• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

kharisma.pundhi.rukmana

Pelatihan Peralatan Survei Kelautan 2025: Wawasan Data ADCP dan CTD untuk Aplikasi Ilmu Kelautan dan Perikanan

Berita Thursday, 17 April 2025

Jakarta, 27 Februari 2025 – Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) Korea-Indonesia telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Peralatan Survei Kelautan 2025. Pelatihan ini berlangsung pada 24-27 Februari 2025 di Gedung KIOTEC Ancol, Jakarta, dan menjadi program peningkatan kapasitas pertama yang digelar di lokasi tersebut. Sebanyak 40 penerima beasiswa ODA KIOTEC Master dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Pattimura (UNPATTI) turut serta dalam kegiatan ini. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis dalam penggunaan Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) dan Conductivity, Temperature, and Depth (CTD) yang merupakan dua instrumen utama dalam penelitian kelautan dan perikanan.

Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) digunakan untuk mengukur kecepatan arus laut pada berbagai kedalaman, yang sangat penting dalam studi dinamika oseanografi, pengelolaan perikanan, dan perencanaan infrastruktur maritim. Sementara itu, Conductivity, Temperature, and Depth (CTD) digunakan untuk mengukur konduktivitas, suhu, dan kedalaman air laut, parameter yang krusial dalam memahami karakteristik perairan serta perubahan lingkungan laut. Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan teoretis tetapi juga sesi praktik langsung, memungkinkan peserta untuk mengoperasikan peralatan survei di lapangan. Dengan pendekatan ini, peserta memperoleh pemahaman mendalam tentang akuisisi, analisis, dan interpretasi data oseanografi untuk berbagai aplikasi, termasuk pemetaan arus laut, pemodelan habitat perikanan, serta monitoring perubahan iklim dan ekosistem laut.

Materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan ini disampaikan oleh dosen yang berpengalaman didalam bidangnya. Peserta juga melakukan kegiatan praktik secara langsung dengan mengambil data langsung di Perairan Ancol yang kemudian data yang diperoleh tersebut diolah dalam kelompok sebagai mini project yang mengangkat isu Marine Science and Fisheries yang relevan dengan faktor oseanografi. Menurut Hana Cahya Maharani salah satu peserta Marine Survey Equipment Training, pelatihan yang dilaksanakan menjadi pengalaman berharga karena dengan menggunakan peralatan baru yang mendukung riset kelautan daan perikanan. Selain itu, dalam pelatihan ini saya merasakan ilmu yang baru mengenai perikanan khususnya pada bidang kelautan dan oseanografi dengan penyampaian materi yang menarik dan mudah dipahami” ujar Hana.

Komitmen kerja sama antara Indonesia dan Korea melalui proyek ODA KIOTEC semakin diperkuat dengan dukungan dari Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) serta Marine Technology Cooperation Research Center MTCRC sebagai lembaga pelaksana. Upaya ini bertujuan untuk terus mendukung penelitian, inovasi, dan keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.Keberhasilan ini mencerminkan pentingnya kerja sama internasional dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang ilmu kelautan dan perikanan. Diharapkan, para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk mendukung riset dan pengelolaan sumber daya laut secara lebih efektif di masa depan. Kegiatan ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin (8). Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infrakstruktur, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan


Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han)

Perikanan Bangga : Awardee Beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) di Departemen Perikanan UGM

Berita Friday, 21 March 2025

Yogyakarta, 18 Maret 2025 – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa program studi Magister Ilmu Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mahasiswa berbakat berhasil terpilih sebagai awardee beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), penerima beasiswa MTCRC program studi Magister Ilmu Perikanan total terdapat 6 mahasiswa dengan rincian 3 mahasiswa penerima lanjutan dan 3 mahasiswa penerima baru. Beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) adalah sebuah program beasiswa prestisius yang mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan. Beasiswa MTCRC merupakan bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam meningkatkan kapasitas akademik dan penelitian di sektor maritim. Melalui beasiswa ini, awardee mendapatkan kesempatan untuk mendalami ilmu kelautan dan perikanan dengan dukungan penuh dari MTCRC, termasuk fasilitas penelitian, pelatihan teknologi kelautan, serta bimbingan dari para pakar di bidangnya.

Penerima baru beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), Hana Cahya Maharani dan Fentriana Aji Prastiwi menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan mereka atas pencapaian ini. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh MTCRC. Beasiswa ini tidak hanya membantu kami dalam studi tetapi juga membuka peluang besar untuk berkontribusi dalam riset dan pengembangan sektor perikanan di Indonesia, dengan dukungan yang luar biasa untuk dukungan biaya perkuliahan, pendanaan publikasi, pendanaan kegiatan seminar, hingga berbagai pelatihan yang menambah kemampuan” ujar Hana. Fentriana menambahkan bahwa dukungan dari Departemen Perikanan UGM dan MTCRC akan menjadi modal berharga dalam mengembangkan keahlian mereka di bidang penelitian kelautan. “Kami berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan memberikan dampak positif bagi sektor perikanan Indonesia terutama dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, saya juga bersyukur dan senang melalui beasiswa ini dapat membantu mengurangi beban keluarga karena benefit yang diberikan dapat menunjang kegiatan perkuliahan program magister yang sedang saya jalani” ungkapnya.

Beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) sendiri telah mendukung banyak mahasiswa Indonesia dalam mengembangkan kapasitas akademik dan riset di bidang kelautan dan perikanan. Program ini diharapkan terus berlanjut dan semakin mempererat kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang sains dan teknologi maritim. Keberhasilan Hana dan Fena dalam meraih beasiswa ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi mereka, tetapi juga menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berusaha dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada point (4) Pendidikan Berkualitas, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infrakstruktur, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis             : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor                : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han), Prof.Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan 2025

Berita Friday, 14 March 2025

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) merupakan himpunan mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, UGM yang aktif dalam berbagai kegiatan baik didalam kampus maupun diluar kampus. Pada tanggal 22 Februari 2025, KMIP melakukan Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena secara langsung Ruang KPTUyang yang diikuti oleh Pembina KMIP, Tamu Undangan HMD/BSI yang berada di Fakultas Pertanian, Anggota KMIP 2025 yang terdiri atas Mahasiswa Perikanan Angkatan 2023 dan 2024.

Grand Launching KMIP kabinet Aruna Nawasena merupakan pengenalan serta pemaparan program kerja yang akan di selenggarakan dalam satu periode di tahun kali ini. Inovasi yang dibawakan dalam grand launching kabinet tahun kali ini berada dalam sesi pemaparan logo serta nama kabinet yang dikemas dengan video kreatif dan inovatif yang bertujuan untuk menyampaikan makna dari setiap elemen yang terdapat dalam logo serta makna dari nama kabinet yaitu Aruna Nawasena. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terpukau dan kagum terhadap video yang ditayangkan pada saat pemaparan. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja setiap departemen yang berada di KMIP dengan membawakan inovasi dan harapan baru di setiap pogram kerja yang telah di bentuk.

Kabinet Aruna Nawasena KMIP merilis total 8 Departemen dan 3 Pengurus harian, meliputi Ketua dan Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Kajian Strategis, Departemen Media dan Informasi, Departemen Jaringan Eksternal, Departemen Pengabdian Masyarakat, Departemen Kewirausahaan, dan Departemen Keprofesian Minat dan Bakat, serta Departemen Advokasi. Berbagai Departemen ini memiliki program kerja, fungsi, dan tugas yang berbeda sesuai dengan bidang masing-masing dengan harapan dapat berkontribusi, mengembangkan program kerja, dan membawa KMIP menuju inovasi dan kebermanfaatan

Kabinet Aruna Nawasena ini memiliki logo berupa kapal yang diartikan sebagai KMIP dan tiga layar di atas diibaratkan sebagai tiga program studi yang ada di departemen perikanan. Sealin itu, terdapat ombak yang selalu membersamai kapal diartikan sebagai 4 departemen internal dan 4 departemen eksternal. Diharapkan dengan elemen yang ada dapat bersama-sama mengarungi samudra dalam mencapai kejayaan. Aruna berarti fajar atau cahaya keemasan, sedangkan nawasena berarti karapan baru atau kebangkitan. Nama ini menjadi harapan dari Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan untuk menggapai harapan baru dalam mencapai kejayaan dengan nilai sinergitas, inovasi, dan loyalitas yang menjadi landasan dari terciptanya Kabinet Aruna Nawasena

Bintang Listyan Ramadhan selaku ketua KMIP 2024 mengungkapkan KMIP adalah kapal besar kita bersama. Dengan arah yang jelas dan kerjasama seluruh kru, saya percaya bisa menjadikan KMIP lebih bermakna, lebih inovatif, dan memberikan dampak yang positif. KMIP memiliki Navigasi sebagai arah untuk kita berlayar yaitu Sinergi, Loyalitas, dan Inovasi yang dimana navigasi tersebut kita gunakan sebagai landasan dari Visi dan Misi yang akan kita bawakan untuk pelayaran KMIP 2025. ”Mari berlayar bersama, membangun KMIP menjadi himpunan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan universitas hingga masyarakat. Karena dengan terciptanya Sinergi, Loyalitas, dan inovasi kita dapat mewujudkan tagline kita Bersama “Kehangatan dalam kebersamaan, berlayar wujudkan harapan” ujar Bintang. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada poin (4) Pendidikan Berkualitas, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Mukti Aprian, S.Kel., M. Si. (Han), Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Kuliah Umum Kepemimpinan Departemen Perikanan : Manajemen Organisasi dan Kiat Sukses Berkarier di Dunia Industri

Berita Friday, 7 March 2025

Yogyakarta, 27 Februari 2025 –  Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah umum kepemimpinan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2022. Acara ini diselenggarakan secara luring di Auditorium Harjono Danoesastro dan secara daring bagi mahasiswa yang sedang menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Narasumber kuliah umum kepemimpinan ke-2 ini adalah Bapak Danis Subiyantoro selaku Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri yang menjelaskan berbagai aspek penting dalam kepemimpinan, khususnya dalam menganalisis dan mengelola risiko bisnis di sektor perikanan.

Dalam acara tersebut, narasumber memberikan wawasan mendalam mengenai analisis dampak risiko sebagai pemimpin agar para mahasiswa diberikan pemahaman tentang bagaimana seorang pemimpin harus mampu menganalisis potensi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Kemampuan ini penting agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan bisnis. Selain itu, terdapat penjelasan mengenai manajemen risiko fundamental dalam mengelola operasional bisnis yang merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis yang berkelanjutan. Dalam kuliah umum ini, dijelaskan bagaimana manajemen risiko dapat membantu menghindari hambatan besar yang bisa mengganggu kelangsungan usaha di sektor pertanian/perikanan. Identifikasi dan pengukuran risiko bisnis sebagai prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi serta mengukur risiko bisnis juga menjadi pembahasan utama.

Dalam pemaparan yang disampaikan, dijelaskan bahwa manajemen risiko sangat penting mengingat semakin kompleksnya produk di industri pertanian/perikanan serta perkembangan teknologi digital yang pesat. Dengan manajemen risiko yang baik, pelaku bisnis dapat memberikan informasi yang akurat, memudahkan pengawasan, serta menentukan langkah strategis ke depan. Pendekatan dalam manajemen risiko mencakup identifikasi risiko secara proaktif dan menyeluruh, pengukuran, pemantauan, serta pengendalian. Strategi yang dapat dilakukan meliputi Mengambil langkah langsung untuk mengatasi risiko, menerima risiko dengan memahami dampaknya, menghentikan aktivitas yang memiliki potensi risiko tinggi, mengalihkan risiko kepada pihak lain, seperti perusahaan asuransi.

Salah satu mahasiswa dari program Manajemen Sumber Daya Akuatik, Zuhdi Ardi, menyampaikan bahwa kuliah umum ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan risiko, tidak hanya dalam bisnis tetapi juga dalam kehidupan pribadi. “Kuliah ini menambah semangat saya untuk terus belajar mengelola keuangan pribadi serta meniti karir di industri perikanan dengan lebih matang,” ungkapnya. Dengan adanya kuliah umum kepemimpinan ini, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan industri di masa depan dan mampu menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif untuk mencapai keberlanjutan bisnis yang lebih baik. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada SDGs (4) Pendidikan Bermutu, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Pemberdayaan Santri dalam Bidang Perikanan Budidaya di Pondok Pesantren Aqwamu Qila

