• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
  • page. 4
Arsip:

SDG 14: Ekosistem Lautan

Produk Ikan Mangut Kemasan Karya Mahasiswa Jadi Salah Satu Souvenir HUT ke-61 Perikanan UGM

BeritaNews Thursday, 28 November 2024

Dalam perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, sebanyak 200 kemasan mangut ikan menjadi salah satu souvenir bagi para tamu undangan yang hadir. Produk ini merupakan hasil karya mahasiswa Departemen Perikanan UGM yang mencerminkan kekayaan kuliner lokal dan inovasi pengolahan produk dari hasil perikanan. Produk mangut ikan ini dibuat dari ikan pari dan ikan manyung yang diasap kemudian berkolaborasi dengan Resto Inkubator Mina Bisnis (IMB) untuk diolah hingga menjadi mangut. Produk ini dikemas dengan teknologi retort pouch dan telah teruji dapat bertahan hingga empat bulan. Produk ini praktis untuk dikonsumsi hanya dengan memanaskan kembali sehingga siap dan cepat untuk disajikan.

Mangut ikan asap merupakan produk olahan yang dikenal dengan cita rasa khas yang kaya akan aroma dan tekstur yang lembut. Proses pengasapan memberikan sentuhan unik yang menjadikannya lebih istimewa. Keunikan lain dari produk ini merupakan metode pengemasan modern yang akan menjaga kualitas produk lebih lama. Pemilihan ikan manyung dan pari asap sebagai souvenir acara puncak HUT Departemen Perikanan UGM mencerminkan komitmen untuk mengangkat produk lokal ke kancah nasional. Diharapkan, langkah ini dapat mendorong inovasi dan pengembangan lebih lanjut dalam sektor perikanan. Produksi lokal ini mendukung SDG Poin 1: Tanpa Kemiskinan, SDG Poin 2: Tanpa Kelaparan, SDG Poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG Poin 14: Ekosistem Lautan

Penulis: I Putu Aditya Wibawa, Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Pengabdian Kepada Masyarakat, UGM Gelar Aksi Bersih Sungai dan Penebaran Ikan untuk Menjaga Keberlanjutan Ekosistem

Berita Thursday, 28 November 2024

Yogyakarta, 24 November 2024 – Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Bersih Sungai dan Penebaran Ikan” di Sungai Boyong, Padukuhan Jaban, Kalurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga dan melestarikan ekosistem sungai demi keberlanjutan alam. Sebanyak 75 peserta terlibat dalam kegiatan ini, yang terdiri dari dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, mahasiswa S1 dan S2, serta anggota Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai Boyong Buntung (KPLS) dan masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan sungai, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumber daya alam, khususnya yang ada di sekitar sungai. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan kolaborasi ini dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah tersebut.

Kegiatan “Bersih Sungai dan Penebaran Ikan” yang diadakan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Eko menjelaskan tujuan dari kegiatan ini dan pentingnya menjaga kelestarian sungai. “Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat rutin yang dilakukan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan UGM yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sekaligus berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan perairan, khususnya sungai,” ujarnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara sinergis bekerja sama dengan Kelompok Penggiat Lingkungan Sungai (KPLS) Sungai Boyong dan Buntung, Desa Sinduharjo. Menariknya acara ini bersamaan dengan pelaksanaan Merti Kali, sebuah tradisi sebagai ungkapan rasa terima kasih masyarakat kepada sungai yang menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Ketua Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai Boyong Buntung (KPLS), Bapak Sumadi, juga memberikan sambutan pada acara tersebut. Beliau mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini dan berharap bahwa upaya pengelolaan lingkungan dan budaya yang dilakukan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. “Semoga kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk program-program selanjutnya dan informasi kegiatan ini dapat tersebar luas sehingga masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem dan kebersihan lingkungan,” ujar Sumadi.

Sungai Boyong merupakan salah satu sungai penting di Kabupaten Sleman yang memiliki air yang cukup melimpah meskipun pada musim kemarau. Kegiatan ini, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan dapat membantu menjaga kelestarian sungai serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem perairan. Pada waktu yang bersamaan, di lokasi kegiatan juga diselenggarakan Boyong Edufest, yang salah satunya menampilkan pameran poster dari mahasiswa Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM. Edufest ini turut memperkaya kegiatan dengan memberikan wawasan tambahan bagi masyarakat mengenai berbagai isu lingkungan dan sosial budaya yang relevan.

Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc., turut menambahkan bahwa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik telah melaksanakan kegiatan penebaran ikan di beberapa lokasi di Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang mendukung tiga pilar utama yang dijunjung oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik yakni menjaga biota perairan, kelestarian lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Prof. Djumanto juga mengungkapkan bahwa kualitas air di Sungai Boyong tetap terjaga kebersihannya, meskipun pada musim kemarau. “Ini menjadi berita baik bagi keberlanjutan biota perairan dan upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya perikanan,” ujarnya. Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa kegiatan penebaran benih ikan dan aksi bersih sungai ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat sekitar. Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan keberlanjutan sumber daya perikanan dapat semakin meningkat. Program-program semacam ini juga berperan dalam membangun kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan komunitas lokal dalam menjaga dan melestarikan lingkungan perairan untuk generasi yang akan datang.

Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada secara rutin melaksanakan kegiatan penebaran ikan di berbagai lokasi di Yogyakarta. Penebaran benih ikan, khususnya spesies endemik dan non-invasif merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan keragaman hayati dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang berfokus pada kelestarian ekosistem perairan. Setelah sambutan dan upacara singkat, kegiatan dilanjutkan dengan penebaran 8.000 benih ikan nilem dan 1.250 benih udang galah di Sungai Boyong. Penebaran benih ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan dan keberlanjutan populasi biota perairan di sungai tersebut. Selanjutnya, para peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, anggota Komunitas Penggiat Lingkungan Sungai (KPLS), serta pengunjung turut serta dalam aksi bersih sungai dengan membersihkan sampah di sepanjang bantaran Sungai Boyong. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sungai. Selain itu, dalam kesempatan ini, Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik juga memasang papan peringatan di sepanjang Sungai Boyong sebagai upaya untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan perairan. Dengan adanya papan peringatan tersebut, diharapkan masyarakat semakin sadar akan tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan dan kelestarian ekosistem Sungai Boyong.

SDGs: 6). Air Bersih dan Sanitasi Layak, 14) Ekosistem Lautan, 15). Ekosistem Daratan.

Penulis: Kharisma Pundhi Rukmana

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Langkah Nyata Prodi Akuakultur UGM: Sertifikasi Kompetensi Operator Budidaya bagi Mahasiswa

BeritaNews Thursday, 28 November 2024

Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas lulusan, Program Studi Akuakultur telah sukses menggelar uji sertifikasi kompetensi bagi 25 orang yang terdiri dari mahasiswa dan tenaga kependidikan Departemen Perikanan UGM. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya program studi untuk mempersiapkan mahasiswa agar menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Kerja sama dengan BNSP memberikan nilai tambah bagi sertifikasi ini, sehingga semakin diakui secara nasional.Kegiatan ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang perikanan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mahasiswa dalam belajar dan mengembangkan diri.

Proses sertifikasi kompetensi dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap teori dan tahap praktik. Pada tahap teori, mahasiswa diwawancarai untuk menguji pemahaman mereka tentang konsep dasar budidaya perikanan. Wawancara mendalam bertujuan untuk menggali pemahaman konseptual mahasiswa secara mendalam. Mahasiswa akan menunjukkan kemampuan praktiknya di lapangan dalam mengelola berbagai aspek budidaya, seperti kualitas air, pakan, dan pengendalian penyakit. Tujuan akhir dari sertifikasi ini adalah untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri yang ditetapkan oleh BNSP.

Seluruh peserta uji sertifikasi kompetensi berhasil menunjukkan kompetensi yang sangat baik. Prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa Program Studi Akuakultur telah berhasil mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan formal atas kompetensi mahasiswa, tetapi juga menjadi bekal berharga bagi mereka untuk berkarir di industri perikanan yang semakin kompetitif. Dengan sertifikasi ini, lulusan Akuakultur memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Indah Istiqomah S.Pi., M.Si., Ph.D., selaku ketua pelaksana kegiatan sertifikasi ini menyampaikan harapannya agar sertifikasi kompetensi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa serta mendorong mahasiswa yang telah lulus sertifikasi untuk memanfaatkannya sebagai bekal dalam berkarir. Kegiatan sertifikasi ini akan terus dilaksanakan setiap tahun sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan Program Studi Akuakultur Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM. Lebih lanjut beliau menyampaikan Program Studi Akuakultur akan terus berupaya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Program Studi Akuakultur ini selaras dan mendukung dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4: Pendidikan Berkualitas, poin ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, poin ke-9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, serta poin ke-14: Ekosistem Lautan

Penulis: Rafi Sukma Aulia

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Sharing Knowledge Drs. Namastra Probosunu M.Si: Identifikasi Hama Siput pada Tumbuhan Air Tawar di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Tengah

Berita Wednesday, 20 November 2024

(Palangkaraya, 14 November 2024) — Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Tengah menyelenggarakan Inhouse Training Identifikasi Hama Siput pada Tumbuhan Air Tawar dengan narasumber Namastra Probosunu, dosen Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM yang telah bertahun-tahun menekuni bidang Ekologi Perairan. Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya nyata guna mendukung penerapan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 12 Tahun 2015 tentang Tindakan Karantina Hewan dan Tumbuhan terhadap Pemasukan Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina di Tempat Pemeriksaan Karantina, serta Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 25 Tahun 2020 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina. Inhouse Training tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Pejabat Fungsional Karantina Tumbuhan BKHIT Kalimantan Tengah, khususnya dalam hal identifikasi hama siput pada tumbuhan air tawar

Kegiatan Inhouse Training Identifikasi Hama Siput pada Tumbuhan Air Tawar yang dilaksanakan terbagi menjadi dua sesi yaitu sharing knowledge dengan penyampaian teori di kelas dan kegiatan laboratorium. Pembukaan inhouse training dilakukan oleh Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Tengah, Sondang Sitorus. Penyampaian materi mencakup taksonomi siput (Gastropoda) serta metode identifikasi siput. Secara umum identifikasi dapat dilakukan dengan tiga cara: (1) bertanya kepada ahli; (2) menggunakan atlas taksonomi (mencocokkan specimen dengan koleksi, album foto/gambar, website https://www. molluscabase.org, serta sumber-sumber lain yang relevan; dan (3) menggunakan kunci determinasi. Namastra Probosunu juga menjelaskan cara penulisan nama ilmiah spesies menggunakan sistem binomial. Kegiatan praktik laboratorium dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa jenis siput yang ditemukan di lingkungan sekitar. Identifikasi dilakukan dengan melihat karakteristik morfometri dan meristik pada siput sehingga dapat teridentifikasi hingga tingkat spesies.

Menurut Namastra Probosunu, tanggapan dari peserta kegiatan Inhouse Training sangat positif karena mampu memberikan wawasan terkait metode identifikasi siput dan pengalaman langsung melakukan identifikasi berbagai jenis siput. Materi yang disampaikan sangat aplikatif dan mudah dipahami, sehingga peserta pelatihan dapat mengimplementasikan dalam menjalankan tugastugas kekarantinaan

Dosen anggota Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan tersebut mengungkapkan bahwa identifikasi siput sebetulnya tidak sulit dilakukan, tetapi memang perlu pengetahuan, ketelitian, pengalaman, dan kemampuan analisis di bidang taksonomi. Dosen Ekologi Perairan tersebut juga berharap semoga ilmu yang dibagikan dapat bermanfaat bagi Pejabat Fungsional Karantina Tumbuhan BKHIT Kalimantan Tengah sehingga kegiatan ekspor dan impor komoditas tumbuhan dan hewan air dapat berjalan dengan aman sesuai dengan regulasi pemerintah. Hal tersebut disebabkan dapat dicegah dan dikenalinya kemungkinan terikutnya organisme lain yang tidak dikehendaki, terutama organisme asing dan invasif, yang dikuatirkan berpotensi mengganggu keseimbangan suatu ekosistem. 

SDGs: 8). Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, 12). Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, 14). Ekosistem Lautan

Penulis: Kharisma Pundhi Rukmana

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han).

Inovasi Teh Job’s Tears Bawa Mahasiswa Raih Prestasi Tertinggi di ISIF 2024

BeritaNews Tuesday, 12 November 2024

Mahasiswa Perikanan UGM kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dalam ajang ISIF 2024 yang diadakan di Bali Creative Industry Centre, tim ini berhasil meraih medali emas, bersanding dengan para inovator muda dari seluruh dunia. Dalam kompetisi ISIF 2024, tim mahasiswa yang terdiri dari Aulia Sari Widowati (Akuakultur 2021) Amalia Yunita Ismail (Akuakultur 2021), Yessa Juliaputri (Manajemen Sumberdaya Akuatik  2021), Farah Alya Nor Fatiha (Teknologi Hasil Perikanan 2021), dan Ikhsan Hidayat (Manajemen 2021) yang dibimbing oleh Dr. Dini Wahyu Kartika Sari, S.Pi., M.Si mengikuti kategori Life Science. Tema yang diusung pada ajang ini adalah Integrated Innovation Between Fisheries and Agriculture dengan fokus untuk mengembangkan inovasi yang memadukan sektor perikanan dan pertanian. Produk inovatif yang dihasilkan oleh tim adalah teh herbal bernama “Job’s Tears Tea“, perpaduan antara biji jali (Coix lacryma-jobi) dan rumput laut sargassum yang terkenal dengan kandungan antioksidannya. Teh ini tidak hanya kaya nutrisi, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat kesehatan yang luas, khususnya sebagai antiinflamasi dan pengontrol kolesterol.

Pengumuman Juara Tim Perikanan UGM

Pengembangan Job’s Tears Tea ini dilandasi oleh tujuan untuk mengoptimalkan bahan alami yang kurang dimanfaatkan dari sektor pertanian dan kelautan. Biji jali yang kaya serat dan antioksidan dikombinasikan dengan rumput laut sargassum yang dikenal sebagai superfood dari laut. Kolaborasi unik ini menghasilkan teh herbal yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mendukung konsep keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam lokal. Partisipasi dalam lomba internasional seperti ISIF 2024 memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam hal pengembangan keilmuan dan keterampilan. “Dengan mengikuti lomba internasional menjadi pengalaman berharga sebagai seorang mahasiswa, melalui lomba ini kami memperoleh wawasan dan relasi baru serta insight dari para peserta dan juri” ujar Aulia saat dimintai keterangan pada Selasa 12 November 2024.

Kemenangan di ISIF 2024 adalah sebuah prestasi membanggakan bagi mahasiswa Departemen Perikanan UGM. Proses seleksi yang ketat dan penilaian yang komprehensif telah membuktikan kualitas riset dan inovasi yang tinggi dari tim Job’s Tears Tea. Prestasi ini tidak hanya menjadi pengakuan atas kerja keras tim, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengembangkan potensi diri dan berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan. “Kami berharap mahasiswa lain dapat terinspirasi untuk terus mengasah minat dan bakatnya serta berani berkompetisi di tingkat internasional,” ujar Aulia.

Kolaborasi yang erat antara mahasiswa, dosen, dan universitas telah membuahkan hasil yang luar biasa, yaitu kemenangan Job’s Tears Tea di ajang ISIF 2024. Prestasi ini tidak hanya membanggakan UGM, tetapi juga membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Inovasi Job’s Tears Tea yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) menjadi bukti nyata bahwa riset yang dilakukan di universitas memiliki potensi yang sangat besar untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Kemenangan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Penulis : Rafi Sukma Aulia 

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Meraih Prestasi Gemilang: Wisudawan Terbaik Perikanan UGM Ungkap Kisah Penuh Ambisinya Bersama Kecintaannya pada Menulis

Berita Friday, 8 November 2024

Aghitsna Malika Putri, wisudawan terbaik Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM Periode II Tahun 2024, berbagai banyak pengalaman menyenangkan selama berkuliah. Mahasiswa dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik ini lulus dengan IPK 3.83 dengan masa studi 3 tahun 7 bulan 4 hari. Gadis yang kerap disapa Alika ini menceritakan bahwa semasa studi sarjana banyak hal-hal menyenangkan yang ia dapatkan berkat ketertarikannya di dunia menulis.

Semasa kuliah, dibalik banyaknya tanggung jawab seperti tugas dan laporan praktikum, Alika juga aktif mengikuti lomba khususnya lomba karya tulis ilmiah. Alika menceritakan bahwa dengan mengikuti lomba karya tulis ilmiah, ia banyak dipertemukan dengan orang-orang luar biasa dari berbagai fakultas. Ia menambahkan bahwa buah dari rasa penasaran dan ambisinya untuk mengikuti lomba membawanya berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Ia juga dipilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Departemen Perikanan dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik selama dua tahun berturut-turut yakni tahun 2022-2023. Setidaknya sudah ada 16 perlombaan di bidang karya tulis yang dijuarainya.

Alika menceritakan bahwa proses yang dijalani hingga mendapat gelar sarjana dalam waktu yang tergolong tentu penuh dengan tantangan. Tantangan paling berat adalah ketika melakukan penelitian skripsinya tentang kelimpahan rumput laut. Hampir di setiap akhir pekannya selama lima bulan, Alika harus pergi ke pantai di Gunung Kidul untuk pengambilan data. Tidak jarang Alika baru tiba di rumah larut malam dan pagi harinya sudah harus kembali ke kampus untuk melanjutkan penelitiannya di laboratorium. Namun semua usahanya membuahkan hasil yang baik dan berhasil membawanya menjadi Wisudawan Terbaik Departemen Perikanan Periode II. Alika menambahkan, bahwa alasan dia selalu bersemangat dan tetap berusaha walau sebesar apapun kegagalan yang akan dia hadapi, salah satunya berasal dari sebuah quotes berbunyi “You’re a cosmos flower, and it still spring, wait until fall and you’ll bloom beautifully”. Selamat dan sukses, Alika!

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

 

Pengabdian Masyarakat UGM 2024: Sosialisasi Budidaya Ikan Hias dan Pakan Alami

Berita Saturday, 26 October 2024

Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Budidaya Ikan Hias dan Pakan Alami pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Acara ini diawali dengan pemberian materi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang membahas berbagai jenis pakan alami, dengan fokus utama pada kutu air (daphnia). Dr. Senny Helmiati menjelaskan manfaat penting kutu air dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan hias terutama dalam proses pembesaran dan perawatan warna ikan. Selain itu, Dr. Senny juga memaparkan teknik budidaya kutu air yang praktis dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat setempat. Budidaya ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif pakan ikan yang berkualitas tinggi dengan biaya produksi rendah, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap pakan komersial yang lebih mahal.

Setelah sesi mengenai pakan alami, Stanislaus Paramayudha N. seorang pembudidaya ikan hias yang sudah berpengalaman memberikan materi lanjutan tentang teknik budidaya ikan hias. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan berbagai strategi yang harus diterapkan oleh pembudidaya untuk menghasilkan ikan hias dengan kualitas optimal. Mulai dari langkah awal yakni pemilihan induk ikan yang unggul, perawatan kolam yang baik, serta pengelolaan kualitas air yang harus diperhatikan dengan seksama. Ia juga menekankan bahwa pakan alami seperti kutu air tidak hanya mendukung pertumbuhan yang cepat, tetapi juga dapat memperbaiki warna ikan, menjadikannya lebih menarik bagi pasar. Dengan metode yang benar, pembudidaya bisa menghasilkan ikan hias yang sehat, kuat, dan memiliki daya jual tinggi.

Setelah sesi materi, kegiatan berlanjut dengan praktik langsung pemberian pakan alami berupa kutu air. Dalam sesi ini, para peserta belajar mulai dari cara mengumpulkan kutu air, menyaringnya, hingga teknik distribusi yang efisien ke dalam kolam ikan. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat diaplikasikan di lingkungan. Harapannya, kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pakan alami dalam meningkatkan kualitas budidaya ikan hias yang mendukung peningkatan ekonomi lokal.

Penulis : I Putu Aditya Wibawa

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Partisipasi Mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM Pada Seminar Nasional Perikanan Indonesia Ke-25 Di Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta

BeritaNews Thursday, 10 October 2024

Jakarta, 10 Oktober 2024 –Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta mengadakan kegiatan Seminar Nasional Perikanan Indonesia ke-25 yang dihadiri tim Departemen Perikanan UGM. Seminar yang berlangsung selama dua hari, 10-11 Oktober 2024, mengangkat tema “Menuju Indonesia Emas 2045: Transformasi Ekonomi Biru melalui Kebijakan Berbasis Sains dan Penguatan Peran Pendidikan”.

Seminar Nasional Perikanan Indonesia ke-25 yang diselenggarakan di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP)

Presentasi Hasil Riset oleh Mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM

Dalam seminar ini, 11 mahasiswa Program Magister Ilmu Perikanan UGM turut berpartisipasi dengan mempresentasikan hasil riset. Topik yang dibawakan mencakup dinamika penangkapan ikan, manajemen pengelolaan sumber daya perikanan, bioteknologi perikanan, serta pengolahan dan pengembangan produk perikanan. Kehadiran para mahasiswa menambah keberagaman sudut pandang yang diangkat dalam diskusi ilmiah selama seminar berlangsung. Seminar Nasional Perikanan Indonesia ke-25 diharapkan mampu menjadi momentum untuk memperkuat transformasi ekonomi biru di Indonesia.

Partisipasi Mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM dalam ini memberikan bukti nyata dalam mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 14 (Kehidupan Bawah Air), SDG 13 (Aksi Iklim), dan SDG 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan). Transformasi ekonomi biru melalui inovasi dan kolaborasi diharapkan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang sebagai negara maritim terkemuka pada tahun 2045.

Penulis : Al Fajar Alam, Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han), Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Mengadakan Workshop HACCP sebagai Bekal bagi Lulusan Perikanan

BeritaNews Thursday, 26 September 2024

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Workshop “Penyiapan Dokumen Sistem Manajemen Keamanan Pangan (Hazard Analysis Critical Control Point, HACCP) dan Simulasi Teknis Sertifikasinya” sebagai rangkaian dari program Success Skill yang diselenggarakan oleh tiap program studi di Departemen Perikanan UGM. Acara pelatihan berlangsung pada tanggal 25 dan 26 September 2024 di Lab. Venture lt.6 Gedung AGLC, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Pelatihan ini secara langsung bekerja sama dengan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam kegiatan ini, pemberian materi disampaikan oleh dua narasumber dari BPPMHP, yaitu Halim Parnomo, A.Md. dan Aldino Dityanawarman, S.Pi., M.Sc.

Program Success Skill merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun oleh Program Studi di Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM dan merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa khususnya bagi yang akan lulus pada tahun tersebut. Dalam kegiatan hari pertama, materi yang disampaikan adalah seputar Kebijakan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan serta materi mengenai tahapan dan dasar-dasar dalam penyusunan dokumen mutu HACCP. Materi yang disampaikan ini berupa dasar-dasar dan penerapan HACCP, regulasi penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, mekanisme sertifikasi dan persyaratan yang diperlukan, serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh Unit Pengolahan Ikan dalam melakukan dan menerapkan GMP dan SSOP. Pada hari kedua, kegiatan workshop dilanjutkan dengan simulasi penerapan sistem jaminan keamanan pangan yang dilakukan dengan praktik singkat pengisian borang HACCP. Dalam prosesnya, para mahasiswa akan berperan sebagai tim HACCP industri dan akan bersama-sama mengisi borang rencana HACCP. 

Melalui kegiatan Success Skill ini, para mahasiswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mempelajari bagaimana mempersiapkan dokumen HACCP melalui simulasi dan praktik yang dilakukan bersama dengan narasumber yang berpengalaman. Melalui kegiatan ini juga, diharapkan dapat menjadi bekal wawasan dan pengalaman dalam mempersiapkan lulusan Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.

Penulis : Irene Raynitha Murdiki 

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Perikanan UGM Bangga: Mahasiswa Program Studi Akuakultur Menangkan Kompetisi IGNITE 2024 dengan Inovasi Budidaya Spirulina

Berita Sunday, 1 September 2024

Inovasi di bidang Budidaya Spirulina yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Akuakultur Angkatan 2023 berhasil memenangkan Juara I dalam perlombaan tingkat nasional IGNITE Competition 2024 pada tanggal 1 September 2024. Narasimha Kusuma Aliwarga (23/512609/PN/18244) beserta dua rekan tim Lorencia Permata Tjahyadi (23/522104/TP/13953) dan Marshella D. K. (23/514152/BI/11189) berhasil membuat gagasan menarik dari permasalahan di bidang Revolutionizing Farming Practices for Food Security, Equity, and Environmental Resilience. Dibimbing oleh Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., Narasimha yang akrab disapa Rama menceritakan bagaimana keseruannya selama mengikuti lomba ini. Berbagai masalah dan kegagalan juga beberapa kali ia dan timnya hadapi. Mereka sempat merombak ulang konsep dan melakukan banyak diskusi hingga ide mereka layak untuk memenangkan perlombaan IGNITE Competition 2024.

Secara garis besar, IGNITE Competition merupakan kompetisi esai nasional yang mengangkat tema mengenai permasalahan aktual dalam dunia pertanian. Melalui kompetisi ini, diharapkan peserta dapat menggali lebih dalam tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, mulai dari perubahan iklim, teknologi, hingga masalah sosial dan ekonomi yang mempengaruhi para petani. Rama dan timnya mengambil tema “Lingkungan” dengan esai berjudul “SPIRONIC for Sustainable Urban Farming: Integration of Aquaponic and Spirulina Cultivation to Enhance Food Security and Environmental Health”. Rama menceritakan bahwa alasan kelompoknya memilih topik ini didasari dengan pertambahan populasi penduduk, konversi lahan menjadi pemukiman, dan perubahan iklim merupakan permasalahan besar yang memicu berkurangnya produktivitas di bidang pertanian. Diharapkan dengan hadirnya SPIRONIC, suatu integrasi sistem akuaponik dan kultivasi spirulina ini, mampu memproduksi bahan pangan organik berkualitas tinggi dengan suplementasi nutrisi serta menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penerapan SPIRONIC sebagai pengembangan inovasi pakan ikan bersuplemen dan sistem akuaponik diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan imunitas ikan nila melalui suplementasi Spirulina pada pakan ikan, memproduksi sayuran organik, dan meminimalkan limbah budidaya ikan demi mendukung ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, serta kelestarian lingkungan. Realisasi SPIRONIC juga sejalan dengan nilai SDGs ke-2 (zero hunger), ke-11 (sustainable cities and communities) dan ke-17 (partnerships for the goals) serta misi Indonesia Emas 2045 untuk mewujudkan sarana prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan.

Berkat inovasi dan perjuangannya, Rama dan tim berhasil membawa pulang trofi, sertifikat, serta uang pembinaan dari perlombaan ini. Rama menjelaskan bahwa “Kami mengikuti perlombaan ini adalah untuk meningkatkan pengalaman, writing skills dan kerjasama tim untuk mencapai tujuan bersama”. Banyak sekali hal positif yang ia dapatkan selama proses menggali ide hingga akhirnya berhasil memenangkan perlombaan.

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa

123456
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY