• UGM
  • IT Center
  • Faculty Of Agriculture
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Faculty of Agriculture
Department of Fisheries
  • Profile
    • About Us
    • Organizational Structure
    • Staff
    • Collaboration
  • Academic
    • Bachelor in Aquaculture
    • Bachelor in Aquatic Resources Management
    • Bachelor in Fish Product Technology
    • Master in Fisheries Science
  • News
  • Facilities
    • Laboratories
    • Mina Business Incubator
    • DelifiZ
  • Student Organization
    • Fisheries Diving Unit
    • KMIP
    • Bahari Pers
  • Home
  • Universitas Gadjah Mada
  • Universitas Gadjah Mada
Arsip:

Universitas Gadjah Mada

UGM Aquatic Resources Management Student Practicum; Studying Aquatic Plant Biomass and Fishing Gear Selectivity

News Sunday, 1 June 2025

Students of the Aquatic Resources Management Study Program, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University, conducted a field practicum on April 26-27, 2025 with the theme “Aquatic Plant Biomass and Fishing Gear Selectivity.” This activity took place at Watu Manten Reservoir and Langensari Reservoir, Bantul Regency, DIY. On the first day, students identified various types of aquatic plants and calculated their abundance to determine their dominance and role in maintaining the balance of the aquatic ecosystem. Meanwhile, on Sunday, April 27, 2025, the practicum focused on training in fishing gear selectivity at Langensari Reservoir. Students learned to use traditional fishing gear such as fishing rods and traps, as well as practicing making bait. They also caught fish and collected data on the length and weight of the fish to analyze the effectiveness of the fishing gear in fish selectivity.

This activity received a positive response from students who felt that the practicum not only increased their insight into aquatic plants and fishing gear, but also increased cooperation between participants. Students hope that this experience can raise awareness of the importance of preserving fish resources by using appropriate fishing gear and only taking fish that meet the appropriate catchable size. This practicum also supports the sustainable development goals (SDGs) especially in points (4) Quality Education, (14) Life Below Water, and (17) Partnerships for the Goals.


Author: Fathurrahman Kafi


Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Praktikum Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Akuatik UGM; Pelajari Biomassa Tumbuhan Air dan Selektivitas Alat Tangkap

Berita Friday, 16 May 2025

Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, melaksanakan praktikum lapangan pada tanggal 26–27 April 2025 dengan tema “Biomassa Tumbuhan Akuatik dan Selektivitas Alat Tangkap.” Kegiatan ini berlangsung di Embung Watu Manten dan Embung Langensari, Kabupaten Bantul, DIY. Pada hari pertama, mahasiswa mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan air dan menghitung kelimpahannya untuk mengetahui dominansi serta peranannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Sedangkan Minggu, 27 April 2025, praktikum berfokus pada pelatihan selektivitas alat tangkap di Embung Langensari. Mahasiswa belajar menggunakan alat tangkap tradisional seperti pancing dan bubu, sekaligus praktik membuat umpan. Mereka juga melakukan penangkapan ikan dan mengumpulkan data panjang serta berat ikan untuk menganalisis efektivitas alat tangkap tersebut dalam selektivitas ikan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa yang merasa praktikum tidak hanya menambah wawasan tentang tumbuhan air dan alat tangkap, tetapi juga meningkatkan kerja sama antar peserta. Mahasiswa berharap pengalaman ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber daya ikan dengan menggunakan alat tangkap yang tepat serta hanya mengambil ikan yang memenuhi ukuran layak tangkap. Praktikum ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya pada poin (4) Pendidikan Bermutu, (14) Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Transformasi Digital sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan dalam Budidaya dan Pengolahan Ikan Nila di Sleman

Berita Friday, 16 May 2025

Industri budidaya ikan nila memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan, memperkuat perekonomian lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Untuk menciptakan usaha yang produktif dan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan menjadi fokus utama melalui pendekatan sosial yang inklusif. Transformasi digital menjadi peluang strategis bagi perempuan untuk mendapatkan akses ilmu dan keterampilan baru dalam budidaya serta pengolahan ikan. Namun, proses digitalisasi ini juga menghadirkan tantangan, terutama terkait hambatan sosial dan budaya yang membatasi akses serta adaptasi teknologi bagi perempuan.

Sebagai respon terhadap tantangan tersebut, tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan mitra industri PT Banoo Inovasi Indonesia mengadakan Pelatihan Digital Pembukuan Bisnis Budidaya dan Pengolahan Ikan Nila di Pokdakan Mina Ngremboko, Dusun Bokesan, Kalurahan Sindumartani, Sleman. Lokasi ini dipilih karena merupakan kawasan produktif dalam budidaya dan pengolahan perikanan yang juga sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata mina. Pelatihan yang dimulai pada Maret 2025 ini diikuti oleh sepuluh peserta perempuan dari kelompok pembudidaya dan pengolah, dengan materi yang disesuaikan untuk mengatasi keterbatasan literasi digital akibat norma tradisional terkait peran gender.

Selama pelatihan berlangsung, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan mulai mengaplikasikan sistem pembukuan digital dalam usaha mereka. Selain peningkatan keterampilan teknis, pelatihan ini juga memperkuat kesadaran pentingnya pencatatan keuangan dan evaluasi usaha sederhana, sekaligus meningkatkan solidaritas antar peserta. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu tetapi juga memperkokoh jejaring sosial dan semangat gotong royong untuk keberlanjutan usaha budidaya dan pengolahan ikan nila yang lebih baik. Kegiatan ini juga mendukung SDG, khususnya SDG 5 tentang Kesetaraan Gender, karena secara langsung memberdayakan perempuan di sektor perikanan melalui peningkatan kapasitas literasi digital dan manajerial. Kegiatan ini juga mendukung SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan memperkuat usaha mikro perempuan agar lebih efisien dan berkelanjutan. serta SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), dengan membuka akses yang lebih setara terhadap pengetahuan dan sumber daya.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Menjadi Master of Science Berkat Ketekunan dan Semangat Pantang Menyerah: Kisah Wisudawan Magister Ilmu Perikanan UGM

Berita Friday, 16 May 2025

Yogyakarta – Wisuda Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) kali ini menghadirkan sosok inspiratif dari Departemen Perikanan. Ihda Khozainul Busyro, lulusan Magister Ilmu Perikanan, berhasil menyelesaikan studinya dengan penelitian yang unik dan penuh tantangan. Ia mengkaji potensi alergen dari cacing Anisakis, parasit yang sering ditemukan pada ikan laut. Pemilihan topik ini didasari oleh pentingnya isu keamanan pangan, terutama terkait reaksi alergi yang mungkin dipicu oleh Anisakis. Riset mengenai alergen Anisakis masih jarang dilakukan di Indonesia, sehingga penelitian ini memiliki nilai kebaruan yang signifikan.  

Perjalanan penelitian Ihda Khozainul Busyro atau biasa yang dipanggil Khozin tidaklah mudah. Ia memulai dari pemahaman dasar tentang Anisakis dan konsep alergen, mengingat topik ini berbeda dari penelitian S1-nya. Proses deteksi alergen memakan waktu lama dan mengalami berbagai kendala. Namun, ketekunan dan semangatnya akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Keberhasilan ini tak lepas dari bimbingan dosen pembimbing, Mgs. Muh Prima Putra dan Eko Setyobudi, serta dukungan teman-teman.

Salah satu pengalaman berkesan Khozin selama kuliah adalah terlibat dalam tim Media Perikanan UGM. Kegiatan ini memberinya kesempatan untuk berkembang di luar laboratorium sekaligus memperluas pengetahuannya dalam komunikasi sains.  Khozin menekankan bahwa ilmu perikanan memiliki kontribusi besar terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti konservasi sumber daya hayati, pengembangan ekonomi biru, inovasi teknologi, dan ketahanan pangan berbasis laut. Setelah wisuda, ia berencana berkarier di industri sambil tetap membuka peluang untuk terjun ke bidang riset atau melanjutkan studi doktoral.  

Sebagai pesan untuk mahasiswa magister, Khozin menyarankan agar mereka tetap semangat dan tekun, terutama saat menghadapi kebuntuan dalam penelitian. Berdiskusi dengan rekan bisa memberikan sudut pandang baru dan solusi tak terduga. Baginya, setiap momen selama studi telah membentuk karakternya dan memberikan pelajaran berharga hingga meraih gelar Master of Science. Ia berharap Program Magister Ilmu Perikanan UGM terus berkembang dan menjadi salah satu program unggulan di tingkat nasional.  

Kisah Ihda Khozainul Busyro dalam mengangkat topik penelitian mengenai Anisakis memiliki kontribusi nyata terhadap beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain, SDG 2: Zero Hunger – meningkatkan keamanan pangan hasil perikanan, SDG 3: Good Health and Well-being – mengidentifikasi risiko alergen dari produk laut terhadap kesehatan masyarakat. SDG 12: Responsible Consumption and Production – mendorong konsumsi dan produksi pangan laut yang aman dan bertanggung jawab serta SDG 14: Life Below Water – mendukung pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Penulis: Sheva Muhammad Althaf

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Fermented Feather Meal Research for Fish Feed: The Potential of Sustainable Aquaculture

News Friday, 16 May 2025

A research team from the Department of Fisheries, Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada (UGM), has developed an innovation to utilize chicken feather waste as an alternative raw material for fish feed. While chicken feathers are commonly regarded as waste with no economic value, this research has proven that they can be processed into a valuable substitute for costly fish feed ingredients. The study, titled “Proximate and Amino Acid Analysis of Processed Chicken Feather Meal for Fish Feed,” focuses on enhancing the nutritional content of feather waste through fermentation and hydrolysis techniques.

The chicken feather waste was sourced from the Berbah Poultry Slaughterhouse in Sleman. The researchers applied fermentation using probiotics and chemical hydrolysis to break down keratin structures using hydrochloric acid and sodium hydroxide. The resulting feather meal was analyzed through proximate testing to determine moisture, ash, fat, and protein content, while amino acid content was analyzed using Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). These analyses were conducted to assess the effectiveness of the processing methods in improving the nutritional quality of the feed material.

The findings demonstrated that probiotic fermentation was the most effective method in enhancing the nutrient quality of the feather meal. The crude protein content reached 78.18%, marking a significant increase compared to other methods. Additionally, the levels of essential amino acids were promising, with isoleucine (14,763.26 µg/g), histidine (12,043.83 µg/g), glycine (326.51 µg/g), methionine (138.17 µg/g), arginine (33,321.63 µg/g), phenylalanine (22,815.65 µg/g), and leucine (44,511.41 µg/g). These results highlight the high potential of fermented feather meal as a high-quality protein source.

Beyond addressing livestock waste management, this research offers a sustainable and cost-effective alternative for aquaculture feed. Feed constitutes 60–70% of total fish farming production costs. By utilizing by-products such as fermented chicken feathers, economic efficiency can be improved without compromising feed quality or fish growth. However, further studies are necessary to evaluate the biological performance of fish fed with this alternative, including parameters such as growth, Feed Conversion Ratio (FCR), digestibility, and fish health. Although the high nutritional value of the processed feathers has been established, protein digestibility remains a major challenge. The keratin structure in feathers is difficult for fish to digest, requiring advanced biotechnological approaches such as the use of specific microbes or more efficient proteolytic enzymes for keratin hydrolysis.

Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., one of the lead researchers, stated that utilizing waste or by-products as a feed resource is a strategic step toward reducing production costs in aquaculture. “However, the application of chicken feather meal requires long-term research due to its low digestibility. Approaches such as microbial fermentation or safer and more efficient enzymatic hydrolysis technologies are needed,” she explained. She further emphasized that although chicken feathers hold immense potential as a protein source, technical challenges must be scientifically addressed. This research received funding support from the Doctoral Competency Enhancement Program at Universitas Gadjah Mada. It reflects UGM’s commitment to fostering applied research innovation focused on sustainability and local resource empowerment. The study aligns with several Sustainable Development Goals (SDGs), namely Goal 2: Zero Hunger, Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, Goal 12: Responsible Consumption and Production, and Goal 14: Life Below Water.

Author: Annisa Yustisia
Editors: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Becoming a Master of Science Through Perseverance and an Unyielding Spirit: The Story of a Fisheries Science Graduate from UGM

News Friday, 16 May 2025

Yogyakarta – The postgraduate graduation ceremony at Universitas Gadjah Mada (UGM) this time highlighted an inspiring figure from the Department of Fisheries. Ihda Khozainul Busyro, a graduate of the Master’s Program in Fisheries Science, successfully completed his studies with a unique and challenging research project. He investigated the allergenic potential of Anisakis, a parasitic worm commonly found in marine fish. The choice of this topic was driven by the importance of food safety issues, particularly the allergic reactions that may be triggered by Anisakis. Research on Anisakis allergens remains scarce in Indonesia, making this study highly novel and valuable.

The research journey of Ihda Khozainul Busyro—often called Khozin—was not an easy one. He began by developing a basic understanding of Anisakis and allergen concepts, as this topic was vastly different from his undergraduate research. The allergen detection process took considerable time and faced many obstacles. However, his persistence and determination eventually led to satisfying results. His success would not have been possible without the guidance of his academic supervisors, Mgs. Muh Prima Putra and Eko Setyobudi, and the support of his peers.

One of Khozin’s most memorable experiences during his studies was joining the UGM Fisheries Media Team. This activity gave him the opportunity to grow beyond the laboratory and expand his knowledge in science communication. Khozin emphasized that fisheries science contributes greatly to the Sustainable Development Goals (SDGs), such as the conservation of biological resources, blue economy development, technological innovation, and ocean-based food security. After graduation, he plans to pursue a career in the industry while remaining open to opportunities in research or doctoral studies.

As advice to fellow master’s students, Khozin encourages them to stay motivated and persistent, especially when facing obstacles in their research. Engaging in discussions with peers can offer new perspectives and unexpected solutions. For him, every moment of the journey has shaped his character and taught him invaluable lessons, ultimately leading to his Master of Science degree. He hopes that UGM’s Master’s Program in Fisheries Science will continue to grow and become one of the leading programs at the national level.

Khozin’s research on Anisakis significantly contributes to several Sustainable Development Goals (SDGs), including SDG 2: Zero Hunger – improving food safety in fishery products, SDG 3: Good Health and Well-being – identifying allergen risks in seafood for public health, SDG 12: Responsible Consumption and Production – promoting safe and responsible consumption and production of marine food, and SDG 14: Life Below Water – supporting the sustainable management of marine resources.

Author: Sheva Muhammad Althaf

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Digital Transformation as a Means of Empowering Women in Nile Tilapia Farming and Processing in Sleman

News Friday, 16 May 2025

The Nile tilapia aquaculture industry plays a vital role in ensuring food security, strengthening the local economy, and improving community welfare, especially in rural areas. To establish productive and sustainable enterprises, women’s empowerment has become a key focus through an inclusive social approach. Digital transformation offers a strategic opportunity for women to gain access to new knowledge and skills in fish farming and processing. However, this digitalization process also presents challenges, particularly in terms of social and cultural barriers that limit women’s access to and adaptation of technology.

In response to these challenges, a team from Universitas Gadjah Mada (UGM), in collaboration with industry partner PT Banoo Inovasi Indonesia, organized a Digital Bookkeeping Training for Nile Tilapia Farming and Processing Businesses at Pokdakan Mina Ngremboko, Bokesan Hamlet, Sindumartani Village, Sleman. This location was selected for its productive aquaculture and fish processing activities, and its development as a mina tourism destination. The training, which began in March 2025, was attended by ten women from farming and processing groups. The training materials were tailored to address limitations in digital literacy caused by traditional gender role norms.

Throughout the training, participants demonstrated great enthusiasm and began applying digital bookkeeping systems in their businesses. In addition to technical skill enhancement, the training also raised awareness about the importance of financial record-keeping and simple business evaluations, while fostering solidarity among participants. Thus, the training not only improved individual capacity but also strengthened social networks and the spirit of collaboration for the sustainable development of Nile tilapia farming and processing. This initiative supports several Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 5 (Gender Equality), by directly empowering women in the fisheries sector through enhanced digital and managerial literacy. It also contributes to SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) by strengthening women’s microenterprises to be more efficient and sustainable, as well as SDG 10 (Reduced Inequalities) by expanding equitable access to knowledge and resources.

Author: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Meet Dr. Susana Endah Ratnawati – Researcher in Seafood Safety and Fish By-Product Innovation

News Friday, 16 May 2025

Dr. Susana Endah Ratnawati, S.Pi., M.Si. is a lecturer at the Fisheries Product Technology Study Program, Department of Fisheries, Faculty of Agriculture at Gadjah Mada University. She specializes in Fisheries Product Processing and Quality Monitoring. Dr. Susana earned her bachelor’s degree in Fisheries Product Technology from Diponegoro University, then continued her master’s studies in Coastal Resource Management at the same institution. She obtained her doctoral degree in Bioscience Engineering from Ghent University, Belgium. With this strong academic background, Dr. Ratnawati actively contributes to the development of fisheries science and technology.

Dr. Susana Endah Ratnawati conducts cutting-edge research focused on enhancing the quality and safety of fishery products through innovative technological solutions. Her work spans three key areas: (1) investigating quality degradation mechanisms in shrimp during storage while developing advanced packaging systems for fresh and live products; (2) pioneering the valorization of catfish bone waste into functional nano-calcium for nutritional applications; and (3) establishing microbiological safety protocols for seafood processing. With publications in prestigious international journals such as Food Microbiology (Q1, IF:5.3) and LWT-Food Science and Technology (Q1, IF:6.0), Dr. Ratnawati demonstrates a strong commitment to advancing sustainable food science through evidence-based quality improvement methods, circular economy approaches to fisheries by-products, and science-driven food safety solutions. Her research bridges fundamental science with practical applications to support Indonesia’s growing fisheries industry.

For Dr. Susana Endah Ratnawati, academia is more than a profession—it’s a calling inspired by her mother, also an educator. She finds her greatest joy in mentoring students brimming with ideas and ambition, a dynamic that fuels her own dedication to knowledge-sharing and research. As a mother, she strives to model this same path of purpose for her children. Dr. Ratnawati encourages students to: voice their ideas courageously, pursue bold visions, and maintain balance between academic rigor and personal well-being. Her teaching and research align with the UN Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 4 (Quality Education) and SDG 14 (Life Below Water), reflecting her commitment to nurturing both minds and marine ecosystems for future generations.

Author: Annisa Yustisia

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Dr. Susana Endah Ratnawati; Profil Dosen yang Mendalami Keamanan Produk Perikanan serta Pemanfaatan Limbah Ikan

Berita Friday, 16 May 2025

Dr. Susana Endah Ratnawati, S.Pi., M.Si. merupakan pengajar di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Beliau memiliki keahlian dalam bidang Pengolahan Hasil Perikanan dan Pemantauan Mutu. Pendidikan sarjananya ditempuh di Universitas Diponegoro Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, kemudian melanjutkan studi magister di bidang Manajemen Sumberdaya Pantai di universitas yang sama. Gelar Doktor diraihnya dari Ghent University, Belgia, dalam bidang Bioscience Engineering. Berbekal latar belakang akademik yang solid, Susana Endah aktif berkontribusi dalam pengembangan sains dan teknologi di bidang perikanan.

Penelitian yang beliau lakukan banyak berfokus pada peningkatan mutu produk perikanan dan inovasi dalam teknologi pengemasan. Salah satu topik penelitiannya adalah studi mengenai perubahan kualitas udang selama masa penyimpanan serta pengembangan sistem kemasan untuk produk segar atau hidup. Selain itu, beliau juga meneliti pemanfaatan limbah tulang ikan lele menjadi nanokalsium dan mengeksplorasi aspek keamanan mikrobiologis dari produk perikanan. Karya-karyanya telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional seperti Food Microbiology dan LWT: Food Science and Technology, sebagai bukti komitmennya terhadap pengembangan ilmu pangan yang berkelanjutan.

Profesi sebagai dosen merupakan panggilan hati bagi Susana, yang terinspirasi dari ibunya yang juga berprofesi sebagai pendidik. Baginya, momen paling membahagiakan adalah ketika bertemu mahasiswa yang penuh ide dan semangat untuk maju. Dorongan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berbagi pengetahuan, sekaligus menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam meniti jalan yang sama. Susana juga berpesan kepada mahasiswa untuk tidak takut menyampaikan pendapat, berani bermimpi besar, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi. Keterlibatannya dalam dunia pendidikan dan riset selaras dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 14 mengenai Ekosistem Laut.

Penulis : Annisa Yustisia

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Riset Tepung Bulu Ayam Fermentasi untuk Pakan Ikan, Potensi Akuakultur Berkelanjutan 

Berita Friday, 16 May 2025

Tim peneliti dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi memanfaatkan limbah bulu ayam, sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan. Selama ini limbah bulu ayam dianggap sampah dan tidak bernilai ekonomis, tetapi kini dibuktikan melalui produk yang bermanfaat untuk menjadi pengganti dari bahan baku pakan ikan yang mahal. Penelitian dengan judul “Analisis Proksimat dan Asam Amino pada Olahan Ayam Tepung Bulu untuk Pakan Ikan” berfokus untuk memproses limbah bulu ayam untuk meningkatkan kandungan nutrisinya melalui metode fermentasi dan hidrolisis.

Sumber limbah bulu ayam didapatkan dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Berbah, Sleman. Metode fermentasi diaplikasikan oleh peneliti menggunakan probiotik serta proses hidrolisis kimia untuk memecah struktur keratin menggunakan asam klorida dan natrium hidroksida. Proses tersebut menghasilkan tepung bulu ayam dan dianalisis menggunakan uji proksimat untuk mengetahui kadar air, abu, lemak, dan protein, serta asam amino yang terkandung menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). Analisis dilakukan untuk menilai seberapa mampu metode tersebut dalam meningkatkan kualitas nutrisi bahan baku pakan.

Hasil penelitian membuktikan metode fermentasi dengan probiotik paling efektif dalam meningkatkan kualitas nutrien dalam tepung bulu ayam. Hasil kandungan protein kasar mencapai 78,18%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan metode lainnya. Selain itu, kadar asam amino esensial juga menunjukkan hasil yang menjanjikan, seperti isoleusin (14.763,26 µg/g), histidin (12.043,83 µg/g), glisin (326,51 µg/g), metionin (138,17 µg/g), arginin (33.321,63 µg/g), fenilalanin (22.815,65 µg/g), dan leusin (44.511,41 µg/g). Penemuan ini mengindikasikan potensi besar tepung bulu ayam terfermentasi sebagai sumber protein berkualitas tinggi.

Penelitian ini selain memberikan solusi bagi permasalahan limbah peternakan, tetapi juga dapat menjadi alternatif bahan pakan yang ekonomis dan berkelanjutan. Biaya pakan merupakan komponen utama dalam budidaya ikan dan mencapai 60–70% total biaya produksi. Dengan memanfaatkan hasil samping seperti bulu ayam yang diolah melalui fermentasi, diharapkan dapat mencapai efisiensi ekonomi tanpa mengorbankan kualitas pakan dan pertumbuhan ikan. Namun, efektivitas pakan ini masih perlu dikaji lebih terhadap performa biologis ikan seperti pertumbuhan, Feed Conversion Ratio (FCR), kecernaan, dan kesehatan ikan. Para peneliti menyadari bahwa meskipun kandungan nutrisi tinggi telah tercapai, kecernaan protein dari bulu ayam tetap menjadi tantangan besar. Struktur keratin pada bulu ayam sulit diurai oleh sistem pencernaan ikan, sehingga diperlukan pendekatan bioteknologi lebih lanjut, seperti penggunaan mikroba khusus atau enzim proteolitik yang lebih efektif dalam menghidrolisis keratin. 

Salah satu peneliti utama dalam studi ini, Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., menyampaikan bahwa pemanfaatan limbah atau by-product sebagai sumber pakan merupakan langkah strategis dalam menurunkan biaya produksi budidaya perikanan. “Namun demikian, pemanfaatan bulu ayam membutuhkan penelitian jangka panjang karena daya cerna bahan ini masih rendah. Diperlukan pendekatan seperti fermentasi mikroba atau teknologi hidrolisis enzimatik yang lebih aman dan efisien,” jelasnya. Beliau menambahkan bahwa potensi bulu ayam sebagai sumber protein pakan sangat besar, namun tantangan teknis masih harus dipecahkan secara ilmiah. Penelitian ini mendapatkan dukungan finansial dari Program Peningkatan Kompetensi Doktor Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini merupakan bentuk komitmen UGM dalam mendorong inovasi riset terapan yang berorientasi pada keberlanjutan dan pemberdayaan sumber daya lokal. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan awal bagi pengembangan pakan ikan berbasis limbah organik yang bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan di masa depan. Penelitian ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-2: Mengakhiri Kelaparan, poin ke-9: Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, poin ke-12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta poin ke-14: Menjaga Ekosistem Laut.

Penulis: Annisa Yustisia

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

123…16
Universitas Gadjah Mada

Fisheries Department, Faculty of Agriculture

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY