• UGM
  • IT Center
  • Faculty Of Agriculture
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Faculty of Agriculture
Department of Fisheries
  • Profile
    • About Us
    • Organizational Structure
    • Staff
    • Collaboration
  • Academic
    • Bachelor in Aquaculture
    • Bachelor in Aquatic Resources Management
    • Bachelor in Fish Product Technology
    • Master in Fisheries Science
  • News
  • Facilities
    • Laboratories
    • Mina Business Incubator
    • DelifiZ
  • Student Organization
    • Fisheries Diving Unit
    • KMIP
    • Bahari Pers
  • Home
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
  • page. 3
Arsip:

SDG 14: Ekosistem Lautan

Departemen Perikanan UGM Lepas 160 Mahasiswa dalam Upacara Penerjunan Magang MBKM Semester Genap 2024/2025

BeritaNews Friday, 7 February 2025

Yogyakarta, 7 Februari 2025 – Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 resmi dimulai dengan upacara penerjunan yang dilaksanakan secara daring pada Jumat, 7 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama, serta dosen dari Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain itu, upacara ini juga dihadiri oleh para mitra MBKM yang terdiri dari dinas, institusi, dan perusahaan di bidang perikanan dengan total 41 mitra, serta 160 mahasiswa yang akan mengikuti program magang ini.

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D., yang menegaskan dukungan penuh UGM dalam pelaksanaan program magang MBKM ini. Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D. menyampaikan harapan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensi serta memperluas wawasan industri perikanan. Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., turut memberikan sambutan dan pemaparan mengenai berbagai informasi penting terkait magang MBKM, seperti timeline pelaksanaan, prosedur pengisian logbook, serta akses panduan magang yang dapat digunakan oleh mitra dan mahasiswa. Pemaparan ini bertujuan untuk memastikan seluruh peserta memahami teknis pelaksanaan program dengan baik.

Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari Bapak Erwin Esra Edison Siahaan, selaku Head of People Development PT Suri Tani Pemuka. Dalam kesempatan ini, Bapak Erwin Esra Edison Siahaan mengenalkan profil perusahaan serta berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan mahasiswa selama magang di PT Suri Tani Pemuka. Sesi berikutnya diisi dengan tanya jawab antara mahasiswa dan para narasumber, di mana peserta aktif bertanya terkait prosedur magang serta pengalaman kerja di industri perikanan. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama sebagai tanda resmi dimulainya program magang MBKM Semester Genap 2024/2025.

Dengan terlaksananya upacara penerjunan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjalani program magang MBKM dengan baik dan memperoleh pengalaman yang berharga dalam dunia kerja di bidang perikanan. Program ini tidak hanya memberikan wawasan akademik tetapi juga pengalaman praktis yang mendukung kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan industri di masa depan. Selain itu, program ini turut mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan memberikan pengalaman dunia kerja yang relevan, serta SDG 14 (Ekosistem Lautan) melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam sektor perikanan berkelanjutan.

Penulis : Galuh Wulanuari
Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Mahasiswa Departemen Perikanan UGM Bersiap Menuju MBKM 2025

Berita Friday, 7 February 2025

Mahasiswa Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada tengah bersiap untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan berlangsung dari Februari hingga Juni 2025. Dalam program ini, sebanyak 160 mahasiswa angkatan 2022 dari berbagai program studi akan bekerja dan belajar langsung di 41 perusahaan dan instansi mitra untuk memahami realita dunia perikanan dan kelautan. Penerjunan mahasiswa ke Lokasi mitra MBKM dijadwalkan pada 7 Februari 2025, sedangkan penarikan mahasiswa MBKM dilakukan paling lambat pada 13 Juni 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis serta meningkatkan keterampilan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.

Sebelum resmi mengikuti MBKM, mahasiswa melalui berbagai tahapan persiapan, seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilaksanakan oleh masing-masing program studi, serta pembekalan materi sesuai bidang masing-masing. Atalie Safa, mahasiswa Manajemen Sumber Daya Akuatik yang akan menjalani MBKM di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, menyampaikan bahwa pembekalan dari Departemen Perikanan sangat membantu dalam memahami prosedur dan alur pelaksanaan MBKM. “Hal tersebut membantu saya untuk memproyeksikan dan mempersiapkan berbagai hal yang akan saya dapatkan nantinya,” ujarnya.

Sementara itu, Faridatus Sabilal, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan yang akan belajar tentang pengolahan mikroalga di PT ALBITEC Semarang, menambahkan bahwa materi perkuliahan sangat membantu dalam persiapan MBKM. “Mata kuliah Teknologi Industri Tumbuhan Laut menjadi dasar serta bekal bagi saya untuk memahami pengolahan mikroalga,” ungkapnya.

Mahasiswa mengikuti Pembekalan MBKM

Melalui program MBKM ini, diharapkan mahasiswa dapat mengasah keterampilan teknis dan manajerial, serta meningkatkan pemahaman tentang dunia industri perikanan. Atalie Safa berharap pengalaman ini dapat memperdalam wawasannya terhadap sektor perikanan dan membuka berbagai kesempatan di masa depan. “Saya yakin akan ada banyak pelajaran yang saya dapatkan dari MBKM ini,” katanya optimis. Alya Putri Mezzaluna juga berharap program ini dapat memperluas jejaring profesionalnya dengan para praktisi di industri akuakultur. Dengan persiapan yang matang, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan mampu beradaptasi dengan budaya kerja di perusahaan atau instansi mitra dan memperoleh wawasan yang bermanfaat untuk karier mereka di masa depan. Program MBKM diharapkan dapat membantu pelaksanaan tujuan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc

Kunjungan Industri Departemen Perikanan UGM: Kolaborasi untuk Masa Depan Perikanan

BeritaNews Friday, 3 January 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kunjungan industri pada tanggal 30 November hingga 1 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor perikanan. Kunjungan ini melibatkan dua perusahaan besar, yaitu PT Issu Medika Veterindo dan PT Riung Agro Lestari dengan tujuan utama menjalin kemitraan strategis serta mendiskusikan berbagai inovasi untuk sektor perikanan yang berkelanjutan. PT Issu Medika Veterindo adalah perusahaan farmasi yang bergerak dibidang produksi sarana kesehatan hewan dan perikanan (obat hewan dan ikan). PT Issu Medika Veterindo berlokasi di Bandung Jawa Barat. PT Riung Agro Lestari adalah perusahaan budidaya udang. PT Riung Agro Lestari merupakan anak perusahaan PT. Riung Mitra Lestari, mengelola area budidaya seluas 86 Hektar yang terbagi di Jawa Barat dan Bekasi.

Di PT Issu Medika Veterindo, tim dari Departemen Perikanan UGM berdiskusi mengenai potensi vaksin dan probiotik untuk mendukung kesehatan ikan dalam kegiatan budidaya. Diskusi ini juga mencakup penyampaian potensi pengembangan sektor perikanan melalui pemanfaatan rumput laut dan nanoteknologi. Kedua topik tersebut diharapkan dapat membuka peluang inovasi baru yang tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem perikanan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi. Kegiatan ini mencerminkan pentingnya sinergi antara akademisi dan sektor industri dalam menghasilkan solusi berbasis teknologi yang aplikatif.

Sementara itu, kunjungan ke PT Riung Agro Lestari fokus pada isu kesehatan ikan dan tantangan lingkungan di kawasan budidaya. Tim dari UGM memaparkan berbagai pendekatan ilmiah untuk mencegah serta menangani penyakit ikan yang sering menjadi kendala dalam sektor budidaya. Selain itu, diskusi juga melibatkan rekomendasi berbasis penelitian mengenai pengelolaan limbah serta penerapan teknologi ramah lingkungan untuk menjaga kualitas air di area budidaya. Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai keberlanjutan operasional sekaligus meningkatkan produktivitasnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi tim UGM untuk menjalin komunikasi yang lebih erat dengan pelaku industri. Diskusi yang mendalam dengan PT Issu Medika Veterindo dan PT Riung Agro Lestari tidak hanya membahas solusi teknis, tetapi juga potensi kolaborasi jangka panjang. Dengan memanfaatkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para akademisi, perusahaan diharapkan dapat mengintegrasikan teknologi terkini dalam proses produksinya. Hal ini sekaligus memberikan peluang bagi mahasiswa dan peneliti UGM untuk terus berkontribusi secara nyata dalam pengembangan sektor perikanan Indonesia. Melalui kunjungan industri ini, Departemen Perikanan UGM menegaskan komitmennya untuk menjadi penghubung antara dunia akademis dan industri. Dengan dukungan sponsor dari Asian Development Bank dan UGM Applied Research Grant 2024, kegiatan ini menjadi bukti nyata upaya bersama dalam menciptakan solusi berkelanjutan di bidang perikanan. Harapannya, sinergi yang terjalin dapat terus berkembang sehingga mampu menghadirkan inovasi yang berdampak positif, tidak hanya bagi sektor perikanan tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat secara luas. Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan global SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu ; poin ke-8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi ; poin ke-9 : Infrastruktur, Industri, dan Inovasi; serta poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)

Konferensi Daerah dan Pengukuhan Pengurus DPD ISPIKANI DIY

BeritaNews Friday, 3 January 2025

Yogyakarta, 22 Desember 2024, Konferensi Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) dan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ISPIKANI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaksanakan di Auditorium Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM dengan Departemen Perikanan UGM sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh perikanan, termasuk Ketua Umum DPP ISPIKANI, Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., serta Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antar sarjana perikanan di DIY dalam menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang sektor perikanan.

Musyawarah Pemilihan Ketua DPD ISPIKANI DIY dan Susunan Pengurus

Konferensi ini menjadi ajang diskusi strategis tentang visi, misi, dan program kerja ISPIKANI untuk periode mendatang. Dalam sambutannya, Dr. Agus Suherman menekankan pentingnya peran ISPIKANI dalam mengatasi tantangan global seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan digitalisasi. Selain itu, pengukuhan pengurus DPD ISPIKANI DIY turut melibatkan penyusunan struktur organisasi yang akan mendukung implementasi program kerja di berbagai bidang, seperti pengabdian masyarakat, penelitian, dan kewirausahaan. Momen ini juga menjadi pengukuhan komitmen bersama untuk meningkatkan peran sarjana perikanan dan kelautan di DIY.

Penyerahan SK Kepengurusan DPD ISPIKANI DIY

Harapan besar disematkan pada DPD ISPIKANI DIY untuk menjadi garda terdepan dalam mengembangkan sektor perikanan dan kelautan. Kolaborasi yang erat antara akademisi, praktisi, dan pemerintah, DPD ISPIKANI DIY diharapkan mampu meningkatkan pembangunan dan peran perikanan dan kelautan untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. DPD ISPIKANI DIY juga diharapkan mampu memberdayakan potensi lokal, dan mewujudkan DIY sebagai pusat inovasi perikanan dan kelautan. Semangat sinergi yang tercermin dalam konferensi ini diharapkan dapat mendorong pencapaian SDGs, utamanya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan, melalui pengelolaan sumber daya perikanan yang lebih baik dan berkelanjutan, membawa perikanan Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)

Departemen Perikanan UGM dan DKP Jawa Timur Berkolaborasi untuk Pengembangan Diversifikasi Produk Kelautan dan Perikanan

BeritaNews Tuesday, 24 December 2024

Yogyakarta, 24 Desember 2024 – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pertemuan untuk membahas strategi pengembangan diversifikasi produk hasil kelautan dan perikanan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan DKP Jawa Timur, seluruh ketua program studi di Departemen Perikanan, Ketua Departemen Perikanan, serta seluruh dosen dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.

Kegiatan kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan akademisi dalam mengembangkan produk kelautan dan perikanan berbasis inovasi teknologi. Dalam pertemuan ini, berbagai kebijakan teknis serta strategi pemasaran produk hasil kelautan dan perikanan dibahas secara mendalam. Menurut Kepala DKP Jawa Timur, Dr. Ir. Muhammad Isa Anshori, A.T.D., M.T., pertemuan ini merupakan langkah strategis untuk mendorong nilai tambah produk kelautan di Jawa Timur. Harapan kolaborasi ini mampu menghasilkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif dan inovasi teknologi yang relevan untuk mendukung daya saing produk kelautan dan perikanan di pasar domestik maupun internasional.

Diskusi Interaktif antara Perikanan UGM dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur

Sementara itu, Ketua Departemen Perikanan UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., menyampaikan apresiasinya atas inisiatif DKP Jawa Timur untuk menjalin kerja sama ini. Dalam acara ini, diskusi interaktif berlangsung untuk membahas potensi kerja sama riset dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor perikanan. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kolaborasi lanjutan antara DKP Jawa Timur dan UGM dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan serta berorientasi pada inovasi.

Kegiatan ini sejalan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan nilai tambah dan diversifikasi produk pangan hasil kelautan, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendukung pengembangan sektor ekonomi berbasis kelautan, dan SDG 14 (Ekosistem Lautan) yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Kolaborasi ini juga mendukung SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan.

Penulis: Galuh Wulanuari
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)

Kerjasama Program Studi Akuakultur Departemen Perikanan UGM dan Universitas Malaysia Sabah: Pererat Kolaborasi Ilmiah

BeritaNews Friday, 20 December 2024

14-15 November 2024, Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerjasama strategis dengan Universitas Malaysia Sabah (UMS). Kegiatan ini berlangsung di Borneo Marine Research Institute (BMRI) UMS dan dihadiri oleh Prof. Dr. Murwantoko, M.Si., yang mewakili UGM. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan akademik dan penelitian antara kedua institusi, khususnya di bidang perikanan dan kelautan. Kegiatan yang di danai oleh anggaran Departemen Perikanan UGM ini menjadi langkah penting dalam membangun sinergi lintas negara guna menghadapi tantangan global di sektor marikultur. Pada hari pertama, kegiatan diawali dengan guest lecture yang disampaikan oleh Prof. Dr. Murwantoko, M.Si. Materi yang dibawakan bertajuk “Fish Diseases on Mariculture Fishes in Indonesia.” Dalam presentasinya, Prof. Murwantoko menjelaskan berbagai penyakit ikan yang sering menyerang sektor budidaya perikanan di Indonesia, serta pendekatan pengelolaan dan pencegahannya. Acara ini diikuti oleh staf dan mahasiswa BMRI dengan antusias, diakhiri dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif.

Setelah guest lecture, dilanjutkan dengan diskusi mendalam antara Prof. Murwantoko dan staf BMRI UMS. Diskusi ini berfokus pada peluang penelitian bersama di bidang perikanan, terutama yang terkait dengan pengelolaan kesehatan ikan dan inovasi teknologi hatchery. Kedua pihak juga membahas potensi program pertukaran dosen dan mahasiswa untuk memperkaya wawasan akademik dan keterampilan praktis. Hari kedua kegiatan diisi dengan kunjungan ke fasilitas hatchery yang dimiliki BMRI. Prof. Murwantoko bersama staf BMRI mengamati langsung proses produksi benih ikan yang diterapkan di hatchery tersebut. Diskusi yang berlangsung di lokasi mencakup teknologi terkini dalam produksi benih, strategi pemeliharaan, dan manajemen lingkungan hatchery. Pengalaman ini memberikan wawasan berharga untuk diadaptasi dalam pengembangan hatchery di Indonesia.

Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengembangan ilmu perikanan dan kelautan antara Indonesia dan Malaysia. Dengan fokus pada pengelolaan marikultur yang berkelanjutan, kedua institusi berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian demi mendukung sektor perikanan yang lebih inovatif dan tangguh. Kerjasama ini menjadi bukti nyata komitmen UGM dalam membangun jejaring internasional. Adanya kegiatan ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-9 : Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, serta poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut

“Kesan Mahasiswa Baru: Menyongsong Perkuliahan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik UGM Setelah 1 Semester”

Berita Friday, 20 December 2024

Semester pertama di perguruan tinggi sering kali menjadi pengalaman yang penuh tantangan sekaligus menyenangkan bagi mahasiswa baru. Hal yang sama dirasakan mereka yang memilih untuk menempuh studi di Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM. Program studi ini dikenal dengan kurikulumnya yang komprehensif, mencakup berbagai aspek ilmu perikanan dari biologi laut, manajemen sumber daya alam, hingga teknologi perikanan. Bagi mahasiswa baru, perjalanan di semester pertama bukan hanya tentang menuntut ilmu, tetapi juga tentang proses pembelajaran, adaptasi, dan pembentukan karakter. Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik memberikan wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia perikanan, baik di bidang akademik maupun di luar kampus.

Mahasiwa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2024, Bastan Muhammad Rizkiki mengungkapkan selama menjalani 1 semester awal perkuliahan di Perikanan UGM umumnya merasa sangat puas dengan fasilitas yang disediakan kampus. Bastan mengungkapkan bahwa departemen perikanan memiliki lingkungan yang hijau, asri, dan kondusif untuk sangat mendukung kegiatan akademik dan non-akademik. Tidak hanya itu, fasilitas  laboratorium mampu mendukung kegiatan praktikum sehingga mahasiswa mampu belajar mengenai materi dan praktik secara langsung. Kegiatan akademik yang pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM memiliki kualitas pengajaran dan kedalaman materi yang baik. “Pada semester pertama ini materi yang diberikan dapat mudah dipahami oleh mahasiswa, dosen menjelaskan materi yang kompleks dan dari dasar materi yang dikemas secara interaktif sehingga mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa” ujar Bastan.

Tentu saja, meskipun banyak kesan positif, mahasiswa baru juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah beradaptasi dengan tuntutan akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa sekolah. Bastan mengungkapkan bahwa selain fokus pembelajaran pada bidang-bidang perikanan, dan mengerjakan laporan praktikum dan tugas, Ia merasa perlu mencari hal-hal baru di luar bidang akademik. Dengan bimbingan dosen yang berkompeten dan dukungan dari teman-teman seangkatan, mahasiswa mulai merasa lebih percaya diri dalam memahami materi kuliah. Setelah menjalani satu semester, mahasiswa baru di Program Studi Manajemen Sumberdaaya Akuatik, Departemen Perikanan UGM berharap dapat lebih mendalami topik-topik yang lebih spesifik dan aplikatif dalam perikanan, berharap untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan akademik dan non-akademik, dan mampu menjalani perkuliahan di semester berikutnya dengan lebih baik. SDG : (4) Pendidikan Berkualitas; 14) Ekosistem Lautan.

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Kolaborasi Edukasi & Aksi: Kegiatan Bersih Pantai oleh Magister Ilmu Perikanan UGM

BeritaNews Tuesday, 17 December 2024

Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar kegiatan bersih pantai pada 17 Desember 2024 di Pantai Baru, Padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini didanai oleh RKAT Departemen Perikanan yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir. Sebanyak 42 mahasiswa dan empat pendamping dari Departemen Perikanan UGM, serta empat kelompok wisata Pantai Baru dan masyarakat setempat turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Kegiatan diawali dengan briefing di Departemen Perikanan UGM dan dibuka oleh Ketua Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., yang menyatakan kegiatan ini menjadi sarana penyegaran setelah ujian akhir semester. Setibanya di lokasi, Ketua Kelompok Wisata Pantai Baru, Suwandi, menjelaskan bahwa pantai sering menerima tumpukan sampah dari muara sungai, terutama pada bulan Desember hingga Februari. Sambutan lain diberikan oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., yang menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai pembelajaran dan pengaplikasian ilmu terkait ekosistem laut dan pesisir.

Pembukaan Acara Bersih Pantai

Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membersihkan area pantai menggunakan perlengkapan seperti trashbag, sapu, serok sampah, dan keranjang. Kegiatan berlangsung tertib untuk memastikan seluruh kawasan pantai dapat dijangkau. Selain aksi bersih-bersih, sesi ramah tamah turut memeriahkan acara dengan hiburan berupa lagu, pantun, puisi, dan tebak gaya yang bertujuan meningkatkan kekompakan antar peserta.

Aksi Bersih Pantai oleh Mahasiswa Ilmu Perikanan UGM

Sebagai bagian dari dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), kegiatan ini berkontribusi pada tujuan ke-14, yaitu menjaga ekosistem laut, dan tujuan ke-15, yaitu melindungi ekosistem darat. Aksi bersih pantai ini juga mendukung tujuan ke-12, yakni memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah yang lebih baik. Pelibatan masyarakat lokal menjadi salah satu upaya memperkuat kemitraan dalam mencapai tujuan tersebut, sejalan dengan SDG ke-17 tentang kemitraan untuk pembangunan berkelanjutan.

Sesi Ramah Tamah dan Pengumuman Lomba

Kegiatan ditutup dengan pengumuman pemenang lomba fotografi dan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak serta menampilkan kreativitas terbaik. Peserta kemudian menikmati makan siang bersama di tepi pantai sebelum kembali ke Departemen Perikanan menggunakan bus. Acara ini dinilai berhasil membersihkan area pesisir sekaligus memberikan pengalaman edukatif mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Harapan besar disampaikan agar kegiatan serupa terus digelar sebagai bentuk komitmen menciptakan lingkungan pesisir yang bersih dan lestari.


Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Dosen Perikanan UGM Ikuti Pelatihan Teknologi Budidaya Udang “Smart Aquaculture” di Vietnam

Berita Friday, 13 December 2024

Mgs. Muhammad Prima Putra, Ph.D., dosen Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Gadjah Mada, berpartisipasi dalam pelatihan bertajuk “Smart Aquaculture” pada 4-6 Desember 2024 di Vietnam. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Asian Institute of Technology bekerja sama dengan Vaname 101. Pelatihan ini bertujuan memperkenalkan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dalam budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei), dengan fokus pada peningkatan kualitas dan efektivitas produksi perikanan.

Dalam pelatihan ini, peserta mempelajari penerapan IoT untuk mengelola tambak secara efisien, termasuk pemantauan kualitas air menggunakan sensor real-time yang mengukur parameter seperti suhu, pH, oksigen terlarut, dan Total Dissolved Solids (TDS). Selain itu, teknologi ini mendukung otomatisasi berbagai aspek budidaya seperti pemberian pakan dan pengawasan kesehatan udang, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit serta meningkatkan hasil panen. Peserta juga diajarkan pentingnya keberlanjutan melalui pengurangan bahan kimia dan pemanfaatan sumber daya yang lebih efektif.

Kunjungan lapangan ke tambak udang dengan teknologi IoT.

Penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) ini juga berpotensi untuk pengembangan budidaya spirulina (Arthospira platensis) sebagai bahan pangan fungsional. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, diharapkan dapat digunakan untuk sektor yang lebih luas, khususnya pada sektor perikanan agar dapat terus berinovasi dan mendukung keberlanjutan lingkungan serta daya saing nasional. Pelatihan ini diharapkan dapat membawa dampak positif, khususnya bagi kegiatan akademik dan penelitian di Departemen Perikanan UGM dan dapat mendukung keberhasilan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan.

Penulis: Mgs. Muhammad Prima Putra, Ph.D., Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Kolaborasi Perikanan UGM Manfaatkan Bioinformatika untuk Pengembangan Vaksin Ikan Laut

BeritaNews Thursday, 12 December 2024

Dosen Program Studi Akuakultur UGM baru-baru ini mengikuti pelatihan intensif di Inggris. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan vaksin ikan yang lebih efektif, khususnya untuk mencegah penyakit vibriosis yang sering menyerang ikan laut. Dengan memanfaatkan teknologi bioinformatika yang semakin canggih, para peneliti berharap dapat menciptakan vaksin yang lebih aman dan efisien. Kerja sama dengan universitas-universitas ternama di Inggris dan Malaysia dalam proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan sektor perikanan, terutama di negara-negara berkembang. Pelatihan ini juga sejalan dengan upaya global untuk meningkatkan kesehatan ikan dan kelestarian sumber daya laut.

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan dua dosen ahli di bidang perikanan untuk mengikuti pelatihan intensif di Inggris. Kedua dosen ini akan bekerja sama dengan para pakar dari universitas-universitas terkemuka di Inggris dan Malaysia untuk mengembangkan vaksin ikan yang lebih baik. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kerja sama antar lembaga pendidikan tinggi dan mendorong pertukaran pengetahuan di bidang bioteknologi perikanan. Selain itu, para peserta juga akan berdiskusi mengenai peluang penelitian bersama di masa depan, termasuk pemanfaatan fasilitas penelitian yang canggih di Inggris. Dengan demikian, diharapkan akan terjalin jaringan kerja sama yang erat antara para peneliti di bidang kesehatan ikan.

Selama dua hari, para peserta pelatihan mendiskusikan berbagai isu penting di bidang kesehatan ikan. Salah satu topik utama yang dibahas adalah masalah resistensi antibiotik pada bakteri penyebab penyakit ikan, yang merupakan masalah global yang semakin serius. Selain mempelajari metode analisis data menggunakan bioinformatika untuk menguji efektivitas vaksin, para peserta juga membahas dampak dari penelitian ini terhadap keberlanjutan budidaya ikan. Peluang untuk mendapatkan dana penelitian juga menjadi topik yang menarik, dengan harapan dapat mendorong lebih banyak penelitian di bidang kesehatan ikan yang relevan dengan kebutuhan industri perikanan.

Dr. Desy Putri Handayani menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi para peserta, baik dari UGM maupun UPM. Tidak hanya meningkatkan kemampuan dalam mengolah data menggunakan bioinformatika, pelatihan ini juga membuka peluang kerjasama penelitian yang lebih luas. Beliau menjelaskan, “Acara ini menjadi wadah bagi para peneliti yang memiliki minat dan tujuan yang sama untuk berkolaborasi dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat.” Lebih lanjut, Dr. Desy menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting bagi UGM untuk menjalin kerjasama riset dengan institusi-institusi di Eropa, dengan tujuan utama untuk mengembangkan inovasi dalam bidang budidaya ikan, khususnya dalam upaya pencegahan penyakit.

Pelatihan ini memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi kemajuan penelitian di bidang kesehatan ikan, baik di kawasan Asia Tenggara maupun di Inggris. Para peserta sepakat bahwa kegiatan ini telah memperkuat kerja sama antar berbagai lembaga dan membuka peluang baru dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk menganalisis data dalam budidaya ikan. Dengan dukungan dari universitas-universitas terkemuka di dunia, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi negara-negara lain. Melalui kerjasama internasional yang semakin erat, UGM terus berupaya menjadi pusat unggulan dalam penelitian akuakultur. Pelatihan ini membuktikan bahwa Departemen Perikanan UGM memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan penelitian dan inovasi di bidang ini. Dengan menggabungkan teknologi terkini, keahlian para akademisi, dan dukungan dari mitra internasional, diharapkan vaksin ikan yang dikembangkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah kesehatan ikan di masa depan. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan global pembangunan berkelanjutan atau SDGs pada poin ke-4: Pendidikan Yang Bermutu, poin ke-9: Infrastruktur, Industri dan Inovasi, serta poin ke-14: Menjaga Ekosistem Laut.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

 

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

123456
Universitas Gadjah Mada

Fisheries Department, Faculty of Agriculture

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY