• UGM
  • IT Center
  • Faculty Of Agriculture
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Faculty of Agriculture
Department of Fisheries
  • Profile
    • About Us
    • Organizational Structure
    • Staff
    • Collaboration
  • Academic
    • Bachelor in Aquaculture
    • Bachelor in Aquatic Resources Management
    • Bachelor in Fish Product Technology
    • Master in Fisheries Science
  • News
  • Facilities
    • Laboratories
    • Mina Business Incubator
    • DelifiZ
  • Student Organization
    • Fisheries Diving Unit
    • KMIP
    • Bahari Pers
  • Home
  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
  • SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
  • page. 4
Arsip:

SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Mahasiswa UGM Manfaatkan Rumput Laut dan Buah Mengkudu untuk Mengurangi Emisi Gas Metana dari Sektor Peternakan

Berita Monday, 22 July 2024

Dewasa ini dunia digegerkan dengan istilah global boiling akibat meningkatnya rata-rata suhu secara drastis di berbagai belahan dunia. Emisi gas metana menjadi salah satu penyebab terjadinya global boiling. NOAA Global Monitoring Laboratory menyatakan bahwa emisi gas metana terus meningkat sejak tahun 1980 dari 1.620 ppb hingga Oktober 2023 mencapai 1933.46 ppb. Emisi gas tersebut berpotensi meningkatkan suhu global 28 kali lipat dibandingkan CO2. Sekitar 20-25% dari total emisi gas metana berasal dari aktivitas peternakan, yaitu melalui proses fermentasi enterik dalam rumen ternak yang menghasilkan gas metana, lalu dikeluarkan melalui feses dan saat ternak bersendawa.

Permasalahan tersebut menarik perhatian lima orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk melakukan riset pemanfaatan rumput laut (Gracilaria sp.) dan buah mengkudu sebagai aditif pakan yang diharapkan dapat memodifikasi keadaan rumen sehingga dapat menekan angka produksi gas metana pada ternak. Kelima mahasiswa yang melakukan riset ini terdiri dari Ahmad Rizal Riswanda Danuartha, Dinda Rahmasari, dan Tanaya Bagus Priya Waskita dari Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan Angkatan 2022; Aqidatul Izza dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Angkatan 2022; serta Elsia Manik dari Program Studi Kimia Angkatan 2023, melalui kegiatan program keativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) yang didanai oleh Kemendikbud-ristek dan didampingi oleh Dosen Pendamping Moh. Sofiul Anam, S.Pt., M.Sc.

Macroalgae atau yang kerap dikenal sebagai rumput laut mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder yang dapat menurunkan emisi gas metana yang dihasilkan oleh ternak. “Kami menggunakan macroalgae jenis Gracilaria sp. karena banyak mengandung tanin, saponin, alkaloid, dan flavonoid yang dipercaya bisa memodifikasi proses fermentasi pakan di dalam rumen ternak dengan menghambat kinerja bakteri metanogenik, sehingga dapat menekan angka produksi gas metan dari sektor peternakan tanpa mengganggu pencernaan ternak itu sendiri” ujar Ahmad Rizal selaku ketua tim riset.

Tanaya Bagus menambahkan bahwa selain menggunakan rumput laut, inovasi aditif pakan ini juga memanfaatkan buah mengkudu yang pemanfaatannya di dunia peternakan masih cukup minim. “Di daerah Jogja sendiri, produksi buah mengkudu pada tahun 2021 bisa mencapai 163.532 kg. Tetapi masih jarang yang memanfaatkan buah ini, padahal buah mengkudu punya kandungan senyawa metabolit sekunder sekitar 100 jenis, diantaranya adalah tanin, polifenol, flavonoid dan senyawa lain yang kami percayai dapat memodifikasi proses fermentasi dalam rumen, sama halnya dengan Gracilaria sp.”

Pengambilan sampel yang digunakan pada riset ini memanfaatkan berbagai sumber daya lokal yang tersedia di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Untuk sampel rumput laut yang kami gunakan diambil dari Pantai Sepanjang, Gunungkidul. Kalau untuk buah mengkudunya, kami ambil buah mengkudu segar dari daerah Berbah, Sleman. Rumput laut kemudian dikeringanginkan selama 2 minggu, sedangkan buah mengkudu dioven pada suhu 550C selama 3 hari. Setelah itu, sampel diekstraksi dan dikeringkan menggunakan metode freeze-drying hingga bentuk akhirnya berupa granule,” tutur Dinda Rahmasari.

Hasil granule dari macroalgae dan buah mengkudu tersebut nantinya akan diuji keefektifannya melalui uji in vitro yang dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Makanan ternak (TMT) Fakultas Peternakan dan Laboratorium Kimia Organik (KIMOR) UGM. “Pada saat uji in vitro, kami menggunakan cairan rumen dari sapi fistula bangsa bali, kemudian kita ambil gasnya untuk dianalisis produksi gas metananya. Ketika nanti hasil uji gas testnya menunjukkan angka gas yang lebih rendah dari standar, maka inovasi aditif pakan ini terbukti mampu menurunkan emisi gas metana hasil fermentasi rumen,” jelas Elsia Manik.

Ahmad Rizal menyatakan bahwa penambahan ekstrak macroalgae dan M. citrifolia dengan dosis T2 (3% macroalgae + 3% M. citrifolia) dan T3 (2% macroalgae + 4% M. citrifolia) menunjukkan terjadinya peningkatan kecernaan bahan kering mencapai 5,78% dan 4,73%. Selain itu, produksi gas metana pada jam ke-24 terjadi penurunan yang signifikan pada dosis T1 (4% macroalgae + 2% M. citrifolia) dan T3 (2% macroalgae + 4% M. citrifolia) berturut-turut sebesar 14,04% dan 33,1%. Pada jam ke-48 terjadi penurunan produksi gas metana sebesar 27,78%. Padahal, awalnya energi dalam pakan tidak dapat terserap secara optimal karena digunakan untuk produksi gas metan.

“Harapan kami semoga dengan adanya inovasi ini, emisi gas metana yang disumbangkan oleh sektor peternakan dapat berkurang dan dapat mengatasi perubahan iklim sedikit demi sedikit,” ujar Aqidatul Izza.

Penulis: Tim Pelaksana PKM-RE Methangace

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Tim PPK Ormawa KMIP Universitas Gadjah Mada Gelar Sosialisasi AquaPower

Berita Monday, 22 July 2024

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim PPK Ormawa KMIP menyelenggarakan sosialisasi program kerja AquaPower: Integrasi Recirculating Aquaculture System dan Pengembangan Pakan Alami Berbasis Tepung Maggot di Desa Sumberharjo. Sosialisasi yang bertempat di Ruang Rapat Kalurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini diikuti oleh Lurah, Dukuh, serta tokoh masyarakat yang turut menghadirkan Ahmad Husein, S.Pi. dan Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. sebagai narasumber. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Juli 2024 pukul 13.00 WIB.
Pada kegiatan tersebut, narasumber memperkenalkan dan menjelaskan terkait budidaya ikan menggunakan kolam Recirculating Aquaculture System (RAS) serta pakan pelet ikan berbahan dasar tepung maggot sebagai alternatif pakan komersial.
Melalui sambutannya, Kurniawan Widiyanto, S.E., selaku Lurah Kalurahan Sumberharjo menyambut dengan baik program yang diusung dan berharap budidaya ikan melalui sistem RAS serta pakan ikan alternatif berbahan maggot tersebut dapat diterapkan di Kalurahan Sumberharjo untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut juga sangat antusias dengan program kerja AquaPower.

Penulis: Abraham Renjano Tarigan & Mahardika Bella Pertiwi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Tim PPK Ormawa KMIP Terapkan Sistem Budidaya Resirkulasi Terintegrasi Pakan Maggot sebagai Solusi Krisis Air dan Pakan Alternatif Ikan bagi Pembudidaya di Desa Sumberharjo

Berita Friday, 28 June 2024

Adanya keterbatasan air di Desa Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta tingginya harga pakan ikan, menjadi salah satu alasan kurang berkembangnya sektor budidaya perikanan yang dijalankan masyarakat sekitar. Kondisi itulah yang mendasari Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) untuk menerapkan sistem budidaya resirkulasi dan pembuatan tepung maggot sebagai alternatif pakan di Desa Sumberharjo.

Sistem RAS merupakan salah satu sistem budidaya dengan pengembangan teknologi canggih untuk mengelola air dalam kolam budidaya secara efisien. Dikatakan sebagai teknologi yang mampu mengatasi keterbatasan air dalam budidaya karena air dalam kolam tidak pernah diganti, melainkan diolah kembali dengan menggunakan filter dan perlengkapan lain sehingga tetap layak untuk kehidupan ikan. 

“Kami dalam satu tim mengembangkan sistem tersebut sebagai bentuk pengabdian di Desa Sumberharjo, dan judul yang kami angkat adalah AQUAPOWER: Integrasi Recirculating Aquaculture System dan Pengembangan Pakan Alami Berbasis Tepung Maggot”, papar Faqih Muhammad selaku Ketua Pelaksana Tim Pelaksana PPK Ormawa KMIP, Kamis (27/6). 

“Sistem budidaya resirkulasi atau yang biasa disebut sebagai RAS menjadi salah satu inovasi kami untuk membantu Desa Sumberharjo dalam mengembangkan budidaya ikan karena sistem ini dapat bekerja dengan penggunaan air yang cukup terbatas”, lanjut Faqih. Program AQUAPOWER juga memberikan solusi permasalahan mahalnya pakan ikan dengan memanfaatkan maggot. Pemilihan maggot dapat dijadikan sebagai alternatif yang lebih terjangkau, sehingga solusi ini diharapkan dapat menekan biaya produksi budidaya dan memelihara keberlanjutan kegiatan budidaya di Desa Sumberharjo. “Pembuatan alternatif pakan dari maggot dapat menjadi salah satu solusi atas tingginya harga pakan, karena maggot mengandung protein yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai pakan ikan dan harganya cukup terjangkau”, ujar Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. selaku dosen pendamping. 

Melalui bimbingan dari Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., program ini mendapat dukungan dari Kemendikbud dan akan dilaksanakan hingga akhir Oktober 2024. Oleh karena itu, melalui program AQUAPOWER Tim Pelaksanaan PPK Ormawa KMIP hadir di Desa Sumberharjo untuk menerapkan solusi dari program yang kami bawa. Para mahasiswa berusaha mengoptimalkan potensi kolam dengan sistem RAS dan membuat alternatif pakan berbahan dasar maggot serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang diharapkan dapat mengembangkan pembudidaya kolam RAS lain yang inovatif dan mandiri.

Tim PPK Ormawa KMIP telah melaksanakan survei dan pendekatan dengan kepala dusun serta kepala desa untuk membantu berjalannya program kami. Saat ini, Tim Pelaksana PPK Ormawa KMIP tengah melanjutkan proses sosialisasi dan aktualisasi kepada masyarakat Desa Sumberharjo untuk melaksanakan program tersebut.

Penulis: Tim PPK Ormawa KMIP
Editor: Nahla Alfiatunnisa

Kolaborasi untuk Kemakmuran: Perikanan UGM dan Pemerintah Kabupaten Buton Tengah Jalin Kerja Sama tentang Pembangunan Perikanan

Berita Thursday, 6 June 2024

Sebuah langkah signifikan dalam pengembangan industri perikanan telah diambil oleh Pemerintah Kabupaten Buton Tengah dengan melaksanakan kunjungan resmi ke Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk membangun kerja sama dan mengoptimalkan potensi kelautan yang dimiliki kabupaten tersebut.

Pada tanggal 6 Juni 2024, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, kembali mengunjungi Departemen Perikanan UGM sebagai tindak lanjut audiensi yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Kunjungan kali ini membahas kembali rencana pengembangan industri perikanan di Kabupaten Buton Tengah dan potensi sumber daya perikanannya. Selain itu, melalui kunjungan ini, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Dengan adanya kerja sama secara resmi antara Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM dan Pemerintah Kabupaten Buton Tengah diharapkan akan membawa manfaat yang signifikan, termasuk dalam peningkatan produksi dan kualitas hasil perikanan, pemanfaatan teknologi terkini dalam budidaya dan pengolahan hasil laut, peningkatan nilai tambah produk perikanan lokal, menciptakan lapangan kerja baru serta peningkatan pendapatan masyarakat.

Penulis : I Putu Aditya Wibawa

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Work-life Balance: Melepas Stres dan Menyatu dengan Alam

BeritaNews Thursday, 23 May 2024

Menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara kesibukan dan kesehatan mental, mahasiswa paruh waktu Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada mengadakan rekreasi bersama. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 23 Mei 2024, dengan kunjungan ke beberapa destinasi alam di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, termasuk Hutan Pinus Kragilan, Air Terjun Kedung Kayang, Kebun Strawberry, dan Cimory Cepogo Cheese Park.

Rangkaian perjalanan dimulai dengan mengunjungi Hutan Pinus Kragilan, dimana para mahasiswa disambut dengan suasana alami yang sejuk dan damai. Para mahasiswa juga diajak untuk mengeksplor alam melalui kunjungan ke Air Terjun Kedung Kayang dan memetik buah strawberry secara langsung dari kebunnya. Perjalanan diakhiri di Cimory Cepogo Cheese Park, di mana mahasiswa berinteraksi secara langsung dengan berbagai hewan ternak.
Salah satu mahasiswa yang mengikut rangkaian kegiatan tersebut, Aditya, mengungkapkan, “menghabiskan waktu di alam seperti ini adalah pengalaman yang sangat menarik. Rasanya seperti mengisi ulang energi, dan saya merasa lebih siap untuk kembali menghadapi rutinitas. Saya harap kegiatan seperti ini bisa lebih sering diadakan.” Testimoni dari mahasiswa tersebut mencerminkan dampak positif yang diberikan kegiatan terhadap kesehatan mental dan emosional mereka. Lebih dari sekadar aktivitas rekreasi, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merefleksikan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Kegiatan rekreasi bersama seperti ini mengingatkan pentingnya beristirahat untuk mencapai produktivitas yang lebih baik. Kegiatan ini mendukung SDG Poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera; SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Irene Raynitha Murdiki, Sebastian Dani Wiraredya, Tsania Fara Zafira
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mewujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat: Kerja Bakti Pengelolaan Limbah oleh Tenaga Kependidikan Perikanan UGM

BeritaNews Monday, 11 March 2024

Pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di luar ruangan. Tenaga kependidikan Departemen Perikanan UGM telah menunjukkan komitmen mereka terhadap pembelajaran yang holistik dengan mengorganisir kerja bakti pengelolaan limbah. Melalui upaya kolektif ini, mereka tidak hanya membersihkan lingkungan kampus, tetapi juga memberikan contoh nyata tentang pentingnya kesadaran lingkungan. Sebagai bagian dari sebuah institusi pendidikan, Departemen Perikanan UGM memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga lingkungan kampus tetap bersih dan sehat. Namun, seperti halnya banyak institusi pendidikan lainnya, mereka juga dihadapkan pada tantangan pengelolaan limbah. Limbah dari kegiatan laboratorium, penelitian, dan kegiatan sehari-hari dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.

Kegiatan kerja bakti ini dilaksanakan di hari Jumat, 8 Maret 2024 mulai pukul 07.00 sampai 11.00. Kegiatan ini meliputi pembersihan limbah cair dan padat sisa kegiatan penelitian dan praktikum, dan pembersihan gudang penyimpanan bahan-bahan kimia. Limbah-limbah tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis dan sifatnya masing-masing sebelum dibuang ke pusat pengelolaan limbah di Universitas Gadjah Mada. Sedangkan, pembersihan gudang penyimpanan dilakukan dengan menata ulang serta mendata bahan-bahan kimia yang ada. Selama kegiatan berlangsung, tenaga kependidikan saling membantu untuk membersihkan limbah yang ada di Departemen Perikanan UGM.  

Melalui kerja bakti pengelolaan limbah ini, tenaga kependidikan di Departemen Perikanan UGM telah menciptakan dampak positif yang nyata. Lingkungan kampus menjadi lebih bersih dan sehat, sementara kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah meningkat di antara komunitas kampus. Di masa depan, harapannya adalah upaya ini akan terus berlanjut dan diperluas, melibatkan lebih banyak anggota kampus dan mendorong adopsi praktik-praktik ramah lingkungan dalam semua aspek kehidupan kampus. Dengan demikian, Departemen Perikanan UGM tidak hanya menjadi pusat keunggulan akademik, tetapi juga teladan dalam menjaga kelestarian lingkungan bagi institusi pendidikan di seluruh Indonesia.

1234
Universitas Gadjah Mada

Fisheries Department, Faculty of Agriculture

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY