
Mahasiswa Departemen Perikanan UGM, Brandon Suwarno, mengikuti program pertukaran pelajar yakni Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) ke luar negeri pada semester ganjil tahun 2024. Brandon, yang merupakan mahasiswa angkatan 2021 dari Program Studi Akuakultur, berkesempatan untuk menempuh studi di Aix-Marseille University, Aix en Provence, Prancis. Program pertukaran ini berlangsung selama lima bulan, dari Agustus hingga Desember 2024. Kesempatan ini memberikan pengalaman akademik dan budaya yang berharga bagi Brandon dalam pengembangan wawasan globalnya. Keikutsertaannya dalam program ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mencoba pengalaman belajar di luar negeri. Brandon mengaku bahwa program exchange ini merupakan impian yang telah lama ia rencanakan. Ia berharap semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berani mencoba pengalaman serupa. Aix-Marseille University dipilih oleh Brandon karena menawarkan mata kuliah yang relevan dengan minat akademiknya. Meskipun berasal dari program studi Akuakultur, Brandon memilih untuk mengambil jurusan Ekonomi dan Manajemen selama masa pertukaran. Menurutnya, pemilihan universitas tujuan sangat penting dan harus disesuaikan dengan jurusan yang ditawarkan serta mata kuliah yang dapat menunjang perkembangan akademik dan karier di masa depan. Selain itu, reputasi Aix-Marseille University dalam bidang ekonomi dan manajemen juga menjadi salah satu alasan utama dalam memilih universitas ini. Ia percaya bahwa mempelajari aspek ekonomi akan sangat bermanfaat dalam pengelolaan bisnis perikanan di masa depan. Dengan pendekatan lintas disiplin ini, ia berharap dapat mengembangkan wawasan yang lebih luas dalam sektor perikanan.

Selama menjalani program exchange, Brandon menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal bahasa. Bahasa Prancis yang digunakan sebagai bahasa utama di Aix-Marseille University menjadi hambatan tersendiri bagi mahasiswa yang tidak memiliki latar belakang bahasa tersebut. Meskipun beberapa mata kuliah disediakan dalam bahasa Inggris, komunikasi sehari-hari tetap membutuhkan pemahaman bahasa Prancis yang baik. Brandon mengakui bahwa bahasa Prancis cukup sulit untuk dipelajari dalam waktu singkat. Namun, ia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan belajar secara mandiri dan berlatih bersama teman-teman lokal. Selain itu, ia juga memanfaatkan teknologi seperti aplikasi penerjemah untuk membantu memahami percakapan sehari-hari. Tantangan ini justru membuatnya semakin termotivasi untuk mengembangkan kemampuan bahasanya.
Pengalaman belajar di luar negeri memberikan banyak pelajaran berharga bagi Brandon, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam kehidupan sosial dan budaya. Ia merasa bahwa program exchange membantunya menjadi bagian dari masyarakat setempat dan memahami perbedaan budaya secara langsung. Berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara juga memperluas wawasannya tentang dunia pendidikan global. Selain itu, ia belajar bagaimana beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda dari Indonesia. Pengalaman ini membantunya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan terbuka terhadap berbagai perspektif baru. Ia juga merasakan perubahan dalam cara berpikir dan pendekatan dalam memecahkan masalah. Semua pengalaman ini menjadikan program exchange sebagai sesuatu yang tak terlupakan bagi dirinya.
Brandon memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti program exchange agar tidak ragu untuk mencoba. “Just go for it, don’t be afraid karena pengalaman yang akan kalian dapatkan ketika exchange nggak bisa didapatkan di kesempatan lain,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa mengikuti program ini memberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari masyarakat di tempat exchange. Selain itu, pengalaman internasional ini akan menjadi bekal berharga untuk pengembangan diri di masa depan. Ia juga mengingatkan bahwa tantangan yang ada seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mencoba sesuatu yang baru. Setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pengalaman ini jika memiliki tekad yang kuat. Baginya, program exchange adalah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.


Selain memberikan motivasi, Brandon juga membagikan tips dan trik bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program exchange. Persiapan dokumen harus dilakukan jauh-jauh hari agar tidak terburu-buru menjelang pendaftaran. Ia juga menyarankan agar mahasiswa banyak melakukan riset terkait program yang ingin diikuti. Menurutnya, riset yang mendalam akan membantu mahasiswa mempersiapkan diri agar menjadi kandidat yang ideal. Selain itu, ia menekankan pentingnya mengetahui tujuan atau goals dalam mengikuti exchange. Hal ini akan membantu mahasiswa untuk lebih fokus dan mendapatkan manfaat maksimal dari program yang diikuti. Brandon juga berpesan agar tidak malu bertanya kepada senior yang sudah berpengalaman.
Keikutsertaan Brandon dalam program exchange menjadi bukti bahwa mahasiswa Departemen Perikanan UGM mampu bersaing di tingkat internasional. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar di luar negeri tetapi juga membuka peluang jaringan global yang lebih luas. Dengan pengalaman yang ia peroleh, Brandon berharap lebih banyak mahasiswa yang termotivasi untuk mengikuti jejaknya. Ia percaya bahwa pertukaran pelajar memberikan banyak manfaat yang tidak dapat ditemukan dalam perkuliahan di dalam negeri. Dukungan dari universitas dan kesiapan mahasiswa menjadi faktor kunci dalam kesuksesan program ini. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang mengikuti program exchange, diharapkan kualitas akademik dan daya saing global mahasiswa UGM semakin meningkat. Program seperti ini menjadi langkah maju dalam mencetak generasi penerus yang berwawasan internasional. Kisah Brandon ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.
Penulis : Rafi Sukma Aulia
Editor 1 : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)
Editor 2 : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.