- Beranda
- Pos oleh
aurelie.fir2003
Masa Depanku, Kemajuan Negeriku: Inspirasi dari Kuliah Tamu Perikanan UGM
Berita Friday, 14 February 2025
Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah tamu ‘Kelautan dan Perikanan: Masa Depanku untuk Kemajuan Negeriku’ pada 10 Februari 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, UGM. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, serta Rico Wisnu Wibisono, S.Pi., Chief Operating Officer (COO) FisTx Indonesia. Kuliah tamu ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang tantangan dan peluang di sektor perikanan serta inovasi teknologi dalam industri perikanan berkelanjutan.

Dalam sesi pertama, Dr. Agus Suherman membahas isu strategis sektor kelautan dan perikanan, termasuk pertumbuhan populasi global, kebutuhan protein hewani, serta peran perikanan dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Ia menyoroti pentingnya pendekatan ekonomi biru dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan, termasuk konsep penangkapan ikan terukur dan perlindungan ekosistem laut. Pemaparan ini memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai kebijakan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Pada sesi kedua, Rico Wisnu Wibisono, S.Pi. memaparkan inovasi teknologi dalam industri perikanan budidaya melalui FisTx. Ia menjelaskan bagaimana teknologi modern, seperti sistem resirkulasi akuakultur (RAS) dan desinfektan UV, dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan budidaya perikanan. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan inovasi dan teknologi, FisTx Indonesia berupaya mengatasi permasalahan utama dalam budidaya, seperti efisiensi pakan, kualitas air, dan pengelolaan penyakit. Mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk mendukung sektor perikanan yang lebih maju dan berdaya saing.
Diharapkan, kuliah tamu ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih mendalami potensi sektor kelautan dan perikanan serta mendorong lahirnya inovasi baru. Dengan wawasan yang diperoleh, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan industri perikanan yang berkelanjutan, baik melalui riset akademik maupun wirausaha di bidang kelautan dan perikanan. Kuliah tamu ini juga diharapkan dapat membantu pelaksanaan tujuan SDGs, utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.
Mahasiswa Departemen Perikanan UGM Bersiap Menuju MBKM 2025
Berita Friday, 7 February 2025
Mahasiswa Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada tengah bersiap untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan berlangsung dari Februari hingga Juni 2025. Dalam program ini, sebanyak 160 mahasiswa angkatan 2022 dari berbagai program studi akan bekerja dan belajar langsung di 41 perusahaan dan instansi mitra untuk memahami realita dunia perikanan dan kelautan. Penerjunan mahasiswa ke Lokasi mitra MBKM dijadwalkan pada 7 Februari 2025, sedangkan penarikan mahasiswa MBKM dilakukan paling lambat pada 13 Juni 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis serta meningkatkan keterampilan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.
Sebelum resmi mengikuti MBKM, mahasiswa melalui berbagai tahapan persiapan, seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilaksanakan oleh masing-masing program studi, serta pembekalan materi sesuai bidang masing-masing. Atalie Safa, mahasiswa Manajemen Sumber Daya Akuatik yang akan menjalani MBKM di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, menyampaikan bahwa pembekalan dari Departemen Perikanan sangat membantu dalam memahami prosedur dan alur pelaksanaan MBKM. “Hal tersebut membantu saya untuk memproyeksikan dan mempersiapkan berbagai hal yang akan saya dapatkan nantinya,” ujarnya.
Sementara itu, Faridatus Sabilal, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan yang akan belajar tentang pengolahan mikroalga di PT ALBITEC Semarang, menambahkan bahwa materi perkuliahan sangat membantu dalam persiapan MBKM. “Mata kuliah Teknologi Industri Tumbuhan Laut menjadi dasar serta bekal bagi saya untuk memahami pengolahan mikroalga,” ungkapnya.

Melalui program MBKM ini, diharapkan mahasiswa dapat mengasah keterampilan teknis dan manajerial, serta meningkatkan pemahaman tentang dunia industri perikanan. Atalie Safa berharap pengalaman ini dapat memperdalam wawasannya terhadap sektor perikanan dan membuka berbagai kesempatan di masa depan. “Saya yakin akan ada banyak pelajaran yang saya dapatkan dari MBKM ini,” katanya optimis. Alya Putri Mezzaluna juga berharap program ini dapat memperluas jejaring profesionalnya dengan para praktisi di industri akuakultur. Dengan persiapan yang matang, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan mampu beradaptasi dengan budaya kerja di perusahaan atau instansi mitra dan memperoleh wawasan yang bermanfaat untuk karier mereka di masa depan. Program MBKM diharapkan dapat membantu pelaksanaan tujuan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc
Empat Dosen Departemen Perikanan Diwisuda Profesi Insinyur: Upaya Optimalisasi Keterhubungan Potensi Akademik dan Penerapan Praktis
Berita Friday, 17 January 2025
Yogyakarta, 14 Januari 2025. Sebanyak empat dosen Departemen Perikanan telah berhasil menyelesaikan program profesi insinyur di Fakultas Kehutanan UGM. Keempat dosen tersebut adalah Dr. Ir. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si. (Program studi Akuakultur), Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc (Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik), Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. (Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik), dan Prof. Dr. Sc. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P. (Program Studi Teknologi Hasil Perikanan). Program profesi insinyur kehutanan dijalankan selama 1 semester dengan beban pembelajaran 24 SKS yang meliputi 30% studi di kelas dan 70% praktik kerja keinsinyuran di lapangan. Terdapat dua jenis perkuliahan yang dijalankan yaitu kuliah reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Kuliah reguler menjalankan kuliah dan praktik secara aktif, sedangkan RPL terfokus pada pengumpulan portofolio riwayat pekerjaan teknis.
Profesi insinyur merupakan suatu upaya pemerintah untuk memastikan optimalnya visi besar Indonesia 2045 sebagai negara dengan daya saing industri. Mencapai bangsa dengan daya saing industri diperlukan setidaknya aspek kemajuan teknologi, penguatan kapasitas manufaktur, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul. Para insinyur adalah ujung tombak mencapai aspek-aspek kemajuan industri, yang mampu menyebar-luaskan potensi akademik menuju penerapan praktis. Dalam konteks perikanan selain masih minimnya produk yang dihilirisasi, saat ini belum banyak pekerja yang memenuhi kriteria standar pengerjaan nasional maupun internasional. Dengan demikian, sektor industri perikanan dengan potensi besarnya bagi Indonesia, harus didukung dengan optimalnya kuantitas dan kualitas jumlah pekerja profesional.

Program profesi keinsinyuran setidaknya memberikan beberapa tujuan krusial. Menurut Prof. Dr. Sc. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P. beberapa tujuan krusial mengikuti program keinsyuran antara lain: 1) Pengakuan Profesional, dengan cara mendapatkan gelar insinyur (Ir.) yang diakui secara nasional dan internasional; 2) Persyaratan Legal agar memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, (para insinyur wajib memiliki sertifikasi profesi untuk menjalankan praktik keinsinyuran); 3) Peningkatan Kompetensi dengan meningkatkan pengetahuan tentang aspek hukum, manajemen, dan etika profesi keinsinyuran; 4) Jaringan profesional agar dapat bergabung dengan komunitas insinyur, yang memungkinkan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan peluang kerja.
Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. menjelaskan bahwa melalui matakuliah seperti ‘Kode Etik dan Etika Profesi Insinyur,’ dan ‘Profesionalisme,’ serta ‘Seri Praktik Keinsinyuran’ para insinyur dapat bekerja dengan optimal. Dr. Ir. Eko Setyobudi menambahkan profesi insinyur ini perlu dikembangkan di Departemen Perikanan UGM, sebagai profesi insinyur perikanan dan kelautan. Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc. menjelaskan bahwa para dosen yang mendapatkan program insinyur ini diharapkan dapat segera mengoptimalkan pengembangan profesi insinyur bidang perikanan. Prof. Djumanto menyampaikan,“Mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan setelah menyelesaikan studinya dapat melengkapi dengan berbagai sertifikat kompetensi serta memiliki sertifikat profesi insinyur.” Prof. Djumanto menambahkan ketika ijazah sarjana, sertifikat kompetensi, dan sertifikat profesi dimiliki, maka alumni akan cepat terserap di dunia kerja dan cepat membuat lapangan pekerjaan baru.

Sertifikasi Insinyur Dosen Departemen Perikanan UGM diharapkan memberikan bukti nyata dalam mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Beberapa capai SDGs tersebut di antaranya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Industri, inovasi, dan infrastruktur), dan SDG 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan). Bertumbuhnya SDM Indonesia melalui inovasi dan kolaborasi diharapkan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang sebagai negara maritim terkemuka pada tahun 2045.
Penulis: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han); Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.
Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kunjungan industri pada tanggal 30 November hingga 1 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor perikanan. Kunjungan ini melibatkan dua perusahaan besar, yaitu PT Issu Medika Veterindo dan PT Riung Agro Lestari dengan tujuan utama menjalin kemitraan strategis serta mendiskusikan berbagai inovasi untuk sektor perikanan yang berkelanjutan. PT Issu Medika Veterindo adalah perusahaan farmasi yang bergerak dibidang produksi sarana kesehatan hewan dan perikanan (obat hewan dan ikan). PT Issu Medika Veterindo berlokasi di Bandung Jawa Barat. PT Riung Agro Lestari adalah perusahaan budidaya udang. PT Riung Agro Lestari merupakan anak perusahaan PT. Riung Mitra Lestari, mengelola area budidaya seluas 86 Hektar yang terbagi di Jawa Barat dan Bekasi.
Di PT Issu Medika Veterindo, tim dari Departemen Perikanan UGM berdiskusi mengenai potensi vaksin dan probiotik untuk mendukung kesehatan ikan dalam kegiatan budidaya. Diskusi ini juga mencakup penyampaian potensi pengembangan sektor perikanan melalui pemanfaatan rumput laut dan nanoteknologi. Kedua topik tersebut diharapkan dapat membuka peluang inovasi baru yang tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem perikanan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi. Kegiatan ini mencerminkan pentingnya sinergi antara akademisi dan sektor industri dalam menghasilkan solusi berbasis teknologi yang aplikatif.
Sementara itu, kunjungan ke PT Riung Agro Lestari fokus pada isu kesehatan ikan dan tantangan lingkungan di kawasan budidaya. Tim dari UGM memaparkan berbagai pendekatan ilmiah untuk mencegah serta menangani penyakit ikan yang sering menjadi kendala dalam sektor budidaya. Selain itu, diskusi juga melibatkan rekomendasi berbasis penelitian mengenai pengelolaan limbah serta penerapan teknologi ramah lingkungan untuk menjaga kualitas air di area budidaya. Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai keberlanjutan operasional sekaligus meningkatkan produktivitasnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi tim UGM untuk menjalin komunikasi yang lebih erat dengan pelaku industri. Diskusi yang mendalam dengan PT Issu Medika Veterindo dan PT Riung Agro Lestari tidak hanya membahas solusi teknis, tetapi juga potensi kolaborasi jangka panjang. Dengan memanfaatkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para akademisi, perusahaan diharapkan dapat mengintegrasikan teknologi terkini dalam proses produksinya. Hal ini sekaligus memberikan peluang bagi mahasiswa dan peneliti UGM untuk terus berkontribusi secara nyata dalam pengembangan sektor perikanan Indonesia. Melalui kunjungan industri ini, Departemen Perikanan UGM menegaskan komitmennya untuk menjadi penghubung antara dunia akademis dan industri. Dengan dukungan sponsor dari Asian Development Bank dan UGM Applied Research Grant 2024, kegiatan ini menjadi bukti nyata upaya bersama dalam menciptakan solusi berkelanjutan di bidang perikanan. Harapannya, sinergi yang terjalin dapat terus berkembang sehingga mampu menghadirkan inovasi yang berdampak positif, tidak hanya bagi sektor perikanan tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat secara luas. Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan global SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu ; poin ke-8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi ; poin ke-9 : Infrastruktur, Industri, dan Inovasi; serta poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut.
Penulis : Rafi Sukma Aulia
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)
Yogyakarta, 22 Desember 2024, Konferensi Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) dan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ISPIKANI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaksanakan di Auditorium Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM dengan Departemen Perikanan UGM sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh perikanan, termasuk Ketua Umum DPP ISPIKANI, Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., serta Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antar sarjana perikanan di DIY dalam menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang sektor perikanan.

Konferensi ini menjadi ajang diskusi strategis tentang visi, misi, dan program kerja ISPIKANI untuk periode mendatang. Dalam sambutannya, Dr. Agus Suherman menekankan pentingnya peran ISPIKANI dalam mengatasi tantangan global seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan digitalisasi. Selain itu, pengukuhan pengurus DPD ISPIKANI DIY turut melibatkan penyusunan struktur organisasi yang akan mendukung implementasi program kerja di berbagai bidang, seperti pengabdian masyarakat, penelitian, dan kewirausahaan. Momen ini juga menjadi pengukuhan komitmen bersama untuk meningkatkan peran sarjana perikanan dan kelautan di DIY.

Harapan besar disematkan pada DPD ISPIKANI DIY untuk menjadi garda terdepan dalam mengembangkan sektor perikanan dan kelautan. Kolaborasi yang erat antara akademisi, praktisi, dan pemerintah, DPD ISPIKANI DIY diharapkan mampu meningkatkan pembangunan dan peran perikanan dan kelautan untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. DPD ISPIKANI DIY juga diharapkan mampu memberdayakan potensi lokal, dan mewujudkan DIY sebagai pusat inovasi perikanan dan kelautan. Semangat sinergi yang tercermin dalam konferensi ini diharapkan dapat mendorong pencapaian SDGs, utamanya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan, melalui pengelolaan sumber daya perikanan yang lebih baik dan berkelanjutan, membawa perikanan Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.
Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat berupa inisiasi pembentukan Kelompok Pengolah Hasil Perikanan Mandiri di Dusun Kemiri, Desa Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan berlangsung selama tujuh bulan melibatkan ibu-ibu rumah tangga di RT.03 sejak Mei hingga November 2024. Kegiatan ini dipimpin oleh Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., bersama tim dosen lainnya, yaitu Dr. Nurfitri Ekantari, S.Pi., M.P., Dr. Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P., Dr. RA Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Amir Husni, S.Pi., M.P., Prof. Dr. Ir. Ustadi, M.P., dan Dr. Ir. Latif Sahubawa, M.Si., Program ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok wanita dengan keterampilan pengolahan produk hasil perikanan berbasis zero waste. Pendanaan untuk kegiatan ini berasal dari dana hibah Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi terkait potensi sumber daya perikanan lokal, pentingnya diversifikasi produk, dan teknik produksi yang higienis. Peserta diberikan penyuluhan mengenai keamanan pangan, peraturan perundang-undangan terkait usaha pengolahan pangan, dan strategi pemasaran. Pelatihan praktis juga dilakukan, mencakup pembuatan produk olahan seperti nugget ikan, kerupuk berbahan hasil samping, serta kaki naga berbasis gel. Tidak hanya itu, peserta juga diajarkan teknik pengemasan yang ergonomis dan pembuatan label yang menarik untuk meningkatkan daya saing produk di pasar. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif dengan memanfaatkan media seperti modul, bahan praktik, dan alat visual untuk memudahkan pemahaman peserta.

Dengan adanya program ini, diharapkan Kelompok Pengolah Hasil Perikanan Mandiri di Dusun Kemiri, Desa Margorejo dapat berkembang menjadi usaha produktif yang mendukung kemandirian ekonomi keluarga dan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana transfer ilmu dan teknologi dari perguruan tinggi kepada masyarakat, sekaligus mempererat hubungan antara Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada dengan komunitas lokal. Program ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 1 (tanpa kemiskinan), SDG 5 (kesetaraan gender), SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), dan SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Kedepannya, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Departemen Perikanan UGM berkomitmen untuk terus mendukung inovasi berbasis riset guna memaksimalkan potensi sumber daya lokal dan mewujudkan Desa Margorejo sebagai sentra kuliner berbasis hasil perikanan yang berkelanjutan.
Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Dosen Perikanan UGM Ikuti Pelatihan Teknologi Budidaya Udang “Smart Aquaculture” di Vietnam
Berita Friday, 13 December 2024
Mgs. Muhammad Prima Putra, Ph.D., dosen Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Gadjah Mada, berpartisipasi dalam pelatihan bertajuk “Smart Aquaculture” pada 4-6 Desember 2024 di Vietnam. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asian Institute of Technology bekerja sama dengan Vaname 101. Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dalam budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei), dengan fokus pada peningkatan kualitas dan efektivitas produksi perikanan.
Dalam pelatihan ini, peserta mempelajari penerapan IoT untuk mengelola tambak secara efisien, termasuk pemantauan kualitas air menggunakan sensor real-time yang mengukur parameter seperti suhu, pH, oksigen terlarut, dan Total Dissolved Solids (TDS). Selain itu, teknologi ini mendukung otomatisasi berbagai aspek budidaya seperti pemberian pakan dan pengawasan kesehatan udang, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit serta meningkatkan hasil panen. Peserta juga diajarkan pentingnya keberlanjutan melalui pengurangan bahan kimia dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efektif.

Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) ini juga berpotensi untuk pengembangan budidaya spirulina (Arthospira platensis) sebagai bahan pangan fungsional. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, diharapkan dapat digunakan untuk sektor yang lebih luas, khususnya pada sektor perikanan agar dapat terus berinovasi dan mendukung keberlanjutan lingkungan serta daya saing nasional. Pelatihan ini diharapkan dapat membawa dampak positif, khususnya bagi kegiatan akademik dan penelitian di Departemen Perikanan UGM dan dapat mendukung keberhasilan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan.
Penulis: Mgs. Muhammad Prima Putra, Ph.D., Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Universitas Gadjah Mada melalui Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dengan bangga menyambut Dr. Olivia Yofananda, S.TP., sebagai salah satu dosen baru di semester Ganjil 2023/2024. Lulusan S1 Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya ini meraih gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor melalui program beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul). Perjalanan akademis yang penuh dedikasi telah menanamkan kecintaan beliau pada dunia pendidikan dan penelitian, sehingga mendorongnya untuk berkontribusi sebagai tenaga pengajar di bidang keilmuannya.
Disertasi doktoral Dr. Olivia, berjudul “Kajian Fisikokimia dan Sensori Penciri Varietas Unggul Bawang Merah Indonesia Sebagai Bawang Goreng,” mengupas proses pengolahan bawang merah dari hulu hingga hilir. Penelitian tersebut mempertegas ketertarikan beliau pada bidang sensori dan riset konsumen, yang akan menjadi pusat perhatian dalam aktivitas penelitiannya ke depan. Sebagai bagian dari keluarga besar Teknologi Hasil Perikanan, Dr. Olivia berharap dapat mendorong kemajuan riset produk perikanan dengan pendekatan berbasis sensori yang berorientasi pada kebutuhan konsumen, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pengembangan program studi.
Kehadiran Dr. Olivia menjadi peluang besar bagi mahasiswa untuk lebih mendalami keterkaitan antara sains, teknologi, dan preferensi konsumen dalam menciptakan produk inovatif berbasis perikanan. Selain itu, riset beliau diharapkan dapat mendukung program studi dalam menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri, serta memperkuat peran THP UGM sebagai institusi unggulan di bidang pendidikan dan penelitian. Secara lebih luas, fokus penelitian Dr. Olivia juga diharapkan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur. Dengan dedikasinya, Dr. Olivia siap membawa inovasi baru yang berorientasi pada kemajuan pendidikan, mahasiswa, dan masyarakat.
Penulis: Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han).
Closing Ceremony Super League and Fish Art 2024 sukses diselenggarakan pada 25 September 2024 di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Acara yang dimulai pukul 17.40 hingga 21.00 ini melibatkan partisipasi aktif dari seluruh peserta lomba band dan solo vokal, serta mahasiswa Program Sarjana mulai dari angkatan 2020 hingga 2024 dan mahasiswa Program Pascasarjana Departemen Perikanan UGM. Mengusung tema “Dynamic and Fantastic” dengan konsep kerajaan, acara ini menjadi penutup yang istimewa untuk rangkaian kegiatan SLFA tahun ini.

Rangkaian acara mencakup berbagai kegiatan menarik, mulai dari lomba band dan solo vokal yang menampilkan kreativitas dan bakat seni mahasiswa, hingga award night Super League and Fish Art yang memberikan apresiasi kepada para pemenang kompetisi. Tak hanya itu, simbolisasi penutupan acara yang khidmat memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Puncak acara ditutup dengan penampilan spesial dari band mahasiswa Program Studi Ilmu Tanah, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, yang berhasil memukau audience dengan performa dinamis sesuai dengan tema acara.

Kegiatan Closing Ceremony Super League and Fish Art 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan, namun juga mempererat solidaritas antar mahasiswa Departemen Perikanan UGM. Dengan mengusung semangat kreatif dan dinamis, acara ini diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di masa depan yang lebih inovatif dan inklusif. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat mendukung tujuan SDGs, khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.