• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • page. 2
Arsip:

SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Kolaborasi Akademik: Departemen Perikanan UGM Hadir dalam Kuliah Tamu di Universitas Lampung

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ilmu perikanan dengan berpartisipasi dalam kuliah tamu bertajuk “Manajemen Kesehatan Udang: Kajian Mikrobiom Bakteri Probiotik untuk Budidaya Udang”. Acara ini diselenggarakan oleh Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada Selasa, 25 Februari 2025, dengan menghadirkan Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi, sebagai narasumber utama. Kuliah tamu ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa dan praktisi perikanan mengenai peran mikrobiom dan probiotik dalam meningkatkan kesehatan udang. Sebagai bagian dari Departemen Perikanan UGM, Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. memiliki keahlian dalam bidang penyakit ikan. Dalam sesi pemaparannya, beliau menjelaskan konsep dasar mikrobiom dalam ekosistem budidaya udang serta bagaimana penggunaan bakteri probiotik dapat meningkatkan ketahanan udang terhadap penyakit. Hasil riset yang dilakukan oleh Departemen Perikanan UGM juga dipaparkan sebagai bukti ilmiah mengenai efektivitas pendekatan berbasis mikrobiom dalam menjaga keseimbangan ekosistem tambak.

Departemen Perikanan UGM memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi berbasis mikrobiom untuk sektor akuakultur. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, departemen ini terus mengembangkan inovasi yang dapat diterapkan secara langsung dalam industri perikanan. Oleh karena itu, partisipasi dalam kuliah tamu ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata UGM dalam mendukung pengembangan sektor perikanan nasional, khususnya dalam aspek manajemen kesehatan udang. Antusiasme peserta dalam kuliah tamu ini sangat tinggi, terbukti dari kehadiran berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, praktisi budidaya, penyuluh perikanan, serta perwakilan instansi pemerintah yang berkaitan dengan sektor perikanan. Banyak peserta yang tertarik dengan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Perikanan UGM mengenai pemanfaatan mikrobiom dalam budidaya udang. Diskusi interaktif yang terjadi menunjukkan besarnya minat terhadap pendekatan berbasis mikrobiom sebagai solusi dalam industri perikanan.

Menurut Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi, kuliah tamu semacam ini sangat penting sebagai sarana berbagi ilmu dan pengalaman antara akademisi, mahasiswa, dan praktisi. Beliau menekankan bahwa Departemen Perikanan UGM akan terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu perikanan melalui berbagai penelitian inovatif serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Partisipasi dalam kuliah tamu ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih luas antara UGM dan institusi lainnya dalam riset serta implementasi teknologi di bidang akuakultur. Secara keseluruhan, kuliah tamu ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya manajemen kesehatan udang berbasis mikrobiom dan probiotik. Dengan semakin berkembangnya penelitian di bidang ini, Departemen Perikanan UGM diharapkan dapat terus menjadi pusat unggulan dalam riset dan inovasi akuakultur di Indonesia. Ke depan, UGM akan terus berperan aktif dalam mendukung pengembangan ilmu dan teknologi di bidang perikanan guna menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. Kolaborasi akademik ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-9 : Infrastruktur, Industri dan Inovasi, poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut, dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Editor 2: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. 

Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan 2025

Berita Friday, 14 March 2025

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) merupakan himpunan mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, UGM yang aktif dalam berbagai kegiatan baik didalam kampus maupun diluar kampus. Pada tanggal 22 Februari 2025, KMIP melakukan Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena secara langsung Ruang KPTUyang yang diikuti oleh Pembina KMIP, Tamu Undangan HMD/BSI yang berada di Fakultas Pertanian, Anggota KMIP 2025 yang terdiri atas Mahasiswa Perikanan Angkatan 2023 dan 2024.

Grand Launching KMIP kabinet Aruna Nawasena merupakan pengenalan serta pemaparan program kerja yang akan di selenggarakan dalam satu periode di tahun kali ini. Inovasi yang dibawakan dalam grand launching kabinet tahun kali ini berada dalam sesi pemaparan logo serta nama kabinet yang dikemas dengan video kreatif dan inovatif yang bertujuan untuk menyampaikan makna dari setiap elemen yang terdapat dalam logo serta makna dari nama kabinet yaitu Aruna Nawasena. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terpukau dan kagum terhadap video yang ditayangkan pada saat pemaparan. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja setiap departemen yang berada di KMIP dengan membawakan inovasi dan harapan baru di setiap pogram kerja yang telah di bentuk.

Kabinet Aruna Nawasena KMIP merilis total 8 Departemen dan 3 Pengurus harian, meliputi Ketua dan Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Kajian Strategis, Departemen Media dan Informasi, Departemen Jaringan Eksternal, Departemen Pengabdian Masyarakat, Departemen Kewirausahaan, dan Departemen Keprofesian Minat dan Bakat, serta Departemen Advokasi. Berbagai Departemen ini memiliki program kerja, fungsi, dan tugas yang berbeda sesuai dengan bidang masing-masing dengan harapan dapat berkontribusi, mengembangkan program kerja, dan membawa KMIP menuju inovasi dan kebermanfaatan

Kabinet Aruna Nawasena ini memiliki logo berupa kapal yang diartikan sebagai KMIP dan tiga layar di atas diibaratkan sebagai tiga program studi yang ada di departemen perikanan. Sealin itu, terdapat ombak yang selalu membersamai kapal diartikan sebagai 4 departemen internal dan 4 departemen eksternal. Diharapkan dengan elemen yang ada dapat bersama-sama mengarungi samudra dalam mencapai kejayaan. Aruna berarti fajar atau cahaya keemasan, sedangkan nawasena berarti karapan baru atau kebangkitan. Nama ini menjadi harapan dari Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan untuk menggapai harapan baru dalam mencapai kejayaan dengan nilai sinergitas, inovasi, dan loyalitas yang menjadi landasan dari terciptanya Kabinet Aruna Nawasena

Bintang Listyan Ramadhan selaku ketua KMIP 2024 mengungkapkan KMIP adalah kapal besar kita bersama. Dengan arah yang jelas dan kerjasama seluruh kru, saya percaya bisa menjadikan KMIP lebih bermakna, lebih inovatif, dan memberikan dampak yang positif. KMIP memiliki Navigasi sebagai arah untuk kita berlayar yaitu Sinergi, Loyalitas, dan Inovasi yang dimana navigasi tersebut kita gunakan sebagai landasan dari Visi dan Misi yang akan kita bawakan untuk pelayaran KMIP 2025. ”Mari berlayar bersama, membangun KMIP menjadi himpunan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan universitas hingga masyarakat. Karena dengan terciptanya Sinergi, Loyalitas, dan inovasi kita dapat mewujudkan tagline kita Bersama “Kehangatan dalam kebersamaan, berlayar wujudkan harapan” ujar Bintang. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada poin (4) Pendidikan Berkualitas, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Mukti Aprian, S.Kel., M. Si. (Han), Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Kuliah Umum Kepemimpinan Departemen Perikanan : Manajemen Organisasi dan Kiat Sukses Berkarier di Dunia Industri

Berita Friday, 7 March 2025

Yogyakarta, 27 Februari 2025 –  Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah umum kepemimpinan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2022. Acara ini diselenggarakan secara luring di Auditorium Harjono Danoesastro dan secara daring bagi mahasiswa yang sedang menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Narasumber kuliah umum kepemimpinan ke-2 ini adalah Bapak Danis Subiyantoro selaku Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri yang menjelaskan berbagai aspek penting dalam kepemimpinan, khususnya dalam menganalisis dan mengelola risiko bisnis di sektor perikanan.

Dalam acara tersebut, narasumber memberikan wawasan mendalam mengenai analisis dampak risiko sebagai pemimpin agar para mahasiswa diberikan pemahaman tentang bagaimana seorang pemimpin harus mampu menganalisis potensi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Kemampuan ini penting agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan bisnis. Selain itu, terdapat penjelasan mengenai manajemen risiko fundamental dalam mengelola operasional bisnis yang merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis yang berkelanjutan. Dalam kuliah umum ini, dijelaskan bagaimana manajemen risiko dapat membantu menghindari hambatan besar yang bisa mengganggu kelangsungan usaha di sektor pertanian/perikanan. Identifikasi dan pengukuran risiko bisnis sebagai prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi serta mengukur risiko bisnis juga menjadi pembahasan utama.

Dalam pemaparan yang disampaikan, dijelaskan bahwa manajemen risiko sangat penting mengingat semakin kompleksnya produk di industri pertanian/perikanan serta perkembangan teknologi digital yang pesat. Dengan manajemen risiko yang baik, pelaku bisnis dapat memberikan informasi yang akurat, memudahkan pengawasan, serta menentukan langkah strategis ke depan. Pendekatan dalam manajemen risiko mencakup identifikasi risiko secara proaktif dan menyeluruh, pengukuran, pemantauan, serta pengendalian. Strategi yang dapat dilakukan meliputi Mengambil langkah langsung untuk mengatasi risiko, menerima risiko dengan memahami dampaknya, menghentikan aktivitas yang memiliki potensi risiko tinggi, mengalihkan risiko kepada pihak lain, seperti perusahaan asuransi.

Salah satu mahasiswa dari program Manajemen Sumber Daya Akuatik, Zuhdi Ardi, menyampaikan bahwa kuliah umum ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan risiko, tidak hanya dalam bisnis tetapi juga dalam kehidupan pribadi. “Kuliah ini menambah semangat saya untuk terus belajar mengelola keuangan pribadi serta meniti karir di industri perikanan dengan lebih matang,” ungkapnya. Dengan adanya kuliah umum kepemimpinan ini, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan industri di masa depan dan mampu menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif untuk mencapai keberlanjutan bisnis yang lebih baik. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada SDGs (4) Pendidikan Bermutu, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Belajar dan Berinovasi di Negeri Sakura: Danendra Marlen dan Pengalaman AIMS di Jepang

BeasiswaBeritaScholarship Friday, 7 March 2025

Mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, Danendra Marlen dari program studi Akuakultur angkatan 2021, telah selesai mengikuti program pertukaran mahasiswa AIMS (ASEAN International Mobility for Students) di Jepang. Program ini berlangsung selama empat bulan, dari September 2024 hingga Januari 2025. Seleksi dimulai dengan pengumpulan berkas pada 22 Februari 2024, wawancara pada 16 Maret 2024, dan pengumuman hasil seleksi pada 26 Maret 2024. Setelah dinyatakan lolos, Danendra berangkat ke Jepang pada 24 September 2024 dan menjalani program pembelajaran di sana hingga 11 Januari 2025 dan kembali ke Indonesia pada 20 Januari 2025.

Selama program pertukaran ini, Danendra mengikuti berbagai pembelajaran di kelas terkait sustainable science, termasuk mata kuliah seperti “Adaptation to Environmental Change and Disaster Risk”, “Environmental Conservation Agriculture“, dan “Environmental and Symbiotic Sciences”. Selain itu, ia juga berpartisipasi dalam proyek penelitian yang dipimpin oleh Xiaolan Lin (Lin-sensei) di berbagai lokasi, seperti Japan Agri Expo di Makuhari Messe, Chiba; -Sungai Nagase di Inawashiro, serta NARO (National Agriculture and Food Research Organization) di Tsukuba. Di Sungai Nagase, Danendra terlibat dalam studi tentang karakteristik Danau Inawashiro yang oligotrofik, sementara di NARO, ia berkontribusi dalam proyek laboratorium yang mengevaluasi dampak berbagai praktik manajemen pemupukan terhadap emisi N₂O pada tanah Andosol.

Danendra memilih mengikuti program AIMS karena program ini masih linear dengan bidang studinya di akuakultur dan memberikan kesempatan untuk memperdalam ilmu di bidang perikanan serta lingkungan berkelanjutan. Ia memilih Jepang sebagai negara tujuan karena sejak kecil sudah menyukai budaya Jepang, terutama dari tontonan seperti Naruto, Doraemon, dan Yu-Gi-Oh!. Selain itu, ia tertarik untuk mempelajari budaya Jepang yang terkenal dengan kedisiplinan, ketepatan waktu, serta kebersihannya. Jepang juga dikenal memiliki teknologi yang sangat maju, dan Danendra ingin melihat serta belajar langsung bagaimana penerapan teknologi tersebut dalam berbagai bidang, termasuk pertanian dan perikanan.

Program AIMS ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan wawasan akademik dan keterampilan lintas budaya. Partisipasi dalam berbagai penelitian dan kegiatan lapangan di Jepang diharapkan dapat memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai isu-isu lingkungan global serta praktik pertanian dan perikanan berkelanjutan. Program ini juga sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan adanya program ini, mahasiswa diharapkan dapat mempelajari dan mengembangkan inovasi dengan perspektif baru dalam bidang perikanan, yang nantinya dapat diterapkan di Indonesia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor perikanan dan lingkungan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Aksi Nyata Mahasiswa KKN Perikanan UGM, Kharisma Pundhi Rukmana, dalam Pelestarian Laut di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Kharisma Pundhi Rukmana, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2021 di Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada 1 Juli-19 Agustus 2024 di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Kharisma menggunakan nilai-nilai dan pengetahuan yang dipelajari selama kuliah untuk mendukung konservasi laut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir setempat melalui pendidikan lanjutan. Tiga aktivitas utama yang dilakukan termasuk transplantasi terumbu karang, pelepasan penyu, dan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam program kerja sama dengan Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB).

Taman Nasional Bunaken adalah area coral triangle, sehingga fokus utama yang pertama dilakukan Kharisma dalam program KKN ini adalah transplantasi terumbu karang. Tujuan dari upaya ini adalah untuk mengembalikan keanekaragaman hayati terumbu karang yang telah rusak oleh perubahan iklim dan tindakan manusia. Kharisma melakukan transplantasi dengan metode yang telah ia pelajari di Kampus dengan menggunakan dua metode, yaitu bioreeftek dan web spider. Aktivitas ini tidak hanya menguntungkan keberagaman laut, tetapi juga mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang.

Program yang kedua yaitu pelepasan penyu dilakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian fauna laut. Kharisma dan tim melepaskan tukik bersama dengan Balai Taman Nasional Bunaken. Anakan penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dilepaskan ke habitat aslinya di laut. Penyu tersebut merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi, melalui program ini Kharisma dan tim berharap dapat meningkatkan populasi penyu di daerah tersebut. Selain itu, tindakan ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat terhadap pentingnya menjaga penyu agar tetap hidup di alam liar untuk generasi berikutnya.

Kharisma juga menjalankan program ketiga yaitu pemberdayaan masyarakat pesisir dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat lokal tentang cara mengelola sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Kegiatan KKN mendorong masyarakat untuk mengadopsi praktik pengelolaan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan. Melalui prinsip-prinsip yang dipelajari di perguruan tinggi, Kharisma menawarkan pelatihan tentang cara mengelola ikan dan hasil laut secara ramah lingkungan dan mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perikanan yang tidak bertanggung jawab.

Pelestarian alam bukan menjadi satu-satunya tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN. Kharisma, Balai Taman Nasional Bunaken, dan masyarakat setempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membantu masyarakat lokal menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan. Kharisma berharap bahwa kegiatan ini akan memberi masyarakat pesisir pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya konservasi alam dan memberi mereka kesempatan untuk menikmati keuntungan dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Selain itu, kegiatan KKN juga memberi kesempatan untuk mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya dan berpartisipasi secara langsung dalam masalah lingkungan. Kegiatan ini sekaligus mendukung Sustainable Development Goals poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) poin 14 (Ekosistem Lautan), dan poin 17 (Kemitraan  untuk Mencapai Tujuan).

 

Penulis : Annisa Yustisia

 

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Shafaya, Mahasiswi Berprestasi Perikanan UGM yang Mengikuti Program Beasiswa JASSO di Yamagata University

BeasiswaScholarship Friday, 28 February 2025

Seorang mahasiswi dari program studi Manajemen Sumber Daya Akuatik di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, Shafaya Nurunnisa Hanindhita, bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri sejak sekolah menengah atas. Impiannya dapat terwujud berkuliah ke Yamagata University di Jepang berkat beasiswa JASSO (Japan Student Services Organization). Shafaya melakukan penelitian eDNA (Environmental DNA) dalam bidang manajemen sumber daya akuatik selama program ini berlangsung. Program ini dijalankan oleh Shafaya selama satu tahun dari bulan September 2024–Agustus 2025. Pengalaman ini sangat selaras dengan tujuan Shafaya yang berencana untuk melanjutkan studi magister di luar negeri. 

Shafaya menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan terasa unik karena harus dilakukan di lingkungan yang berbeda dari yang biasa dilihat di Indonesia. Beradaptasi dengan pendekatan penelitian Jepang memberikan Shafaya pengalaman yang berharga. Orang Jepang cenderung memiliki metode kerja yang sangat disiplin dan sistematis, lingkungan kerja internasional lebih fleksibel dan menekankan kerja sama tim. Dalam penelitian, lingkungan kerja internasional yang saling mendukung sangat membantu dalam menyelesaikan tugas dengan lebih efektif. Meskipun menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri, kehadiran senpai (senior) dari Indonesia dan tutor Jepang terus memberikan saran dan nasihat tentang cara bertahan hidup di Jepang sangat membantu proses adaptasi. Hambatan terbesar yang dihadapi Shafaya adalah menyelesaikan tugas akhir dan penelitian di negeri orang, serta tekanan dari teman-teman dan keluarga yang cukup besar. Namun, Shafaya berusaha untuk tetap santai dalam menjalani segala tantangan dan menikmati prosesnya.

Program JASSO (Japan Student Services Organization) memberikan kesempatan bagi para penerima beasiswanya karena berfokus pada penelitian di Universitas Yamagata. Tujuan program beasiswa adalah untuk menarik peneliti dari Indonesia untuk membantu penelitian di Jepang, termasuk di Universitas Yamagata. Selain itu, penerima beasiswa dapat menjalin hubungan dengan dosen pembimbing, serta teman-teman internasional yang juga menempuh pendidikan. Memiliki koneksi akademik dan publikasi dengan sensei di Yamagata University akan sangat membantu dalam membangun karir akademik di masa depan. Shafaya mendapatkan banyak pelajaran berharga dari pengalaman pertamanya belajar di luar negeri, terutama tentang adaptasi ke lingkungan baru. Program ini juga mengajarkan cara berinteraksi dengan kolega di kampus, menyampaikan presentasi dengan baik, menghormati budaya dan adat istiadat daerah lain. Shafaya berharap program ini akan memberikan kesempatan kepada semakin banyak siswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Dengan mendapatkan pengalaman yang lebih luas, mereka diharapkan dapat membangun karier internasional dan membantu mengharumkan nama negara di kancah internasional. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDGs pada poin (4) Pendidikan Berkualitas, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Cek Kesehatan Dosen dan Tenaga Kependidikan Departemen Perikanan UGM: Upaya Menjaga Kesehatan Civitas Akademika

Berita Friday, 21 February 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan cek kesehatan bagi dosen dan tenaga kependidikan pada Selasa, 18 Februari 2025. Kegiatan ini berlangsung di Unit Kesehatan Departemen Perikanan mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan turut berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kondisi tubuh.

Rangkaian pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan tekanan darah (tensi), berat badan, kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat. Setiap peserta menjalani pemeriksaan dengan bimbingan tenaga kependidikan yang bertugas, serta diberikan edukasi mengenai hasil pemeriksaan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para dosen dan tenaga kependidikan dalam memantau kondisi kesehatannya secara berkala sehingga dapat mengambil langkah preventif terhadap potensi masalah kesehatan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan semakin meningkat di kalangan civitas akademika Departemen Perikanan. Pemeriksaan rutin seperti ini menjadi langkah awal dalam menerapkan gaya hidup sehat dan produktif di lingkungan akademik. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung tujuan SDGs, utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Departemen Perikanan berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan dan kesejahteraan seluruh dosen serta tenaga kependidikan guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan nyaman.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Masa Depanku, Kemajuan Negeriku: Inspirasi dari Kuliah Tamu Perikanan UGM

Berita Friday, 14 February 2025

Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah tamu ‘Kelautan dan Perikanan: Masa Depanku untuk Kemajuan Negeriku’ pada 10 Februari 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, UGM. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, serta Rico Wisnu Wibisono, S.Pi., Chief Operating Officer (COO) FisTx Indonesia. Kuliah tamu ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang tantangan dan peluang di sektor perikanan serta inovasi teknologi dalam industri perikanan berkelanjutan.

Pemaparan materi oleh Dr. Agus Suherman

Dalam sesi pertama, Dr. Agus Suherman membahas isu strategis sektor kelautan dan perikanan, termasuk pertumbuhan populasi global, kebutuhan protein hewani, serta peran perikanan dalam ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Beliau menyoroti pentingnya pendekatan ekonomi biru dalam pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan, termasuk konsep penangkapan ikan terukur dan perlindungan ekosistem laut. Pemaparan ini memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai kebijakan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Pemaparan Materi oleh Rico Wisnu Wibisono S.Pi.

Pada sesi kedua, Rico Wisnu Wibisono, S.Pi. memaparkan inovasi teknologi dalam industri perikanan budidaya melalui FisTx. Ia menjelaskan bagaimana teknologi modern, seperti sistem resirkulasi akuakultur (RAS) dan desinfektan UV, dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan budidaya perikanan. Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan inovasi dan teknologi, FisTx Indonesia berupaya mengatasi permasalahan utama dalam budidaya, seperti efisiensi pakan, kualitas air, dan pengelolaan penyakit. Mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk mendukung sektor perikanan yang lebih maju dan berdaya saing.

Diharapkan, kuliah tamu ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih mendalami potensi sektor kelautan dan perikanan serta mendorong lahirnya inovasi baru. Dengan wawasan yang diperoleh, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam pengembangan industri perikanan yang berkelanjutan, baik melalui riset, inovasi untuk pengembangan industri dan wirausaha di bidang kelautan dan perikanan. Kuliah tamu ini berkontribusi untuk mencapai tujuan SDGs, utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas,  SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Mahasiswa Departemen Perikanan UGM Bersiap Menuju MBKM 2025

Berita Friday, 7 February 2025

Mahasiswa Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada tengah bersiap untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan berlangsung dari Februari hingga Juni 2025. Dalam program ini, sebanyak 160 mahasiswa angkatan 2022 dari berbagai program studi akan bekerja dan belajar langsung di 41 perusahaan dan instansi mitra untuk memahami realita dunia perikanan dan kelautan. Penerjunan mahasiswa ke Lokasi mitra MBKM dijadwalkan pada 7 Februari 2025, sedangkan penarikan mahasiswa MBKM dilakukan paling lambat pada 13 Juni 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis serta meningkatkan keterampilan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.

Sebelum resmi mengikuti MBKM, mahasiswa melalui berbagai tahapan persiapan, seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilaksanakan oleh masing-masing program studi, serta pembekalan materi sesuai bidang masing-masing. Atalie Safa, mahasiswa Manajemen Sumber Daya Akuatik yang akan menjalani MBKM di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, menyampaikan bahwa pembekalan dari Departemen Perikanan sangat membantu dalam memahami prosedur dan alur pelaksanaan MBKM. “Hal tersebut membantu saya untuk memproyeksikan dan mempersiapkan berbagai hal yang akan saya dapatkan nantinya,” ujarnya.

Sementara itu, Faridatus Sabilal, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan yang akan belajar tentang pengolahan mikroalga di PT ALBITEC Semarang, menambahkan bahwa materi perkuliahan sangat membantu dalam persiapan MBKM. “Mata kuliah Teknologi Industri Tumbuhan Laut menjadi dasar serta bekal bagi saya untuk memahami pengolahan mikroalga,” ungkapnya.

Mahasiswa mengikuti Pembekalan MBKM

Melalui program MBKM ini, diharapkan mahasiswa dapat mengasah keterampilan teknis dan manajerial, serta meningkatkan pemahaman tentang dunia industri perikanan. Atalie Safa berharap pengalaman ini dapat memperdalam wawasannya terhadap sektor perikanan dan membuka berbagai kesempatan di masa depan. “Saya yakin akan ada banyak pelajaran yang saya dapatkan dari MBKM ini,” katanya optimis. Alya Putri Mezzaluna juga berharap program ini dapat memperluas jejaring profesionalnya dengan para praktisi di industri akuakultur. Dengan persiapan yang matang, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan mampu beradaptasi dengan budaya kerja di perusahaan atau instansi mitra dan memperoleh wawasan yang bermanfaat untuk karier mereka di masa depan. Program MBKM diharapkan dapat membantu pelaksanaan tujuan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc

SinnTech 21: Explores the Future of Lobster and Crayfish Fisheries

News Friday, 7 February 2025

Yogyakarta, Indonesia – On January 30, 2025, the Department of Fisheries, Universitas Gadjah Mada (UGM) successfully hosted the 21th SinnTech Webinar, a monthly webinar series, focusing on the theme of lobster and crayfish. The event attracted a diverse audience, including students, faculty members, and representatives from fisheries agencies, research institutions, and universities across Indonesia.

The webinar was officially opened by Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Vice Dean of the Faculty of Agriculture at UGM, who emphasized the importance of research and policy discussions in ensuring the sustainability of aquatic resources. Moderated by Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., a faculty member from the Fisheries Department UGM, the webinar featured two distinguished speakers with expertise in lobster and crayfish conservation.

In the first session Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr. delivered the sustainability of puerulus and spiny lobster fisheries. The presentation highlighted the ecological role of puerulus—the larval stage of spiny lobsters—and the challenges associated with balancing wild harvest with conservation efforts. Key strategies for sustainable fisheries management were discussed, including improved monitoring, responsible aquaculture practices, and international cooperation to regulate spiny lobster trade.

The second session featured Assoc. Prof. Bláha Martin, Ph.D., who provided insights into native and invasive crayfish species: Their implications for Indonesian biodiversity. The discussion emphasized the ecological significance of crayfish in freshwater ecosystems, their role in nutrient cycling, and the impact of invasive species on local aquatic biodiversity. Ongoing research at South Bohemia University was also introduced, offering collaboration opportunities for Indonesian researchers interested in aquatic conservation and invasive species management.

The discussions sparked strong engagement from the audience, who participated actively in a dynamic Q&A session. Representatives from UGM and other institutions contributed thought-provoking questions and shared perspectives on local fisheries management. The enthusiasm extended beyond the event, with attendees proposing future webinar topics, reinforcing the importance of continuous dialogue on sustainable fisheries.

The event concluded with a certificate presentation for the speakers, followed by a group photo session. SinnTech 21 once again demonstrated its role as a vital platform for knowledge exchange, fostering collaboration between academia, industry, and policymakers.

 

This discussion aligns with several United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 14 (Life Below Water), which advocates for the conservation and sustainable use of marine resources, and SDG 15 (Life on Land), which emphasizes the protection of biodiversity, including freshwater ecosystems. Additionally, SDG 17 (Partnerships for the Goals) is reflected in the webinar’s encouragement of cross-institutional research collaborations. By addressing the ecological and economic dimensions of fisheries, the 21th SinnTech Webinar contributes to global efforts in sustainable resource management and environmental protection.

Penulis : Galuh Wulanuari

 

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc

1234…9
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY