Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Seminar Nasional Tahunan XX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2023 sebagai wadah bagi para akademisi, peneliti, praktisi, maupun pembuat kebijakan untuk memaparkan dan membagikan hasil penelitian di bidang perikanan dan kelautan. Sebanyak 295 peserta dari berbagai institusi maupun perguruan tinggi mempresentasikan hasil penelitian secara luring, Sabtu (22/7).

Seminar menghadirkan dua pembicara kunci yaitu Dr. Budi Sulistyo, M.Sc (Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan) dan Indun Dewi Puspita, M.Sc., Ph.D. (Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM). Dr. Budi Sulistyo, M.Sc menyampaikan terkait Hilirisasi Hasil Perikanan Memanggil sesuai arah kebijakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis ekonomi biru. Peningkatan daya saing hasil kelautan dan perikanan yang didukung dengan penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan untuk peningkatan konsumsi domestik dan ekspor dimaknai sebagai upaya menciptakan produk kualitas tinggi dan memenuhi standar pasar internasional.

Indun Dewi Puspita, M.Sc., Ph.D. dalam presentasinya menyampaikan strategi pengendalian histamin untuk keamanan dan ketahanan pangan. Beliau menyampaikan terkait ikan tuna dan keamanan pangan, faktor-faktor penyebab terbentuknya histamin dalam ikan, serta strategi pengendalian histamin. Sektor perikanan dan kelautan Indonesia menjadi bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang berperan dalam pembangunan nasional.

Semnaskan diselenggarakan sebagai wadah diseminasi hasil penelitian bidang perikanan dan kelautan yang penting dalam rangka penyebarluasan informasi sehingga dapat diterapkan untuk mendukung terciptanya kemandirian dan daya saing bangsa di tingkat global. 

Departemen Perikanan UGM melaksanakan rangkaian kegiatan acara HUT ke-60 Departemen Perikanan UGM. Salah satu kegiatan yang telah terlaksana adalah Aksi Donor Darah yang digelar bertepatan dengan Hari Donor Darah Sedunia pada tanggal 14 Juni 2023 di Gedung A4 Fakultas Pertanian UGM. Pelaksanaan Aksi Donor Darah diinisiasi oleh Dharma Wanita Departemen Perikanan UGM yang bekerjasama dengan RSUP Dr. Sardjito.

Dalam Aksi Donor Darah ini, tercatat 60 pendaftar yang ingin mendonorkan darahnya dengan persyaratan dasar untuk ikut serta dalam kegiatan ini berusia 17 hingga 65 tahun. Pada tahap awal, para pendonor melakukan cek kesehatan seperti pengecekan gula darah dan pengecekan hemoglobin oleh dokter yang bertugas dan dilanjutkan dengan proses pendonoran darah. Hasil akhir dari Aksi Donor Darah ini berhasil mengumpulkan 48 kantong darah.

Aksi Donor Darah ini merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh setiap orang demi menyelamatkan nyawa dan harapan hidup seseorang dan memupuk rasa kemanusiaan dalam setiap diri individu sosial. Selain kegiatan ini menjadi aksi kemanusiaan sosial, ternyata kebiasaan mendonorkan darah ternyata memiliki segudang manfaat. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Kegiatan donor darah juga mampu menurunkan resiko serangan jantung, resiko kanker, dan stroke.

Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Amir Husni, S.Pi., M.P. dilaksanakan pada hari Selasa (13/06) di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, kemudian dilanjutkan dengan acara tasyakuran di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Prof. Amir Husni menamatkan studi S1 di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan S2 Ilmu dan Teknologi Pangan, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, dan meraih gelar doktor di Marine Biotechnology & Engineering, Gangneung-Wonju National University, Korea Selatan. Prof. Amir Husni telah mempublikasikan 46 jurnal dalam 5 tahun terakhir dan enam buku. Sejak tahun 2018 hingga sekarang, Prof. Amir Husni menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM.

Pidato pengukuhan yang disampaikan oleh Prof. Amir Husni berjudul “Pemanfaatan Rumput Laut Cokelat sebagai Sumber Pangan dan Kesehatan: Potensi dan Tantangannya”. Hal yang melatarbelakangi pidato ini adalah keanekaragaman rumput laut di Indonesia. Bahkan angka produksi rumput laut Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Penelitian beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa rumput laut telah dianggap sebagai organisme yang memiliki potensi untuk menyediakan zat dan senyawa bioaktif baru untuk nutrisi dan kesehatan manusia. Rumput laut cokelat (Phaeophyceae) memiliki 3 kandungan fitokimia beragam yang tinggi dan diklaim memiliki sifat terapeutik yang penting sehingga menjadi kandidat yang bagus untuk digunakan sebagai agen bioaktif di banyak industri, termasuk industri makanan fungsional. Rumput laut cokelat merupakan sumber anti-oksidan, anti-bakteri, anti-inflamasi, anti-kanker, anti-diabetes, dan anti-stres.

Dalam pidatonya di Balai Senat, Prof. Amir Husni menyampaikan pula terkait tantangan pemanfaatan rumput laut cokelat sebagai sumber pangan dan kesehatan. Sampai saat ini, teknologi budidaya rumput laut cokelat di Indonesia belum banyak dikuasai sehingga ketersediaan bahan baku rumput laut cokelat sangat tergantung pada alam dan musim. Selain itu, terdapat tantangan dalam proses pengolahan rumput laut yang mampu menjamin kompatibilitas rumput laut dan matriks makanan secara keseluruhan yang tidak hanya merupakan hasil dari rumput laut itu sendiri, tetapi juga kombinasi rumput laut dengan bahan-bahan yang tepat. Tantangan lainnya yaitu lambatnya pertumbuhan investasi berbasis rumput laut juga menjadi kendala dalam industri rumput laut di Indonesia. Selamat dan Sukses, Prof Amir!