• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • Fakultas Pertanian UGM
  • Fakultas Pertanian UGM
Arsip:

Fakultas Pertanian UGM

Praktikum Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Akuatik UGM; Pelajari Biomassa Tumbuhan Air dan Selektivitas Alat Tangkap

Berita Friday, 16 May 2025

Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, melaksanakan praktikum lapangan pada tanggal 26–27 April 2025 dengan tema “Biomassa Tumbuhan Akuatik dan Selektivitas Alat Tangkap.” Kegiatan ini berlangsung di Embung Watu Manten dan Embung Langensari, Kabupaten Bantul, DIY. Pada hari pertama, mahasiswa mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan air dan menghitung kelimpahannya untuk mengetahui dominansi serta peranannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Sedangkan Minggu, 27 April 2025, praktikum berfokus pada pelatihan selektivitas alat tangkap di Embung Langensari. Mahasiswa belajar menggunakan alat tangkap tradisional seperti pancing dan bubu, sekaligus praktik membuat umpan. Mereka juga melakukan penangkapan ikan dan mengumpulkan data panjang serta berat ikan untuk menganalisis efektivitas alat tangkap tersebut dalam selektivitas ikan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa yang merasa praktikum tidak hanya menambah wawasan tentang tumbuhan air dan alat tangkap, tetapi juga meningkatkan kerja sama antar peserta. Mahasiswa berharap pengalaman ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber daya ikan dengan menggunakan alat tangkap yang tepat serta hanya mengambil ikan yang memenuhi ukuran layak tangkap. Praktikum ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya pada poin (4) Pendidikan Bermutu, (14) Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Transformasi Digital sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan dalam Budidaya dan Pengolahan Ikan Nila di Sleman

Berita Friday, 16 May 2025

Industri budidaya ikan nila memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan, memperkuat perekonomian lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Untuk menciptakan usaha yang produktif dan berkelanjutan, pemberdayaan perempuan menjadi fokus utama melalui pendekatan sosial yang inklusif. Transformasi digital menjadi peluang strategis bagi perempuan untuk mendapatkan akses ilmu dan keterampilan baru dalam budidaya serta pengolahan ikan. Namun, proses digitalisasi ini juga menghadirkan tantangan, terutama terkait hambatan sosial dan budaya yang membatasi akses serta adaptasi teknologi bagi perempuan.

Sebagai respon terhadap tantangan tersebut, tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan mitra industri PT Banoo Inovasi Indonesia mengadakan Pelatihan Digital Pembukuan Bisnis Budidaya dan Pengolahan Ikan Nila di Pokdakan Mina Ngremboko, Dusun Bokesan, Kalurahan Sindumartani, Sleman. Lokasi ini dipilih karena merupakan kawasan produktif dalam budidaya dan pengolahan perikanan yang juga sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata mina. Pelatihan yang dimulai pada Maret 2025 ini diikuti oleh sepuluh peserta perempuan dari kelompok pembudidaya dan pengolah, dengan materi yang disesuaikan untuk mengatasi keterbatasan literasi digital akibat norma tradisional terkait peran gender.

Selama pelatihan berlangsung, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan mulai mengaplikasikan sistem pembukuan digital dalam usaha mereka. Selain peningkatan keterampilan teknis, pelatihan ini juga memperkuat kesadaran pentingnya pencatatan keuangan dan evaluasi usaha sederhana, sekaligus meningkatkan solidaritas antar peserta. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu tetapi juga memperkokoh jejaring sosial dan semangat gotong royong untuk keberlanjutan usaha budidaya dan pengolahan ikan nila yang lebih baik. Kegiatan ini juga mendukung SDG, khususnya SDG 5 tentang Kesetaraan Gender, karena secara langsung memberdayakan perempuan di sektor perikanan melalui peningkatan kapasitas literasi digital dan manajerial. Kegiatan ini juga mendukung SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan memperkuat usaha mikro perempuan agar lebih efisien dan berkelanjutan. serta SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan), dengan membuka akses yang lebih setara terhadap pengetahuan dan sumber daya.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Menjadi Master of Science Berkat Ketekunan dan Semangat Pantang Menyerah: Kisah Wisudawan Magister Ilmu Perikanan UGM

Berita Friday, 16 May 2025

Yogyakarta – Wisuda Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) kali ini menghadirkan sosok inspiratif dari Departemen Perikanan. Ihda Khozainul Busyro, lulusan Magister Ilmu Perikanan, berhasil menyelesaikan studinya dengan penelitian yang unik dan penuh tantangan. Ia mengkaji potensi alergen dari cacing Anisakis, parasit yang sering ditemukan pada ikan laut. Pemilihan topik ini didasari oleh pentingnya isu keamanan pangan, terutama terkait reaksi alergi yang mungkin dipicu oleh Anisakis. Riset mengenai alergen Anisakis masih jarang dilakukan di Indonesia, sehingga penelitian ini memiliki nilai kebaruan yang signifikan.  

Perjalanan penelitian Ihda Khozainul Busyro atau biasa yang dipanggil Khozin tidaklah mudah. Ia memulai dari pemahaman dasar tentang Anisakis dan konsep alergen, mengingat topik ini berbeda dari penelitian S1-nya. Proses deteksi alergen memakan waktu lama dan mengalami berbagai kendala. Namun, ketekunan dan semangatnya akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. Keberhasilan ini tak lepas dari bimbingan dosen pembimbing, Mgs. Muh Prima Putra dan Eko Setyobudi, serta dukungan teman-teman.

Salah satu pengalaman berkesan Khozin selama kuliah adalah terlibat dalam tim Media Perikanan UGM. Kegiatan ini memberinya kesempatan untuk berkembang di luar laboratorium sekaligus memperluas pengetahuannya dalam komunikasi sains.  Khozin menekankan bahwa ilmu perikanan memiliki kontribusi besar terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti konservasi sumber daya hayati, pengembangan ekonomi biru, inovasi teknologi, dan ketahanan pangan berbasis laut. Setelah wisuda, ia berencana berkarier di industri sambil tetap membuka peluang untuk terjun ke bidang riset atau melanjutkan studi doktoral.  

Sebagai pesan untuk mahasiswa magister, Khozin menyarankan agar mereka tetap semangat dan tekun, terutama saat menghadapi kebuntuan dalam penelitian. Berdiskusi dengan rekan bisa memberikan sudut pandang baru dan solusi tak terduga. Baginya, setiap momen selama studi telah membentuk karakternya dan memberikan pelajaran berharga hingga meraih gelar Master of Science. Ia berharap Program Magister Ilmu Perikanan UGM terus berkembang dan menjadi salah satu program unggulan di tingkat nasional.  

Kisah Ihda Khozainul Busyro dalam mengangkat topik penelitian mengenai Anisakis memiliki kontribusi nyata terhadap beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain, SDG 2: Zero Hunger – meningkatkan keamanan pangan hasil perikanan, SDG 3: Good Health and Well-being – mengidentifikasi risiko alergen dari produk laut terhadap kesehatan masyarakat. SDG 12: Responsible Consumption and Production – mendorong konsumsi dan produksi pangan laut yang aman dan bertanggung jawab serta SDG 14: Life Below Water – mendukung pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Penulis: Sheva Muhammad Althaf

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Dr. Susana Endah Ratnawati; Profil Dosen yang Mendalami Keamanan Produk Perikanan serta Pemanfaatan Limbah Ikan

Berita Friday, 16 May 2025

Dr. Susana Endah Ratnawati, S.Pi., M.Si. merupakan pengajar di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Beliau memiliki keahlian dalam bidang Pengolahan Hasil Perikanan dan Pemantauan Mutu. Pendidikan sarjananya ditempuh di Universitas Diponegoro Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, kemudian melanjutkan studi magister di bidang Manajemen Sumberdaya Pantai di universitas yang sama. Gelar Doktor diraihnya dari Ghent University, Belgia, dalam bidang Bioscience Engineering. Berbekal latar belakang akademik yang solid, Susana Endah aktif berkontribusi dalam pengembangan sains dan teknologi di bidang perikanan.

Penelitian yang beliau lakukan banyak berfokus pada peningkatan mutu produk perikanan dan inovasi dalam teknologi pengemasan. Salah satu topik penelitiannya adalah studi mengenai perubahan kualitas udang selama masa penyimpanan serta pengembangan sistem kemasan untuk produk segar atau hidup. Selain itu, beliau juga meneliti pemanfaatan limbah tulang ikan lele menjadi nanokalsium dan mengeksplorasi aspek keamanan mikrobiologis dari produk perikanan. Karya-karyanya telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional seperti Food Microbiology dan LWT: Food Science and Technology, sebagai bukti komitmennya terhadap pengembangan ilmu pangan yang berkelanjutan.

Profesi sebagai dosen merupakan panggilan hati bagi Susana, yang terinspirasi dari ibunya yang juga berprofesi sebagai pendidik. Baginya, momen paling membahagiakan adalah ketika bertemu mahasiswa yang penuh ide dan semangat untuk maju. Dorongan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berbagi pengetahuan, sekaligus menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam meniti jalan yang sama. Susana juga berpesan kepada mahasiswa untuk tidak takut menyampaikan pendapat, berani bermimpi besar, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi. Keterlibatannya dalam dunia pendidikan dan riset selaras dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 14 mengenai Ekosistem Laut.

Penulis : Annisa Yustisia

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Riset Tepung Bulu Ayam Fermentasi untuk Pakan Ikan, Potensi Akuakultur Berkelanjutan 

Berita Friday, 16 May 2025

Tim peneliti dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi memanfaatkan limbah bulu ayam, sebagai bahan baku alternatif untuk pakan ikan. Selama ini limbah bulu ayam dianggap sampah dan tidak bernilai ekonomis, tetapi kini dibuktikan melalui produk yang bermanfaat untuk menjadi pengganti dari bahan baku pakan ikan yang mahal. Penelitian dengan judul “Analisis Proksimat dan Asam Amino pada Olahan Ayam Tepung Bulu untuk Pakan Ikan” berfokus untuk memproses limbah bulu ayam untuk meningkatkan kandungan nutrisinya melalui metode fermentasi dan hidrolisis.

Sumber limbah bulu ayam didapatkan dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) Berbah, Sleman. Metode fermentasi diaplikasikan oleh peneliti menggunakan probiotik serta proses hidrolisis kimia untuk memecah struktur keratin menggunakan asam klorida dan natrium hidroksida. Proses tersebut menghasilkan tepung bulu ayam dan dianalisis menggunakan uji proksimat untuk mengetahui kadar air, abu, lemak, dan protein, serta asam amino yang terkandung menggunakan Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS). Analisis dilakukan untuk menilai seberapa mampu metode tersebut dalam meningkatkan kualitas nutrisi bahan baku pakan.

Hasil penelitian membuktikan metode fermentasi dengan probiotik paling efektif dalam meningkatkan kualitas nutrien dalam tepung bulu ayam. Hasil kandungan protein kasar mencapai 78,18%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan metode lainnya. Selain itu, kadar asam amino esensial juga menunjukkan hasil yang menjanjikan, seperti isoleusin (14.763,26 µg/g), histidin (12.043,83 µg/g), glisin (326,51 µg/g), metionin (138,17 µg/g), arginin (33.321,63 µg/g), fenilalanin (22.815,65 µg/g), dan leusin (44.511,41 µg/g). Penemuan ini mengindikasikan potensi besar tepung bulu ayam terfermentasi sebagai sumber protein berkualitas tinggi.

Penelitian ini selain memberikan solusi bagi permasalahan limbah peternakan, tetapi juga dapat menjadi alternatif bahan pakan yang ekonomis dan berkelanjutan. Biaya pakan merupakan komponen utama dalam budidaya ikan dan mencapai 60–70% total biaya produksi. Dengan memanfaatkan hasil samping seperti bulu ayam yang diolah melalui fermentasi, diharapkan dapat mencapai efisiensi ekonomi tanpa mengorbankan kualitas pakan dan pertumbuhan ikan. Namun, efektivitas pakan ini masih perlu dikaji lebih terhadap performa biologis ikan seperti pertumbuhan, Feed Conversion Ratio (FCR), kecernaan, dan kesehatan ikan. Para peneliti menyadari bahwa meskipun kandungan nutrisi tinggi telah tercapai, kecernaan protein dari bulu ayam tetap menjadi tantangan besar. Struktur keratin pada bulu ayam sulit diurai oleh sistem pencernaan ikan, sehingga diperlukan pendekatan bioteknologi lebih lanjut, seperti penggunaan mikroba khusus atau enzim proteolitik yang lebih efektif dalam menghidrolisis keratin. 

Salah satu peneliti utama dalam studi ini, Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., menyampaikan bahwa pemanfaatan limbah atau by-product sebagai sumber pakan merupakan langkah strategis dalam menurunkan biaya produksi budidaya perikanan. “Namun demikian, pemanfaatan bulu ayam membutuhkan penelitian jangka panjang karena daya cerna bahan ini masih rendah. Diperlukan pendekatan seperti fermentasi mikroba atau teknologi hidrolisis enzimatik yang lebih aman dan efisien,” jelasnya. Beliau menambahkan bahwa potensi bulu ayam sebagai sumber protein pakan sangat besar, namun tantangan teknis masih harus dipecahkan secara ilmiah. Penelitian ini mendapatkan dukungan finansial dari Program Peningkatan Kompetensi Doktor Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini merupakan bentuk komitmen UGM dalam mendorong inovasi riset terapan yang berorientasi pada keberlanjutan dan pemberdayaan sumber daya lokal. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi pijakan awal bagi pengembangan pakan ikan berbasis limbah organik yang bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan di masa depan. Penelitian ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-2: Mengakhiri Kelaparan, poin ke-9: Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, poin ke-12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta poin ke-14: Menjaga Ekosistem Laut.

Penulis: Annisa Yustisia

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Sinergi untuk Masa Depan : Bangun Kerja Sama Berkelanjutan, FPIK UNAIR Sambangi Departemen Perikanan UGM

BeritaNews Friday, 2 May 2025

Pada hari Selasa, 29 April 2025, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan kunjungan resmi ke Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mempererat hubungan kelembagaan dan memperkuat kolaborasi strategis antar institusi di bidang perikanan dan kelautan. Delegasi FPIK UNAIR disambut hangat oleh jajaran pimpinan serta sivitas akademika Departemen Perikanan UGM. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi capaian kerja sama sebelumnya sekaligus membahas pengembangan kerja sama ke depan yang lebih terukur dan berdampak. Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja sama yang telah dijalankan antara FPIK UNAIR dan Departemen Perikanan UGM. Kedua pihak secara terbuka membahas berbagai pencapaian yang telah diraih, termasuk dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya keberhasilan yang menjadi sorotan, namun juga kendala dan tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan program turut menjadi bahan diskusi. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki mekanisme kerja sama ke depan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program.

Selain evaluasi program kerja sama yang telah berjalan, kunjungan ini juga diarahkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang baru dalam pengembangan kolaborasi. Melalui diskusi yang konstruktif, muncul berbagai gagasan inovatif seperti program pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset unggulan di bidang akuakultur dan konservasi, serta pengembangan kurikulum bersama. Peluang-peluang tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas akademik, riset, dan pengabdian masyarakat, sekaligus memperkuat posisi kedua institusi di tingkat nasional maupun internasional. Kunjungan ini juga difokuskan pada upaya mempererat hubungan kelembagaan antara FPIK UNAIR dan Departemen Perikanan UGM. Melalui komunikasi langsung antar pimpinan fakultas dan departemen, dibahas rencana penguatan jaringan kerja sama jangka menengah. Diskusi ini meliputi strategi membangun kemitraan akademik yang lebih erat, berbagi sumber daya, serta sinergi dalam pengembangan program-program unggulan di bidang perikanan berkelanjutan. Hubungan yang kokoh ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan.

Sebagai bentuk tindak lanjut konkret dari pertemuan ini, kedua pihak menyepakati penyusunan langkah strategis dan timeline pelaksanaan kerja sama lanjutan. Penyusunan rencana tersebut dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, berorientasi pada hasil, dan dilengkapi dengan indikator pencapaian yang jelas. Beberapa rencana aksi yang disusun antara lain meliputi penyelenggaraan seminar dan workshop bersama, pelaksanaan penelitian kolaboratif, serta pertukaran staf pengajar dan mahasiswa. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan kerja sama ini mampu menghasilkan dampak yang nyata dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, kunjungan FPIK UNAIR ke Departemen Perikanan UGM pada 29 April 2025 ini mencerminkan semangat kolaboratif yang kuat di antara kedua institusi. Melalui evaluasi program, identifikasi peluang baru, penguatan hubungan kelembagaan, serta penyusunan strategi kerja sama yang konkret, diharapkan kemitraan ini dapat menjadi model kolaborasi antarfakultas di Indonesia. Dengan sinergi yang semakin solid, FPIK UNAIR dan Departemen Perikanan UGM optimistis dapat bersama-sama berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kesejahteraan masyarakat perikanan dan kelautan di masa depan. Kujungan FPIK UNAIR ke Departemen Perikanan UGM ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

SinnTech 24 Soroti Pemanfaatan Bahan Lokal untuk Pakan Ikan: Solusi Berkelanjutan bagi Akuakultur

BeritaNews Friday, 2 May 2025

Yogyakarta, 30 April 2025 – Webinar bertajuk “Utilization of Local Raw Materials for Fish Feed: A Sustainable Solution for Aquaculture” sukses diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan SinnTech 24. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari akademisi dan staf dari berbagai institusi perikanan dan kelautan di Indonesia. Webinar ini menjadi wadah diskusi ilmiah mengenai upaya pemanfaatan bahan baku lokal untuk mendukung keberlanjutan dalam industri pakan akuakultur.

Acara ini menghadirkan dua narasumber ahli yang membagikan wawasan terkait inovasi bahan baku pakan ikan alternatif. Narasumber pertama, Associate Professor Dr. Ainulyakin H. Imlani, dari Mindanao State University Tawi-Tawi College of Technology and Oceanography menyampaikan materi berjudul “Potential Alternative Indigenous Aquaculture Feed Stuffs”. Dalam paparannya, Dr. Ainulyakin menekankan bahwa ketergantungan terhadap bahan pakan konvensional seperti fishmeal dan soybean meal tidak lagi berkelanjutan karena ketersediaannya yang semakin terbatas akibat overfishing dan alih fungsi lahan. Dr. Ainulyakin mengenalkan berbagai bahan pakan lokal seperti tanaman, serangga, alga, serta produk samping agro-industri—termasuk palm kernel cake dan brewer’s spent grain—yang dinilai bernutrisi tinggi dan ekonomis untuk digunakan sebagai bahan pakan ikan.

Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., dari Departement Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada memaparkan hasil risetnya dalam presentasi bertajuk “Exploration of Local Ingredient for Aquafeed in Indonesia”. Dr. Senny Helmiati menyoroti potensi bahan bahan lokal dari serangga serta tanaman untuk menjadi alternatif bahan pakan ikan. Salah satu hal yang disampaikan mengenai larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai sumber protein alternatif yang sangat menjanjikan. Berdasarkan data yang disajikan, media budidaya seperti bungkil inti sawit, ampas kopi, limbah roti, hingga limbah fermentasi mampu menghasilkan maggot dengan kandungan nutrisi yang bervariasi dan tinggi, terutama dalam aspek protein, lemak, dan energi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan limbah organik lokal dapat menjadi solusi ganda: mengurangi limbah dan menghasilkan bahan pakan berkualitas.

Topik webinar ini memiliki korelasi kuat dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Zero Hunger, SDG 12: Responsible Consumption and Production, dan SDG 14: Life Below Water. Pemanfaatan bahan lokal dan limbah organik untuk pakan ikan tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga membantu pelestarian ekosistem laut serta mendorong praktik produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Webinar ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis kearifan lokal dan sumber daya terbarukan menjadi kunci menuju sistem akuakultur yang lebih berkelanjutan.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Cek Kesehatan Rutin Departemen Perikanan UGM: Wujud Kepedulian terhadap Kesehatan Civitas Akademika

Berita Friday, 2 May 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan kegiatan cek kesehatan rutin bagi dosen dan tenaga kependidikan pada Senin, 29 April 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Unit Kesehatan Departemen Perikanan UGM dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan antusias berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan ini sebagai upaya untuk memantau kondisi kesehatan secara berkala. Selain itu, usai pemeriksaan, peserta diberikan susu dan buah sebagai bentuk apresiasi sekaligus dukungan terhadap pola hidup sehat. 

Rangkaian pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, berat badan, kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat. Peserta dibimbing oleh petugas kesehatan yang bertugas dan diberikan edukasi mengenai hasil pemeriksaan mereka. Data hasil cek kesehatan disimpan dan direkap secara sistematis oleh petugas untuk memudahkan pemantauan perkembangan kesehatan peserta. Pemberian susu dan buah setelah pemeriksaan menjadi nilai tambah kegiatan ini, sebagai upaya mendorong kebiasaan konsumsi makanan bergizi di lingkungan kerja. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin tertanam di kalangan civitas akademika Departemen Perikanan UGM. Pemeriksaan rutin tidak hanya menjadi langkah preventif, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Kegiatan ini selaras dengan tujuan SDGs, khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Departemen Perikanan UGM berkomitmen untuk terus mengadakan inisiatif serupa guna meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota civitas akademika. 

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Menjelajahi Dunia Perikanan: Pengalaman Magang Atalie Safa di PPN Prigi Melalui MBKM

Berita Wednesday, 30 April 2025

Menjadi seorang mahasiswa bukan hanya sekedar menguasai teori di dalam kelas, tetapi juga melibatkan penerapan pengetahuan melalui pengalaman langsung. Hal inilah yang sedang dijalani oleh Atalie Safa Danella Laksita Khairah, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2022 dari Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Saat ini, Atalie sedang melaksanakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, yang dimulai sejak 10 Februari dan akan berlangsung hingga Juni 2025 mendatang. Program magang ini menjadi kesempatan penting bagi Atalie untuk menggali lebih dalam tentang dunia perikanan tangkap, baik dari sisi teknis maupun sosial di lapangan.

Selama menjalani magang, Atalie terlibat langsung dalam berbagai aktivitas operasional di pelabuhan, seperti pengurusan surat administrasi pelayaran, pengaturan perbekalan kapal, hingga pencatatan hasil tangkapan ikan. Ia juga belajar mengenai sistem kerja cold storage (gudang pendingin), serta pengelolaan lahan dan bangunan di sekitar pelabuhan. Melalui pengalaman ini, Atalie mendapat pemahaman mendalam tentang pentingnya efisiensi dan koordinasi antar unit kerja untuk menjaga kelancaran operasional pelabuhan. Atalie belajar bahwa selain keterampilan teknis, membangun hubungan yang baik antara petugas pelabuhan, instansi pemerintah, nelayan, dan pengusaha perikanan sangat krusial, terutama dalam situasi yang memerlukan koordinasi cepat dan dinamis. “Bekerja di sektor perikanan tidak hanya mengenai data dan teknik, namun juga penting untuk membangun komunikasi yang solid dan hubungan kerja yang baik,” ujar Atalie.

 

Magang di PPN Prigi memberikan banyak wawasan mengenai sektor perikanan, dan diharapkan lebih banyak mahasiswa di masa depan dapat merasakan manfaat serupa. Program ini diharapkan terus berkembang dan membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan praktis mereka. Harapannya, Departemen Perikanan UGM dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sektor perikanan dan keberlanjutan ekosistem laut melalui kolaborasi berbagai pihak, selaras dengan SDGs pada point nomor (4) Pendidikan Bermutu, (9) Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, (14) Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mahasiswa Perikanan UGM Belajar Budidaya Ikan Hias Melalui Program MBKM di Swasti Farm

Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk langsung terlibat dalam dunia industri perikanan. Salah satu implementasi program ini adalah kegiatan magang di Swasti Farm, yang berfokus pada budidaya ikan hias, khususnya ikan guppy. Magang ini memberi mahasiswa pengalaman praktis yang tidak hanya terbatas pada pembelajaran teoritis, tetapi juga pada keterampilan teknis melalui kegiatan lapangan. Program ini didampingi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan untuk memastikan proses pembelajaran berjalan efektif. Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aspek operasional di Swasti Farm, mulai dari perawatan larva ikan guppy hingga proses penjualan, serta mendukung pemasaran dan pengemasan ikan.

Menurut Alya Putri Mezzaluna, salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang ini, pengalaman yang didapat sangat relevan dengan mata kuliah yang sudah dipelajari di kampus, seperti Dasar Genetika, Dasar Akuakultur, dan Teknologi Pembenihan. Di Swasti Farm, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan seleksi dan penyilangan ikan guppy, dengan tujuan untuk memperbaiki genetik atau meningkatkan fenotipe ikan. Beberapa mata kuliah lainnya yang terkonversi selama magang ini antara lain Manajemen Hatchery, Budidaya Ikan Hias, dan Pemasaran Produk Akuakultur. Pengalaman lapangan ini memberikan pemahaman yang lebih aplikatif dan menyeluruh, sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh teori tetapi juga langsung terlibat dalam penyelesaian masalah di dunia industri perikanan.

Luna juga menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan magang di Swasti Farm. Ia mengapresiasi suasana kerja yang mendukung dengan rekan kerja yang ramah, sehingga membuat kegiatan magang berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Luna berharap agar program MBKM dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk merasakan dinamika dunia kerja yang sebenarnya, khususnya di bidang akuakultur yang memiliki tingkat kompleksitas teknis dan operasional yang tinggi. Ia juga berharap agar program MBKM mendapat dukungan lebih dari berbagai pihak, sehingga mahasiswa dapat terus mengembangkan wawasan, membangun relasi, dan mendapatkan pengalaman berharga di luar lingkungan akademik formal. Program ini sejalan dengan tujuan SDGs, yaitu Pendidikan Bermutu (SDG 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Menjaga Ekosistem Laut (SDG 14), yang mendukung kemajuan sektor akuakultur nasional.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

123…16
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY