• UGM
  • IT Center
  • Faculty Of Agriculture
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Faculty of Agriculture
Department of Fisheries
  • Profile
    • About Us
    • Organizational Structure
    • Staff
    • Collaboration
  • Academic
    • Bachelor in Aquaculture
    • Bachelor in Aquatic Resources Management
    • Bachelor in Fish Product Technology
    • Master in Fisheries Science
  • News
  • Facilities
    • Laboratories
    • Mina Business Incubator
    • DelifiZ
  • Student Organization
    • Fisheries Diving Unit
    • KMIP
    • Bahari Pers
  • Home
  • Universitas Gadjah Mada
  • Universitas Gadjah Mada
  • page. 5
Arsip:

Universitas Gadjah Mada

Membangun Kekompakan dan Solidaritas Mahasiswa Magister Perikanan lewat Malam Keakraban

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Program Studi Magister Ilmu Perikanan (MIP) Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Malam Keakraban (Makrab) sebagai ajang untuk mempererat hubungan serta memperkenalkan mahasiswa dari berbagai angkatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat-Sabtu, 21-22 Februari 2025 di LPP Villa Kaliurang, Yogyakarta, dengan diikuti oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM angkatan 2023 hingga 2024. Mahasiswa Fakultas Pertanian berangkat dari AGLC menuju lokasi acara pada pukul 15.00. Kegiatan resmi dibuka dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., bersama Ghufron selaku Ketua Panitia Makrab MIP UGM Tahun 2025. Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan perkenalan antar peserta untuk membangun kerukunan dan kebersamaan.

Kegiatan dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang menarik, seperti penampilan musikalis dan penampilan kebudayaan Ruanda oleh mahasiswa internasional Joas Iradukunda. Suasana semakin meriah setelah diumumkan pemenang dalam kategori pentas seni terbaik yang diberikan langsung oleh Dr. Eko Setyobudi. Selain itu, mahasiswa juga berbagi kisah tentang kesulitan mereka untuk mendaftar dan belajar di Program Magister Ilmu Perikanan sebagai acara penutup kegiatan hari pertama.

Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan sarapan bersama dan senam pagi. Untuk membangun kekompakan dan kerja sama tim, diadakan berbagai permainan seru, seperti estafet karet, estafet bola, tebak kata dengan gaya, gelon (gelas balon), laba-laba, game keseimbangan, dan estafet gelas bocor. Sebagai penutup acara Makrab Magister Ilmu Perikanan UGM, diadakan sesi tukar kado yang telah disiapkan oleh mahasiswa dan dibagikan secara acak melalui sistem undian. Setelah semua acara berakhir, mahasiswa berkemas dan kembali ke tempat masing-masing.

Kegiatan Malam Keakraban MIP 2025 berfokus pada berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), salah satunya adalah SDG 4 (Quality Education). SDG 4 ditampilkan dalam sesi diskusi akademik ketika mahasiswa berbagi pengalaman dan perspektif mereka tentang dunia perkuliahan. Kegiatan ini juga mendukung SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui senam bersama yang mendorong gaya hidup sehat dan permainan kelompok yang menciptakan kebersamaan dan kesehatan mental. Selain itu, SDG 10 (Reduced Inequalities) juga tercermin dalam keterlibatan siswa internasional yang hadir di acara ini, hal itu menunjukkan adanya keberagaman di lingkungan akademik. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan rasa solidaritas dan semangat akademik mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM untuk menghadapi tantangan akademik di masa depan.

Penulis : Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Pelatihan Budidaya Cacing Sutra: Langkah Menuju Perikanan Berkelanjutan di UGM

Berita Friday, 7 March 2025

Pada tanggal 11 Februari 2025, Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pelatihan budidaya cacing sutra bagi tenaga kependidikan (tendik). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang merupakan dosen departemen perikanan UGM dengan bidang keahlian di bidang pakan ikan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah dari Instalasi Media Budidaya (IMB) sebagai media budidaya cacing sutra. Cacing sutra memiliki nilai ekonomis tinggi karena menjadi pakan alami yang kaya akan protein bagi ikan air tawar. Dengan meningkatnya permintaan, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta dalam membudidayakan cacing sutra secara efektif dan berkelanjutan.

Cacing sutra berperan penting dalam industri perikanan karena kandungan proteinnya yang tinggi, berkisar antara 40-50%. Pakan alami ini sangat diminati oleh pembudidaya ikan karena dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan. Namun, ketersediaan cacing sutra di alam semakin terbatas akibat faktor lingkungan dan eksploitasi berlebihan. Oleh karena itu, budidaya cacing sutra menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pasar sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan pemahaman tentang siklus hidup cacing sutra, teknik budidaya, serta cara memanfaatkan limbah sebagai media budidaya yang efisien.

Pelatihan ini juga membahas metode budidaya cacing sutra di lahan sawah yang memerlukan persiapan khusus. Peserta diajarkan cara menyiapkan tanah dengan kedalaman 30-50 cm serta pembuatan pembatas menggunakan mulsa. Tanah yang digunakan harus dicangkul dan dicampur dengan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan serta menghilangkan patogen berbahaya. Setelah itu, lahan digenangi air setinggi 3-5 cm untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan cacing sutra. Selain itu, dipasang paranet di atas lahan untuk melindungi cacing dari paparan sinar matahari langsung dan curah hujan yang tinggi.

Salah satu aspek penting dalam budidaya cacing sutra adalah pemberian pakan yang tepat. Cacing sutra diberi pakan berupa campuran bahan organik seperti kotoran burung, dedak, limbah tahu telah difermentasi selama 7-14 hari dengan probiotik. Pakan ini diberikan secara rutin 1-2 kali sehari dengan takaran 100-200 mL per meter persegi. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas cacing dan memastikan pertumbuhannya tetap optimal. Dengan manajemen pakan yang baik, cacing sutra dapat berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan panen yang melimpah.

Peserta pelatihan juga diberikan penjelasan mengenai teknik pemanenan cacing sutra yang efisien. Cacing dapat dipanen setelah berusia 40-45 hari dengan metode panen parsial. Metode ini memungkinkan peternak untuk mengambil sekitar 80% dari populasi cacing, sementara sisanya dibiarkan berkembang untuk siklus budidaya berikutnya. Setelah dipanen, cacing sutra harus dibersihkan dengan cara direndam dalam air bersih sebelum dijual atau digunakan kembali untuk pembiakan. Teknik ini memastikan cacing dalam kondisi bersihdan siap digunakan sebagai pakan ikan berkualitas tinggi.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tenaga kependidikan Departemen Perikanan UGM dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam praktik budidaya cacing sutra. Selain sebagai bentuk pemanfaatan limbah organik, budidaya ini juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat. Dengan keterampilan yang diperoleh, peserta dapat mengembangkan budidaya cacing sutra secara mandiri atau mengajarkannya kepada mahasiswa serta komunitas perikanan. Ke depannya, pelatihan semacam ini diharapkan dapat terus dilakukan guna meningkatkan inovasi dalam bidang perikanan yang berkelanjutan. Pelatihan ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-7 : Energi Bersih dan Terjangkau, poin ke-11 : Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, poin ke-15 : Menjaga Ekosistem Darat. 

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1 : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Editor 2 : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Aksi Nyata Mahasiswa KKN Perikanan UGM, Kharisma Pundhi Rukmana, dalam Pelestarian Laut di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Kharisma Pundhi Rukmana, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2021 di Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada 1 Juli-19 Agustus 2024 di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Kharisma menggunakan nilai-nilai dan pengetahuan yang dipelajari selama kuliah untuk mendukung konservasi laut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir setempat melalui pendidikan lanjutan. Tiga aktivitas utama yang dilakukan termasuk transplantasi terumbu karang, pelepasan penyu, dan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam program kerja sama dengan Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB).

Taman Nasional Bunaken adalah area coral triangle, sehingga fokus utama yang pertama dilakukan Kharisma dalam program KKN ini adalah transplantasi terumbu karang. Tujuan dari upaya ini adalah untuk mengembalikan keanekaragaman hayati terumbu karang yang telah rusak oleh perubahan iklim dan tindakan manusia. Kharisma melakukan transplantasi dengan metode yang telah ia pelajari di Kampus dengan menggunakan dua metode, yaitu bioreeftek dan web spider. Aktivitas ini tidak hanya menguntungkan keberagaman laut, tetapi juga mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang.

Program yang kedua yaitu pelepasan penyu dilakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian fauna laut. Kharisma dan tim melepaskan tukik bersama dengan Balai Taman Nasional Bunaken. Anakan penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dilepaskan ke habitat aslinya di laut. Penyu tersebut merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi, melalui program ini Kharisma dan tim berharap dapat meningkatkan populasi penyu di daerah tersebut. Selain itu, tindakan ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat terhadap pentingnya menjaga penyu agar tetap hidup di alam liar untuk generasi berikutnya.

Kharisma juga menjalankan program ketiga yaitu pemberdayaan masyarakat pesisir dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat lokal tentang cara mengelola sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Kegiatan KKN mendorong masyarakat untuk mengadopsi praktik pengelolaan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan. Melalui prinsip-prinsip yang dipelajari di perguruan tinggi, Kharisma menawarkan pelatihan tentang cara mengelola ikan dan hasil laut secara ramah lingkungan dan mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perikanan yang tidak bertanggung jawab.

Pelestarian alam bukan menjadi satu-satunya tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN. Kharisma, Balai Taman Nasional Bunaken, dan masyarakat setempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membantu masyarakat lokal menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan. Kharisma berharap bahwa kegiatan ini akan memberi masyarakat pesisir pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya konservasi alam dan memberi mereka kesempatan untuk menikmati keuntungan dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Selain itu, kegiatan KKN juga memberi kesempatan untuk mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya dan berpartisipasi secara langsung dalam masalah lingkungan. Kegiatan ini sekaligus mendukung Sustainable Development Goals poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) poin 14 (Ekosistem Lautan), dan poin 17 (Kemitraan  untuk Mencapai Tujuan).

 

Penulis : Annisa Yustisia

 

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

SinnTech Webinar #22: Finding Your Fit Major and Drawing Your Dream in Fisheries

BeritaNews Friday, 28 February 2025

Webinar SinnTech #22 yang diadakan secara daring oleh Departemen Perikanan UGM pada 28 Februari 2025 sukses menarik perhatian mahasiswa dari UGM maupun luar UGM. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan mengenai berbagai peluang yang dapat diambil mahasiswa perikanan, baik dalam pengembangan akademik, mendapatkan beasiswa, maupun karir setelah lulus. Ketua Departemen Perikanan UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., membuka acara dengan menekankan pentingnya sesi berbagi ini dalam membantu mahasiswa menelaah lebih jauh tentang berbagai kesempatan di bidang perikanan.

Webinar menghadirkan dua narasumber inspiratif yang merupakan alumni Perikanan UGM dan telah melanjutkan studi di luar negeri. Narasumber pertama, Jauza F.H. Hasna, S.Pi., yang kini menempuh studi Master di KU Leuven University, membawakan topik Finding the Right Fit: Pivoting After Choosing the Wrong Major. Dalam sesi ini, Jauza berbagi kisah perjalanan akademik dalam menemukan bidang perikanan yang paling sesuai dengan minat. Berbagai aktivitas seperti menjadi asisten praktikum dan mengikuti kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa menjadi langkah eksplorasi akademik. Ketertarikan awal pada bidang imunologi mengantarkan Jauza memilih topik tersebut sebagai penelitian skripsi. Namun, aktivitas laboratorium yang dirasakan tidak sesuai dengan minatnya menimbulkan kemauan untuk berekplorasi ulang mengenai minatnya dalam bidang perikanan. Setelah lulus, pengalaman kerja sebagai Junior Staff di Institute for Research & Community Service Lambung Mangkurat University semakin memperluas wawasan dan akhirnya membawa Jauza pada keputusan untuk melanjutkan studi Master of Science in Sustainable Development dengan Track: Ecology di KU Leuven University, Belgia. Tantangan studi di Belgia, seperti perbedaan cuaca yang drastis dengan cuaca di Indonesia. Bahasa bukan kendala dalam komunikasi sehari-hari, setelah dapat beradaptasi baik secara akademik maupun interkasi sosial. Berbagai tips juga diberikan mengenai eksplorasi beasiswa serta pentingnya manajemen emosi dalam menemukan minat akademik yang sesuai.

Pembicara kedua, Novi Rosmala Dewi, S.Pi., M.Sc., yang saat ini menempuh studi PhD di National Taiwan Ocean University, membawakan topik Drawing Dream: A Journey Through Academic-work Life Balance. Perjalanan akademik dimulai dengan eksplorasi di bidang Akuakultur, Imunologi Ikan dan Kerang, serta Teknik Biologi Molekuler yang kemudian mengantarkan pada beasiswa studi di Taiwan. Selain menekuni studi, pengalaman sebagai guru bahasa Inggris paruh waktu di Taiwan memberikan wawasan tambahan mengenai metode pengajaran di negara tersebut. Informasi mengenai berbagai sumber beasiswa untuk studi di Taiwan turut dibagikan dalam sesi ini. Dalam sesi tanya-jawab, diskusi mengenai tren hashtag #kaburajadulu menjadi sorotan, menekankan bahwa mengejar studi dan pengalaman di luar negeri adalah kesempatan berharga yang tetap harus disertai dengan rasa nasionalisme. Berbagai tantangan dalam studi di Taiwan, termasuk perbedaan budaya dan sulitnya menemukan makanan halal pada awal masa adaptasi, juga turut dibahas.

Webinar ini menegaskan bahwa baik pengalaman studi di dalam negeri maupun luar negeri memerlukan kemampuan adaptasi yang tinggi. Berbagai tantangan yang dihadapi, baik dari segi akademik, sosial, maupun lingkungan, menjadi pengalaman berharga dalam pengembangan diri. Webinar SinnTech #22 kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.


Webinar ini berkontribusi terhadap pencapaian SDGs dengan mendukung pendidikan berkualitas (SDG 4) melalui penyediaan informasi mengenai peluang studi lanjut dan eksplorasi akademik. Pembahasan mengenai karir dan pengalaman kerja paruh waktu selaras dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang layak dan pekerjaan yang bermartabat (SDG 8). Selain itu, diskusi mengenai akses beasiswa serta pengalaman studi di luar negeri turut membantu mengurangi ketimpangan dalam kesempatan pendidikan (SDG 10). Dengan keterkaitan narasumber pada bidang perikanan dan akuakultur, webinar ini juga berperan dalam mendukung keberlanjutan sumber daya laut (SDG 14). Melalui wawasan yang diberikan, mahasiswa diharapkan semakin siap menghadapi tantangan akademik dan profesional serta termotivasi untuk terus berkembang di bidang yang diminati.


Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Shafaya, Mahasiswi Berprestasi Perikanan UGM yang Mengikuti Program Beasiswa JASSO di Yamagata University

BeasiswaScholarship Friday, 28 February 2025

Seorang mahasiswi dari program studi Manajemen Sumber Daya Akuatik di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, Shafaya Nurunnisa Hanindhita, bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri sejak sekolah menengah atas. Impiannya dapat terwujud berkuliah ke Yamagata University di Jepang berkat beasiswa JASSO (Japan Student Services Organization). Shafaya melakukan penelitian eDNA (Environmental DNA) dalam bidang manajemen sumber daya akuatik selama program ini berlangsung. Program ini dijalankan oleh Shafaya selama satu tahun dari bulan September 2024–Agustus 2025. Pengalaman ini sangat selaras dengan tujuan Shafaya yang berencana untuk melanjutkan studi magister di luar negeri. 

Shafaya menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan terasa unik karena harus dilakukan di lingkungan yang berbeda dari yang biasa dilihat di Indonesia. Beradaptasi dengan pendekatan penelitian Jepang memberikan Shafaya pengalaman yang berharga. Orang Jepang cenderung memiliki metode kerja yang sangat disiplin dan sistematis, lingkungan kerja internasional lebih fleksibel dan menekankan kerja sama tim. Dalam penelitian, lingkungan kerja internasional yang saling mendukung sangat membantu dalam menyelesaikan tugas dengan lebih efektif. Meskipun menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri, kehadiran senpai (senior) dari Indonesia dan tutor Jepang terus memberikan saran dan nasihat tentang cara bertahan hidup di Jepang sangat membantu proses adaptasi. Hambatan terbesar yang dihadapi Shafaya adalah menyelesaikan tugas akhir dan penelitian di negeri orang, serta tekanan dari teman-teman dan keluarga yang cukup besar. Namun, Shafaya berusaha untuk tetap santai dalam menjalani segala tantangan dan menikmati prosesnya.

Program JASSO (Japan Student Services Organization) memberikan kesempatan bagi para penerima beasiswanya karena berfokus pada penelitian di Universitas Yamagata. Tujuan program beasiswa adalah untuk menarik peneliti dari Indonesia untuk membantu penelitian di Jepang, termasuk di Universitas Yamagata. Selain itu, penerima beasiswa dapat menjalin hubungan dengan dosen pembimbing, serta teman-teman internasional yang juga menempuh pendidikan. Memiliki koneksi akademik dan publikasi dengan sensei di Yamagata University akan sangat membantu dalam membangun karir akademik di masa depan. Shafaya mendapatkan banyak pelajaran berharga dari pengalaman pertamanya belajar di luar negeri, terutama tentang adaptasi ke lingkungan baru. Program ini juga mengajarkan cara berinteraksi dengan kolega di kampus, menyampaikan presentasi dengan baik, menghormati budaya dan adat istiadat daerah lain. Shafaya berharap program ini akan memberikan kesempatan kepada semakin banyak siswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Dengan mendapatkan pengalaman yang lebih luas, mereka diharapkan dapat membangun karier internasional dan membantu mengharumkan nama negara di kancah internasional. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDGs pada poin (4) Pendidikan Berkualitas, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

PKKKIL 2025: Membangun Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Perikanan UGM

BeritaNews Saturday, 22 February 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pelatihan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Instrumentasi Laboratorium (PKKKIL) Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 pada 15 Februari hingga 22 Februari 2025. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa S1 Departemen Perikanan angkatan 2024, seluruh mahasiswa baru S2 dan S3, serta mahasiswa S1 angkatan 2021-2023 yang belum memiliki sertifikat PKKKIL. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang keselamatan kerja di laboratorium, guna mendukung kegiatan akademik dan penelitian yang aman dan sesuai standar.

Pemaparan Materi oleh Prof. Tri Joko Raharjo, S.Si., M.Si., Ph.D.

Pelatihan ini terdiri dari tiga tahap utama. Tahap pertama adalah pemaparan materi oleh Prof. Tri Joko Raharjo, S.Si., M.Si., Ph.D. pada 15 Februari 2025 di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM. Selanjutnya, mahasiswa akan mengikuti pembelajaran mandiri secara daring melalui platform eLok UGM dari 16 hingga 21 Februari 2025. Kegiatan diakhiri dengan final test yang juga dilaksanakan secara daring melalui platform eLok pada 22 Februari 2025. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan, mahasiswa akan memperoleh E-sertifikat yang menjadi syarat wajib untuk memperoleh izin masuk laboratorium.


Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan seluruh mahasiswa yang mengikuti dapat memahami pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium, serta mampu menerapkan standar operasional yang telah ditetapkan. Pelatihan ini juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas penelitian dan praktik laboratorium di Departemen Perikanan UGM. Pelatihan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan memastikan praktik laboratorium yang aman, meningkatkan kompetensi mahasiswa, serta mendorong penggunaan bahan dan peralatan secara bertanggung jawab. Diharapkan, mahasiswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dalam berbagai kegiatan akademik dan riset sehingga menciptakan lingkungan laboratorium yang lebih aman dan kondusif.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Cek Kesehatan Dosen dan Tenaga Kependidikan Departemen Perikanan UGM: Upaya Menjaga Kesehatan Civitas Akademika

Berita Friday, 21 February 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan cek kesehatan bagi dosen dan tenaga kependidikan pada Selasa, 18 Februari 2025. Kegiatan ini berlangsung di Unit Kesehatan Departemen Perikanan mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan turut berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kondisi tubuh.

Rangkaian pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan tekanan darah (tensi), berat badan, kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat. Setiap peserta menjalani pemeriksaan dengan bimbingan tenaga kependidikan yang bertugas, serta diberikan edukasi mengenai hasil pemeriksaan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para dosen dan tenaga kependidikan dalam memantau kondisi kesehatannya secara berkala sehingga dapat mengambil langkah preventif terhadap potensi masalah kesehatan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan semakin meningkat di kalangan civitas akademika Departemen Perikanan. Pemeriksaan rutin seperti ini menjadi langkah awal dalam menerapkan gaya hidup sehat dan produktif di lingkungan akademik. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung tujuan SDGs, utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Departemen Perikanan berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan dan kesejahteraan seluruh dosen serta tenaga kependidikan guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan nyaman.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Kunjungan CJ Feed Care Corporation ke Departemen Perikanan UGM: Perkuat Kolaborasi dalam Riset Probiotik untuk Udang

BeritaNews Friday, 14 February 2025

Yogyakarta, 07 Februari 2025 – Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari CJ Feed Care Corporation pada Jumat, 07 Februari 2025. Kunjungan ini dihadiri oleh perwakilan PT CJ Korea, yaitu Dr. Shin Jaehyong, Dr. Park Gunhyun, dan Choi Wansuk, serta perwakilan PT CJ Indonesia, yakni Ibu Isnaeni dan Bapak Bayu.

Dalam kunjungan ini, PT CJ dan Perikanan UGM melakukan perjalanan ke Samas untuk meninjau persiapan uji coba probiotik, yang merupakan produk terbaru dari PT CJ. Produk probiotik ini dirancang untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh bakteri Vibrio di media air budidaya udang serta pada hepatopankreas udang. Sambutan di lokasi dilakukan oleh Kepala Balai, Arga Kurniawan, S.Pi., kemudian bersama-sama melakukan room tour ke berbagai fasilitas yang akan digunakan dalam riset utama. Rombongan juga mengunjungi area tambak dan hatchery udang untuk melihat lebih dekat kondisi dan persiapan penelitian.

CJ Feed Care Corporation telah lama melakukan uji coba berbagai produk di sektor perikanan, dengan perkiraan awal riset sejak tahun 2020. Pada tahun 2025 ini, perusahaan ingin mengembangkan dan menguji probiotik yang diberikan secara oral, dengan harapan produk ini dapat memberikan efek positif tidak hanya pada kualitas air media udang, tetapi juga terhadap kesehatan hepatopankreas udang.

Melalui kunjungan ini, PT CJ menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi dengan tim UGM yang telah mendukung penelitian dan pengembangan produk mereka. Perwakilan PT CJ menyatakan bahwa kerja sama ini sangat membantu dalam pengujian dan pengembangan produk probiotik, serta berharap agar hubungan ini dapat terus berlanjut untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi industri perikanan di Indonesia.

Dengan adanya riset berkelanjutan dan kerja sama yang erat antara akademisi dan industri, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kesehatan udang dan keberlanjutan budidaya perikanan di masa depan. Kegiatan ini juga sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDG 2 (Zero Hunger) dalam mendukung ketahanan pangan, SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui peningkatan kesehatan hewan budidaya, SDG 6 (Clean Water and Sanitation) dengan menjaga kualitas air media budidaya, dan SDG 14 (Life Below Water) dalam menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Masa Depanku, Kemajuan Negeriku: Inspirasi dari Kuliah Tamu Perikanan UGM

Berita Friday, 14 February 2025

Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah tamu ‘Kelautan dan Perikanan: Masa Depanku untuk Kemajuan Negeriku’ pada 10 Februari 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, UGM. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, serta Rico Wisnu Wibisono, S.Pi., Chief Operating Officer (COO) FisTx Indonesia. Kuliah tamu ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang tantangan dan peluang di sektor perikanan serta inovasi teknologi dalam industri perikanan berkelanjutan.

Pemaparan materi oleh Dr. Agus Suherman

Dalam sesi pertama, Dr. Agus Suherman membahas isu strategis sektor kelautan dan perikanan, termasuk pertumbuhan populasi global, kebutuhan protein hewani, serta peran perikanan dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Beliau menyoroti pentingnya pendekatan ekonomi biru dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan, termasuk konsep penangkapan ikan terukur dan perlindungan ekosistem laut. Pemaparan ini memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai kebijakan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Pemaparan Materi oleh Rico Wisnu Wibisono S.Pi.

Pada sesi kedua, Rico Wisnu Wibisono, S.Pi. memaparkan inovasi teknologi dalam industri perikanan budidaya melalui FisTx. Ia menjelaskan bagaimana teknologi modern, seperti sistem resirkulasi akuakultur (RAS) dan desinfektan UV, dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan budidaya perikanan. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan inovasi dan teknologi, FisTx Indonesia berupaya mengatasi permasalahan utama dalam budidaya, seperti efisiensi pakan, kualitas air, dan pengelolaan penyakit. Mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk mendukung sektor perikanan yang lebih maju dan berdaya saing.

Diharapkan, kuliah tamu ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih mendalami potensi sektor kelautan dan perikanan serta mendorong lahirnya inovasi baru. Dengan wawasan yang diperoleh, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan industri perikanan yang berkelanjutan, baik melalui riset, inovasi untuk pengembangan industri dan wirausaha di bidang kelautan dan perikanan. Kuliah tamu ini berkontribusi untuk mencapai tujuan SDGs, utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas,  SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Pemberdayaan Santri dalam Bidang Perikanan Budidaya di Pondok Pesantren Aqwamu Qila

Berita Friday, 14 February 2025

19 Januari 2025, Pondok Pesantren Aqwamu Qila – Program Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali dilaksanakan di Pondok Pesantren Aqwamu Qila, sebuah lembaga pendidikan yang mengintegrasikan ilmu agama dengan keterampilan praktis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengabdian masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang bertujuan untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian tersebut dilakukan dengan melibatkan santri dan mahasiswa dalam bidang perikanan budidaya, sebuah program yang bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan mereka.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung di Pondok Pesantren Aqwamu Qila ini berfokus pada pemberdayaan santri dalam budidaya ikan lele. Dengan adanya program ini, para santri diberikan kesempatan untuk belajar dan berpraktik langsung dalam kegiatan perikanan yang memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi. Santri diharapkan dapat memanfaatkan keterampilan ini setelah mereka menyelesaikan pendidikan, baik untuk pengembangan usaha mandiri atau untuk bekerja di sektor perikanan. Agenda utama dalam kegiatan ini adalah pelepasan 4.000 bibit ikan lele ke dalam kolam budidaya yang telah disiapkan sebelumnya. Pelepasan bibit ikan lele ini bukan hanya sekadar acara simbolis, tetapi merupakan langkah awal bagi santri untuk langsung terlibat dalam kegiatan budidaya ikan. Dengan bimbingan dari tim akademisi dan praktisi perikanan, mereka diharapkan dapat mengelola kolam ini hingga masa panen. Langkah ini menjadi momen yang penting dalam membekali mereka dengan pengalaman praktis dalam sektor perikanan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bukanlah kali pertama dilaksanakan. Program ini telah berjalan selama tiga tahun berturut-turut, yang menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendampingi santri dalam mempelajari dan mengembangkan keterampilan di bidang perikanan budidaya. Konsistensi program ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan dampak jangka panjang bagi masyarakat, khususnya bagi santri di Pondok Pesantren Aqwamu Qila. Program ini juga melibatkan kolaborasi lintas fakultas di UGM, yang memungkinkan penerapan pendekatan multidisiplin dalam program pengabdian masyarakat ini. Kolaborasi tersebut memberi kekuatan lebih dalam mengembangkan keterampilan praktis yang bisa diterapkan langsung oleh para santri.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali santri, terutama yang juga mahasiswa, dengan keterampilan dalam budidaya perikanan. Dengan adanya pelatihan dan praktik langsung, santri diharapkan dapat mengembangkan usaha perikanan secara mandiri setelah lulus dari pesantren. Program ini memberikan dukungan terhadap kemandirian ekonomi santri, sehingga mereka tidak hanya menguasai ilmu agama yang mendalam, tetapi juga keterampilan yang berguna dalam dunia kerja dan usaha. Melalui kegiatan ini, Pondok Pesantren Aqwamu Qila diharapkan dapat menjadi contoh dalam pengembangan keterampilan berbasis pesantren yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Program pengabdian masyarakat ini menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan potensi diri mereka, memperkuat kemandirian ekonomi, serta membuka peluang usaha baru yang bermanfaat. Dengan adanya kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan pesantren, diharapkan dapat tercipta keselarasan antara dunia akademik dan kehidupan masyarakat, sehingga memupuk semangat baru untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi praktis terhadap tantangan yang ada. Kegiatan ini telah mendukung Sustinable Development Goals (SDGs) pada poin (4) Pendidikan Berkualitas,, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (14) Ekosistem Lautan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M. Sc.

1…34567…16
Universitas Gadjah Mada

Fisheries Department, Faculty of Agriculture

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY