- Home
- Post by
annisayustisia
Transformasi Digital sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan dalam Budidaya dan Pengolahan Ikan Nila di Sleman
Berita Friday, 16 May 2025
Industri budidaya ikan nila memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan, memperkuat perekonomian lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Untuk menciptakan usaha yang produktif dan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan menjadi fokus utama melalui pendekatan sosial yang inklusif. Transformasi digital menjadi peluang strategis bagi perempuan untuk mendapatkan akses ilmu dan keterampilan baru dalam budidaya serta pengolahan ikan. Namun, proses digitalisasi ini juga menghadirkan tantangan, terutama terkait hambatan sosial dan budaya yang membatasi akses serta adaptasi teknologi bagi perempuan.
Sebagai respon terhadap tantangan tersebut, tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan mitra industri PT Banoo Inovasi Indonesia mengadakan Pelatihan Digital Pembukuan Bisnis Budidaya dan Pengolahan Ikan Nila di Pokdakan Mina Ngremboko, Dusun Bokesan, Kalurahan Sindumartani, Sleman. Lokasi ini dipilih karena merupakan kawasan produktif dalam budidaya dan pengolahan perikanan yang juga sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata mina. Pelatihan yang dimulai pada Maret 2025 ini diikuti oleh sepuluh peserta perempuan dari kelompok pembudidaya dan pengolah, dengan materi yang disesuaikan untuk mengatasi keterbatasan literasi digital akibat norma tradisional terkait peran gender.

Selama pelatihan berlangsung, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan mulai mengaplikasikan sistem pembukuan digital dalam usaha mereka. Selain peningkatan keterampilan teknis, pelatihan ini juga memperkuat kesadaran pentingnya pencatatan keuangan dan evaluasi usaha sederhana, sekaligus meningkatkan solidaritas antar peserta. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu tetapi juga memperkokoh jejaring sosial dan semangat gotong royong untuk keberlanjutan usaha budidaya dan pengolahan ikan nila yang lebih baik. Kegiatan ini juga mendukung SDG, khususnya SDG 5 tentang Kesetaraan Gender, karena secara langsung memberdayakan perempuan di sektor perikanan melalui peningkatan kapasitas literasi digital dan manajerial. Kegiatan ini juga mendukung SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan memperkuat usaha mikro perempuan agar lebih efisien dan berkelanjutan. serta SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), dengan membuka akses yang lebih setara terhadap pengetahuan dan sumber daya.
Penulis: Fathurrahman Kafi
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Menjadi Master of Science Berkat Ketekunan dan Semangat Pantang Menyerah: Kisah Wisudawan Magister Ilmu Perikanan UGM
Berita Friday, 16 May 2025
Yogyakarta – Wisuda Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) kali ini menghadirkan sosok inspiratif dari Departemen Perikanan. Ihda Khozainul Busyro, lulusan Magister Ilmu Perikanan, berhasil menyelesaikan studinya dengan penelitian yang unik dan penuh tantangan. Ia mengkaji potensi alergen dari cacing Anisakis, parasit yang sering ditemukan pada ikan laut. Pemilihan topik ini didasari oleh pentingnya isu keamanan pangan, terutama terkait reaksi alergi yang mungkin dipicu oleh Anisakis. Riset mengenai alergen Anisakis masih jarang dilakukan di Indonesia, sehingga penelitian ini memiliki nilai kebaruan yang signifikan.
Perjalanan penelitian Ihda Khozainul Busyro atau biasa yang dipanggil Khozin tidaklah mudah. Ia memulai dari pemahaman dasar tentang Anisakis dan konsep alergen, mengingat topik ini berbeda dari penelitian S1-nya. Proses deteksi alergen memakan waktu lama dan mengalami berbagai kendala. Namun, ketekunan dan semangatnya akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Keberhasilan ini tak lepas dari bimbingan dosen pembimbing, Mgs. Muh Prima Putra dan Eko Setyobudi, serta dukungan teman-teman.

Salah satu pengalaman berkesan Khozin selama kuliah adalah terlibat dalam tim Media Perikanan UGM. Kegiatan ini memberinya kesempatan untuk berkembang di luar laboratorium sekaligus memperluas pengetahuannya dalam komunikasi sains. Khozin menekankan bahwa ilmu perikanan memiliki kontribusi besar terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti konservasi sumber daya hayati, pengembangan ekonomi biru, inovasi teknologi, dan ketahanan pangan berbasis laut. Setelah wisuda, ia berencana berkarier di industri sambil tetap membuka peluang untuk terjun ke bidang riset atau melanjutkan studi doktoral.
Sebagai pesan untuk mahasiswa magister, Khozin menyarankan agar mereka tetap semangat dan tekun, terutama saat menghadapi kebuntuan dalam penelitian. Berdiskusi dengan rekan bisa memberikan sudut pandang baru dan solusi tak terduga. Baginya, setiap momen selama studi telah membentuk karakternya dan memberikan pelajaran berharga hingga meraih gelar Master of Science. Ia berharap Program Magister Ilmu Perikanan UGM terus berkembang dan menjadi salah satu program unggulan di tingkat nasional.
Kisah Ihda Khozainul Busyro dalam mengangkat topik penelitian mengenai Anisakis memiliki kontribusi nyata terhadap beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain, SDG 2: Zero Hunger – meningkatkan keamanan pangan hasil perikanan, SDG 3: Good Health and Well-being – mengidentifikasi risiko alergen dari produk laut terhadap kesehatan masyarakat. SDG 12: Responsible Consumption and Production – mendorong konsumsi dan produksi pangan laut yang aman dan bertanggung jawab serta SDG 14: Life Below Water – mendukung pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.
Penulis: Sheva Muhammad Althaf
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Dr. Susana Endah Ratnawati; Profil Dosen yang Mendalami Keamanan Produk Perikanan serta Pemanfaatan Limbah Ikan
Berita Friday, 16 May 2025
Dr. Susana Endah Ratnawati, S.Pi., M.Si. merupakan pengajar di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Beliau memiliki keahlian dalam bidang Pengolahan Hasil Perikanan dan Pemantauan Mutu. Pendidikan sarjananya ditempuh di Universitas Diponegoro Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, kemudian melanjutkan studi magister di bidang Manajemen Sumberdaya Pantai di universitas yang sama. Gelar Doktor diraihnya dari Ghent University, Belgia, dalam bidang Bioscience Engineering. Berbekal latar belakang akademik yang solid, Susana Endah aktif berkontribusi dalam pengembangan sains dan teknologi di bidang perikanan.
Penelitian yang beliau lakukan banyak berfokus pada peningkatan mutu produk perikanan dan inovasi dalam teknologi pengemasan. Salah satu topik penelitiannya adalah studi mengenai perubahan kualitas udang selama masa penyimpanan serta pengembangan sistem kemasan untuk produk segar atau hidup. Selain itu, beliau juga meneliti pemanfaatan limbah tulang ikan lele menjadi nanokalsium dan mengeksplorasi aspek keamanan mikrobiologis dari produk perikanan. Karya-karyanya telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional seperti Food Microbiology dan LWT: Food Science and Technology, sebagai bukti komitmennya terhadap pengembangan ilmu pangan yang berkelanjutan.

Profesi sebagai dosen merupakan panggilan hati bagi Susana, yang terinspirasi dari ibunya yang juga berprofesi sebagai pendidik. Baginya, momen paling membahagiakan adalah ketika bertemu mahasiswa yang penuh ide dan semangat untuk maju. Dorongan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berbagi pengetahuan, sekaligus menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam meniti jalan yang sama. Susana juga berpesan kepada mahasiswa untuk tidak takut menyampaikan pendapat, berani bermimpi besar, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi. Keterlibatannya dalam dunia pendidikan dan riset selaras dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 14 mengenai Ekosistem Laut.
Penulis : Annisa Yustisia
Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).
Riset Tepung Bulu Ayam Fermentasi untuk Pakan Ikan, Potensi Akuakultur Berkelanjutan
Berita Friday, 16 May 2025
Tim peneliti dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi memanfaatkan limbah bulu ayam, sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan. Selama ini limbah bulu ayam dianggap sampah dan tidak bernilai ekonomis, tetapi kini dibuktikan melalui produk yang bermanfaat untuk menjadi pengganti dari bahan baku pakan ikan yang mahal. Penelitian dengan judul “Analisis Proksimat dan Asam Amino pada Olahan Ayam Tepung Bulu untuk Pakan Ikan” berfokus untuk memproses limbah bulu ayam untuk meningkatkan kandungan nutrisinya melalui metode fermentasi dan hidrolisis.
Sumber limbah bulu ayam didapatkan dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Berbah, Sleman. Metode fermentasi diaplikasikan oleh peneliti menggunakan probiotik serta proses hidrolisis kimia untuk memecah struktur keratin menggunakan asam klorida dan natrium hidroksida. Proses tersebut menghasilkan tepung bulu ayam dan dianalisis menggunakan uji proksimat untuk mengetahui kadar air, abu, lemak, dan protein, serta asam amino yang terkandung menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). Analisis dilakukan untuk menilai seberapa mampu metode tersebut dalam meningkatkan kualitas nutrisi bahan baku pakan.
Hasil penelitian membuktikan metode fermentasi dengan probiotik paling efektif dalam meningkatkan kualitas nutrien dalam tepung bulu ayam. Hasil kandungan protein kasar mencapai 78,18%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan metode lainnya. Selain itu, kadar asam amino esensial juga menunjukkan hasil yang menjanjikan, seperti isoleusin (14.763,26 µg/g), histidin (12.043,83 µg/g), glisin (326,51 µg/g), metionin (138,17 µg/g), arginin (33.321,63 µg/g), fenilalanin (22.815,65 µg/g), dan leusin (44.511,41 µg/g). Penemuan ini mengindikasikan potensi besar tepung bulu ayam terfermentasi sebagai sumber protein berkualitas tinggi.
Penelitian ini selain memberikan solusi bagi permasalahan limbah peternakan, tetapi juga dapat menjadi alternatif bahan pakan yang ekonomis dan berkelanjutan. Biaya pakan merupakan komponen utama dalam budidaya ikan dan mencapai 60–70% total biaya produksi. Dengan memanfaatkan hasil samping seperti bulu ayam yang diolah melalui fermentasi, diharapkan dapat mencapai efisiensi ekonomi tanpa mengorbankan kualitas pakan dan pertumbuhan ikan. Namun, efektivitas pakan ini masih perlu dikaji lebih terhadap performa biologis ikan seperti pertumbuhan, Feed Conversion Ratio (FCR), kecernaan, dan kesehatan ikan. Para peneliti menyadari bahwa meskipun kandungan nutrisi tinggi telah tercapai, kecernaan protein dari bulu ayam tetap menjadi tantangan besar. Struktur keratin pada bulu ayam sulit diurai oleh sistem pencernaan ikan, sehingga diperlukan pendekatan bioteknologi lebih lanjut, seperti penggunaan mikroba khusus atau enzim proteolitik yang lebih efektif dalam menghidrolisis keratin.
Salah satu peneliti utama dalam studi ini, Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., menyampaikan bahwa pemanfaatan limbah atau by-product sebagai sumber pakan merupakan langkah strategis dalam menurunkan biaya produksi budidaya perikanan. “Namun demikian, pemanfaatan bulu ayam membutuhkan penelitian jangka panjang karena daya cerna bahan ini masih rendah. Diperlukan pendekatan seperti fermentasi mikroba atau teknologi hidrolisis enzimatik yang lebih aman dan efisien,” jelasnya. Beliau menambahkan bahwa potensi bulu ayam sebagai sumber protein pakan sangat besar, namun tantangan teknis masih harus dipecahkan secara ilmiah. Penelitian ini mendapatkan dukungan finansial dari Program Peningkatan Kompetensi Doktor Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini merupakan bentuk komitmen UGM dalam mendorong inovasi riset terapan yang berorientasi pada keberlanjutan dan pemberdayaan sumber daya lokal. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan awal bagi pengembangan pakan ikan berbasis limbah organik yang bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan di masa depan. Penelitian ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-2: Mengakhiri Kelaparan, poin ke-9: Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, poin ke-12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta poin ke-14: Menjaga Ekosistem Laut.
Penulis: Annisa Yustisia
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).
Menjelajahi Dunia Perikanan: Pengalaman Magang Atalie Safa di PPN Prigi Melalui MBKM
Berita Wednesday, 30 April 2025

Menjadi seorang mahasiswa bukan hanya sekedar menguasai teori di dalam kelas, tetapi juga melibatkan penerapan pengetahuan melalui pengalaman langsung. Hal inilah yang sedang dijalani oleh Atalie Safa Danella Laksita Khairah, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2022 dari Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Saat ini, Atalie sedang melaksanakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, yang dimulai sejak 10 Februari dan akan berlangsung hingga Juni 2025 mendatang. Program magang ini menjadi kesempatan penting bagi Atalie untuk menggali lebih dalam tentang dunia perikanan tangkap, baik dari sisi teknis maupun sosial di lapangan.
Selama menjalani magang, Atalie terlibat langsung dalam berbagai aktivitas operasional di pelabuhan, seperti pengurusan surat administrasi pelayaran, pengaturan perbekalan kapal, hingga pencatatan hasil tangkapan ikan. Ia juga belajar mengenai sistem kerja cold storage (gudang pendingin), serta pengelolaan lahan dan bangunan di sekitar pelabuhan. Melalui pengalaman ini, Atalie mendapat pemahaman mendalam tentang pentingnya efisiensi dan koordinasi antar unit kerja untuk menjaga kelancaran operasional pelabuhan. Atalie belajar bahwa selain keterampilan teknis, membangun hubungan yang baik antara petugas pelabuhan, instansi pemerintah, nelayan, dan pengusaha perikanan sangat krusial, terutama dalam situasi yang memerlukan koordinasi cepat dan dinamis. “Bekerja di sektor perikanan tidak hanya mengenai data dan teknik, namun juga penting untuk membangun komunikasi yang solid dan hubungan kerja yang baik,” ujar Atalie.

Magang di PPN Prigi memberikan banyak wawasan mengenai sektor perikanan, dan diharapkan lebih banyak mahasiswa di masa depan dapat merasakan manfaat serupa. Program ini diharapkan terus berkembang dan membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan praktis mereka. Harapannya, Departemen Perikanan UGM dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sektor perikanan dan keberlanjutan ekosistem laut melalui kolaborasi berbagai pihak, selaras dengan SDGs pada point nomor (4) Pendidikan Bermutu, (9) Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, (14) Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Fathurrahman Kafi
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Mahasiswa Perikanan UGM Belajar Budidaya Ikan Hias Melalui Program MBKM di Swasti Farm
Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk langsung terlibat dalam dunia industri perikanan. Salah satu implementasi program ini adalah kegiatan magang di Swasti Farm, yang berfokus pada budidaya ikan hias, khususnya ikan guppy. Magang ini memberi mahasiswa pengalaman praktis yang tidak hanya terbatas pada pembelajaran teoritis, tetapi juga pada keterampilan teknis melalui kegiatan lapangan. Program ini didampingi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan untuk memastikan proses pembelajaran berjalan efektif. Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aspek operasional di Swasti Farm, mulai dari perawatan larva ikan guppy hingga proses penjualan, serta mendukung pemasaran dan pengemasan ikan.
Menurut Alya Putri Mezzaluna, salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang ini, pengalaman yang didapat sangat relevan dengan mata kuliah yang sudah dipelajari di kampus, seperti Dasar Genetika, Dasar Akuakultur, dan Teknologi Pembenihan. Di Swasti Farm, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan seleksi dan penyilangan ikan guppy, dengan tujuan untuk memperbaiki genetik atau meningkatkan fenotipe ikan. Beberapa mata kuliah lainnya yang terkonversi selama magang ini antara lain Manajemen Hatchery, Budidaya Ikan Hias, dan Pemasaran Produk Akuakultur. Pengalaman lapangan ini memberikan pemahaman yang lebih aplikatif dan menyeluruh, sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh teori tetapi juga langsung terlibat dalam penyelesaian masalah di dunia industri perikanan.

Luna juga menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan magang di Swasti Farm. Ia mengapresiasi suasana kerja yang mendukung dengan rekan kerja yang ramah, sehingga membuat kegiatan magang berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Luna berharap agar program MBKM dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk merasakan dinamika dunia kerja yang sebenarnya, khususnya di bidang akuakultur yang memiliki tingkat kompleksitas teknis dan operasional yang tinggi. Ia juga berharap agar program MBKM mendapat dukungan lebih dari berbagai pihak, sehingga mahasiswa dapat terus mengembangkan wawasan, membangun relasi, dan mendapatkan pengalaman berharga di luar lingkungan akademik formal. Program ini sejalan dengan tujuan SDGs, yaitu Pendidikan Bermutu (SDG 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Menjaga Ekosistem Laut (SDG 14), yang mendukung kemajuan sektor akuakultur nasional.
Penulis: Fathurrahman Kafi
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Evaluasi dan Monitoring MBKM Teknologi Hasil Perikanan UGM di Beberapa Mitra Industri
Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tanggal 20–22 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di sejumlah mitra industri, seperti PT. Insan Citra Prima Sejahtera (Tuban), PT. Pan Putra Samudra (Cirebon), CV. Bee Jay Seafood (Probolinggo), PT. Algaepark Indonesia Mandiri (Klaten), PT. Alga Bioteknologi Indonesia (Semarang), PT. Sarana Tani Pratama (Jembrana), PT. Blue Star Anugrah (Pemalang), PT. Istana Cipta Sembada (Banyuwangi), PT. Blue Ocean Food Indonesia (Banyuwangi), PT. Bahari Biru Nusantara (Lamongan), serta Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (Yogyakarta). Selama kegiatan Monitoring dan Evaluasi, tim dosen pembimbing lapangan yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Amir Husni, Dr. Latif Sahubawa, dan Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc, Ph.D. melakukan kunjungan langsung untuk bertemu dengan mahasiswa serta pembimbing lapangan di tempat magang.
Dalam kunjungan tersebut, tim dosen terlibat dalam diskusi mendalam dengan pembimbing lapangan dan mahasiswa mengenai pelaksanaan program MBKM. Kegiatan evaluasi meliputi pembuatan laporan magang, bimbingan materi praktis, serta kemajuan dari proyek mini yang direncanakan oleh masing-masing mahasiswa. Di PT. Beejay Seafood Probolinggo, mahasiswa diberi arahan untuk berinovasi dengan mengembangkan produk siap saji, sementara di PT. Bahari Biru Nusantara Lamongan, pembimbing lapangan menyatakan komitmen penuh untuk mendukung proses penilaian magang. Di PT. Insan Citra Prima Sejahtera Tuban, mahasiswa didorong untuk menciptakan produk baru dari limbah pengolahan ikan, seperti kecap ikan, sebagai bagian dari proyek mereka yang inovatif.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas implementasi program MBKM di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, sekaligus memperkuat hubungan dengan sektor industri. Melalui bimbingan dan pengawasan yang berkelanjutan, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata yang lebih mendalam di dunia industri yang relevan dengan bidang studi mereka. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs, khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang fokus pada pemberdayaan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja dan mendorong inovasi berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan.
Penulis: Fathurrahman Kafi
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Peringatan Hari Air: KMIP & HMTG UGM Gelar Aksi Restocking Ikan
Berita Thursday, 27 March 2025
Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) UGM berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) UGM menyelenggarakan kegiatan restocking ikan dalam rangka Hari Air Tahun 2025. Restocking ikan merupakan pelepasan ikan ke suatu perairan yang menjadi habitat alaminya untuk menambah stok dan melestarikan ikan tersebut. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (15/3) di Desa Butuh, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Turut hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari kedua himpunan, perangkat desa, dan 30 orang anggota Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPBD-KUMKM).
Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan sebagai kata pembuka yang disampaikan oleh Kepala Desa Butuh, Suharyanto. Selanjutnya dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya manfaat air bagi manusia dan ekosistem. Dilanjutkan dengan diadakannya edukasi tentang restocking ikan, termasuk tujuan dan kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan restocking ikan. Mahasiswa KMIP UGM juga memaparkan beberapa larangan dalam menangkap ikan di sungai, seperti dengan menggunakan bahan peledak, racun, arus listrik, dan menangkap ikan saat musim pemijahan.


Setelah melakukan sosialisasi, perwakilan kedua himpunan bersama beberapa anggota LPBD-KUMKM bertolak ke sungai sekitar desa untuk melakukan penebaran benih ikan. Pada kesempatan tersebut, telah ditebar 1200 ekor benih ikan tawes dan 800 ekor benih ikan nilem. “Harapannya, restocking ikan tidak sekadar menebar benih tetapi sekaligus rehabilitasi ekosistem di sekitar Desa Butuh,” tutur Muhammad Imsak Ramadhani, perwakilan KMIP UGM. Dengan demikian, Hari Air tidak sekadar seremonial belaka melainkan bentuk pengingat dan ajang untuk melakukan aksi nyata bagi lingkungan.
Kegiatan ini mendukung terciptanya target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, poin 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjjutan, poin 14: Ekosistem Lautan, serta poin 15: Ekosistem Daratan
Penulis: Alycia Ayuning Ekaputri Sasongko
Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).
Mahasiswa Perikanan UGM Jadi Finalis Pilmapres: Mewujudkan Gagasan Kreatif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan
Berita Thursday, 27 March 2025
Yogyakarta – Mahasiswa berprestasi dari Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Gerson Lewis, baru-baru ini berhasil lolos sebagai finalis dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas. Keikutsertaannya dalam kompetisi ini mencerminkan kemampuan akademik yang tinggi serta dedikasi untuk mengatasi permasalahan di bidang perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Motivasi untuk mengikuti Pilmapres dimulai dengan dukungan akademik yang diberikan oleh Fakultas Pertanian UGM. Dukungan tersebut membuka kesempatan untuk maju ke ajang Pilmapres tingkat Universitas. Persiapan untuk mengikuti ajang ini dilakukan dalam waktu yang singkat dengan waktu yang diberikan untuk persiapan hanya dua hari. Berbagai hal yang diperlukan, termasuk gagasan kreatif yang harus dipresentasikan, segera dipersiapkan. Gagasan kreatif yang diajukan Gerson Lewis berjudul “Implementasi Sistem Budidaya Resirkulasi Tertutup & Multitrofik Terpadu Pada Benih Bening Lobster Sebagai Solusi Mengurangi Penyelundupan dan Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan.” Gagasan ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap permasalahan sektor perikanan yang sering dihadapi nelayan, khususnya terkait penyelundupan benih lobster.
Portofolio yang mencakup prestasi, pengalaman organisasi, karya tulis, penghargaan, dan kontribusi terhadap masyarakat juga dipersiapkan. Selama proses persiapan, bimbingan diberikan oleh dosen pembimbing, Dr. Senny Helmiati, S.Pi. M.Sc., yang cepat tanggap dalam memberikan masukan mengenai gagasan kreatif. Keterlibatan dari Ketua Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., juga sangat membantu dalam proses administrasi.

Selama mengikuti Pilmapres, kesempatan untuk bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa hebat dari berbagai fakultas di UGM memberikan pengalaman yang sangat berharga. Saling bertukar ilmu dan perspektif antar bidang menjadi salah satu hal yang mengesankan. Beberapa tips untuk dapat lolos menjadi finalis Pilmapres diberikan berdasarkan pengalaman. Peserta diharapkan untuk terus mengikuti berbagai perlombaan guna meningkatkan kemampuan diri. Kegiatan kemasyarakatan dan organisasi juga sangat dianjurkan, dengan tambahan nilai jika peserta dapat menjalankan usaha. Kemampuan berbahasa Inggris menjadi hal yang sangat penting dalam kompetisi ini, karena menjadi salah satu penilaian yang sangat diperhatikan oleh juri.
Pilmapres ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan kesempatan penting untuk memberikan kontribusi nyata dalam masyarakat. Gagasan kreatif yang diajukan berhasil menempatkan Gerson Lewis sebagai finalis Pilmapres Universitas Gadjah Mada 2025, sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa perikanan turut berperan dalam menciptakan solusi untuk sektor perikanan.
Selain itu, gagasan yang diajukan sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan 14 tentang Kehidupan Laut, yang berfokus pada konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. Implementasi sistem budidaya resirkulasi dan multitrofik terpadu pada lobster berpotensi mengurangi praktek penyelundupan dan mendukung pelestarian ekosistem laut. Selain itu, gagasan ini juga berkontribusi pada Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal. Lebih lanjut, ini juga terkait dengan Tujuan 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, yang mendorong pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien dan berkelanjutan. Gagasan ini tidak hanya mengedepankan solusi praktis di bidang perikanan, tetapi juga mendukung pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan global.
Penulis: Sheva Muhammad Althaf
Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).