluang Karir di Kancah Internasional

Berita Thursday, 27 March 2025

Webinar SinnTech #23 yang bertajuk Successful Careers on the International Stage telah diadakan secara daring oleh Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM pada hari Jum’at, 21 Maret 2025 dan sukses menarik perhatian peserta dari UGM maupun luar UGM. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan mengenai berbagai peluang yang dapat diambil, khususnya bagi mahasiswa perikanan dalam pengembangan akademik, mendapatkan beasiswa, maupun tips karir setelah lulus. Webinar SinnTech #23 dibuka oleh Ketua Departemen Perikanan UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., yang menyampaikan bahwa pentingnya sesi berbagi ini dapat membantu mahasiswa menelaah lebih jauh tentang berbagai kesempatan di bidang perikanan.

Webinar menghadirkan dua narasumber inspiratif yang merupakan alumni Departemen Perikanan UGM dan telah melanjutkan studi di luar negeri. Narasumber pertama yakni Ardanti Sutarto membawakan topik yang berjudul Beyond Borders: My Path from UGM to International Organization. Dalam sesi ini, Ardanti Sutarto berbagi tips membangun jejaring profesional di luar negeri bagi orang yang baru memulai di ranah internasional. Memulai karir di organisasi internasional adalah impian bagi banyak orang, terutama bagi fresh graduate yang ingin memperluas wawasan dan pengalaman profesional. Namun, tantangan seperti komunikasi, persaingan global, dan keterbatasan finansial seringkali menjadi penghalang. Salah satu cara tercepat membangun relasi di luar negeri adalah melalui jejaring alumni kampus atau program pertukaran pelajar. Alumni yang sudah berpengalaman dapat memberikan rekomendasi dan informasi lowongan.

Narasumber yang kedua adalah Aniq Fadhillah yang memaparkan materi dengan judul Unlock Your Potential: Building a Thriving Career on The International Stage- A Sharing Session. Aniq juga berbagi mengenai strategi sukses dalam berkarir di organisasi internasional. Bekerja di lingkungan internasional menuntut kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam hal pemilihan kata dan budaya kerja. Kesalahan kecil dalam berbahasa atau gestur bisa berdampak besar pada profesionalitas. Fresh graduate juga harus memiliki keunikan dan skill yang dicari pasar agar dapat memberikan ‘wajah’ yang berbeda dari kandidat lainnya.

Webinar SinnTech #23 mendukung program Sustainable Development Goals yang mencakup SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Mengurangi Ketimpangan, SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan, yang mendukung pencapaian tujuan global melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

Penulis: Sheva Muhammad Althaf

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Membangun Kekompakan dan Solidaritas Mahasiswa Magister Perikanan lewat Malam Keakraban

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Program Studi Magister Ilmu Perikanan (MIP) Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Malam Keakraban (Makrab) sebagai ajang untuk mempererat hubungan serta memperkenalkan mahasiswa dari berbagai angkatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat-Sabtu, 21-22 Februari 2025 di LPP Villa Kaliurang, Yogyakarta, dengan diikuti oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM angkatan 2023 hingga 2024. Mahasiswa Fakultas Pertanian berangkat dari AGLC menuju lokasi acara pada pukul 15.00. Kegiatan resmi dibuka dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., bersama Ghufron selaku Ketua Panitia Makrab MIP UGM Tahun 2025. Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan perkenalan antar peserta untuk membangun kerukunan dan kebersamaan.

Kegiatan dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang menarik, seperti penampilan musikalis dan penampilan kebudayaan Ruanda oleh mahasiswa internasional Joas Iradukunda. Suasana semakin meriah setelah diumumkan pemenang dalam kategori pentas seni terbaik yang diberikan langsung oleh Dr. Eko Setyobudi. Selain itu, mahasiswa juga berbagi kisah tentang kesulitan mereka untuk mendaftar dan belajar di Program Magister Ilmu Perikanan sebagai acara penutup kegiatan hari pertama.

Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan sarapan bersama dan senam pagi. Untuk membangun kekompakan dan kerja sama tim, diadakan berbagai permainan seru, seperti estafet karet, estafet bola, tebak kata dengan gaya, gelon (gelas balon), laba-laba, game keseimbangan, dan estafet gelas bocor. Sebagai penutup acara Makrab Magister Ilmu Perikanan UGM, diadakan sesi tukar kado yang telah disiapkan oleh mahasiswa dan dibagikan secara acak melalui sistem undian. Setelah semua acara berakhir, mahasiswa berkemas dan kembali ke tempat masing-masing.

Kegiatan Malam Keakraban MIP 2025 berfokus pada berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), salah satunya adalah SDG 4 (Quality Education). SDG 4 ditampilkan dalam sesi diskusi akademik ketika mahasiswa berbagi pengalaman dan perspektif mereka tentang dunia perkuliahan. Kegiatan ini juga mendukung SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui senam bersama yang mendorong gaya hidup sehat dan permainan kelompok yang menciptakan kebersamaan dan kesehatan mental. Selain itu, SDG 10 (Reduced Inequalities) juga tercermin dalam keterlibatan siswa internasional yang hadir di acara ini, hal itu menunjukkan adanya keberagaman di lingkungan akademik. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan rasa solidaritas dan semangat akademik mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM untuk menghadapi tantangan akademik di masa depan.

Penulis : Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Aksi Nyata Mahasiswa KKN Perikanan UGM, Kharisma Pundhi Rukmana, dalam Pelestarian Laut di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Kharisma Pundhi Rukmana, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2021 di Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada 1 Juli-19 Agustus 2024 di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Kharisma menggunakan nilai-nilai dan pengetahuan yang dipelajari selama kuliah untuk mendukung konservasi laut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir setempat melalui pendidikan lanjutan. Tiga aktivitas utama yang dilakukan termasuk transplantasi terumbu karang, pelepasan penyu, dan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam program kerja sama dengan Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB).

Taman Nasional Bunaken adalah area coral triangle, sehingga fokus utama yang pertama dilakukan Kharisma dalam program KKN ini adalah transplantasi terumbu karang. Tujuan dari upaya ini adalah untuk mengembalikan keanekaragaman hayati terumbu karang yang telah rusak oleh perubahan iklim dan tindakan manusia. Kharisma melakukan transplantasi dengan metode yang telah ia pelajari di Kampus dengan menggunakan dua metode, yaitu bioreeftek dan web spider. Aktivitas ini tidak hanya menguntungkan keberagaman laut, tetapi juga mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang.

Program yang kedua yaitu pelepasan penyu dilakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian fauna laut. Kharisma dan tim melepaskan tukik bersama dengan Balai Taman Nasional Bunaken. Anakan penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dilepaskan ke habitat aslinya di laut. Penyu tersebut merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi, melalui program ini Kharisma dan tim berharap dapat meningkatkan populasi penyu di daerah tersebut. Selain itu, tindakan ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat terhadap pentingnya menjaga penyu agar tetap hidup di alam liar untuk generasi berikutnya.

Kharisma juga menjalankan program ketiga yaitu pemberdayaan masyarakat pesisir dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat lokal tentang cara mengelola sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Kegiatan KKN mendorong masyarakat untuk mengadopsi praktik pengelolaan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan. Melalui prinsip-prinsip yang dipelajari di perguruan tinggi, Kharisma menawarkan pelatihan tentang cara mengelola ikan dan hasil laut secara ramah lingkungan dan mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perikanan yang tidak bertanggung jawab.

Pelestarian alam bukan menjadi satu-satunya tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN. Kharisma, Balai Taman Nasional Bunaken, dan masyarakat setempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membantu masyarakat lokal menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan. Kharisma berharap bahwa kegiatan ini akan memberi masyarakat pesisir pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya konservasi alam dan memberi mereka kesempatan untuk menikmati keuntungan dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Selain itu, kegiatan KKN juga memberi kesempatan untuk mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya dan berpartisipasi secara langsung dalam masalah lingkungan. Kegiatan ini sekaligus mendukung Sustainable Development Goals poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) poin 14 (Ekosistem Lautan), dan poin 17 (Kemitraan  untuk Mencapai Tujuan).

 

Penulis : Annisa Yustisia

 

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Mahasiswa UiTM Jalani Magang di Perikanan UGM Guna Memperluas Wawasan Akuakultur

BeritaNews Friday, 24 January 2025

Mahasiswa jurusan Akuakultur dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Ali Imran, menjalani program magang di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM. Program magang dilaksanakan selama tiga bulan dari 7 Oktober 2024 hingga 24 Januari 2025. Ali Imran memilih UGM sebagai tempat magangnya setelah mendapat informasi dari UiTM. Faktor utama yang mendorongnya memilih UGM adalah reputasi Departemen Perikanan UGM yang unggul, serta Yogyakarta yang dikenal sebagai “kota pelajar” dengan lingkungan ramah dan penuh kebudayaan. Selain itu, dukungan beasiswa dari universitasnya semakin memperkuat keputusannya untuk melaksanakan magang di UGM.

Ali terlibat dalam beberapa proyek penelitian yang berkaitan dengan bidang keahliannya selama magang. Salah satu fokus utama magangnya berkaitan dengan bakteri Bacillus, terutama dalam proses hidrolisis bulu ayam untuk mempelajari enzim keratinase dan degradasi bulu ayam. Selain itu, ia berpartisipasi dalam penelitian probiotik dan membantu mahasiswa UGM dalam penelitian laboratorium. Ali merasa bahwa kegiatan tersebut memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk memperluas pengetahuan dan keterampilannya di bidang akuakultur di bawah bimbingan Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi.

Pengalaman magangnya membuat Ali terkesan, Ia mengatakan bisa mendapat kesempatan untuk belajar tentang budaya dan adat istiadat yang berbeda dari negaranya dan mendapatkan teman baru. Hal ini menjadi pelajaran berharga baginya untuk beradaptasi dengan lingkungan global. Selain itu, Ali belajar banyak tentang teknologi akuakultur terbaru yang belum pernah dia lihat di Malaysia. Dengan semua pengalaman ini, pengetahuannya tentang akademik dan dunia nyata menjadi lebih baik. Ali berharap pengetahuan dan kemampuan yang ia peroleh selama magang di UGM dapat diterapkan pada dunia kerja. Ia percaya bahwa magang mengajarkan softskill dan hardskill yang sangat penting bagi karir. Ali juga menyatakan harapannya agar Departemen Perikanan UGM terus memberikan peluang magang, terutama bagi mahasiswa dari luar negeri. Dia percaya bahwa pengalaman ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa internasional karena mereka dapat belajar dan berbagi pengetahuan di lingkungan yang mendukung.

Pilihan Ali untuk magang di Departemen Perikanan UGM menunjukkan bahwa reputasi institusi akademik sangat berpengaruh dalam menarik mahasiswa dari luar negeri. Dengan fasilitas Departemen Perikanan UGM yang lengkap, dosen kompeten, serta lingkungan akademik yang mendukung dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi Ali. Selama menjalani magang di Indonesia, Ali merasa beruntung memilih Departemen Perikanan UGM dan berharap pengalaman magangnya dapat bermanfaat di masa depan.

Program magang ini menunjukkan bahwa kerja sama internasional dalam dunia pendidikan sangat penting karena memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY