• Tentang UGM
  • Faperta
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • delifiZ
  • Organisasi
    • KMIP
    • Selam Perikanan
    • Bahari Pers
  • Download
    • Prosedur Persuratan
    • Prosedur Akademik Sarjana
    • Prosedur Akademik Pascasarjana
  • Beranda
  • SDG 14: Life Below Water
  • SDG 14: Life Below Water
Arsip:

SDG 14: Life Below Water

SinnTech Webinar 28: Menggagas Sistem Produksi Akuakultur Berkelanjutan

Berita Rabu, 27 Agustus 2025

Yogyakarta, 27 Agustus 2025 – Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM kembali menyelenggarakan SinnTech Webinar ke-28 dengan tema “Sustainable Aquaculture Production System.” Acara ini menghadirkan 62 partisipan yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, hingga perwakilan instansi, dengan antusiasme tinggi dalam membahas masa depan akuakultur yang ramah lingkungan dan efisien.

Webinar ini menghadirkan dua narasumber ahli yang berkompeten di bidang akuakultur berkelanjutan. Dr. Norhidayah Abdul Manan dari Higher Institution Centre of Excellence (HICoE), Institute of Tropical Aquaculture and Fisheries (AKUATROP), Universiti Malaysia Terengganu, membawakan materi bertajuk “Aquaponic System for Sustainable Aquaculture Production.” Dr. Norhidayah menjelaskan bagaimana sistem akuaponik, kombinasi budidaya ikan dan tanaman, dapat menjadi solusi inovatif dalam menghadapi keterbatasan lahan, air, serta kebutuhan pangan yang terus meningkat. Tiga jenis sistem akuaponik seperti NFT (Nutrient Film Technique), Media Bed, dan DWC/Raft System diperkenalkan sebagai alternatif yang masing-masing memiliki kelebihan dan tantangan.

Narasumber selanjutnya adalah Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, melanjutkan dengan topik “Recirculating Aquaculture System (RAS) for Sustainable Aquaculture Production.” Dalam paparannya, Dr. Ega menekankan pentingnya sistem resirkulasi yang mampu mengolah kembali air budidaya melalui proses filtrasi mekanis dan biologis, sehingga limbah dapat diminimalisir, kualitas air tetap terjaga, serta produksi ikan menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. Teknologi ini disebut sangat potensial diterapkan di skala industri modern. Diskusi berjalan interaktif dengan berbagai pertanyaan kritis dari peserta, mulai dari teknis penerapan biofilter, risiko kegagalan sistem pompa pada akuaponik, hingga tantangan biaya investasi awal untuk sistem RAS.

Melalui webinar ini, peserta tidak hanya memperoleh wawasan teknis, tetapi juga kesadaran bahwa inovasi sistem budidaya tertutup seperti Akuaponik dan RAS merupakan bagian penting dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger) melalui peningkatan produksi pangan sehat dan berkelanjutan, SDG 6 (Clean Water and Sanitation) lewat efisiensi dan pengolahan ulang air, SDG 12 (Responsible Consumption and Production) dengan pengelolaan sumber daya yang lebih bijak, dan SDG 14 (Life Below Water) melalui perlindungan ekosistem perairan dari pencemaran limbah budidaya. Dengan terselenggaranya SinnTech Webinar 28, semakin jelas bahwa masa depan akuakultur tidak hanya berbicara tentang produktivitas, tetapi juga tentang resiliensi, inovasi, dan keberlanjutan.

Penulis: Galuh Wulanuari

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

ODA KIOTEC Master’s Degree Scholarship Awardee Seminar Presentation 2025: Ajang Ilmiah dan Jejaring Akademik

BeasiswaBerita Rabu, 30 Juli 2025

Jakarta, 30 Juli 2025 — Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) menyelenggarakan ODA KIOTEC Master’s Degree Scholarship Awardee Seminar Presentation 2025 di Jakarta. Acara ini menjadi forum ilmiah bagi para penerima beasiswa untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka, sekaligus menjadi ruang pertemuan akademik antara mahasiswa, profesor, dan guru besar dari berbagai universitas perikanan terkemuka di Indonesia. Seminar ini menghadirkan suasana akademik yang hangat sekaligus penuh semangat kolaborasi. Para peserta yang terdiri dari mahasiswa S2 penerima beasiswa, guru besar, serta profesor dari penjuru Indonesia, memaparkan hasil penelitian dengan kualitas ide yang mendalam dan beragam.

Salah satu awardee, Nicholas Sidharta dari Magister Ilmu Perikanan UGM menyampaikan pengalamannya saat mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para profesor dan peneliti dari berbagai institusi merupakan pengalaman yang sangat berharga. Ia sendiri berkesempatan memaparkan penelitian berjudul “Stakeholders’ Perceptions of Adopting Irradiation Technology for Seafood Exports in Indonesia: Findings from Shrimp Commodity Using Q-Methodology”. Dalam presentasinya, ia menekankan pentingnya aspek storytelling agar penelitian dapat dipahami lebih luas, bahkan ketika topiknya masih asing bagi sebagian orang. “Saya berusaha mengemas istilah teknis seperti iradiasi menjadi sederhana, sehingga dapat dipahami audiens secara lebih mudah. Bersyukur topik yang unik ini dapat diterima dengan baik oleh panelis,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada pihak MTCRC, khususnya kepada Ivonne dan Park Hansan selaku Direktur MTCRC, serta Dr. Ir. Eko Setyobudi, M.Si., yang senantiasa memberikan pendampingan. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para pembimbing, Prof. Suadi dan Indun Dewi Puspita, Ph.D., serta teman-teman yang telah memberikan dukungan penuh selama perjalanan akademiknya. “Acara ini menjadi momen terakhir bagi awardee beasiswa tahun ini. Saya belajar banyak dari penelitian dan pengalaman rekan-rekan, serta merasa beruntung dapat menjalin jejaring dengan para akademisi hebat. Harapan saya, kerja sama antara UGM dan MTCRC dapat terus terjaga dan semakin berkembang,” tambahnya. Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang merekam kebersamaan seluruh peserta.

Kegiatan ini menegaskan bahwa ODA KIOTEC Master’s Degree Scholarship Awardee Seminar Presentation 2025 bukan hanya wadah berbagi ilmu, tetapi juga jembatan untuk mempererat hubungan akademik antara Indonesia dan Korea di bidang perikanan dan kelautan. Kegiatan ini mendukung tujuan global untuk pembangunan berkelanjutan pada poin (1) Menghapus Kemiskinan, (4) Pendidikan Bermutu, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (14) Menjaga Ekosistem Laut, (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Kharisma Pundhi Rukmana

Editor: Nahla Alfiatunnisa

Departemen Perikanan UGM Terima Kunjungan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University

Berita Rabu, 9 Juli 2025

Yogyakarta, 9 Juli 2025 — Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan akademik dari Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL), IPB University. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan kelembagaan sekaligus membangun kolaborasi strategis antar dua universitas besar di Indonesia dalam bidang perikanan, kelautan, dan pengelolaan sumber daya pesisir. Rombongan dari IPB University disambut dengan hangat oleh Ketua Departemen Perikanan UGM beserta Sekretaris Departemen, serta sejumlah dosen dan staf Departemen Perikanan.

Pada pertemuan ini, kedua pihak membahas berbagai peluang kerja sama yang dapat dilakukan, mulai dari kolaborasi riset, pertukaran pengetahuan, hingga kegiatan akademik bersama. Salah satu agenda utama adalah rencana penyelenggaraan The 5th International Conference on Integrated Coastal Management and Marine Biotechnology yang merupakan sebuah forum internasional yang akan mempertemukan para peneliti, akademisi, dan praktisi di bidang pengelolaan pesisir, kelautan, serta bioteknologi. Konferensi ini diharapkan menjadi ajang strategis untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terkini, memperkenalkan inovasi teknologi, serta membuka diskusi tentang tantangan dan peluang dalam pengelolaan pesisir yang berkelanjutan.

Departemen Perikanan UGM maupun PKSPL IPB sama-sama optimistis bahwa kunjungan ini akan membuka peluang kerja sama yang lebih luas, mulai dari penelitian bersama, publikasi ilmiah kolaboratif, hingga pengembangan program akademik yang mendukung pembangunan pesisir Indonesia. Selain itu, melalui konferensi internasional yang akan digelar, kedua institusi berharap dapat mendorong munculnya gagasan baru yang relevan dengan tantangan global, seperti perubahan iklim, degradasi ekosistem pesisir, hingga pemanfaatan bioteknologi untuk keberlanjutan sumber daya laut.

Momen ini menjadi simbol harapan bahwa kolaborasi antara UGM dan IPB akan terus berkembang, menghasilkan dampak nyata tidak hanya bagi akademisi, tetapi juga bagi masyarakat pesisir dan pengelolaan sumber daya laut di Indonesia. Sinergi antara Departemen Perikanan UGM dan PKSPL IPB University, diharapkan lahir terobosan-terobosan baru dalam pengelolaan sumber daya pesisir yang lebih inovatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Kunjungan ini sekaligus menegaskan peran perguruan tinggi sebagai motor penggerak pembangunan pesisir yang berpihak pada ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini mendukung Tujuan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan pada point (1) Menghapus Kemiskinan, (4) Pendidikan Bermutu, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Infrastruktur Industri dan Inovasi, (13) Penanganan Perubahan Iklim, (14) Menjaga Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Kharisma Pundhi Rukmana

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY