• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
Arsip:

SDG 2: Tanpa Kelaparan

SinnTech 24 Soroti Pemanfaatan Bahan Lokal untuk Pakan Ikan: Solusi Berkelanjutan bagi Akuakultur

BeritaNews Friday, 2 May 2025

Yogyakarta, 30 April 2025 – Webinar bertajuk “Utilization of Local Raw Materials for Fish Feed: A Sustainable Solution for Aquaculture” sukses diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan SinnTech 24. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari akademisi dan staf dari berbagai institusi perikanan dan kelautan di Indonesia. Webinar ini menjadi wadah diskusi ilmiah mengenai upaya pemanfaatan bahan baku lokal untuk mendukung keberlanjutan dalam industri pakan akuakultur.

Acara ini menghadirkan dua narasumber ahli yang membagikan wawasan terkait inovasi bahan baku pakan ikan alternatif. Narasumber pertama, Associate Professor Dr. Ainulyakin H. Imlani, dari Mindanao State University Tawi-Tawi College of Technology and Oceanography menyampaikan materi berjudul “Potential Alternative Indigenous Aquaculture Feed Stuffs”. Dalam paparannya, Dr. Ainulyakin menekankan bahwa ketergantungan terhadap bahan pakan konvensional seperti fishmeal dan soybean meal tidak lagi berkelanjutan karena ketersediaannya yang semakin terbatas akibat overfishing dan alih fungsi lahan. Dr. Ainulyakin mengenalkan berbagai bahan pakan lokal seperti tanaman, serangga, alga, serta produk samping agro-industri—termasuk palm kernel cake dan brewer’s spent grain—yang dinilai bernutrisi tinggi dan ekonomis untuk digunakan sebagai bahan pakan ikan.

Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., dari Departement Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada memaparkan hasil risetnya dalam presentasi bertajuk “Exploration of Local Ingredient for Aquafeed in Indonesia”. Dr. Senny Helmiati menyoroti potensi bahan bahan lokal dari serangga serta tanaman untuk menjadi alternatif bahan pakan ikan. Salah satu hal yang disampaikan mengenai larva Black Soldier Fly (BSF) sebagai sumber protein alternatif yang sangat menjanjikan. Berdasarkan data yang disajikan, media budidaya seperti bungkil inti sawit, ampas kopi, limbah roti, hingga limbah fermentasi mampu menghasilkan maggot dengan kandungan nutrisi yang bervariasi dan tinggi, terutama dalam aspek protein, lemak, dan energi. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan limbah organik lokal dapat menjadi solusi ganda: mengurangi limbah dan menghasilkan bahan pakan berkualitas.

Topik webinar ini memiliki korelasi kuat dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Zero Hunger, SDG 12: Responsible Consumption and Production, dan SDG 14: Life Below Water. Pemanfaatan bahan lokal dan limbah organik untuk pakan ikan tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga membantu pelestarian ekosistem laut serta mendorong praktik produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Webinar ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis kearifan lokal dan sumber daya terbarukan menjadi kunci menuju sistem akuakultur yang lebih berkelanjutan.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

DKP Bantul Gandeng UGM untuk Pendampingan Demplot Perikanan dan Tambak Garam

BeritaNews Friday, 25 April 2025

Yogyakarta, 21 April 2025 — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul melakukan kunjungan ke Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Kunjungan ini dilaksanakan untuk membahas rencana kerja sama pendampingan teknis dalam program pengembangan demplot perikanan dan tambak garam di wilayah pesisir Bantul.

Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari permohonan resmi DKP Bantul kepada UGM untuk mendampingi beberapa kegiatan strategis. Program strategis potensial yaitu percobaan demplot pendederan benih bening lobster (BBL), pembesaran udang vaname, bandeng, serta pengelolaan tambak garam. Program-program tersebut dirancang sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama dalam menyambut tuntasnya pembangunan jalur selatan-selatan yang diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan pesisir.

DKP Bantul sangat mengapresiasi respons positif dari Departemen Perikanan UGM dengan berharap kedepannya kegiatan ini tidak hanya memberikan hasil nyata di lapangan, tetapi juga berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Sebagai langkah awal, DKP Bantul telah menunjuk Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr., dosen perikanan UGM sebagai salah satu tim ahli yang akan mendampingi pelaksanaan kegiatan tersebut. Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr. diharapkan dapat menjadi penghubung dalam koordinasi lebih lanjut dengan dosen dan peneliti lain dari Departemen Perikanan UGM pada program-progam transdisplin tersebut.

Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr menyatakan bahwa menjadi tim ahli tentu bukan hal yang mudah, karena cakupan kegiatan cukup luas. Namun, kolaborasi tim dari Departemen Perikanan UGM akan menjadi kekuatan utama untuk mewujudkan pendampingan yang menyeluruh dan berdampak nyata. Departemen Perikanan UGM menyatakan kesiapan untuk menyediakan tim pendamping lintas bidang sesuai kebutuhan, sebagai bagian dari komitmen institusi dalam mendukung pengembangan wilayah berbasis riset dan teknologi.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah daerah. Program-program yang disusun juga memastikan bahwa kebijakan dan kegiatan pembangunan yang dijalankan di tengah masyarakat berbasis data ilmiah dan pendekatan terapan yang berkelanjutan. Secara langsung, program ini turut mendukung pencapaian beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui peningkatan pendapatan masyarakat pesisir, SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dengan penguatan sektor produksi perikanan dan pangan lokal, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi lokal, SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan pendekatan budidaya berkelanjutan, serta SDG 14 (Ekosistem Lautan) melalui pengelolaan sumber daya laut secara bertanggung jawab dan berbasis ilmu pengetahuan.

Penulis : Galuh Wulanuari
Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han)

Resto Inkubator Mina Bisnis (IMB) Hadirkan Promo dan Pelayanan Spesial di Edisi Ramadan

BeritaNews Friday, 21 March 2025

Yogyakarta – Resto Inkubator Mina Bisnis (IMB) kembali hadir dengan edisi spesial Ramadan. Sebagai salah satu tempat makan favorit mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan masyarakat sekitar, Resto IMB mengalami sejumlah perubahan dalam persiapannya selama bulan suci ini.

Selama Ramadan, Resto IMB melakukan persiapan yang berbeda dibandingkan hari biasa. Jika pada hari normal persiapan bahan dilakukan sekali dalam seminggu, maka selama Ramadan, persiapan dilakukan setiap hari untuk memastikan kesegaran bahan makanan yang disajikan kepada pelanggan. Selain itu, jam operasional Resto IMB juga mengalami penyesuaian. Waktu buka restoran sangat bergantung pada jumlah pelanggan yang melakukan reservasi untuk buka bersama (bukber). Semakin banyak reservasi yang masuk, semakin fleksibel pula jam operasional restoran dalam melayani pelanggan. Bahkan, dalam kondisi tertentu, Resto IMB bisa membuka layanan lebih awal jika lonjakan pelanggan terjadi.

Meskipun tidak menyediakan menu khusus Ramadan, Resto IMB tetap menarik perhatian pelanggan dengan program promo spesial. Salah satu promo yang ditawarkan adalah “IMB Serba 10 Ribu”, di mana setiap harinya pelanggan dapat menikmati menu berbeda dengan harga terjangkau, hanya Rp10.000 per porsi.

Menjalankan operasional restoran selama Ramadan tentu tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu kendala terbesar yang dihadapi Resto IMB adalah lonjakan jumlah pelanggan yang melakukan reservasi untuk berbuka puasa. Situasi ini sering kali menyebabkan kondisi yang cukup ‘chaos’ bagi para pekerja yang harus melayani banyak pelanggan dalam waktu yang singkat. Selain itu, hujan juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam proses pengantaran pesanan. Salah satu pengalaman menarik yang dialami oleh staf IMB, Fahlevi dan Arla, adalah ketika staf harus menyiapkan 130 pesanan sekaligus dan mengantarkan di tengah hujan deras.

Dengan meningkatnya popularitas dan tingginya minat pelanggan selama Ramadan, Resto IMB berharap dapat terus menjadi tempat makan favorit bagi mahasiswa UGM dan masyarakat umum. Mereka bertekad untuk terus meningkatkan layanan dan memberikan pengalaman berbuka yang nyaman serta menyenangkan bagi pelanggan.

Selain itu, Resto IMB juga turut berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam tujuan SDG 2: Zero Hunger dengan menyediakan makanan terjangkau bagi masyarakat, SDG 8: Decent Work and Economic Growth dengan menciptakan peluang kerja bagi mahasiswa sebagai pekerja paruh waktu, serta SDG 12: Responsible Consumption and Production dengan memastikan penggunaan bahan makanan yang efisien dan meminimalkan limbah. Dengan promo menarik, pelayanan yang lebih maksimal, dan semangat tinggi dari para stafnya, Resto IMB siap menjadi pilihan utama untuk berbuka puasa selama Ramadan ini.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han), Prof.Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Departemen Perikanan UGM dan ISPIKANI DIY Selenggarakan Webinar Bincang MBG

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dewan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan webinar bertajuk Bincang MBG: Strategi dan Kesiapan Sektor Perikanan dalam Mendukung Pelaksanaan MBG di DIY. Webinar ini berlangsung pada Jumat, 7 Maret 2025, pukul 13.00 WIB, dengan jumlah peserta sebanyak 102 orang. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, yaitu akademisi, kebijakan, bisnis, dan operasional, guna membahas peran sektor perikanan dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBG).

Webinar ini menghadirkan empat narasumber utama, yaitu Heri Sulistio, S.Pi., M.T. (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY) yang membahas kebijakan pembangunan perikanan dalam mendukung MBG, Saptono (pembudidaya ikan) yang menjelaskan peluang budidaya ikan dalam MBG, serta dua akademisi dari UGM, Dr. Nurfitri Ekantari, S.Pi., M.P., yang membahas produk hilir ikan, dan Dr. dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., yang membahas manfaat gizi ikan bagi tumbuh kembang siswa. Diskusi yang dipandu oleh Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., ini bertujuan untuk memberikan wawasan komprehensif kepada peserta mengenai keterkaitan sektor perikanan dengan MBG, mulai dari aspek akademik hingga aplikatif di dunia industri dan kebijakan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan pembuat kebijakan dalam mendukung implementasi MBG di sektor perikanan. Dengan keterlibatan berbagai pihak, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung melalui program MBG yang selaras dengan kebutuhan industri. Selain itu, webinar ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan, yang berfokus pada ketahanan pangan, pendidikan berkualitas, serta keberlanjutan ekosistem perairan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Aksi Nyata Mahasiswa KKN Perikanan UGM, Kharisma Pundhi Rukmana, dalam Pelestarian Laut di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Kharisma Pundhi Rukmana, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2021 di Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada 1 Juli-19 Agustus 2024 di Balai Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Kharisma menggunakan nilai-nilai dan pengetahuan yang dipelajari selama kuliah untuk mendukung konservasi laut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir setempat melalui pendidikan lanjutan. Tiga aktivitas utama yang dilakukan termasuk transplantasi terumbu karang, pelepasan penyu, dan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam program kerja sama dengan Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB).

Taman Nasional Bunaken adalah area coral triangle, sehingga fokus utama yang pertama dilakukan Kharisma dalam program KKN ini adalah transplantasi terumbu karang. Tujuan dari upaya ini adalah untuk mengembalikan keanekaragaman hayati terumbu karang yang telah rusak oleh perubahan iklim dan tindakan manusia. Kharisma melakukan transplantasi dengan metode yang telah ia pelajari di Kampus dengan menggunakan dua metode, yaitu bioreeftek dan web spider. Aktivitas ini tidak hanya menguntungkan keberagaman laut, tetapi juga mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian terumbu karang.

Program yang kedua yaitu pelepasan penyu dilakukan sebagai bagian dari upaya pelestarian fauna laut. Kharisma dan tim melepaskan tukik bersama dengan Balai Taman Nasional Bunaken. Anakan penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dilepaskan ke habitat aslinya di laut. Penyu tersebut merupakan salah satu spesies laut yang dilindungi, melalui program ini Kharisma dan tim berharap dapat meningkatkan populasi penyu di daerah tersebut. Selain itu, tindakan ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat terhadap pentingnya menjaga penyu agar tetap hidup di alam liar untuk generasi berikutnya.

Kharisma juga menjalankan program ketiga yaitu pemberdayaan masyarakat pesisir dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat lokal tentang cara mengelola sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Kegiatan KKN mendorong masyarakat untuk mengadopsi praktik pengelolaan yang lebih ramah lingkungan dan mendukung ekonomi berkelanjutan. Melalui prinsip-prinsip yang dipelajari di perguruan tinggi, Kharisma menawarkan pelatihan tentang cara mengelola ikan dan hasil laut secara ramah lingkungan dan mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perikanan yang tidak bertanggung jawab.

Pelestarian alam bukan menjadi satu-satunya tujuan dilaksanakannya kegiatan KKN. Kharisma, Balai Taman Nasional Bunaken, dan masyarakat setempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membantu masyarakat lokal menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan. Kharisma berharap bahwa kegiatan ini akan memberi masyarakat pesisir pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya konservasi alam dan memberi mereka kesempatan untuk menikmati keuntungan dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Selain itu, kegiatan KKN juga memberi kesempatan untuk mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmunya dan berpartisipasi secara langsung dalam masalah lingkungan. Kegiatan ini sekaligus mendukung Sustainable Development Goals poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) poin 14 (Ekosistem Lautan), dan poin 17 (Kemitraan  untuk Mencapai Tujuan).

 

Penulis : Annisa Yustisia

 

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Kunjungan CJ Feed Care Corporation ke Departemen Perikanan UGM: Perkuat Kolaborasi dalam Riset Probiotik untuk Udang

BeritaNews Friday, 14 February 2025

Yogyakarta, 07 Februari 2025 – Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari CJ Feed Care Corporation pada Jumat, 07 Februari 2025. Kunjungan ini dihadiri oleh perwakilan PT CJ Korea, yaitu Dr. Shin Jaehyong, Dr. Park Gunhyun, dan Choi Wansuk, serta perwakilan PT CJ Indonesia, yakni Ibu Isnaeni dan Bapak Bayu.

Dalam kunjungan ini, PT CJ dan Perikanan UGM melakukan perjalanan ke Samas untuk meninjau persiapan uji coba probiotik, yang merupakan produk terbaru dari PT CJ. Produk probiotik ini dirancang untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh bakteri Vibrio di media air budidaya udang serta pada hepatopankreas udang. Sambutan di lokasi dilakukan oleh Kepala Balai, Arga Kurniawan, S.Pi., kemudian bersama-sama melakukan room tour ke berbagai fasilitas yang akan digunakan dalam riset utama. Rombongan juga mengunjungi area tambak dan hatchery udang untuk melihat lebih dekat kondisi dan persiapan penelitian.

CJ Feed Care Corporation telah lama melakukan uji coba berbagai produk di sektor perikanan, dengan perkiraan awal riset sejak tahun 2020. Pada tahun 2025 ini, perusahaan ingin mengembangkan dan menguji probiotik yang diberikan secara oral, dengan harapan produk ini dapat memberikan efek positif tidak hanya pada kualitas air media udang, tetapi juga terhadap kesehatan hepatopankreas udang.

Melalui kunjungan ini, PT CJ menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi dengan tim UGM yang telah mendukung penelitian dan pengembangan produk mereka. Perwakilan PT CJ menyatakan bahwa kerja sama ini sangat membantu dalam pengujian dan pengembangan produk probiotik, serta berharap agar hubungan ini dapat terus berlanjut untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi industri perikanan di Indonesia.

Dengan adanya riset berkelanjutan dan kerja sama yang erat antara akademisi dan industri, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kesehatan udang dan keberlanjutan budidaya perikanan di masa depan. Kegiatan ini juga sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDG 2 (Zero Hunger) dalam mendukung ketahanan pangan, SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui peningkatan kesehatan hewan budidaya, SDG 6 (Clean Water and Sanitation) dengan menjaga kualitas air media budidaya, dan SDG 14 (Life Below Water) dalam menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Konferensi Daerah dan Pengukuhan Pengurus DPD ISPIKANI DIY

BeritaNews Friday, 3 January 2025

Yogyakarta, 22 Desember 2024, Konferensi Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) dan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ISPIKANI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaksanakan di Auditorium Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM dengan Departemen Perikanan UGM sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh perikanan, termasuk Ketua Umum DPP ISPIKANI, Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., serta Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antar sarjana perikanan di DIY dalam menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang sektor perikanan.

Musyawarah Pemilihan Ketua DPD ISPIKANI DIY dan Susunan Pengurus

Konferensi ini menjadi ajang diskusi strategis tentang visi, misi, dan program kerja ISPIKANI untuk periode mendatang. Dalam sambutannya, Dr. Agus Suherman menekankan pentingnya peran ISPIKANI dalam mengatasi tantangan global seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan digitalisasi. Selain itu, pengukuhan pengurus DPD ISPIKANI DIY turut melibatkan penyusunan struktur organisasi yang akan mendukung implementasi program kerja di berbagai bidang, seperti pengabdian masyarakat, penelitian, dan kewirausahaan. Momen ini juga menjadi pengukuhan komitmen bersama untuk meningkatkan peran sarjana perikanan dan kelautan di DIY.

Penyerahan SK Kepengurusan DPD ISPIKANI DIY

Harapan besar disematkan pada DPD ISPIKANI DIY untuk menjadi garda terdepan dalam mengembangkan sektor perikanan dan kelautan. Kolaborasi yang erat antara akademisi, praktisi, dan pemerintah, DPD ISPIKANI DIY diharapkan mampu meningkatkan pembangunan dan peran perikanan dan kelautan untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. DPD ISPIKANI DIY juga diharapkan mampu memberdayakan potensi lokal, dan mewujudkan DIY sebagai pusat inovasi perikanan dan kelautan. Semangat sinergi yang tercermin dalam konferensi ini diharapkan dapat mendorong pencapaian SDGs, utamanya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan, melalui pengelolaan sumber daya perikanan yang lebih baik dan berkelanjutan, membawa perikanan Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)

Departemen Perikanan UGM dan DKP Jawa Timur Berkolaborasi untuk Pengembangan Diversifikasi Produk Kelautan dan Perikanan

BeritaNews Tuesday, 24 December 2024

Yogyakarta, 24 Desember 2024 – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pertemuan untuk membahas strategi pengembangan diversifikasi produk hasil kelautan dan perikanan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan DKP Jawa Timur, seluruh ketua program studi di Departemen Perikanan, Ketua Departemen Perikanan, serta seluruh dosen dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan.

Kegiatan kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan akademisi dalam mengembangkan produk kelautan dan perikanan berbasis inovasi teknologi. Dalam pertemuan ini, berbagai kebijakan teknis serta strategi pemasaran produk hasil kelautan dan perikanan dibahas secara mendalam. Menurut Kepala DKP Jawa Timur, Dr. Ir. Muhammad Isa Anshori, A.T.D., M.T., pertemuan ini merupakan langkah strategis untuk mendorong nilai tambah produk kelautan di Jawa Timur. Harapan kolaborasi ini mampu menghasilkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif dan inovasi teknologi yang relevan untuk mendukung daya saing produk kelautan dan perikanan di pasar domestik maupun internasional.

Diskusi Interaktif antara Perikanan UGM dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur

Sementara itu, Ketua Departemen Perikanan UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., menyampaikan apresiasinya atas inisiatif DKP Jawa Timur untuk menjalin kerja sama ini. Dalam acara ini, diskusi interaktif berlangsung untuk membahas potensi kerja sama riset dan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor perikanan. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari berbagai kolaborasi lanjutan antara DKP Jawa Timur dan UGM dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan serta berorientasi pada inovasi.

Kegiatan ini sejalan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan nilai tambah dan diversifikasi produk pangan hasil kelautan, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendukung pengembangan sektor ekonomi berbasis kelautan, dan SDG 14 (Ekosistem Lautan) yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Kolaborasi ini juga mendukung SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan.

Penulis: Galuh Wulanuari
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)

Webinar SinnTech ke-20: Riset Mutakhir tentang Pengendalian Histamin dan Pemantauan Mikrobiologi di Industri Pangan

BeritaNews Monday, 9 December 2024

Pada 9 Desember 2024, Webinar SinnTech ke-20 menghadirkan wawasan inovatif dengan tema “Risk-Based Approach in Seafood Safety”. Acara bergengsi ini menampilkan dua pembicara ternama, yaitu Novalia Rachmawati, Ph.D., peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Ayaka Nakamura, Ph.D., akademisi dari Tokyo University of Marine Science and Technology. Sesi ini dimoderatori oleh Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., dari Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada, dan berhasil menarik perhatian audiens yang terdiri dari akademisi, pejabat, serta mahasiswa dari berbagai institusi.

Pada presentasi pertama, Novalia Rachmawati, Ph.D., membahas resiko histamin dalam produk perikanan Indonesia melalui penelitian berjudul “Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood: A Risk-Based Approach”. Hasil tersebut menjelaskan bahwa histamin adalah toksin alami yang berasal dari histidin dan dapat menimbulkan risiko kesehatan serius jika kadarnya melebihi standar internasional, yaitu 100–200 mg/kg, tergantung kebijakan negara. Keracunan histamin, yang sering keliru dianggap sebagai reaksi alergi, dapat menyebabkan gejala seperti mual, ruam kulit, dan gangguan pernapasan. Tantangan besar di sektor perikanan Indonesia adalah penolakan produk ekspor akibat kontaminasi histamin, terutama pada ikan seperti tuna dan tongkol. Studi kasus menunjukkan bahwa penanganan yang kurang memadai dan penyalahgunaan suhu menjadi faktor utama tingginya kadar histamin pada produk ikan olahan. Sebagai solusi, Novalia Rachmawati, Ph.D., mengusulkan kerangka kerja berbasis risiko yang mencakup penilaian, pengelolaan, dan komunikasi risiko untuk meminimalkan pembentukan histamin. Selain itu, efektivitas intervensi praktis didemonstrasikan, seperti menjaga suhu rendah (10–15°C) dan mengurangi kadar garam selama proses pengolahan, yang terbukti efektif mengurangi risiko.

Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood, presentasi oleh Novalia Rachmawati, Ph.D.

Presentasi kedua oleh Ayaka Nakamura, Ph.D., mengangkat penelitian mutakhir tentang “Ensuring Food Safety Through the Surveillance and Monitoring of Microbial Communities in Food Manufacturing”. Penelitian ini difokuskan pada pengolahan daging sapi Jepang berkualitas tinggi (Japanese Black Beef) untuk memperpanjang masa simpan produk sambil tetap menjaga keamanan mikrobiologisnya. Ayaka Nakamura, Ph.D., memaparkan pemanfaatan analisis sekuensing amplicon untuk memetakan distribusi mikroba di fasilitas pengolahan, termasuk mikroorganisme berbahaya dan tidak berbahaya pada permukaan karkas dan peralatan selama berbagai tahap produksi. Tim peneliti juga menggunakan Core Genome MLST Analysis, pendekatan inovatif yang lebih unggul dibandingkan metode tradisional seperti PFGE dan RAPD dalam mengidentifikasi strain bakteri dengan akurat, sehingga meningkatkan keterlacakan dan pertukaran data antar laboratorium. Melalui teknologi Next-Generation Sequencing (NGS), penelitian ini memungkinkan pemantauan pergeseran mikroba secara real-time, yang meningkatkan protokol pengendalian kontaminasi. Mikroorganisme seperti Pseudomonas dan Clostridium diidentifikasi sebagai ancaman yang bervariasi tergantung pada kondisi pengolahan. Temuan Nakamura, Ph.D., menyoroti potensi teknologi sekuensing canggih dalam memperkuat keamanan pangan melalui deteksi dini dan praktik kebersihan yang lebih baik.

Monitoring Microbial Communities in Food Processing, presentasi oleh Ayaka Nakamura, Ph.D.

Webinar ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta, termasuk perwakilan Universitas Gadjah Mada dan institusi lainnya, aktif berdiskusi dan berbagi wawasan. Beberapa peserta bahkan memberikan usulan tema untuk webinar SinnTech mendatang, menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan forum berharga ini.

Topik yang dibahas dalam SinnTech Webinar ke-20 ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB, termasuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDG 14 (Kehidupan di Bawah Air). Hal ini menegaskan relevansi diskusi webinar dengan upaya keberlanjutan global serta peran penting pendekatan berbasis risiko dalam meningkatkan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.

Penulis: Galuh Wulanuari
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

The 20th SinnTech Webinar: Cutting-Edge Research on Histamine Control and Microbial Monitoring in Food Industries

BeritaNews Monday, 9 December 2024

On December 9, 2024, the 20th SinnTech Webinar brought groundbreaking insights to the forefront under the theme “Risk-Based Approach in Seafood Safety.” This prestigious event featured with two speakers, Novalia Rachmawati, Ph.D., a researcher at Indonesia’s National Research and Innovation Agency (BRIN), and Ayaka Nakamura, Ph.D., a lecturer at Tokyo University of Marine Science and Technology. Moderated by Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., from Department of Fisheries UGM, the session offered invaluable knowledge on managing food safety risks in the seafood and food manufacturing industries, attracting a diverse audience of academics, officials, and students.

In the first presentation, Novalia Rachmawati, Ph.D., addressed the issue of histamine risks in Indonesian seafood through the research titled “Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood: A Risk-Based Approach.” This result highlighted the formation of histamine, a naturally occurring toxin derived from histidine, which poses serious health risks when exceeding international safety standards ranging between 100–200 mg/kg, depending on the country. Novalia Rachmawati, Ph.D., explained that histamine poisoning, often mistaken for allergic reactions, can cause symptoms such as nausea, skin rashes, and respiratory discomfort. The presentation underscored the challenges faced by Indonesia’s seafood sector, particularly the rejection of export products due to histamine contamination, with tuna and mackerel identified as key carriers. Case studies revealed that improper handling and temperature abuse often lead to histamine levels surpassing acceptable limits in processed fish products. As a solution, Novalia Rachmawati, Ph.D., proposed a comprehensive risk-based framework that integrates assessment, management, and communication to mitigate histamine formation. In addition, the effectiveness of practical interventions has been demonstrated, such as maintaining low temperatures (10–15°C) and reducing salt content during processing, which have proven effective in minimizing risks.

First Presentation regarding Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood by Novalia Rachmawati, Ph.D

The second presentation by Ayaka Nakamura, Ph.D., delved into cutting-edge research on ensuring food safety through the surveillance and monitoring of microbial communities in food manufacturing. The study focused on Japanese Black Beef processing, aiming to extend its shelf life while maintaining microbiological safety. Dr. Nakamura presented the use of advanced amplicon sequencing analysis to map microbial distributions across processing facilities, identifying harmful and non-harmful microorganisms on carcass surfaces and equipment at various production stages. The research team also employed Core Genome MLST Analysis, a novel approach that surpasses traditional methods like PFGE and RAPD in accurately identifying bacterial strains, thereby improving traceability and data sharing between laboratories. By leveraging next-generation sequencing (NGS) technology, this research enabled real-time monitoring of microbial shifts, enhancing contamination control protocols. Among the identified microorganisms were genera such as Pseudomonas and Clostridium, which varied based on processing conditions. Dr. Nakamura’s findings highlighted the transformative potential of advanced sequencing technologies in strengthening food safety through early detection and improved hygiene practices.

Second Presentation about Monitoring Microbial Communities in Food Processing by Ayaka Nakamura, Ph.D.

The webinar concluded with an engaging Q&A session that showcased the audience’s enthusiasm. Participants, including representatives from Universitas Gadjah Mada and other institutions, actively contributed to discussions and shared insights. Some attendees even proposed potential themes for future SinnTech webinars, reflecting their dedication to sustaining these valuable forums. The topics presented during SinnTech #20 align with several United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), including SDG 2 (Zero Hunger), SDG 3 (Good Health and Well-being), SDG 12 (Responsible Consumption and Production), and SDG 14 (Life Below Water). These alignments underscore the relevance of the webinar’s discussions to global sustainability efforts and the critical role of risk-based approaches in advancing food safety and public health.


Author: Galuh Wulanuari
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi

12
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY