Sistem pembelajaran teacher centered learning yang telah diterapkan dirasakan tidak lagi memberi hasil atau keuntungan yang memuaskan terutama dalam membekali mahasiswa pada kemampuan persaingan di dunia kerja. Oleh karena itu, sejalan dengan dengan kearifan transformasi sistem pembelajaran, sistem ini diubah dengan student centered learning, yang diharapkan akan membawa perubahan pola pikir. Membentuk lulusan yang dapat menciptakan lapangan kerja (job creator) tidak hanya pencari kerja (job seeker) merupakan salah satu harapan dari perubahan paradigma ini. Selaras dengan pengembangan kurikulum yang berbasis pada kompetensi, telah dilakukan pembekalan terhadap mahasiswa dengan berbagai mata kuliah antara lain wiraswasta, studi kelayakan usaha dan perencanaan usaha perikanan. Namun demikian, mata kuliah-mata kuliah tersebut dipandang belum cukup mendidik mahasiswa untuk meningkatkan minat dan keberanian untuk menjadi wirausahawan yang bergerak pada sektor riil. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya sarana praktek yang memadai, yang dapat mengekspresikan sense of business bagi mahasiswa. Bisnis perikanan dan pertanian telah terbukti menjadi bisnis yang kuat, dan bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi global. Disamping itu, isu ketahanan pangan dan penyediaan protein hewani yang cukup, semakin membuka peluang bisnis yang lebar. Di bidang perikanan, target produksi dan konsumsi ikan yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi salah satu tantangan sekaligus peluang bagi usaha/bisnis perikanan. Berpijak pada kondisi dan tantangan terkini serta potensi yang dimiliki, pengurus Departemen Perikanan UGM dengan dukungan seluruh staf yang ada, membentuk suatu pusat pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa, atau yang lebih dikenal dengan Inkubator Mina Bisnis (IMB).
IMB adalah suatu wadah untuk mendidik dan mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa, sehingga lulusan Departemen Perikanan UGM diharapkan mempunyai sense of business yang memadai. Dalam Inkubator Mina Bisnis, mahasiswa dididik secara terintegrasi antara kemampuan soft skill dan practical skill bagi mahasiswa. Pusat pelatihan ini diharapkan akan menjadi sarana bagi mahasiswa, alumni maupun masyarakat umum dalam meningkatan kemampuan proses mengidentifikasi dan mengembangkan ide inovatif, peluang dan cara yang lebih baik dalam menjalankan bisnis perikanan.
Tujuan pembentukan dan pengembangan pusat pelatihan kewirausahaan IMB adalah:
1. Meningkatkan sense of bussines di kalangan mahasiswa,
2. Menyediakan sarana pelatihan bagi mahasiswa dan masyarakat umum,
3. Meningkatkan dan mengembangkan practical skills dan managerial skills dalam bisnis perikanan bagi mahasiswa dan masyarakat umum,
4. Membentuk pasar dan jejaring bisnis perikanan,
5. Arena promosi, rekreasi edukatif dan pengenalan sejak dini bidang perikanan bagi pelajar dan masyarakat umum.
Beberapa kegiatan telah dilakukan di Inkubator Mina Bisnis, meskipun belum selengkap yang direncanakan. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain:
1. Pusat penjualan produk makanan/rumah makan terpadu (Resto IMB)
Resto IMB merupakan rumah makan dengan menu aneka masakan ikan, atau produk perikanan olahan lain yang telah dikembangkan oleh Departemen Perikanan UGM atau dapat dikembangkan sesuai dengan permintaan pasar. Disamping tujuan bisnis, rumah makan ini juga akan dikembangkan sebagai tempat pelatihan pengolahan dan pemasaran bagi mahasiswa maupun masyarakat umum. Selain itu, juga sebagai salah satu upaya promosi gemar makan ikan dan peningkatan konsumsi ikan masyarakat. Bahan baku yang digunakan pada rumah makan terpadu, diharapkan berasal dari usaha mahasiswa atau masyarakat yang telah teruji kualitasnya.
2. Penyuluhan dan Pelatihan
Pelatihan dilakukan bagi mahasiswa dan masyarakat umum berupa pelatihan pengolahan dan pemasaran ikan, inovasi produk perikanan, pelatihan budidaya ikan, pelatihan perencanaan dan pengelolaan usaha perikanan dan lain-lain.
3. Promosi, Outbond dan Rekreasi Edukatif
Kegiatan ini bertujuan untuk pengenalan dunia perikanan, yang menekankan aspek rekreasi sekaligus edukasi bagi masyarakat, terutama anak-anak dan pelajar. Peserta melihat dan terlibat secara langsung dalam kegiatan yang berkaitan dengan perikanan secara umum dan bisnis perikanan. Beberapa sekolah, baik taman kanak-kanak maupun sekolah dasar telah mengunjungi dan belajar tentang ikan dan perikanan.