Berita Friday, 14 February 2025

19 Januari 2025, Pondok Pesantren Aqwamu Qila – Program Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali dilaksanakan di Pondok Pesantren Aqwamu Qila, sebuah lembaga pendidikan yang mengintegrasikan ilmu agama dengan keterampilan praktis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang bertujuan untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian tersebut dilakukan dengan melibatkan santri dan mahasiswa dalam bidang perikanan budidaya, sebuah program yang bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan mereka.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung di Pondok Pesantren Aqwamu Qila ini berfokus pada pemberdayaan santri dalam budidaya ikan lele. Dengan adanya program ini, para santri diberikan kesempatan untuk belajar dan berpraktik langsung dalam kegiatan perikanan yang memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi. Santri diharapkan dapat memanfaatkan keterampilan ini setelah mereka menyelesaikan pendidikan, baik untuk pengembangan usaha mandiri atau untuk bekerja di sektor perikanan. Agenda utama dalam kegiatan ini adalah pelepasan 4.000 bibit ikan lele ke dalam kolam budidaya yang telah disiapkan sebelumnya. Pelepasan bibit ikan lele ini bukan hanya sekadar acara simbolis, tetapi merupakan langkah awal bagi santri untuk langsung terlibat dalam kegiatan budidaya ikan. Dengan bimbingan dari tim akademisi dan praktisi perikanan, mereka diharapkan dapat mengelola kolam ini hingga masa panen. Langkah ini menjadi momen yang penting dalam membekali mereka dengan pengalaman praktis dalam sektor perikanan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bukanlah kali pertama dilaksanakan. Program ini telah berjalan selama tiga tahun berturut-turut, yang menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendampingi santri dalam mempelajari dan mengembangkan keterampilan di bidang perikanan budidaya. Konsistensi program ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan dampak jangka panjang bagi masyarakat, khususnya bagi santri di Pondok Pesantren Aqwamu Qila. Program ini juga melibatkan kolaborasi lintas fakultas di UGM, yang memungkinkan penerapan pendekatan multidisiplin dalam program pengabdian masyarakat ini. Kolaborasi tersebut memberi kekuatan lebih dalam mengembangkan keterampilan praktis yang bisa diterapkan langsung oleh para santri.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali santri, terutama yang juga mahasiswa, dengan keterampilan dalam budidaya perikanan. Dengan adanya pelatihan dan praktik langsung, santri diharapkan dapat mengembangkan usaha perikanan secara mandiri setelah lulus dari pesantren. Program ini memberikan dukungan terhadap kemandirian ekonomi santri, sehingga mereka tidak hanya menguasai ilmu agama yang mendalam, tetapi juga keterampilan yang berguna dalam dunia kerja dan usaha. Melalui kegiatan ini, Pondok Pesantren Aqwamu Qila diharapkan dapat menjadi contoh dalam pengembangan keterampilan berbasis pesantren yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Program pengabdian masyarakat ini menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan potensi diri mereka, memperkuat kemandirian ekonomi, serta membuka peluang usaha baru yang bermanfaat. Dengan adanya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan pesantren, diharapkan dapat tercipta keselarasan antara dunia akademik dan kehidupan masyarakat, sehingga memupuk semangat baru untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi praktis terhadap tantangan yang ada. Kegiatan ini telah mendukung Sustinable Development Goals (SDGs) pada poin (4) Pendidikan Berkualitas,, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (14) Ekosistem Lautan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M. Sc.

Pembekalan Program MBKM Departemen Perikanan: Mengikuti, Mempelajari, dan Memahami Dunia Kerja Bidang Perikanan

Beasiswa Friday, 24 January 2025

20 Januari 2025, Universitas Gadjah Mada – Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada mengadakan pembekalan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kepada 160 mahasiswa yang akan mengikuti program MBKM. Kegiatan yang dilaksanakan pada 20 Januari 2025 bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan persiapan yang matang bagi mahasiswa dalam mengikuti MBKM. MBKM merupakan bagian integral penting dalam kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. selaku Ketua Departemen Perikanan UGM. Prof. Alim menyampaikan bahwa MBKM adalah sebuah kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memperkaya pengalaman belajar di luar kampus. Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. juga menekankan bahwa program ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc  juga menjelaskan mengenai prosedur pelaksanaan MBKM, tahapan-tahapan yang perlu dilalui mahasiswa. Kegiatan MBKM dimulai dari pendaftaran hingga pelaporan hasil kegiatan. Mahasiswa diminta mengikuti timeline yang telah ditetapkan, sehingga mereka dapat menyelesaikan kegiatan sesuai dengan jadwal dan memperoleh pengakuan SKS. Beliau juga menyoroti pentingnya dukungan yang diberikan oleh departemen, termasuk bimbingan akademik dan fasilitas dalam menjalin kerja sama dengan mitra industri.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P., selaku Ketua Program Studi Teknologi Hasil Perikanan turut memberikan pembekalan. Prof. Dr. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P., menjelaskan kewajiban yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang mengikuti MBKM, seperti laporan seminar, laporan kegiatan lapangan (KL), laporan MBKM, serta dokumentasi kegiatan. Semua kewajiban ini perlu dipenuhi untuk memastikan bahwa kegiatan MBKM yang diikuti mahasiswa dapat diakui dan bermanfaat secara maksimal. “Penting bagi mahasiswa untuk memahami panduan MBKM dengan baik, karena setiap program studi di Departemen Perikanan UGM memiliki pembekalan dan aturan tersendiri. Dengan memahami panduan ini, mahasiswa akan lebih siap menjalani program MBKM,” ungkap Prof. Amir. Beliau juga menekankan pentingnya mengikuti setiap pembekalan yang dilakukan di masing-masing program studi. Pembekalan ini dilaksanakan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang program MBKM dan dapat memanfaatkan kesempatan dengan optimal.

Pembekalan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc., Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik. Prof. Djumanto menjelaskan kewajiban mahasiswa selama mengikuti MBKM, serta pentingnya keterlibatan aktif dalam kegiatan yang dipilih. “Program MBKM ini memberi mahasiswa kesempatan untuk belajar di luar kampus dan mengembangkan keterampilan yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja,” ujar Prof. Djumanto. Prof. Djumanto juga menekankan bahwa MBKM merupakan sarana untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja, dengan keterampilan praktis yang relevan dengan tuntutan industri. Kegiatan dilanjutkan dengan pembekalan dari Dr. Ir. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si., Ketua Program Studi Akuakultur. Dr. Susilo Budi Priyono memberikan penjelasan mengenai tahapan pra-KRS, yang mencakup pemilihan kegiatan MBKM, serta langkah-langkah yang perlu diikuti mahasiswa sebelum memulai program ini. Ia juga menjelaskan tentang berbagai jenis kegiatan MBKM dan output yang diharapkan dari program tersebut. “Mahasiswa Program Studi Akuakultur harus siap menjalani magang di mitra yang telah dipilih, dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Proses adaptasi ini sangat penting agar mahasiswa dapat memperoleh ilmu yang maksimal dan mengembangkan keterampilan mereka dengan baik,” jelas Dr. Susilo Budi Priyono. Beliau juga menekankan pentingnya pemahaman tentang lingkungan kerja yang akan dihadapi selama magang, karena hal tersebut akan sangat memengaruhi efektivitas belajar di lapangan.

Acara pembekalan ini ditutup dengan sesi tanya jawab, dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber terkait dengan program MBKM. Secara keseluruhan, kegiatan pembekalan ini memberikan wawasan yang sangat berguna bagi mahasiswa Departemen Perikanan UGM dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti Program MBKM. Pembekalan yang komprehensif dari para ketua program studi memberi motivasi kepada mahasiswa untuk memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Dengan dukungan penuh dari Departemen Perikanan UGM, mahasiswa diharapkan dapat meraih pengalaman berharga yang akan sangat berguna dalam mengembangkan keterampilan praktis mereka. Program MBKM diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Dalam konteks pembekalan MBKM yang diadakan oleh Departemen Perikanan pada 20 Januari 2025, program ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) meliputi SDG (4) Pendidikan Berkualitas dan SDG (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M. Si. (Han), Nahla Alfiatunnisa, S. Pi

“Kesan Mahasiswa Baru: Menyongsong Perkuliahan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik UGM Setelah 1 Semester”

Berita Friday, 20 December 2024

Semester pertama di perguruan tinggi sering kali menjadi pengalaman yang penuh tantangan sekaligus menyenangkan bagi mahasiswa baru. Hal yang sama dirasakan mereka yang memilih untuk menempuh studi di Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM. Program studi ini dikenal dengan kurikulumnya yang komprehensif, mencakup berbagai aspek ilmu perikanan dari biologi laut, manajemen sumber daya alam, hingga teknologi perikanan. Bagi mahasiswa baru, perjalanan di semester pertama bukan hanya tentang menuntut ilmu, tetapi juga tentang proses pembelajaran, adaptasi, dan pembentukan karakter. Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik memberikan wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia perikanan, baik di bidang akademik maupun di luar kampus.

Mahasiwa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2024, Bastan Muhammad Rizkiki mengungkapkan selama menjalani 1 semester awal perkuliahan di Perikanan UGM umumnya merasa sangat puas dengan fasilitas yang disediakan kampus. Bastan mengungkapkan bahwa departemen perikanan memiliki lingkungan yang hijau, asri, dan kondusif untuk sangat mendukung kegiatan akademik dan non-akademik. Tidak hanya itu, fasilitas  laboratorium mampu mendukung kegiatan praktikum sehingga mahasiswa mampu belajar mengenai materi dan praktik secara langsung. Kegiatan akademik yang pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM memiliki kualitas pengajaran dan kedalaman materi yang baik. “Pada semester pertama ini materi yang diberikan dapat mudah dipahami oleh mahasiswa, dosen menjelaskan materi yang kompleks dan dari dasar materi yang dikemas secara interaktif sehingga mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa” ujar Bastan.

Tentu saja, meskipun banyak kesan positif, mahasiswa baru juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah beradaptasi dengan tuntutan akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa sekolah. Bastan mengungkapkan bahwa selain fokus pembelajaran pada bidang-bidang perikanan, dan mengerjakan laporan praktikum dan tugas, Ia merasa perlu mencari hal-hal baru di luar bidang akademik. Dengan bimbingan dosen yang berkompeten dan dukungan dari teman-teman seangkatan, mahasiswa mulai merasa lebih percaya diri dalam memahami materi kuliah. Setelah menjalani satu semester, mahasiswa baru di Program Studi Manajemen Sumberdaaya Akuatik, Departemen Perikanan UGM berharap dapat lebih mendalami topik-topik yang lebih spesifik dan aplikatif dalam perikanan, berharap untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan akademik dan non-akademik, dan mampu menjalani perkuliahan di semester berikutnya dengan lebih baik. SDG : (4) Pendidikan Berkualitas; 14) Ekosistem Lautan.

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Training and Workshop in Aquafeed Production Using Seaweed Technology : Kolaborasi Pengembangan Pakan Perikanan antara Universitas Gadjah Mada dengan Marine Science Institute, University of Philippines

Berita Thursday, 5 December 2024

Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Marine Science Institute (MSI), University of Philippines mengadakan Training and Workshop in Aquafeed Production Using Seaweed Technology. Kegiatan ini diikuti oleh dosen dan teknisi laboratorium Universitas Gadjah Mada yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama penelitian rumput laut pada 4 – 8 November 2024 di Kota Bolinao, Provinsi Pangasinan, Filipina.  Program ini berfokus pula pada pengembangan pakan alami dari rumput laut, dan pemahaman spora dan kultur jaringan rumput laut. Kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemitraan yang komprehensif antara Universitas Gadjah Mada dan University of Philippines untuk pengembangan rumput laut yang berkelanjutan.

Kegiatan Training and Workshop in Aquafeed Production Using Seaweed Technology berlangsung selama lima hari dengan kombinasi sesi teori dan praktik. Hari pertama dimulai dengan sambutan oleh Diliman. Prof. Dr.rer.nat Michael Roleda selaku Head of Algae Laboratory, Marine Science Institute, University of Philippines (MSI-UP). Dalam sambutannya, Prof. Roleda menekankan pentingnya riset rumput laut dalam pakan alami perikanan dilanjutkan dengan diskusi mengenai riset terkini mengenai bidang penelitian dan perkenalan laboratorium di MSI-UP. Hari kedua, Tim Departemen Perikanan UGM melakukan kunjungan di laboratorium in vitro milik Marine Science Institute. Pada hari kedua kunjungan juga dilaksanakan ke Marine Station milik MSI yang lebih sering disebut Bolinao Marine Laboratory (BML).

Kunjungan ke fasilitas dan outdoor hatchery dilaksanakan pada hari ketiga. Di outdoor hatchery terdapat koleksi rumput laut yang dikembangbiakkan dengan spora maupun hasil koleksi liar di beberapa negara Asia seperti Indonesia. Hari keempat Tim Departemen Perikanan UGM melakukan workshop untuk preparasi hingga memperoleh spora-spora rumput laut serta dibekali informasi mengenai alat penunjang laboratorium dan teknik memperoleh spora rumput laut. Hari terakhir, Tim Departemen Perikanan UGM melakukan diskusi dengan Prof. Dr. rer. nat Michael Roleda dan mahasiswa bimbingannya terkait penelitian rumput laut. Pada diskusi ini, Prof. Roleda mengharapkan adanya tindaklanjut dalam bentuk kolaborasi penelitian, seminar internasional, dan workshop mengenai rumput laut yang dilakukan oleh Marine Science Institute, University of Philippines dan Departemen Perikanan UGM.

Training dan Workshop “Aquafeed Production Using the Seaweed Technology” yang telah dilaksanakan mampu memberikan manfaat besar bagi peningkatan keterampilan dan jaringan kerja sama antar universitas. Dosen dari Universitas Gadjah Mada dan University of Philippines dapat memperoleh berbagi wawasan serta keterampilan yang mendukung pengembangan riset rumput laut di Asia Tenggara. Workshop ini berhasil mempertemukan peneliti dengan minat serupa dan menciptakan peluang kolaborasi yang produktif.

SDGs : 4). Pendidikan Berkualitas, 9). Industri, Inovasi, dan Infrakstruktur, 14). Ekosistem Lautan, 17). Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Pengabdian Kepada Masyarakat, UGM Gelar Aksi Bersih Sungai dan Penebaran Ikan untuk Menjaga Keberlanjutan Ekosistem

Berita Thursday, 28 November 2024

Yogyakarta, 24 November 2024 – Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Bersih Sungai dan Penebaran Ikan” di Sungai Boyong, Padukuhan Jaban, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga dan melestarikan ekosistem sungai demi keberlanjutan alam. Sebanyak 75 peserta terlibat dalam kegiatan ini, yang terdiri dari dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, mahasiswa S1 dan S2, serta anggota Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai Boyong Buntung (KPLS) dan masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan sungai, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumber daya alam, khususnya yang ada di sekitar sungai. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan kolaborasi ini dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah tersebut.

Kegiatan “Bersih Sungai dan Penebaran Ikan” yang diadakan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Eko menjelaskan tujuan dari kegiatan ini dan pentingnya menjaga kelestarian sungai. “Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat rutin yang dilakukan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sekaligus berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan perairan, khususnya sungai,” ujarnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara sinergis bekerja sama dengan Kelompok Penggiat Lingkungan Sungai (KPLS) Sungai Boyong dan Buntung, Desa Sinduharjo. Menariknya acara ini bersamaan dengan pelaksanaan Merti Kali, sebuah tradisi sebagai ungkapan rasa terima kasih masyarakat kepada sungai yang menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Ketua Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai Boyong Buntung (KPLS), Bapak Sumadi, juga memberikan sambutan pada acara tersebut. Beliau mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini dan berharap bahwa upaya pengelolaan lingkungan dan budaya yang dilakukan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Semoga kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk program-program selanjutnya dan informasi kegiatan ini dapat tersebar luas sehingga masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem dan kebersihan lingkungan,” ujar Sumadi.

Sungai Boyong merupakan salah satu sungai penting di Kabupaten Sleman yang memiliki air yang cukup melimpah meskipun pada musim kemarau. Kegiatan ini, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian sungai serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem perairan. Pada waktu yang bersamaan, di lokasi kegiatan juga diselenggarakan Boyong Edufest, yang salah satunya menampilkan pameran poster dari mahasiswa Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM. Edufest ini turut memperkaya kegiatan dengan memberikan wawasan tambahan bagi masyarakat mengenai berbagai isu lingkungan dan sosial budaya yang relevan.

Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc., turut menambahkan bahwa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik telah melaksanakan kegiatan penebaran ikan di beberapa lokasi di Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang mendukung tiga pilar utama yang dijunjung oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik yakni menjaga biota perairan, kelestarian lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Prof. Djumanto juga mengungkapkan bahwa kualitas air di Sungai Boyong tetap terjaga kebersihannya, meskipun pada musim kemarau. “Ini menjadi berita baik bagi keberlanjutan biota perairan dan upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya perikanan,” ujarnya. Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kegiatan penebaran benih ikan dan aksi bersih sungai ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat sekitar. Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan keberlanjutan sumber daya perikanan dapat semakin meningkat. Program-program semacam ini juga berperan dalam membangun kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan komunitas lokal dalam menjaga dan melestarikan lingkungan perairan untuk generasi yang akan datang.

Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada secara rutin melaksanakan kegiatan penebaran ikan di berbagai lokasi di Yogyakarta. Penebaran benih ikan, khususnya spesies endemik dan non-invasif merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan keragaman hayati dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada kelestarian ekosistem perairan. Setelah sambutan dan upacara singkat, kegiatan dilanjutkan dengan penebaran 8.000 benih ikan nilem dan 1.250 benih udang galah di Sungai Boyong. Penebaran benih ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan dan keberlanjutan populasi biota perairan di sungai tersebut. Selanjutnya, para peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, anggota Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai (KPLS), serta pengunjung turut serta dalam aksi bersih sungai dengan membersihkan sampah di sepanjang bantaran Sungai Boyong. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sungai. Selain itu, dalam kesempatan ini, Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik juga memasang papan peringatan di sepanjang Sungai Boyong sebagai upaya untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan perairan. Dengan adanya papan peringatan tersebut, diharapkan masyarakat semakin sadar akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian ekosistem Sungai Boyong.

SDGs: 6). Air Bersih dan Sanitasi Layak, 14) Ekosistem Lautan, 15). Ekosistem Daratan.

Penulis: Kharisma Pundhi Rukmana

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Sharing Knowledge Drs. Namastra Probosunu M.Si: Identifikasi Hama Siput pada Tumbuhan Air Tawar di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Tengah

Berita Wednesday, 20 November 2024

(Palangkaraya, 14 November 2024) — Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Tengah menyelenggarakan Inhouse Training Identifikasi Hama Siput pada Tumbuhan Air Tawar dengan narasumber Namastra Probosunu, dosen Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM yang telah bertahun-tahun menekuni bidang Ekologi Perairan. Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya nyata guna mendukung penerapan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 12 Tahun 2015 tentang Tindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan terhadap Pemasukan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina di Tempat Pemeriksaan Karantina, serta Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina. Inhouse Training tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Pejabat Fungsional Karantina Tumbuhan BKHIT Kalimantan Tengah, khususnya dalam hal identifikasi hama siput pada tumbuhan air tawar

Kegiatan Inhouse Training Identifikasi Hama Siput pada Tumbuhan Air Tawar yang dilaksanakan terbagi menjadi dua sesi yaitu sharing knowledge dengan penyampaian teori di kelas dan kegiatan laboratorium. Pembukaan inhouse training dilakukan oleh Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Tengah, Sondang Sitorus. Penyampaian materi mencakup taksonomi siput (Gastropoda) serta metode identifikasi siput. Secara umum identifikasi dapat dilakukan dengan tiga cara: (1) bertanya kepada ahli; (2) menggunakan atlas taksonomi (mencocokkan specimen dengan koleksi, album foto/gambar, website https://www. molluscabase.org, serta sumber-sumber lain yang relevan; dan (3) menggunakan kunci determinasi. Namastra Probosunu juga menjelaskan cara penulisan nama ilmiah spesies menggunakan sistem binomial. Kegiatan praktik laboratorium dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa jenis siput yang ditemukan di lingkungan sekitar. Identifikasi dilakukan dengan melihat karakteristik morfometri dan meristik pada siput sehingga dapat teridentifikasi hingga tingkat spesies.

Menurut Namastra Probosunu, tanggapan dari peserta kegiatan Inhouse Training sangat positif karena mampu memberikan wawasan terkait metode identifikasi siput dan pengalaman langsung melakukan identifikasi berbagai jenis siput. Materi yang disampaikan sangat aplikatif dan mudah dipahami, sehingga peserta pelatihan dapat mengimplementasikan dalam menjalankan tugastugas kekarantinaan

Dosen anggota Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan tersebut mengungkapkan bahwa identifikasi siput sebetulnya tidak sulit dilakukan, tetapi memang perlu pengetahuan, ketelitian, pengalaman, dan kemampuan analisis di bidang taksonomi. Dosen Ekologi Perairan tersebut juga berharap semoga ilmu yang dibagikan dapat bermanfaat bagi Pejabat Fungsional Karantina Tumbuhan BKHIT Kalimantan Tengah sehingga kegiatan ekspor dan impor komoditas tumbuhan dan hewan air dapat berjalan dengan aman sesuai dengan regulasi pemerintah. Hal tersebut disebabkan dapat dicegah dan dikenalinya kemungkinan terikutnya organisme lain yang tidak dikehendaki, terutama organisme asing dan invasif, yang dikuatirkan berpotensi mengganggu keseimbangan suatu ekosistem. 

SDGs: 8). Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, 12). Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, 14). Ekosistem Lautan

Penulis: Kharisma Pundhi Rukmana

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han).

12
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY