• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak
  • SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak
Arsip:

SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak

Kunjungan CJ Feed Care Corporation ke Departemen Perikanan UGM: Perkuat Kolaborasi dalam Riset Probiotik untuk Udang

BeritaNews Friday, 14 February 2025

Yogyakarta, 07 Februari 2025 – Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari CJ Feed Care Corporation pada Jumat, 07 Februari 2025. Kunjungan ini dihadiri oleh perwakilan PT CJ Korea, yaitu Dr. Shin Jaehyong, Dr. Park Gunhyun, dan Choi Wansuk, serta perwakilan PT CJ Indonesia, yakni Ibu Isnaeni dan Bapak Bayu.

Dalam kunjungan ini, PT CJ dan Perikanan UGM melakukan perjalanan ke Samas untuk meninjau persiapan uji coba probiotik, yang merupakan produk terbaru dari PT CJ. Produk probiotik ini dirancang untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh bakteri Vibrio di media air budidaya udang serta pada hepatopankreas udang. Sambutan di lokasi dilakukan oleh Kepala Balai, Arga Kurniawan, S.Pi., kemudian bersama-sama melakukan room tour ke berbagai fasilitas yang akan digunakan dalam riset utama. Rombongan juga mengunjungi area tambak dan hatchery udang untuk melihat lebih dekat kondisi dan persiapan penelitian.

CJ Feed Care Corporation telah lama melakukan uji coba berbagai produk di sektor perikanan, dengan perkiraan awal riset sejak tahun 2020. Pada tahun 2025 ini, perusahaan ingin mengembangkan dan menguji probiotik yang diberikan secara oral, dengan harapan produk ini dapat memberikan efek positif tidak hanya pada kualitas air media udang, tetapi juga terhadap kesehatan hepatopankreas udang.

Melalui kunjungan ini, PT CJ menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi dengan tim UGM yang telah mendukung penelitian dan pengembangan produk mereka. Perwakilan PT CJ menyatakan bahwa kerja sama ini sangat membantu dalam pengujian dan pengembangan produk probiotik, serta berharap agar hubungan ini dapat terus berlanjut untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi industri perikanan di Indonesia.

Dengan adanya riset berkelanjutan dan kerja sama yang erat antara akademisi dan industri, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kesehatan udang dan keberlanjutan budidaya perikanan di masa depan. Kegiatan ini juga sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDG 2 (Zero Hunger) dalam mendukung ketahanan pangan, SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui peningkatan kesehatan hewan budidaya, SDG 6 (Clean Water and Sanitation) dengan menjaga kualitas air media budidaya, dan SDG 14 (Life Below Water) dalam menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Pengabdian Kepada Masyarakat, UGM Gelar Aksi Bersih Sungai dan Penebaran Ikan untuk Menjaga Keberlanjutan Ekosistem

Berita Thursday, 28 November 2024

Yogyakarta, 24 November 2024 – Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Bersih Sungai dan Penebaran Ikan” di Sungai Boyong, Padukuhan Jaban, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga dan melestarikan ekosistem sungai demi keberlanjutan alam. Sebanyak 75 peserta terlibat dalam kegiatan ini, yang terdiri dari dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, mahasiswa S1 dan S2, serta anggota Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai Boyong Buntung (KPLS) dan masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan sungai, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumber daya alam, khususnya yang ada di sekitar sungai. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan kolaborasi ini dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah tersebut.

Kegiatan “Bersih Sungai dan Penebaran Ikan” yang diadakan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Eko menjelaskan tujuan dari kegiatan ini dan pentingnya menjaga kelestarian sungai. “Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat rutin yang dilakukan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sekaligus berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan perairan, khususnya sungai,” ujarnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara sinergis bekerja sama dengan Kelompok Penggiat Lingkungan Sungai (KPLS) Sungai Boyong dan Buntung, Desa Sinduharjo. Menariknya acara ini bersamaan dengan pelaksanaan Merti Kali, sebuah tradisi sebagai ungkapan rasa terima kasih masyarakat kepada sungai yang menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Ketua Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai Boyong Buntung (KPLS), Bapak Sumadi, juga memberikan sambutan pada acara tersebut. Beliau mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini dan berharap bahwa upaya pengelolaan lingkungan dan budaya yang dilakukan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Semoga kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk program-program selanjutnya dan informasi kegiatan ini dapat tersebar luas sehingga masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem dan kebersihan lingkungan,” ujar Sumadi.

Sungai Boyong merupakan salah satu sungai penting di Kabupaten Sleman yang memiliki air yang cukup melimpah meskipun pada musim kemarau. Kegiatan ini, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian sungai serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem perairan. Pada waktu yang bersamaan, di lokasi kegiatan juga diselenggarakan Boyong Edufest, yang salah satunya menampilkan pameran poster dari mahasiswa Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM. Edufest ini turut memperkaya kegiatan dengan memberikan wawasan tambahan bagi masyarakat mengenai berbagai isu lingkungan dan sosial budaya yang relevan.

Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc., turut menambahkan bahwa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik telah melaksanakan kegiatan penebaran ikan di beberapa lokasi di Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang mendukung tiga pilar utama yang dijunjung oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik yakni menjaga biota perairan, kelestarian lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Prof. Djumanto juga mengungkapkan bahwa kualitas air di Sungai Boyong tetap terjaga kebersihannya, meskipun pada musim kemarau. “Ini menjadi berita baik bagi keberlanjutan biota perairan dan upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya perikanan,” ujarnya. Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kegiatan penebaran benih ikan dan aksi bersih sungai ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat sekitar. Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan keberlanjutan sumber daya perikanan dapat semakin meningkat. Program-program semacam ini juga berperan dalam membangun kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan komunitas lokal dalam menjaga dan melestarikan lingkungan perairan untuk generasi yang akan datang.

Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada secara rutin melaksanakan kegiatan penebaran ikan di berbagai lokasi di Yogyakarta. Penebaran benih ikan, khususnya spesies endemik dan non-invasif merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan keragaman hayati dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada kelestarian ekosistem perairan. Setelah sambutan dan upacara singkat, kegiatan dilanjutkan dengan penebaran 8.000 benih ikan nilem dan 1.250 benih udang galah di Sungai Boyong. Penebaran benih ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan dan keberlanjutan populasi biota perairan di sungai tersebut. Selanjutnya, para peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, anggota Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai (KPLS), serta pengunjung turut serta dalam aksi bersih sungai dengan membersihkan sampah di sepanjang bantaran Sungai Boyong. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sungai. Selain itu, dalam kesempatan ini, Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik juga memasang papan peringatan di sepanjang Sungai Boyong sebagai upaya untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan perairan. Dengan adanya papan peringatan tersebut, diharapkan masyarakat semakin sadar akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian ekosistem Sungai Boyong.

SDGs: 6). Air Bersih dan Sanitasi Layak, 14) Ekosistem Lautan, 15). Ekosistem Daratan.

Penulis: Kharisma Pundhi Rukmana

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mahasiswa UGM Manfaatkan Rumput Laut dan Buah Mengkudu untuk Mengurangi Emisi Gas Metana dari Sektor Peternakan

Berita Monday, 22 July 2024

Dewasa ini dunia digegerkan dengan istilah global boiling akibat meningkatnya rata-rata suhu secara drastis di berbagai belahan dunia. Emisi gas metana menjadi salah satu penyebab terjadinya global boiling. NOAA Global Monitoring Laboratory menyatakan bahwa emisi gas metana terus meningkat sejak tahun 1980 dari 1.620 ppb hingga Oktober 2023 mencapai 1933.46 ppb. Emisi gas tersebut berpotensi meningkatkan suhu global 28 kali lipat dibandingkan CO2. Sekitar 20-25% dari total emisi gas metana berasal dari aktivitas peternakan, yaitu melalui proses fermentasi enterik dalam rumen ternak yang menghasilkan gas metana, lalu dikeluarkan melalui feses dan saat ternak bersendawa.

Permasalahan tersebut menarik perhatian lima orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk melakukan riset pemanfaatan rumput laut (Gracilaria sp.) dan buah mengkudu sebagai aditif pakan yang diharapkan dapat memodifikasi keadaan rumen sehingga dapat menekan angka produksi gas metana pada ternak. Kelima mahasiswa yang melakukan riset ini terdiri dari Ahmad Rizal Riswanda Danuartha, Dinda Rahmasari, dan Tanaya Bagus Priya Waskita dari Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan Angkatan 2022; Aqidatul Izza dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Angkatan 2022; serta Elsia Manik dari Program Studi Kimia Angkatan 2023, melalui kegiatan program keativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) yang didanai oleh Kemendikbud-ristek dan didampingi oleh Dosen Pendamping Moh. Sofiul Anam, S.Pt., M.Sc.

Macroalgae atau yang kerap dikenal sebagai rumput laut mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder yang dapat menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan oleh ternak. “Kami menggunakan macroalgae jenis Gracilaria sp. karena banyak mengandung tanin, saponin, alkaloid, dan flavonoid yang dipercaya bisa memodifikasi proses fermentasi pakan di dalam rumen ternak dengan menghambat kinerja bakteri metanogenik, sehingga dapat menekan angka produksi gas metan dari sektor peternakan tanpa mengganggu pencernaan ternak itu sendiri” ujar Ahmad Rizal selaku ketua tim riset.

Tanaya Bagus menambahkan bahwa selain menggunakan rumput laut, inovasi aditif pakan ini juga memanfaatkan buah mengkudu yang pemanfaatannya di dunia peternakan masih cukup minim. “Di daerah Jogja sendiri, produksi buah mengkudu pada tahun 2021 bisa mencapai 163.532 kg. Tetapi masih jarang yang memanfaatkan buah ini, padahal buah mengkudu punya kandungan senyawa metabolit sekunder sekitar 100 jenis, diantaranya adalah tanin, polifenol, flavonoid dan senyawa lain yang kami percayai dapat memodifikasi proses fermentasi dalam rumen, sama halnya dengan Gracilaria sp.”

Pengambilan sampel yang digunakan pada riset ini memanfaatkan berbagai sumber daya lokal yang tersedia di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Untuk sampel rumput laut yang kami gunakan diambil dari Pantai Sepanjang, Gunungkidul. Kalau untuk buah mengkudunya, kami ambil buah mengkudu segar dari daerah Berbah, Sleman. Rumput laut kemudian dikeringanginkan selama 2 minggu, sedangkan buah mengkudu dioven pada suhu 550C selama 3 hari. Setelah itu, sampel diekstraksi dan dikeringkan menggunakan metode freeze-drying hingga bentuk akhirnya berupa granule,” tutur Dinda Rahmasari.

Hasil granule dari macroalgae dan buah mengkudu tersebut nantinya akan diuji keefektifannya melalui uji in vitro yang dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Makanan ternak (TMT) Fakultas Peternakan dan Laboratorium Kimia Organik (KIMOR) UGM. “Pada saat uji in vitro, kami menggunakan cairan rumen dari sapi fistula bangsa bali, kemudian kita ambil gasnya untuk dianalisis produksi gas metananya. Ketika nanti hasil uji gas testnya menunjukkan angka gas yang lebih rendah dari standar, maka inovasi aditif pakan ini terbukti mampu menurunkan emisi gas metana hasil fermentasi rumen,” jelas Elsia Manik.

Ahmad Rizal menyatakan bahwa penambahan ekstrak macroalgae dan M. citrifolia dengan dosis T2 (3% macroalgae + 3% M. citrifolia) dan T3 (2% macroalgae + 4% M. citrifolia) menunjukkan terjadinya peningkatan kecernaan bahan kering mencapai 5,78% dan 4,73%. Selain itu, produksi gas metana pada jam ke-24 terjadi penurunan yang signifikan pada dosis T1 (4% macroalgae + 2% M. citrifolia) dan T3 (2% macroalgae + 4% M. citrifolia) berturut-turut sebesar 14,04% dan 33,1%. Pada jam ke-48 terjadi penurunan produksi gas metana sebesar 27,78%. Padahal, awalnya energi dalam pakan tidak dapat terserap secara optimal karena digunakan untuk produksi gas metan.

“Harapan kami semoga dengan adanya inovasi ini, emisi gas metana yang disumbangkan oleh sektor peternakan dapat berkurang dan dapat mengatasi perubahan iklim sedikit demi sedikit,” ujar Aqidatul Izza.

Penulis: Tim Pelaksana PKM-RE Methangace

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Tim PPK Ormawa KMIP Universitas Gadjah Mada Gelar Sosialisasi AquaPower

Berita Monday, 22 July 2024

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim PPK Ormawa KMIP menyelenggarakan sosialisasi program kerja AquaPower: Integrasi Recirculating Aquaculture System dan Pengembangan Pakan Alami Berbasis Tepung Maggot di Desa Sumberharjo. Sosialisasi yang bertempat di Ruang Rapat Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini diikuti oleh Lurah, Dukuh, serta tokoh masyarakat yang turut menghadirkan Ahmad Husein, S.Pi. dan Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. sebagai narasumber. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Juli 2024 pukul 13.00 WIB.
Pada kegiatan tersebut, narasumber memperkenalkan dan menjelaskan terkait budidaya ikan menggunakan kolam Recirculating Aquaculture System (RAS) serta pakan pelet ikan berbahan dasar tepung maggot sebagai alternatif pakan komersial.
Melalui sambutannya, Kurniawan Widiyanto, S.E., selaku Lurah Kalurahan Sumberharjo menyambut dengan baik program yang diusung dan berharap budidaya ikan melalui sistem RAS serta pakan ikan alternatif berbahan maggot tersebut dapat diterapkan di Kalurahan Sumberharjo untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut juga sangat antusias dengan program kerja AquaPower.

Penulis: Abraham Renjano Tarigan & Mahardika Bella Pertiwi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mewujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat: Kerja Bakti Pengelolaan Limbah oleh Tenaga Kependidikan Perikanan UGM

BeritaNews Monday, 11 March 2024

Pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di luar ruangan. Tenaga kependidikan Departemen Perikanan UGM telah menunjukkan komitmen mereka terhadap pembelajaran yang holistik dengan mengorganisir kerja bakti pengelolaan limbah. Melalui upaya kolektif ini, mereka tidak hanya membersihkan lingkungan kampus, tetapi juga memberikan contoh nyata tentang pentingnya kesadaran lingkungan. Sebagai bagian dari sebuah institusi pendidikan, Departemen Perikanan UGM memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga lingkungan kampus tetap bersih dan sehat. Namun, seperti halnya banyak institusi pendidikan lainnya, mereka juga dihadapkan pada tantangan pengelolaan limbah. Limbah dari kegiatan laboratorium, penelitian, dan kegiatan sehari-hari dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.

Kegiatan kerja bakti ini dilaksanakan di hari Jumat, 8 Maret 2024 mulai pukul 07.00 sampai 11.00. Kegiatan ini meliputi pembersihan limbah cair dan padat sisa kegiatan penelitian dan praktikum, dan pembersihan gudang penyimpanan bahan-bahan kimia. Limbah-limbah tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya masing-masing sebelum dibuang ke pusat pengelolaan limbah di Universitas Gadjah Mada. Sedangkan, pembersihan gudang penyimpanan dilakukan dengan menata ulang serta mendata bahan-bahan kimia yang ada. Selama kegiatan berlangsung, tenaga kependidikan saling membantu untuk membersihkan limbah yang ada di Departemen Perikanan UGM.  

Melalui kerja bakti pengelolaan limbah ini, tenaga kependidikan di Departemen Perikanan UGM telah menciptakan dampak positif yang nyata. Lingkungan kampus menjadi lebih bersih dan sehat, sementara kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah meningkat di antara komunitas kampus. Di masa depan, harapannya adalah upaya ini akan terus berlanjut dan diperluas, melibatkan lebih banyak anggota kampus dan mendorong adopsi praktik-praktik ramah lingkungan dalam semua aspek kehidupan kampus. Dengan demikian, Departemen Perikanan UGM tidak hanya menjadi pusat keunggulan akademik, tetapi juga teladan dalam menjaga kelestarian lingkungan bagi institusi pendidikan di seluruh Indonesia.

Pelatihan Berbasis Inovasi: Meningkatkan Keterampilan dalam Pengolahan Produk Perikanan yang Berkelanjutan

BeritaNews Monday, 11 March 2024

 

Pada hari Sabtu, 02 Maret 2024, salah satu dosen Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, yaitu Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D. bersama ketiga mahasiswa melakukan kolaborasi dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai narasumber dalam penyelenggaraan kegiatan Penyuluhan Mutu dan Keamanan Produk Perikanan di Dusun Nanas, Kabupaten Gunung Kidul. 

 

Dalam kesempatan kali ini, Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D. memaparkan materi terkait potensi, cara penanganan mutu, dan bagaimana cara mengolah ikan yang baik untuk menghasilkan produk hasil perikanan yang bernilai ekonomis dan memiliki nilai gizi. Produk-produk yang diujicobakan yaitu berupa olahan kaki naga dan stik ikan yang dibuat dari daging ikan Mahi-Mahi hasil tangkapan para nelayan Dusun Nanas.

Program kolaborasi yang diselenggarakan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah 3T, terutama bagi kelompok nelayan wilayah pesisir. Harapannya, kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi bekal bagi masyarakat di Dusun Nanas untuk terus berinovasi dan memanfaatkan hasil tangkapannya dengan lebih maksimal.

Departemen Perikanan UGM Gelar SinnTech Webinar #16 dengan Tema Pengelolaan Kesehatan pada Budidaya Udang

Berita Tuesday, 21 November 2023

Departemen Perikanan UGM beserta Center for Seafood Security and Sustainability yang didukung oleh Erasmus+ Programme of the European Union telah melaksanakan webinar SinnTech #16 dengan tema Pengelolaan Kesehatan pada Budidaya Udang. Webinar diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Mei 2023 yang menghadirkan dua narasumber yaitu Indah Istiqomah, S.Pi., M.Si., Ph.D yang membawakan mate ri “Bakteriofag untuk Pengendalian Penyakit Udang” dan drh. Narendra Santika Hartana dengan materi “Disease Management in Today Vannamei Shrimp Farming”. Webinar SinnTech dimoderatori oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan, Ma’rufa Nurul Latifah, S.Pi. Acara SinnTech #16 dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. dan dilanjutkan dengan pengenalan Program Studi Akuakultur oleh Dr. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si. dan Program Studi Magister Ilmu Perikanan oleh Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. Budidaya udang vaname (Litopenaues vannamei) merupakan salah satu industri yang berkembang pesat sebagai penyedia protein bagi masyarakat dunia. Indonesia merupakan negara terbesar ke-3 produksi udang secara global. Akan tetapi, hadirnya penyakit pada udang seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Syndrome (AHPND) atau Early Mortality Syndrome (EMS) yang disebabkan oleh bakteri V. parahaemolyticus menjadi tantangan bagi para pembudidaya karena dapat menurunkan produktivitas budidaya udang vaname. Pengembangan bakteriofag pada budidaya udang merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah udang terjangkit infeksi bakteri. Aplikasi bakteriofag dapat dilakukan melalui metode pencegahan (prophylaxis) maupun terapi. Penyakit AHPND pertama kali terdeteksi di Indonesia pada akhir tahun 2019-awal 2020 yang muncul pada semua kelompok budidaya. Adapun manajemen dan mitigasi penyakit yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit AHPND yaitu penambahan persentase sediment pond/ Tandon Pengendapan, adaptasi struktur shrimp toilet (konsep perluasan area koleksi lumpur di area central drain), dan aplikasi koagulator untuk mengendapkan toksin di dasar kolam. Selain bakteri, penyakit pada udang juga dapat disebabkan oleh virus seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Myonecrosis Virus.  Manajemen dan mitigasi penyakit yang dapat dilakukan untuk mencegah WSSV dan Myonecrosis Virus yaitu eliminasi carrier virus, disinfeksi, dan aplikasi immunostimulant.
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY