Kepala Laboratorium: Dr. Ir. Triyanto, M.Si.

Penyakit ikan merupakan salah satu faktor utama penghambat kegiatan budidaya ikan yang berdampak pada produktivitasnya dan berpotensi mengancam keberlanjutan sumber daya perikanan. Terjadinya penyakit ini dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara kondisi kesehatan ikan, keberadaan patogen, dan lingkungan yang mendukung perkembangan penyakit tersebut. Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (LKHIL) hadir sebagai pusat pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, yang meliputi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang hama dan penyakit ikan untuk mendukung pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan perairan. Laboratorium utama mencakup Ruang Percobaan Infeksi Penyakit Ikan serta Ruang Percobaan Hidrobiologi, yang dilengkapi dengan fasilitas memadai untuk penelitian virologi, parasitologi, bakteriologi, histologi, dan biologi molekuler.

Kegiatan Pendidikan

Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan memiliki peran strategis dalam mendukung proses pendidikan melalui pengajaran beberapa mata kuliah dan praktikum yang berfokus pada biota perairan dan kesehatan ikan. Mata kuliah yang dikelola meliputi Tumbuhan Akuatik, Hewan Akuatik, Parasit dan Penyakit Ikan, Manajemen Kesehatan Ikan, dan Histologi. Pada praktikum Tumbuhan Akuatik, mahasiswa mempelajari identifikasi berbagai jenis tumbuhan perairan secara morfologis dan molekuler, serta menganalisis kandungan senyawa aktif (metabolit) yang terkandung di dalamnya. Praktikum Hewan Akuatik mencakup kegiatan identifikasi dan kajian fisiologi ikan dan udang sebagai organisme budidaya utama. Praktikum Parasit dan Penyakit Ikan menyajikan materi yang luas, mulai dari pengamatan dan identifikasi parasit (parasitologi), analisis penyakit bakteri melalui isolasi, karakterisasi, dan uji postulat Koch (bakteriologi), identifikasi jamur patogen (mikologi), hingga identifikasi virus menggunakan metode molekuler dan postulat River (virologi). Praktikum ini dirancang untuk membentuk pemahaman yang komprehensif mengenai agen penyebab penyakit pada ikan dan udang. Praktikum Manajemen Kesehatan Ikan membahas sistem pertahanan tubuh ikan, produksi dan pemberian vaksin, serta evaluasi efektivitas vaksin melalui uji titer. Mahasiswa juga mempelajari penggunaan antibiotik yang bertanggung jawab melalui uji sensitivitas, MIC, MBC, dan pengobatan ikan secara praktis. Teknik deteksi patogen dilakukan dengan menggunakan metode PCR, RT-PCR, dan ELISA, serta pengukuran kadar antibiotik dalam jaringan ikan. Praktikum histologi melibatkan tahapan teknis mulai dari penanganan dan fiksasi jaringan, preparasi jaringan, embedding, pemotongan, pewarnaan, hingga mounting. Pembacaan preparat dilakukan untuk memahami struktur jaringan normal dan jaringan yang mengalami perubahan akibat penyakit.

Seluruh rangkaian praktikum dirancang secara komprehensif untuk memperkuat keterampilan laboratorium mahasiswa dan mendukung pengembangan keilmuan di bidang kesehatan ikan dan lingkungan perairan.

Kegiatan Penelitian

Penelitian di laboratorium didanai oleh berbagai sumber dana penelitian, baik dari dalam maupun luar negeri. Dana hibah dari dalam negeri mencakup Hibah Penelitian dari Fakultas Pertanian UGM, UGM melalui Hibah Rekognisi Tugas Akhir, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Hibah Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi, Hibah Penelitian Magister, Hibah Disertasi, Hibah Penelitian dan Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul, serta hibah dari pihak industri. Dana hibah dari lembaga luar negeri meliputi ACIAR (Australia), Erasmus (Uni Eropa), TB Global Alliance (Amerika Serikat), FeedBest (Korea), CJ Feed and Care (Korea), dan Cheil Jedang (Korea). Laboratorium telah mengkaji berbagai aspek penyakit ikan dan udang dalam bidang penelitian. Pada aspek penyakit parasitik, telah dilakukan identifikasi morfologi dan molekuler terhadap berbagai jenis parasit pada ikan dan udang, serta studi mengenai prevalensi dan intensitas parasit di lapangan, sedangkan untuk penyakit bakteri penelitian difokuskan pada identifikasi dan karakterisasi bakteri patogen pada ikan dan udang di perairan tawar maupun laut, seperti Aeromonas spp., Vibrio spp., Streptococcus spp., Photobacterium spp., dan Edwardsiella spp., serta mengkaji patogenesisnya melalui analisis sistem imun dan ekspresi gen. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, telah dikembangkan vaksin untuk melawan penyakit tersebut, yang telah dipatenkan dan dikembangkan bersama perusahaan vaksin dan obat, seperti PT Revealium Indonesia dan PT Caprifarmindo Laboratories. Pada aspek penyakit virus, telah dilakukan karakterisasi berbagai virus pada ikan dan udang, antara lain koi herpesvirus (KHV), Nervous Necrosis Virus (NNV), Macrobrachium rosenbergii nodavirus (MrNV), Megalocystivirus/spleen and kidney infection necrosis virus (ISKNV), Tilapia Lake Virus (TILV), Lymphocystis Disease Virus (LCDV). Pengembangan metode deteksi terhadap berbagai jenis virus tersebut juga telah dilakukan, antara lain menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Reverse Transcription PCR (RT-PCR), Loop-mediated Isothermal Amplification of DNA (LAMP), dan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Telah berhasil diproduksi berbagai protein rekombinan dari beberapa gen virus seperti VNN, LCDV, dan KHV, yang kemudian dikembangkan sebagai protein vaksin yang bersifat protektif terhadap infeksi penyakit virus.

Kegiatan Pengabdian

Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan kepada pembudidaya ikan yang datang ke laboratorium, serta sebagai narasumber dalam berbagai kegiatan penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan atas kerja sama dengan dinas, mahasiswa KKN, dan LSM. Pelatihan diselenggarakan dalam bentuk workshop (nasional dan internasional), serta program magang bagi peneliti dari perguruan tinggi dan lembaga lainnya. Laboratorium juga telah membantu Dinas Perikanan di Provinsi DIY dan kabupaten/kota dalam melakukan pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan di berbagai areal budidaya dan menyebarluaskan hasil pemantauan tersebut. Laboratorium juga telah menyelenggarakan berbagai pelatihan yang berkaitan dengan penyakit dan biologi molekular, dengan menghadirkan narasumber dari laboratorium maupun para ahli dari luar negeri.