• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

nahla.alfiatunnisa

Evaluasi Program Magang MBKM Manajemen Sumberdaya Akuatik, Mitra Beri Respon Positif

Berita Friday, 9 May 2025

Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan evaluasi terhadap Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada 29 April 2025. Evaluasi ini dilakukan melalui kunjungan langsung oleh dosen pembimbing magang ke berbagai mitra MBKM, untuk mengamati pelaksanaan kegiatan dan mengumpulkan masukan dari berbagai pihak terkait. Program magang MBKM bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan memberikan pembelajaran praktis di dunia kerja. Mahasiswa magang ditempatkan di berbagai lokasi mitra, seperti Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Rembang, PPN Brondong, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, dan PPP Tamperan.

Selama kunjungan, dosen pembimbing mendapatkan tanggapan positif dari mitra-mitra magang. Di PPN Rembang, misalnya, mahasiswa MBKM dianggap sangat membantu operasional pelabuhan, mendukung kegiatan teknis dan administratif yang meningkatkan efisiensi kerja di lapangan. Pihak PPN Brondong juga menyatakan hal serupa dan mengusulkan penambahan jumlah peserta magang MBKM dari enam orang menjadi sepuluh orang pada periode berikutnya. Mitra di kedua pelabuhan tersebut menyampaikan keinginan untuk menjalin kerja sama jangka panjang dengan Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, serta menyarankan adanya platform komunikasi daring seperti zoom meeting secara berkala, untuk memfasilitasi evaluasi dan komunikasi antara kampus dan lokasi magang.

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dengan mitra dan meningkatkan perlindungan bagi mahasiswa magang. Beberapa langkah yang direncanakan termasuk penyusunan MoU, koordinasi rutin mengenai etika dan perlindungan, serta pembekalan kesiapsiagaan mahasiswa dan pembuatan SOP pelaporan dan pendampingan kasus kekerasan. Tujuannya adalah memastikan bahwa program MBKM tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis mahasiswa perikanan, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman selama magang serta menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

Salah satu testimoni yang paling mengesankan datang dari Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, yang memuji mahasiswa UGM atas keuletan luar biasa mereka selama program magang. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa program MBKM memberikan dampak positif bagi mahasiswa maupun mitra, dan diharapkan dapat lebih efektif di masa depan, sejalan dengan tujuan SDGs seperti SDG (4) Pendidikan Berkualitas, SDG (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG (14) Ekosistem Lautan, dan SDG (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Meraih Prestasi Gemilang: Wisudawan Terbaik Perikanan UGM Ungkap Kisah Penuh Ambisinya Bersama Kecintaannya pada Menulis

Berita Friday, 8 November 2024

Aghitsna Malika Putri, wisudawan terbaik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM Periode II Tahun 2024, berbagai banyak pengalaman menyenangkan selama berkuliah. Mahasiswa dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik ini lulus dengan IPK 3.83 dengan masa studi 3 tahun 7 bulan 4 hari. Gadis yang kerap disapa Alika ini menceritakan bahwa semasa studi sarjana banyak hal-hal menyenangkan yang ia dapatkan berkat ketertarikannya di dunia menulis.

Semasa kuliah, dibalik banyaknya tanggung jawab seperti tugas dan laporan praktikum, Alika juga aktif mengikuti lomba khususnya lomba karya tulis ilmiah. Alika menceritakan bahwa dengan mengikuti lomba karya tulis ilmiah, ia banyak dipertemukan dengan orang-orang luar biasa dari berbagai fakultas. Ia menambahkan bahwa buah dari rasa penasaran dan ambisinya untuk mengikuti lomba membawanya berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Ia juga dipilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Departemen Perikanan dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik selama dua tahun berturut-turut yakni tahun 2022-2023. Setidaknya sudah ada 16 perlombaan di bidang karya tulis yang dijuarainya.

Alika menceritakan bahwa proses yang dijalani hingga mendapat gelar sarjana dalam waktu yang tergolong tentu penuh dengan tantangan. Tantangan paling berat adalah ketika melakukan penelitian skripsinya tentang kelimpahan rumput laut. Hampir di setiap akhir pekannya selama lima bulan, Alika harus pergi ke pantai di Gunung Kidul untuk pengambilan data. Tidak jarang Alika baru tiba di rumah larut malam dan pagi harinya sudah harus kembali ke kampus untuk melanjutkan penelitiannya di laboratorium. Namun semua usahanya membuahkan hasil yang baik dan berhasil membawanya menjadi Wisudawan Terbaik Departemen Perikanan Periode II. Alika menambahkan, bahwa alasan dia selalu bersemangat dan tetap berusaha walau sebesar apapun kegagalan yang akan dia hadapi, salah satunya berasal dari sebuah quotes berbunyi “You’re a cosmos flower, and it still spring, wait until fall and you’ll bloom beautifully”. Selamat dan sukses, Alika!

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

 

56 Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Akuatik UGM Telah Melaksanakan Program Magang MB-KM di 12 Lokasi Mitra

Berita Friday, 8 November 2024

Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM telah melaksanakan Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka periode Semester Gasal 2023-2024. Program ini telah dilaksanakan selama empat tahun terakhir dengan jumlah mitra MB-KM yang semakin bertambah. Pada tahun ini, Program Magang MB-KM diikuti oleh 56 mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik di 12 lokasi mitra yang tersebar di seluruh Indonesia. Mitra-mitra ini mencakup berbagai sektor yang berkaitan dengan sumberdaya akuatik, termasuk instansi pemerintah seperti pelabuhan dan dinas terkait serta perusahaan yang bergerak di sektor perikanan.

Sebanyak enam mahasiswa yang melaksanakan program Magang MB-KM di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap mendapatkan pengalaman dan kesempatan baru untuk turut mengikuti kegiatan inspeksi bongkar muat kapal. Selain itu mereka juga belajar mengenai pengukuran morfometrik ikan di TPI PPS Cilacap. Pengalaman yang cukup berbeda didapatkan oleh dua mahasiswa yang melaksanakan Program Magang MB-KM di PT Qian Hu Joe yang bergerak di bidang ekspor ikan hias. Keduanya banyak mempelajari mulai dari perawatan ikan hias, pengemasan, regulasi ekspor, hingga pengecekan hama dan penyakit ikan. 

Program Magang MB-KM dilaksanakan selama satu semester terhitung sejak tanggal 30 Januari 2024 hingga 10 Juni 2024. Sebelum menuju lokasi magang seluruh mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti rangkaian kegiatan pembekalan materi sesuai dengan lokasi magang masing-masing. Kegiatan magang MB-KM ini setara dengan bobot 20 SKS yang juga terintegrasi dengan Mata Kuliah Kerja Lapangan dan Seminar. Sehingga output dari kegiatan ini, selain mahasiswa memiliki pengalaman di dunia kerja mereka juga mampu melaksanakan seminar dari penelitian yang dilakukan di lokasi magang. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kompetensi yang relevan dan mampu berkontribusi dalam pengelolaan sumberdaya akuatik secara berkelanjutan di masa depan. Selain itu jalinan program ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri.

 

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Perikanan UGM Turut Lestarikan Budaya Melalui Kamis Pon

Berita Friday, 8 November 2024

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM turut merealisasikan Surat Edaran Universitas Gadjah Mada Nomor 871/UN1.P/KP.06.04/2024 tentang Penggunaan Busana Adat Daerah. Setiap Kamis Pon, Departemen Perikanan diwarnai dengan busana adat yang dikenakan oleh dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa. Agenda ini merupakan bentuk dari komitmen Universitas Gadjah Mada dalam melestarikan identitas budaya sebagai penguatan jati diri UGM sebagai Universitas Nasional dan Universitas Pusat Kebudayaan.

Dr. H. Suwarman Partosuwiryo, A.Pi, M.M., yang pada kesempatan ini mengenakan Baju Adat Gagrak Yogyakarta berwarna kombinasi merah dan coklat dengan jarik putih bermotif khas Yogyakarta menjelaskan secara singkat latar belakang ditetapkannya hari Kamis Pon sebagai hari berbusana adat, “dulunya tradisi berpakaian adat Jogja ini diselenggarakan setiap Kamis Pahing, namun setelah dikaji ulang, hari jadi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta jatuh pada Hari Kamis Pon”. Suwarman juga menambahkan bahwa tradisi ini harus terus dijalankan untuk tepat mengingat dan menjaga kebudayaan Yogyakarta agar tidak hilang.

Peringatan penggunaan baju adat yogyakarta setiap hari Kamis Pon juga disambut baik oleh mahasiswa yang terlihat antusias untuk berpartisipasi mengenakan pakaian adat di setiap Hari Kamis Pon. Tidak hanya mahasiswa yang berasal dari daerah Yogyakarta saja namun mahasiswa dari luar daerah yang tidak memiliki Baju Adat Gagrak Yogyakarta terlihat turut mengenakan batik dari daerah mereka masing-masing. Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan jiwa cinta kebudayaan bagi seluruh civitas akademika di Universitas Gadjah Mada khususnya Departemen Perikanan.

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Pengabdian Masyarakat UGM 2024: Sosialisasi Budidaya Ikan Hias dan Pakan Alami

Berita Saturday, 26 October 2024

Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Budidaya Ikan Hias dan Pakan Alami pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Acara ini diawali dengan pemberian materi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang membahas berbagai jenis pakan alami, dengan fokus utama pada kutu air (daphnia). Dr. Senny Helmiati menjelaskan manfaat penting kutu air dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan hias terutama dalam proses pembesaran dan perawatan warna ikan. Selain itu, Dr. Senny juga memaparkan teknik budidaya kutu air yang praktis dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat setempat. Budidaya ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif pakan ikan yang berkualitas tinggi dengan biaya produksi rendah, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap pakan komersial yang lebih mahal.

Setelah sesi mengenai pakan alami, Stanislaus Paramayudha N. seorang pembudidaya ikan hias yang sudah berpengalaman memberikan materi lanjutan tentang teknik budidaya ikan hias. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan berbagai strategi yang harus diterapkan oleh pembudidaya untuk menghasilkan ikan hias dengan kualitas optimal. Mulai dari langkah awal yakni pemilihan induk ikan yang unggul, perawatan kolam yang baik, serta pengelolaan kualitas air yang harus diperhatikan dengan seksama. Ia juga menekankan bahwa pakan alami seperti kutu air tidak hanya mendukung pertumbuhan yang cepat, tetapi juga dapat memperbaiki warna ikan, menjadikannya lebih menarik bagi pasar. Dengan metode yang benar, pembudidaya bisa menghasilkan ikan hias yang sehat, kuat, dan memiliki daya jual tinggi.

Setelah sesi materi, kegiatan berlanjut dengan praktik langsung pemberian pakan alami berupa kutu air. Dalam sesi ini, para peserta belajar mulai dari cara mengumpulkan kutu air, menyaringnya, hingga teknik distribusi yang efisien ke dalam kolam ikan. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat diaplikasikan di lingkungan. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pakan alami dalam meningkatkan kualitas budidaya ikan hias yang mendukung peningkatan ekonomi lokal.

Penulis : I Putu Aditya Wibawa

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Perikanan UGM Bangga: Mahasiswa Program Studi Akuakultur Menangkan Kompetisi IGNITE 2024 dengan Inovasi Budidaya Spirulina

Berita Sunday, 1 September 2024

Inovasi di bidang Budidaya Spirulina yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Akuakultur Angkatan 2023 berhasil memenangkan Juara I dalam perlombaan tingkat nasional IGNITE Competition 2024 pada tanggal 1 September 2024. Narasimha Kusuma Aliwarga (23/512609/PN/18244) beserta dua rekan tim Lorencia Permata Tjahyadi (23/522104/TP/13953) dan Marshella D. K. (23/514152/BI/11189) berhasil membuat gagasan menarik dari permasalahan di bidang Revolutionizing Farming Practices for Food Security, Equity, and Environmental Resilience. Dibimbing oleh Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., Narasimha yang akrab disapa Rama menceritakan bagaimana keseruannya selama mengikuti lomba ini. Berbagai masalah dan kegagalan juga beberapa kali ia dan timnya hadapi. Mereka sempat merombak ulang konsep dan melakukan banyak diskusi hingga ide mereka layak untuk memenangkan perlombaan IGNITE Competition 2024.

Secara garis besar, IGNITE Competition merupakan kompetisi esai nasional yang mengangkat tema mengenai permasalahan aktual dalam dunia pertanian. Melalui kompetisi ini, diharapkan peserta dapat menggali lebih dalam tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, mulai dari perubahan iklim, teknologi, hingga masalah sosial dan ekonomi yang mempengaruhi para petani. Rama dan timnya mengambil tema “Lingkungan” dengan esai berjudul “SPIRONIC for Sustainable Urban Farming: Integration of Aquaponic and Spirulina Cultivation to Enhance Food Security and Environmental Health”. Rama menceritakan bahwa alasan kelompoknya memilih topik ini didasari dengan pertambahan populasi penduduk, konversi lahan menjadi pemukiman, dan perubahan iklim merupakan permasalahan besar yang memicu berkurangnya produktivitas di bidang pertanian. Diharapkan dengan hadirnya SPIRONIC, suatu integrasi sistem akuaponik dan kultivasi spirulina ini, mampu memproduksi bahan pangan organik berkualitas tinggi dengan suplementasi nutrisi serta menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penerapan SPIRONIC sebagai pengembangan inovasi pakan ikan bersuplemen dan sistem akuaponik diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan imunitas ikan nila melalui suplementasi Spirulina pada pakan ikan, memproduksi sayuran organik, dan meminimalkan limbah budidaya ikan demi mendukung ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, serta kelestarian lingkungan. Realisasi SPIRONIC juga sejalan dengan nilai SDGs ke-2 (zero hunger), ke-11 (sustainable cities and communities) dan ke-17 (partnerships for the goals) serta misi Indonesia Emas 2045 untuk mewujudkan sarana prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan.

Berkat inovasi dan perjuangannya, Rama dan tim berhasil membawa pulang trofi, sertifikat, serta uang pembinaan dari perlombaan ini. Rama menjelaskan bahwa “Kami mengikuti perlombaan ini adalah untuk meningkatkan pengalaman, writing skills dan kerjasama tim untuk mencapai tujuan bersama”. Banyak sekali hal positif yang ia dapatkan selama proses menggali ide hingga akhirnya berhasil memenangkan perlombaan.

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa

Ubah Spesies Invasif Menjadi Bisnis, Mahasiswa Perikanan UGM Lolos Pendanaan Dalam Ajang Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K)

Berita Wednesday, 14 August 2024

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang perlombaan bergengsi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini berguna untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis serta dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta memperkaya budaya nasional.

Salah satu judul program yang berhasil didanai melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yaitu “EcoPrime Feed: Inovasi Pemanfaatan Spesies Invasif Sebagai Pakan Ikan Berkualitas, Ekonomis, dan Ramah Lingkungan.” Tim tersebut diketuai oleh Gerson Lewis (Akuakultur 2023), dengan anggota Aimmatul Husna (Akuakultur 2023), Sevina Surya Wibianti (Akuakultur 2023), dan Muhammad Jibril Syahid (Manajemen Sumber Daya Akuatik 2023) serta Jihan Tsabitha (Pembangunan Ekonomi Wilayah 2022), yang dibimbing oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc. dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM.

EcoPrime Feed dilatarbelakangi adanya isu pada ekosistem perairan Indonesia yang saat ini dihuni oleh spesies invasif. Spesies invasif merupakan organisme yang mengancam keseimbangan ekosistem karena keberadaannya yang berlebihan. Salah satu jenis spesies tumbuhan yang invasif  yaitu eceng gondok, karena berkembang biak sangat cepat sehingga mengganggu ekosistem atau biota yang ada di lingkungannya. Selain itu, ikan red devil yang juga termasuk jenis spesies invasif dikarenakan berkembang biak sangat cepat, agresif, dan bersifat predator sehingga menjadi ancaman bagi ikan endemik yang ada di perairan. Isu lain yang mendorong inovasi ini adalah fenomena meningkatnya food waste yang ternyata dapat menyebabkan kelangkaan sumber pangan yang sebenarnya masih dapat dimanfaatkan. Upaya pemanfaatan food waste tersebut adalah dengan menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF) melalui proses biokonversi.

Tim PKM-K EcoPrime Feed menginovasikan sebuah produk pakan ikan berkualitas, ramah lingkungan, dan ekonomis dari ketiga bahan baku yaitu eceng gondok, ikan red devil, dan maggot BSF. Ketiga bahan baku tersebut memiliki keunggulan masing-masing, seperti eceng gondok mengandung kadar protein tinggi dan serat kasar rendah setelah melalui proses fermentasi, ikan red devil mengandung kadar protein sebesar 35%, berbau amis sehingga dapat berfungsi sebagai atraktan (bahan yang dapat meningkatkan nafsu makan pada ikan), serta maggot BSF yang mengandung kadar protein berkisar antara 40-50% dan mempunyai komposisi enzim yang baik untuk pencernaan ikan.

Tim PKM-K Ecoprime Feed berharap bahwa inovasi ini tidak hanya dapat meningkatkan stabilitas ekosistem perairan di Indonesia, tetapi juga dapat membantu menyelesaikan permasalahan tingginya harga pakan ikan pada kegiatan budidaya perikanan. “Kami sangat bangga karena lolos pendanaan dan berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, tim kami dapat melanjutkan program ini hingga ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) untuk menyebarluaskan produk kami kepada masyarakat luas,” jelas Lewis saat dimintai keterangan pada Senin, 12 Agustus 2024.

Produk EcoPrime Feed menjadi wujud kesadaran dan komitmen mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan global yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) ke 1: Mengurangi kemiskinan; 2: Mengakhiri kelaparan; 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan SDGs ke 14: Ekosistem Laut.
Penulis: Tim PKM-K EcoPrime Feed
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Intip Proses Uji Proksimat Pakan Maggot

Berita Wednesday, 14 August 2024

Mahasiswa Fakultas Pertanian yang tergabung ke dalam tim pelaksana PPK Ormawa KMIP 2024, melakukan uji proksimat pakan yang maggot yang menjadi salah satu inovasi tim AquaPower.

Pemanfaatan maggot sebagai tepung untuk alternatif pakan ikan yang akan diterapkan di Desa Sumberharjo oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memerlukan pengujian uji proksimat. Uji proksimat merupakan suatu metode kimia yang penting untuk menganalisis kandungan nutrisi dari suatu bahan baku pakan. Dalam uji ini, berbagai komponen utama seperti kadar air (moisture), kadar abu (ash), protein kasar (crude protein), dan lemak kasar (crude lipid). Pendekatan ini memungkinkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan komprehensif terkait dengan kualitas nutrisi yang tersedia dalam bahan pakan yang akan digunakan dalam pembuatan pelet maggot. Uji proksimat dapat memberikan landasan ilmiah yang kuat untuk pengembangan pemanfaatan maggot sebagai sumber pakan alternatif yang berkelanjutan dan efisien di tingkat lokal.

Uji proksimat berperan sangat penting dalam analisis kualitas pakan. Tujuan dari dilakukannya uji proksimat yakni untuk mengetahui komposisi nutrisi yang terkandung dalam pakan secara detail. Uji proksimat akan memberikan informasi sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi kandungan gizi dari suatu pakan. Hasil dari uji proksimat dapat membantu untuk merumuskan formula pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan yang akan dibudidaya, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan FCR yang optimal.

Melalui upaya ini, mahasiswa UGM tidak hanya berkontribusi pada inovasi dalam pakan ikan, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan perikanan lokal. Dengan memanfaatkan maggot sebagai sumber pakan, mereka membuka potensi baru dalam mengurangi ketergantungan pada pakan konvensional dan mempromosikan siklus perikanan yang lebih efisien.

Penulis: Abraham Renjaro Tarigan, Mahardika Bella Pertiwi, M. Riski Ramadhana

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Summer Course Perikanan UGM 2024 Resmi Usai, Ditutup dengan Presentasi Seluruh Peserta

Berita Wednesday, 14 August 2024

Setelah berkegiatan selama empat belas hari, rangkaian Summer Course on Tropical Aquaculture and Fisheries Management (SC-TAFM UGM) Tahun 2024 akhirnya selesai. Pada hari Rabu, 14 Agustus 2024, rangkaian kegiatan SC-TAFM UGM ditutup dengan presentasi dari seluruh peserta. Selama kegiatan ini berlangsung, para peserta dibentuk menjadi beberapa kelompok yang dipandu oleh teaching assistant. Peserta diberikan penugasan untuk membuat proyek akhir berupa presentasi mengenai permasalahan mengenai rumput laut dan bagaimana solusi yang mereka tawarkan berdasarkan hasil studi dan kunjungan lapangan dalam serangkaian acara pembelajaran SC-TAFM.

Seluruh peserta sangat aktif dalam diskusi yang berjalan dengan sangat menarik. Tidak hanya para peserta yang berkesempatan menyampaikan hasil pemikirannya, namun mereka juga mendapat banyak masukan peserta lain serta Dosen Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM yang turut hadir. Setiap kelompok menyampaikan permasalahan yang berbeda-beda dan memberikan solusi dari permasalahan tersebut berdasar hasil diskusi kelompok. Presentasi ini juga menjadi bagian dari penilaian individu mereka dalam kegiatan summer course SC-TAFM ini. 

Sesi ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada peserta yang diserahkan oleh Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. Tidak lupa para peserta juga berkesempatan untuk menceritakan kesan pesan selama mengikuti kegiatan summer course ini dan banyak komentar positif mengenai kegiatan menarik yang banyak mereka jalani serta keseruan menjalin pertemanan dengan orang-orang baru. Selain itu para peserta juga diminta untuk mengisi formulir evaluasi untuk menjadi bahan perbaikan bagi agenda summer course edisi selanjutnya. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama bagi seluruh peserta beserta dosen serta guest lecturer Prof. Catriona MacLeod yang turut hadir membersamai hingga seluruh rangkaian Summer Course on Tropical Aquaculture 2024 ini usai. 

Penulis : Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

 

SC-TAFM Kembali Hadir, Rangkaian Pembelajaran Dimulai dengan Pre-Course untuk Memaksimalkan Pembelajaran

Berita Thursday, 1 August 2024

Summer Course on Tropical Aquaculture and Fisheries Management (SC-TAFM) kembali diselenggarakan oleh Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini, dimulai dengan pembukaan yang dilaksanakan secara online pada hari Kamis, 1 Agustus 2024. Acara resmi dibuka oleh Dr. rer. nat. Riza Yuliratno Setiawan, S.Kel., M.Sc selaku Ketua Pelaksana SC-TAFM 2024.

Dengan tajuk “Seaweed for Sustainable Future Resource” kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari berbagai negara. Rangkaian kegiatan summer course dimulai dengan pre-course yang menjembatani para peserta untuk belajar secara mandiri terlebih dahulu. Tujuan dari diadakannya pre-course ini adalah untuk memperkaya pemahaman seluruh peserta yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda untuk dapat memahami mengenai bagaimana rumput laut yang berperan dalam sumber daya masa depan.

Seluruh materi pre-course disajikan dengan menarik dilengkapi dengan penugasan-penugasan untuk menguji pemahaman para peserta. Dalam rangkaian pre-course ini para peserta diberi penugasan untuk menceritakan mengenai olahan rumput laut yang berasal dari daerah mereka. Selain itu juga terdapat penugasan mengenai bagaimana tren dan kondisi sumberdaya rumput laut di negara mereka. Kedua penugasan tersebut kemudian diunggah di akun instagram masing-masing peserta dilengkapi dengan tagar #SCTAFM2024.

 

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

 

12
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY