• UGM
  • IT Center
  • Faculty Of Agriculture
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Faculty of Agriculture
Department of Fisheries
  • Profile
    • About Us
    • Organizational Structure
    • Staff
    • Collaboration
  • Academic
    • Bachelor in Aquaculture
    • Bachelor in Aquatic Resources Management
    • Bachelor in Fish Product Technology
    • Master in Fisheries Science
  • Facilities
    • Laboratories
  • Student Affairs
    • Student Organization
      • KMIP
      • Bahari Pers
      • Fisheries Dive
  • Home
  • Perikanan UGM
  • Perikanan UGM
  • page. 2
Arsip:

Perikanan UGM

Mahasiswa Perikanan UGM Belajar Budidaya Ikan Hias Melalui Program MBKM di Swasti Farm

Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk langsung terlibat dalam dunia industri perikanan. Salah satu implementasi program ini adalah kegiatan magang di Swasti Farm, yang berfokus pada budidaya ikan hias, khususnya ikan guppy. Magang ini memberi mahasiswa pengalaman praktis yang tidak hanya terbatas pada pembelajaran teoritis, tetapi juga pada keterampilan teknis melalui kegiatan lapangan. Program ini didampingi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan untuk memastikan proses pembelajaran berjalan efektif. Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aspek operasional di Swasti Farm, mulai dari perawatan larva ikan guppy hingga proses penjualan, serta mendukung pemasaran dan pengemasan ikan.

Menurut Alya Putri Mezzaluna, salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang ini, pengalaman yang didapat sangat relevan dengan mata kuliah yang sudah dipelajari di kampus, seperti Dasar Genetika, Dasar Akuakultur, dan Teknologi Pembenihan. Di Swasti Farm, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan seleksi dan penyilangan ikan guppy, dengan tujuan untuk memperbaiki genetik atau meningkatkan fenotipe ikan. Beberapa mata kuliah lainnya yang terkonversi selama magang ini antara lain Manajemen Hatchery, Budidaya Ikan Hias, dan Pemasaran Produk Akuakultur. Pengalaman lapangan ini memberikan pemahaman yang lebih aplikatif dan menyeluruh, sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh teori tetapi juga langsung terlibat dalam penyelesaian masalah di dunia industri perikanan.

Luna juga menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan magang di Swasti Farm. Ia mengapresiasi suasana kerja yang mendukung dengan rekan kerja yang ramah, sehingga membuat kegiatan magang berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Luna berharap agar program MBKM dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk merasakan dinamika dunia kerja yang sebenarnya, khususnya di bidang akuakultur yang memiliki tingkat kompleksitas teknis dan operasional yang tinggi. Ia juga berharap agar program MBKM mendapat dukungan lebih dari berbagai pihak, sehingga mahasiswa dapat terus mengembangkan wawasan, membangun relasi, dan mendapatkan pengalaman berharga di luar lingkungan akademik formal. Program ini sejalan dengan tujuan SDGs, yaitu Pendidikan Bermutu (SDG 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Menjaga Ekosistem Laut (SDG 14), yang mendukung kemajuan sektor akuakultur nasional.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Evaluasi dan Monitoring MBKM Teknologi Hasil Perikanan UGM di Beberapa Mitra Industri

Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tanggal 20–22 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di sejumlah mitra industri, seperti PT. Insan Citra Prima Sejahtera (Tuban), PT. Pan Putra Samudra (Cirebon), CV. Bee Jay Seafood (Probolinggo), PT. Algaepark Indonesia Mandiri (Klaten), PT. Alga Bioteknologi Indonesia (Semarang), PT. Sarana Tani Pratama (Jembrana), PT. Blue Star Anugrah (Pemalang), PT. Istana Cipta Sembada (Banyuwangi), PT. Blue Ocean Food Indonesia (Banyuwangi), PT. Bahari Biru Nusantara (Lamongan), serta Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (Yogyakarta). Selama kegiatan Monitoring dan Evaluasi, tim dosen pembimbing lapangan yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Amir Husni, Dr. Latif Sahubawa, dan Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc, Ph.D. melakukan kunjungan langsung untuk bertemu dengan mahasiswa serta pembimbing lapangan di tempat magang.

Dalam kunjungan tersebut, tim dosen terlibat dalam diskusi mendalam dengan pembimbing lapangan dan mahasiswa mengenai pelaksanaan program MBKM. Kegiatan evaluasi meliputi pembuatan laporan magang, bimbingan materi praktis, serta kemajuan dari proyek mini yang direncanakan oleh masing-masing mahasiswa. Di PT. Beejay Seafood Probolinggo, mahasiswa diberi arahan untuk berinovasi dengan mengembangkan produk siap saji, sementara di PT. Bahari Biru Nusantara Lamongan, pembimbing lapangan menyatakan komitmen penuh untuk mendukung proses penilaian magang. Di PT. Insan Citra Prima Sejahtera Tuban, mahasiswa didorong untuk menciptakan produk baru dari limbah pengolahan ikan, seperti kecap ikan, sebagai bagian dari proyek mereka yang inovatif.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas implementasi program MBKM di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, sekaligus memperkuat hubungan dengan sektor industri. Melalui bimbingan dan pengawasan yang berkelanjutan, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata yang lebih mendalam di dunia industri yang relevan dengan bidang studi mereka. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs, khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang fokus pada pemberdayaan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja dan mendorong inovasi berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

DKP Bantul Gandeng UGM untuk Pendampingan Demplot Perikanan dan Tambak Garam

BeritaNews Friday, 25 April 2025

Yogyakarta, 21 April 2025 — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul melakukan kunjungan ke Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kunjungan ini dilaksanakan untuk membahas rencana kerja sama pendampingan teknis dalam program pengembangan demplot perikanan dan tambak garam di wilayah pesisir Bantul.

Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari permohonan resmi DKP Bantul kepada UGM untuk mendampingi beberapa kegiatan strategis. Program strategis potensial yaitu percobaan demplot pendederan benih bening lobster (BBL), pembesaran udang vaname, bandeng, serta pengelolaan tambak garam. Program-program tersebut dirancang sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama dalam menyambut tuntasnya pembangunan jalur selatan-selatan yang diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan pesisir.

DKP Bantul sangat mengapresiasi respons positif dari Departemen Perikanan UGM dengan berharap kedepannya kegiatan ini tidak hanya memberikan hasil nyata di lapangan, tetapi juga berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Sebagai langkah awal, DKP Bantul telah menunjuk Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr., dosen perikanan UGM sebagai salah satu tim ahli yang akan mendampingi pelaksanaan kegiatan tersebut. Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr. diharapkan dapat menjadi penghubung dalam koordinasi lebih lanjut dengan dosen dan peneliti lain dari Departemen Perikanan UGM pada program-progam transdisplin tersebut.

Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr menyatakan bahwa menjadi tim ahli tentu bukan hal yang mudah, karena cakupan kegiatan cukup luas. Namun, kolaborasi tim dari Departemen Perikanan UGM akan menjadi kekuatan utama untuk mewujudkan pendampingan yang menyeluruh dan berdampak nyata. Departemen Perikanan UGM menyatakan kesiapan untuk menyediakan tim pendamping lintas bidang sesuai kebutuhan, sebagai bagian dari komitmen institusi dalam mendukung pengembangan wilayah berbasis riset dan teknologi.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah. Program-program yang disusun juga memastikan bahwa kebijakan dan kegiatan pembangunan yang dijalankan di tengah masyarakat berbasis data ilmiah dan pendekatan terapan yang berkelanjutan. Secara langsung, program ini turut mendukung pencapaian beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui peningkatan pendapatan masyarakat pesisir, SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dengan penguatan sektor produksi perikanan dan pangan lokal, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi lokal, SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan pendekatan budidaya berkelanjutan, serta SDG 14 (Ekosistem Lautan) melalui pengelolaan sumber daya laut secara bertanggung jawab dan berbasis ilmu pengetahuan.

Penulis : Galuh Wulanuari
Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han)

Pelatihan Peralatan Survei Kelautan 2025: Wawasan Data ADCP dan CTD untuk Aplikasi Ilmu Kelautan dan Perikanan

Berita Thursday, 17 April 2025

Jakarta, 27 Februari 2025 – Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) Korea-Indonesia telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Peralatan Survei Kelautan 2025. Pelatihan ini berlangsung pada 24-27 Februari 2025 di Gedung KIOTEC Ancol, Jakarta, dan menjadi program peningkatan kapasitas pertama yang digelar di lokasi tersebut. Sebanyak 40 penerima beasiswa ODA KIOTEC Master dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Pattimura (UNPATTI) turut serta dalam kegiatan ini. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan teoritis dan keterampilan praktis dalam penggunaan Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) dan Conductivity, Temperature, and Depth (CTD) yang merupakan dua instrumen utama dalam penelitian kelautan dan perikanan.

Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) digunakan untuk mengukur kecepatan arus laut pada berbagai kedalaman, yang sangat penting dalam studi dinamika oseanografi, pengelolaan perikanan, dan perencanaan infrastruktur maritim. Sementara itu, Conductivity, Temperature, and Depth (CTD) digunakan untuk mengukur konduktivitas, suhu, dan kedalaman air laut, parameter yang krusial dalam memahami karakteristik perairan serta perubahan lingkungan laut. Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan teoretis tetapi juga sesi praktik langsung, memungkinkan peserta untuk mengoperasikan peralatan survei di lapangan. Dengan pendekatan ini, peserta memperoleh pemahaman mendalam tentang akuisisi, analisis, dan interpretasi data oseanografi untuk berbagai aplikasi, termasuk pemetaan arus laut, pemodelan habitat perikanan, serta monitoring perubahan iklim dan ekosistem laut.

Materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan ini disampaikan oleh dosen yang berpengalaman didalam bidangnya. Peserta juga melakukan kegiatan praktik secara langsung dengan mengambil data langsung di Perairan Ancol yang kemudian data yang diperoleh tersebut diolah dalam kelompok sebagai mini project yang mengangkat isu Marine Science and Fisheries yang relevan dengan faktor oseanografi. Menurut Hana Cahya Maharani salah satu peserta Marine Survey Equipment Training, pelatihan yang dilaksanakan menjadi pengalaman berharga karena dengan menggunakan peralatan baru yang mendukung riset kelautan daan perikanan. Selain itu, dalam pelatihan ini saya merasakan ilmu yang baru mengenai perikanan khususnya pada bidang kelautan dan oseanografi dengan penyampaian materi yang menarik dan mudah dipahami” ujar Hana.

Komitmen kerja sama antara Indonesia dan Korea melalui proyek ODA KIOTEC semakin diperkuat dengan dukungan dari Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) serta Marine Technology Cooperation Research Center MTCRC sebagai lembaga pelaksana. Upaya ini bertujuan untuk terus mendukung penelitian, inovasi, dan keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.Keberhasilan ini mencerminkan pentingnya kerja sama internasional dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang ilmu kelautan dan perikanan. Diharapkan, para peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk mendukung riset dan pengelolaan sumber daya laut secara lebih efektif di masa depan. Kegiatan ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin (8). Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infrakstruktur, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan


Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han)

Departemen Perikanan UGM Ikuti Kegiatan Syawalan Fakultas Pertanian

BeritaNews Thursday, 17 April 2025

Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada turut serta dalam kegiatan Syawalan Fakultas Pertanian UGM yang dilaksanakan pada Jumat, 11 April 2025. Kegiatan ini bertempat di Auditorium Harjono Danoesastro dan dihadiri oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan, serta dosen purna tugas Fakultas Pertanian UGM. Syawalan ini sekaligus menjadi salah satu rangkaian dalam peringatan Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM yang ke-79. Kegiatan ini bertujuan mempererat silaturahmi antar sivitas akademika setelah menjalani bulan Ramadhan.

Rangkaian acara Syawalan diawali dengan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan untuk keberkahan di masa mendatang. Acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Syawalan yang dipimpin oleh perwakilan fakultas. Momen simbolis pembukaan Dies Natalis ditandai dengan pengetukan kentongan berbentuk ikan, sebagai simbol semangat kolaborasi dan keberagaman dalam fakultas. Kegiatan kemudian diakhiri dengan sesi halal bi halal dan makan bersama yang berlangsung penuh kehangatan dan kekeluargaan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin semangat kebersamaan yang semakin kuat antar civitas akademika, sekaligus memperkuat nilai-nilai kekeluargaan dan integritas. Syawalan juga menjadi momentum reflektif untuk terus mendukung pencapaian Tujuan SDGs, khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 16: Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh Dengan menjunjung nilai kebersamaan dan harmoni, Departemen Perikanan UGM siap berkontribusi aktif dalam mewujudkan lingkungan akademik yang inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. dan Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Menelusuri Teaching Farm Departemen Perikanan UGM: Inovasi dalam Edukasi dan Riset Akuakultur

BeritaNews Thursday, 17 April 2025

Teaching Farm merupakan salah satu fasilitas unggulan yang dimiliki oleh Laboratorium Akuakultur, Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Fasilitas ini dibangun sebagai sarana penunjang kegiatan akademik dan riset yang berfokus pada budidaya perikanan. Teaching Farm menjadi tempat yang ideal bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktikum dan penelitian secara langsung di lapangan. Keberadaannya menjadi penghubung antara teori yang dipelajari di kelas dengan aplikasi nyata dalam dunia akuakultur. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan teknis sekaligus memahami tantangan riil dalam budidaya ikan. Hal ini tentu saja mendukung pembentukan lulusan yang kompeten dan siap terjun ke dunia industri perikanan. Dengan demikian, Teaching Farm memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Departemen Perikanan UGM.

Salah satu keunggulan Teaching Farm ini adalah penggunaan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) di setiap bak budidayanya. Teknologi RAS memungkinkan air untuk digunakan kembali melalui proses penyaringan dan sirkulasi, sehingga ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya air. Sistem filtrasi yang digunakan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu jaring mekanis, media bio ball untuk filtrasi biologis, dan kaldness sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi. Ketiga elemen filter ini bekerja secara sinergis untuk menjaga kualitas air tetap optimal bagi pertumbuhan ikan. Penggunaan teknologi RAS juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam mengoperasikan sistem budidaya tertutup modern. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mengenal metode konvensional, tetapi juga mampu memahami sistem budidaya yang lebih canggih dan berkelanjutan. Penguasaan teknologi seperti ini sangat penting dalam menghadapi tantangan industri akuakultur masa kini.

Luas keseluruhan Teaching Farm mencapai 20 meter persegi, yang dioptimalkan dengan tata letak yang efisien dan fungsional. Di dalamnya terdapat sebanyak 80 bak berbahan fiber yang masing-masing memiliki diameter sekitar 1 meter. Bak-bak ini digunakan untuk pemeliharaan ikan dalam berbagai skala eksperimen dan praktikum. Selain itu, tersedia pula 20 toren atau penampung air yang berfungsi sebagai sumber suplai air utama ke setiap bak budidaya. Ketersediaan air bersih yang terjamin menjadi faktor penting dalam mendukung kelangsungan kegiatan budidaya dan penelitian. Untuk menjaga kestabilan sistem, Teaching Farm dilengkapi dengan aerator lengkap di setiap unitnya. Keberadaan aerator ini berfungsi untuk menjaga kadar oksigen terlarut dalam air agar tetap optimal bagi kehidupan ikan.

Menariknya, Teaching Farm Departemen Perikanan UGM juga memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber listrik cadangan, yaitu melalui panel tenaga surya. Inovasi ini mencerminkan komitmen Departemen Perikanan UGM terhadap prinsip keberlanjutan dan efisiensi energi dalam kegiatan akademik. Sistem tenaga surya ini memberikan dukungan listrik alternatif ketika terjadi pemadaman, sehingga kegiatan praktikum dan riset tidak terganggu. Mahasiswa juga diajarkan untuk memahami pentingnya integrasi antara teknologi perikanan dan energi ramah lingkungan. Penggunaan panel surya menjadi bentuk nyata dari pengembangan Teaching Farm yang modern dan adaptif terhadap isu global. Dengan fasilitas yang terus diperbarui, mahasiswa dapat belajar dalam lingkungan yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Hal ini tentu saja memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran dan penelitian di Departemen Perikanan UGM.

Jenis ikan yang dibudidayakan di Teaching Farm cukup beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian mahasiswa. Ikan nila dan lele merupakan spesies yang paling sering digunakan karena keduanya memiliki nilai ekonomis tinggi dan teknik budidaya yang relatif mudah. Baru-baru ini, mahasiswa juga mulai meneliti ikan gabus sebagai objek studi baru di Teaching Farm. Penambahan spesies ini membuka peluang riset lebih luas terkait biologi, pertumbuhan, dan teknologi budidaya ikan air tawar. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan metode budidaya yang inovatif dan efisien melalui penelitian langsung di fasilitas ini. Lingkungan yang mendukung dan fasilitas yang lengkap membuat Teaching Farm menjadi tempat ideal bagi pengembangan ilmu dan keterampilan. Dengan terus meningkatnya minat dan partisipasi mahasiswa, Teaching Farm semakin menunjukkan perannya sebagai jantung kegiatan akademik dan riset di Departemen Perikanan UGM. Keberadaan Teaching farm Departemen Perikanan UGM ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-7 : Energi bersih dan Terjangkau, poin ke-9 : Infrastruktur, Industri dan Inovasi, serta poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut. 

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1 : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Editor 2 : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Perkuat Kolaborasi Riset dan Pendidikan, Duta Besar Rwanda Kunjungi Departemen Perikanan UGM

BeritaNews Wednesday, 9 April 2025

Yogyakarta, 9 April 2025 — Duta Besar Republik Rwanda untuk Indonesia, H.E. Sheikh Abdul Karim Harelimana, melakukan kunjungan resmi ke Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda diplomatik untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan tinggi dan riset, khususnya dalam sektor perikanan dan akuakultur. Duta Besar disambut langsung oleh Prof. Dr. Alim Isnansetyo selaku Kepala Departemen Perika nan UGM. Dalam sambutannya, Prof. Alim memaparkan sejarah dan pencapaian Departemen Perikanan yang telah berdiri sejak tahun akademik 1963/1964 dan resmi menjadi departemen pada tahun 1983. Hingga saat ini, Departemen Perikanan UGM telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan perikanan secara regional dan nasional.

Saat ini, departemen memiliki tiga program studi utama jenjang sarjana: Budidaya Perikanan (Akuakultur), Manajemen Sumber Daya Perikanan, dan Teknologi Hasil Perikanan. Berbagai penelitian unggulan sedang dikembangkan, seperti pengembangan ikan nila unggul, vaksin bakteri dan virus untuk ikan kerapu, inovasi dalam pakan dan sistem akuakultur, serta riset tentang keanekaragaman hayati laut, konservasi, dan sosial ekonomi perikanan.

Dalam kunjungan tersebut, Duta Besar juga didampingi oleh salah satu mahasiswa asal Rwanda, Joas Iradukunda, yang sedang menempuh pendidikan di Departemen Perikanan UGM. Joas bersama dosen pembimbing akademiknya, Assoc. Prof. Dr. Indah Istiqomah, turut menjelaskan topik riset yang sedang dijalankan, yakni tentang pengaruh pemberian prebiotik inulin dan probiotik Bacillus-Lactococcus dalam pakan terhadap histologi usus, ekspresi gen, aktivitas enzim, dan pertumbuhan ikan nila hibrida merah (Oreochromis sp). Penelitian ini mencerminkan fokus akademik UGM dalam pengembangan teknologi budidaya ikan yang ramah lingkungan dan efisien.

Setelah sesi presentasi dan diskusi, Duta Besar mengunjungi beberapa fasilitas laboratorium di lingkungan Departemen Perikanan, seperti Laboratorium Budidaya, Laboratorium Ekologi dan Hidrobiologi, Laboratorium Sosial Ekonomi dan Pengelolaan Sumber Daya, serta Laboratorium Genetika dan Pemuliaan. Pada setiap laboratorium, terdapat gambaran langsung mengenai kegiatan riset dan inovasi yang sedang berlangsung, termasuk pelatihan praktis mahasiswa di unit-unit pelatihan.

Dalam sesi penutupan, Duta Besar Harelimana menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak UGM serta komitmen universitas dalam mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa Rwanda. Beliau berharap ke depan dapat terjalin kemitraan yang lebih erat antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Rwanda, khususnya dalam bidang akuakultur dan perikanan, melalui program pertukaran mahasiswa dan kolaborasi riset yang saling menguntungkan.

Kegiatan kunjungan ini turut mendukung pencapaian beberapa poin penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) kolaborasi pendidikan antara UGM dan Rwanda membuka akses terhadap pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas bagi mahasiswa dari negara berkembang. Selanjutnya, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), kegiatan riset dan inovasi di bidang akuakultur dan perikanan mendorong pengembangan industri yang tangguh dan berkelanjutan. SDG 14 (Ekosistem Lautan), penelitian tentang konservasi laut, keanekaragaman hayati, dan praktik budidaya yang berkelanjutan mendukung perlindungan sumber daya laut. SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), pertemuan ini memperkuat kemitraan global melalui kerja sama antar institusi pendidikan dan riset lintas negara. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Rwanda dalam memajukan bidang perikanan, pendidikan, dan riset berbasis keberlanjutan.

Penulis : Joas iradukunda, Galuh Wulanuari

Editor : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. & Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Peringatan Hari Air: KMIP & HMTG UGM Gelar Aksi Restocking Ikan

Berita Thursday, 27 March 2025

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) UGM berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) UGM menyelenggarakan kegiatan restocking ikan dalam rangka Hari Air Tahun 2025. Restocking ikan merupakan pelepasan ikan ke suatu perairan yang menjadi habitat alaminya untuk menambah stok dan melestarikan ikan tersebut. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (15/3) di Desa Butuh, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Turut hadir pada kegiatan tersebut perwakilan dari kedua himpunan, perangkat desa, dan 30 orang anggota Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPBD-KUMKM).

Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan sebagai kata pembuka yang disampaikan oleh Kepala Desa Butuh, Suharyanto. Selanjutnya dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya manfaat air bagi manusia dan ekosistem. Dilanjutkan dengan diadakannya edukasi tentang restocking ikan, termasuk tujuan dan kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan restocking ikan. Mahasiswa KMIP UGM juga memaparkan beberapa larangan dalam menangkap ikan di sungai, seperti dengan menggunakan bahan peledak, racun, arus listrik, dan menangkap ikan saat musim pemijahan.

Setelah melakukan sosialisasi, perwakilan kedua himpunan bersama beberapa anggota LPBD-KUMKM bertolak ke sungai sekitar desa untuk melakukan penebaran benih ikan. Pada kesempatan tersebut, telah ditebar 1200 ekor benih ikan tawes dan 800 ekor benih ikan nilem. “Harapannya, restocking ikan tidak sekadar menebar benih tetapi sekaligus rehabilitasi ekosistem di sekitar Desa Butuh,” tutur Muhammad Imsak Ramadhani, perwakilan KMIP UGM. Dengan demikian, Hari Air tidak sekadar seremonial belaka melainkan bentuk pengingat dan ajang untuk melakukan aksi nyata bagi lingkungan.

Kegiatan ini mendukung terciptanya target Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, poin 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjjutan, poin 14: Ekosistem Lautan, serta poin 15: Ekosistem Daratan

Penulis: Alycia Ayuning Ekaputri Sasongko

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Mahasiswa Perikanan UGM Jadi Finalis Pilmapres: Mewujudkan Gagasan Kreatif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan

Berita Thursday, 27 March 2025

Yogyakarta – Mahasiswa berprestasi dari Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Gerson Lewis, baru-baru ini berhasil lolos sebagai finalis dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas. Keikutsertaannya dalam kompetisi ini mencerminkan kemampuan akademik yang tinggi serta dedikasi untuk mengatasi permasalahan di bidang perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Motivasi untuk mengikuti Pilmapres dimulai dengan dukungan akademik yang diberikan oleh Fakultas Pertanian UGM. Dukungan tersebut membuka kesempatan untuk maju ke ajang Pilmapres tingkat Universitas. Persiapan untuk mengikuti ajang ini dilakukan dalam waktu yang singkat dengan waktu yang diberikan untuk persiapan hanya dua hari. Berbagai hal yang diperlukan, termasuk gagasan kreatif yang harus dipresentasikan, segera dipersiapkan. Gagasan kreatif yang diajukan Gerson Lewis berjudul “Implementasi Sistem Budidaya Resirkulasi Tertutup & Multitrofik Terpadu Pada Benih Bening Lobster Sebagai Solusi Mengurangi Penyelundupan dan Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan.” Gagasan ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap permasalahan sektor perikanan yang sering dihadapi nelayan, khususnya terkait penyelundupan benih lobster.

Portofolio yang mencakup prestasi, pengalaman organisasi, karya tulis, penghargaan, dan kontribusi terhadap masyarakat juga dipersiapkan. Selama proses persiapan, bimbingan diberikan oleh dosen pembimbing, Dr. Senny Helmiati, S.Pi. M.Sc., yang cepat tanggap dalam memberikan masukan mengenai gagasan kreatif. Keterlibatan dari Ketua Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., juga sangat membantu dalam proses administrasi.

Selama mengikuti Pilmapres, kesempatan untuk bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa hebat dari berbagai fakultas di UGM memberikan pengalaman yang sangat berharga. Saling bertukar ilmu dan perspektif antar bidang menjadi salah satu hal yang mengesankan. Beberapa tips untuk dapat lolos menjadi finalis Pilmapres diberikan berdasarkan pengalaman. Peserta diharapkan untuk terus mengikuti berbagai perlombaan guna meningkatkan kemampuan diri. Kegiatan kemasyarakatan dan organisasi juga sangat dianjurkan, dengan tambahan nilai jika peserta dapat menjalankan usaha. Kemampuan berbahasa Inggris menjadi hal yang sangat penting dalam kompetisi ini, karena menjadi salah satu penilaian yang sangat diperhatikan oleh juri.

Pilmapres ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan kesempatan penting untuk memberikan kontribusi nyata dalam masyarakat. Gagasan kreatif yang diajukan berhasil menempatkan Gerson Lewis sebagai finalis Pilmapres Universitas Gadjah Mada 2025, sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa perikanan turut berperan dalam menciptakan solusi untuk sektor perikanan.

Selain itu, gagasan yang diajukan sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan 14 tentang Kehidupan Laut, yang berfokus pada konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya laut. Implementasi sistem budidaya resirkulasi dan multitrofik terpadu pada lobster berpotensi mengurangi praktek penyelundupan dan mendukung pelestarian ekosistem laut. Selain itu, gagasan ini juga berkontribusi pada Tujuan 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal. Lebih lanjut, ini juga terkait dengan Tujuan 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, yang mendorong pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien dan berkelanjutan. Gagasan ini tidak hanya mengedepankan solusi praktis di bidang perikanan, tetapi juga mendukung pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan global.

Penulis: Sheva Muhammad Althaf

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Webinar SinnTech #23 Sharing Tips Peluang Karir di Kancah Internasional

Berita Thursday, 27 March 2025

Webinar SinnTech #23 yang bertajuk Successful Careers on the International Stage telah diadakan secara daring oleh Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM pada hari Jum’at, 21 Maret 2025 dan sukses menarik perhatian peserta dari UGM maupun luar UGM. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan mengenai berbagai peluang yang dapat diambil, khususnya bagi mahasiswa perikanan dalam pengembangan akademik, mendapatkan beasiswa, maupun tips karir setelah lulus. Webinar SinnTech #23 dibuka oleh Ketua Departemen Perikanan UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., yang menyampaikan bahwa pentingnya sesi berbagi ini dapat membantu mahasiswa menelaah lebih jauh tentang berbagai kesempatan di bidang perikanan.

Webinar menghadirkan dua narasumber inspiratif yang merupakan alumni Departemen Perikanan UGM dan telah melanjutkan studi di luar negeri. Narasumber pertama yakni Ardanti Sutarto membawakan topik yang berjudul Beyond Borders: My Path from UGM to International Organization. Dalam sesi ini, Ardanti Sutarto berbagi tips membangun jejaring profesional di luar negeri bagi orang yang baru memulai di ranah internasional. Memulai karir di organisasi internasional adalah impian bagi banyak orang, terutama bagi fresh graduate yang ingin memperluas wawasan dan pengalaman profesional. Namun, tantangan seperti komunikasi, persaingan global, dan keterbatasan finansial seringkali menjadi penghalang. Salah satu cara tercepat membangun relasi di luar negeri adalah melalui jejaring alumni kampus atau program pertukaran pelajar. Alumni yang sudah berpengalaman dapat memberikan rekomendasi dan informasi lowongan.

Narasumber yang kedua adalah Aniq Fadhillah yang memaparkan materi dengan judul Unlock Your Potential: Building a Thriving Career on The International Stage- A Sharing Session. Aniq juga berbagi mengenai strategi sukses dalam berkarir di organisasi internasional. Bekerja di lingkungan internasional menuntut kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam hal pemilihan kata dan budaya kerja. Kesalahan kecil dalam berbahasa atau gestur bisa berdampak besar pada profesionalitas. Fresh graduate juga harus memiliki keunikan dan skill yang dicari pasar agar dapat memberikan ‘wajah’ yang berbeda dari kandidat lainnya.

Webinar SinnTech #23 mendukung program Sustainable Development Goals yang mencakup SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Mengurangi Ketimpangan, SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan, yang mendukung pencapaian tujuan global melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

Penulis: Sheva Muhammad Althaf

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

1234…15
Universitas Gadjah Mada

Fisheries Department, Faculty of Agriculture

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY