SinnTech Webinar 28: Menggagas Sistem Produksi Akuakultur Berkelanjutan
Berita Rabu, 27 Agustus 2025
Yogyakarta, 27 Agustus 2025 – Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM kembali menyelenggarakan SinnTech Webinar ke-28 dengan tema “Sustainable Aquaculture Production System.” Acara ini menghadirkan 62 partisipan yang terdiri dari mahasiswa, akademisi, hingga perwakilan instansi, dengan antusiasme tinggi dalam membahas masa depan akuakultur yang ramah lingkungan dan efisien.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber ahli yang berkompeten di bidang akuakultur berkelanjutan. Dr. Norhidayah Abdul Manan dari Higher Institution Centre of Excellence (HICoE), Institute of Tropical Aquaculture and Fisheries (AKUATROP), Universiti Malaysia Terengganu, membawakan materi bertajuk “Aquaponic System for Sustainable Aquaculture Production.” Dr. Norhidayah menjelaskan bagaimana sistem akuaponik, kombinasi budidaya ikan dan tanaman, dapat menjadi solusi inovatif dalam menghadapi keterbatasan lahan, air, serta kebutuhan pangan yang terus meningkat. Tiga jenis sistem akuaponik seperti NFT (Nutrient Film Technique), Media Bed, dan DWC/Raft System diperkenalkan sebagai alternatif yang masing-masing memiliki kelebihan dan tantangan.
Narasumber selanjutnya adalah Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi. dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, melanjutkan dengan topik “Recirculating Aquaculture System (RAS) for Sustainable Aquaculture Production.” Dalam paparannya, Dr. Ega menekankan pentingnya sistem resirkulasi yang mampu mengolah kembali air budidaya melalui proses filtrasi mekanis dan biologis, sehingga limbah dapat diminimalisir, kualitas air tetap terjaga, serta produksi ikan menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. Teknologi ini disebut sangat potensial diterapkan di skala industri modern. Diskusi berjalan interaktif dengan berbagai pertanyaan kritis dari peserta, mulai dari teknis penerapan biofilter, risiko kegagalan sistem pompa pada akuaponik, hingga tantangan biaya investasi awal untuk sistem RAS.
Melalui webinar ini, peserta tidak hanya memperoleh wawasan teknis, tetapi juga kesadaran bahwa inovasi sistem budidaya tertutup seperti Akuaponik dan RAS merupakan bagian penting dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Zero Hunger) melalui peningkatan produksi pangan sehat dan berkelanjutan, SDG 6 (Clean Water and Sanitation) lewat efisiensi dan pengolahan ulang air, SDG 12 (Responsible Consumption and Production) dengan pengelolaan sumber daya yang lebih bijak, dan SDG 14 (Life Below Water) melalui perlindungan ekosistem perairan dari pencemaran limbah budidaya. Dengan terselenggaranya SinnTech Webinar 28, semakin jelas bahwa masa depan akuakultur tidak hanya berbicara tentang produktivitas, tetapi juga tentang resiliensi, inovasi, dan keberlanjutan.
Penulis: Galuh Wulanuari
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.