• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas
  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Arsip:

SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Praktikum Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Akuatik UGM; Pelajari Biomassa Tumbuhan Air dan Selektivitas Alat Tangkap

Berita Friday, 16 May 2025

Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, melaksanakan praktikum lapangan pada tanggal 26–27 April 2025 dengan tema “Biomassa Tumbuhan Akuatik dan Selektivitas Alat Tangkap.” Kegiatan ini berlangsung di Embung Watu Manten dan Embung Langensari, Kabupaten Bantul, DIY. Pada hari pertama, mahasiswa mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan air dan menghitung kelimpahannya untuk mengetahui dominansi serta peranannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Sedangkan Minggu, 27 April 2025, praktikum berfokus pada pelatihan selektivitas alat tangkap di Embung Langensari. Mahasiswa belajar menggunakan alat tangkap tradisional seperti pancing dan bubu, sekaligus praktik membuat umpan. Mereka juga melakukan penangkapan ikan dan mengumpulkan data panjang serta berat ikan untuk menganalisis efektivitas alat tangkap tersebut dalam selektivitas ikan.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa yang merasa praktikum tidak hanya menambah wawasan tentang tumbuhan air dan alat tangkap, tetapi juga meningkatkan kerja sama antar peserta. Mahasiswa berharap pengalaman ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga sumber daya ikan dengan menggunakan alat tangkap yang tepat serta hanya mengambil ikan yang memenuhi ukuran layak tangkap. Praktikum ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya pada poin (4) Pendidikan Bermutu, (14) Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Dr. Susana Endah Ratnawati; Profil Dosen yang Mendalami Keamanan Produk Perikanan serta Pemanfaatan Limbah Ikan

Berita Friday, 16 May 2025

Dr. Susana Endah Ratnawati, S.Pi., M.Si. merupakan pengajar di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Beliau memiliki keahlian dalam bidang Pengolahan Hasil Perikanan dan Pemantauan Mutu. Pendidikan sarjananya ditempuh di Universitas Diponegoro Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, kemudian melanjutkan studi magister di bidang Manajemen Sumberdaya Pantai di universitas yang sama. Gelar Doktor diraihnya dari Ghent University, Belgia, dalam bidang Bioscience Engineering. Berbekal latar belakang akademik yang solid, Susana Endah aktif berkontribusi dalam pengembangan sains dan teknologi di bidang perikanan.

Penelitian yang beliau lakukan banyak berfokus pada peningkatan mutu produk perikanan dan inovasi dalam teknologi pengemasan. Salah satu topik penelitiannya adalah studi mengenai perubahan kualitas udang selama masa penyimpanan serta pengembangan sistem kemasan untuk produk segar atau hidup. Selain itu, beliau juga meneliti pemanfaatan limbah tulang ikan lele menjadi nanokalsium dan mengeksplorasi aspek keamanan mikrobiologis dari produk perikanan. Karya-karyanya telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional seperti Food Microbiology dan LWT: Food Science and Technology, sebagai bukti komitmennya terhadap pengembangan ilmu pangan yang berkelanjutan.

Profesi sebagai dosen merupakan panggilan hati bagi Susana, yang terinspirasi dari ibunya yang juga berprofesi sebagai pendidik. Baginya, momen paling membahagiakan adalah ketika bertemu mahasiswa yang penuh ide dan semangat untuk maju. Dorongan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berbagi pengetahuan, sekaligus menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam meniti jalan yang sama. Susana juga berpesan kepada mahasiswa untuk tidak takut menyampaikan pendapat, berani bermimpi besar, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi. Keterlibatannya dalam dunia pendidikan dan riset selaras dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 14 mengenai Ekosistem Laut.

Penulis : Annisa Yustisia

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Sinergi untuk Masa Depan : Bangun Kerja Sama Berkelanjutan, FPIK UNAIR Sambangi Departemen Perikanan UGM

BeritaNews Friday, 2 May 2025

Pada hari Selasa, 29 April 2025, Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPIK) Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan kunjungan resmi ke Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mempererat hubungan kelembagaan dan memperkuat kolaborasi strategis antar institusi di bidang perikanan dan kelautan. Delegasi FPIK UNAIR disambut hangat oleh jajaran pimpinan serta sivitas akademika Departemen Perikanan UGM. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi capaian kerja sama sebelumnya sekaligus membahas pengembangan kerja sama ke depan yang lebih terukur dan berdampak. Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja sama yang telah dijalankan antara FPIK UNAIR dan Departemen Perikanan UGM. Kedua pihak secara terbuka membahas berbagai pencapaian yang telah diraih, termasuk dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tidak hanya keberhasilan yang menjadi sorotan, namun juga kendala dan tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan program turut menjadi bahan diskusi. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki mekanisme kerja sama ke depan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program.

Selain evaluasi program kerja sama yang telah berjalan, kunjungan ini juga diarahkan untuk mengidentifikasi berbagai peluang baru dalam pengembangan kolaborasi. Melalui diskusi yang konstruktif, muncul berbagai gagasan inovatif seperti program pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset unggulan di bidang akuakultur dan konservasi, serta pengembangan kurikulum bersama. Peluang-peluang tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas akademik, riset, dan pengabdian masyarakat, sekaligus memperkuat posisi kedua institusi di tingkat nasional maupun internasional. Kunjungan ini juga difokuskan pada upaya mempererat hubungan kelembagaan antara FPIK UNAIR dan Departemen Perikanan UGM. Melalui komunikasi langsung antar pimpinan fakultas dan departemen, dibahas rencana penguatan jaringan kerja sama jangka menengah. Diskusi ini meliputi strategi membangun kemitraan akademik yang lebih erat, berbagi sumber daya, serta sinergi dalam pengembangan program-program unggulan di bidang perikanan berkelanjutan. Hubungan yang kokoh ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan.

Sebagai bentuk tindak lanjut konkret dari pertemuan ini, kedua pihak menyepakati penyusunan langkah strategis dan timeline pelaksanaan kerja sama lanjutan. Penyusunan rencana tersebut dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, berorientasi pada hasil, dan dilengkapi dengan indikator pencapaian yang jelas. Beberapa rencana aksi yang disusun antara lain meliputi penyelenggaraan seminar dan workshop bersama, pelaksanaan penelitian kolaboratif, serta pertukaran staf pengajar dan mahasiswa. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan kerja sama ini mampu menghasilkan dampak yang nyata dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, kunjungan FPIK UNAIR ke Departemen Perikanan UGM pada 29 April 2025 ini mencerminkan semangat kolaboratif yang kuat di antara kedua institusi. Melalui evaluasi program, identifikasi peluang baru, penguatan hubungan kelembagaan, serta penyusunan strategi kerja sama yang konkret, diharapkan kemitraan ini dapat menjadi model kolaborasi antarfakultas di Indonesia. Dengan sinergi yang semakin solid, FPIK UNAIR dan Departemen Perikanan UGM optimistis dapat bersama-sama berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kesejahteraan masyarakat perikanan dan kelautan di masa depan. Kujungan FPIK UNAIR ke Departemen Perikanan UGM ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Cek Kesehatan Rutin Departemen Perikanan UGM: Wujud Kepedulian terhadap Kesehatan Civitas Akademika

Berita Friday, 2 May 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan kegiatan cek kesehatan rutin bagi dosen dan tenaga kependidikan pada Senin, 29 April 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Unit Kesehatan Departemen Perikanan UGM dari pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan antusias berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan ini sebagai upaya untuk memantau kondisi kesehatan secara berkala. Selain itu, usai pemeriksaan, peserta diberikan susu dan buah sebagai bentuk apresiasi sekaligus dukungan terhadap pola hidup sehat. 

Rangkaian pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, berat badan, kadar kolesterol, gula darah, dan asam urat. Peserta dibimbing oleh petugas kesehatan yang bertugas dan diberikan edukasi mengenai hasil pemeriksaan mereka. Data hasil cek kesehatan disimpan dan direkap secara sistematis oleh petugas untuk memudahkan pemantauan perkembangan kesehatan peserta. Pemberian susu dan buah setelah pemeriksaan menjadi nilai tambah kegiatan ini, sebagai upaya mendorong kebiasaan konsumsi makanan bergizi di lingkungan kerja. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin tertanam di kalangan civitas akademika Departemen Perikanan UGM. Pemeriksaan rutin tidak hanya menjadi langkah preventif, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Kegiatan ini selaras dengan tujuan SDGs, khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Departemen Perikanan UGM berkomitmen untuk terus mengadakan inisiatif serupa guna meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota civitas akademika. 

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Menjelajahi Dunia Perikanan: Pengalaman Magang Atalie Safa di PPN Prigi Melalui MBKM

Berita Wednesday, 30 April 2025

Menjadi seorang mahasiswa bukan hanya sekedar menguasai teori di dalam kelas, tetapi juga melibatkan penerapan pengetahuan melalui pengalaman langsung. Hal inilah yang sedang dijalani oleh Atalie Safa Danella Laksita Khairah, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2022 dari Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Saat ini, Atalie sedang melaksanakan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek, Jawa Timur, yang dimulai sejak 10 Februari dan akan berlangsung hingga Juni 2025 mendatang. Program magang ini menjadi kesempatan penting bagi Atalie untuk menggali lebih dalam tentang dunia perikanan tangkap, baik dari sisi teknis maupun sosial di lapangan.

Selama menjalani magang, Atalie terlibat langsung dalam berbagai aktivitas operasional di pelabuhan, seperti pengurusan surat administrasi pelayaran, pengaturan perbekalan kapal, hingga pencatatan hasil tangkapan ikan. Ia juga belajar mengenai sistem kerja cold storage (gudang pendingin), serta pengelolaan lahan dan bangunan di sekitar pelabuhan. Melalui pengalaman ini, Atalie mendapat pemahaman mendalam tentang pentingnya efisiensi dan koordinasi antar unit kerja untuk menjaga kelancaran operasional pelabuhan. Atalie belajar bahwa selain keterampilan teknis, membangun hubungan yang baik antara petugas pelabuhan, instansi pemerintah, nelayan, dan pengusaha perikanan sangat krusial, terutama dalam situasi yang memerlukan koordinasi cepat dan dinamis. “Bekerja di sektor perikanan tidak hanya mengenai data dan teknik, namun juga penting untuk membangun komunikasi yang solid dan hubungan kerja yang baik,” ujar Atalie.

 

Magang di PPN Prigi memberikan banyak wawasan mengenai sektor perikanan, dan diharapkan lebih banyak mahasiswa di masa depan dapat merasakan manfaat serupa. Program ini diharapkan terus berkembang dan membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan praktis mereka. Harapannya, Departemen Perikanan UGM dapat terus berkontribusi dalam pengembangan sektor perikanan dan keberlanjutan ekosistem laut melalui kolaborasi berbagai pihak, selaras dengan SDGs pada point nomor (4) Pendidikan Bermutu, (9) Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, (14) Ekosistem Laut, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mahasiswa Perikanan UGM Belajar Budidaya Ikan Hias Melalui Program MBKM di Swasti Farm

Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk langsung terlibat dalam dunia industri perikanan. Salah satu implementasi program ini adalah kegiatan magang di Swasti Farm, yang berfokus pada budidaya ikan hias, khususnya ikan guppy. Magang ini memberi mahasiswa pengalaman praktis yang tidak hanya terbatas pada pembelajaran teoritis, tetapi juga pada keterampilan teknis melalui kegiatan lapangan. Program ini didampingi oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang bertindak sebagai dosen pembimbing lapangan untuk memastikan proses pembelajaran berjalan efektif. Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aspek operasional di Swasti Farm, mulai dari perawatan larva ikan guppy hingga proses penjualan, serta mendukung pemasaran dan pengemasan ikan.

Menurut Alya Putri Mezzaluna, salah satu mahasiswa yang mengikuti program magang ini, pengalaman yang didapat sangat relevan dengan mata kuliah yang sudah dipelajari di kampus, seperti Dasar Genetika, Dasar Akuakultur, dan Teknologi Pembenihan. Di Swasti Farm, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan seleksi dan penyilangan ikan guppy, dengan tujuan untuk memperbaiki genetik atau meningkatkan fenotipe ikan. Beberapa mata kuliah lainnya yang terkonversi selama magang ini antara lain Manajemen Hatchery, Budidaya Ikan Hias, dan Pemasaran Produk Akuakultur. Pengalaman lapangan ini memberikan pemahaman yang lebih aplikatif dan menyeluruh, sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh teori tetapi juga langsung terlibat dalam penyelesaian masalah di dunia industri perikanan.

Luna juga menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan magang di Swasti Farm. Ia mengapresiasi suasana kerja yang mendukung dengan rekan kerja yang ramah, sehingga membuat kegiatan magang berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Luna berharap agar program MBKM dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, karena program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk merasakan dinamika dunia kerja yang sebenarnya, khususnya di bidang akuakultur yang memiliki tingkat kompleksitas teknis dan operasional yang tinggi. Ia juga berharap agar program MBKM mendapat dukungan lebih dari berbagai pihak, sehingga mahasiswa dapat terus mengembangkan wawasan, membangun relasi, dan mendapatkan pengalaman berharga di luar lingkungan akademik formal. Program ini sejalan dengan tujuan SDGs, yaitu Pendidikan Bermutu (SDG 4), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Menjaga Ekosistem Laut (SDG 14), yang mendukung kemajuan sektor akuakultur nasional.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Evaluasi dan Monitoring MBKM Teknologi Hasil Perikanan UGM di Beberapa Mitra Industri

Berita Wednesday, 30 April 2025

Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, telah melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tanggal 20–22 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di sejumlah mitra industri, seperti PT. Insan Citra Prima Sejahtera (Tuban), PT. Pan Putra Samudra (Cirebon), CV. Bee Jay Seafood (Probolinggo), PT. Algaepark Indonesia Mandiri (Klaten), PT. Alga Bioteknologi Indonesia (Semarang), PT. Sarana Tani Pratama (Jembrana), PT. Blue Star Anugrah (Pemalang), PT. Istana Cipta Sembada (Banyuwangi), PT. Blue Ocean Food Indonesia (Banyuwangi), PT. Bahari Biru Nusantara (Lamongan), serta Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (Yogyakarta). Selama kegiatan Monitoring dan Evaluasi, tim dosen pembimbing lapangan yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Amir Husni, Dr. Latif Sahubawa, dan Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc, Ph.D. melakukan kunjungan langsung untuk bertemu dengan mahasiswa serta pembimbing lapangan di tempat magang.

Dalam kunjungan tersebut, tim dosen terlibat dalam diskusi mendalam dengan pembimbing lapangan dan mahasiswa mengenai pelaksanaan program MBKM. Kegiatan evaluasi meliputi pembuatan laporan magang, bimbingan materi praktis, serta kemajuan dari proyek mini yang direncanakan oleh masing-masing mahasiswa. Di PT. Beejay Seafood Probolinggo, mahasiswa diberi arahan untuk berinovasi dengan mengembangkan produk siap saji, sementara di PT. Bahari Biru Nusantara Lamongan, pembimbing lapangan menyatakan komitmen penuh untuk mendukung proses penilaian magang. Di PT. Insan Citra Prima Sejahtera Tuban, mahasiswa didorong untuk menciptakan produk baru dari limbah pengolahan ikan, seperti kecap ikan, sebagai bagian dari proyek mereka yang inovatif.

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas implementasi program MBKM di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, sekaligus memperkuat hubungan dengan sektor industri. Melalui bimbingan dan pengawasan yang berkelanjutan, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman nyata yang lebih mendalam di dunia industri yang relevan dengan bidang studi mereka. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada pencapaian tujuan SDGs, khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, yang fokus pada pemberdayaan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja dan mendorong inovasi berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan.

Penulis: Fathurrahman Kafi

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Menelusuri Teaching Farm Departemen Perikanan UGM: Inovasi dalam Edukasi dan Riset Akuakultur

BeritaNews Thursday, 17 April 2025

Teaching Farm merupakan salah satu fasilitas unggulan yang dimiliki oleh Laboratorium Akuakultur, Program Studi Akuakultur, Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Fasilitas ini dibangun sebagai sarana penunjang kegiatan akademik dan riset yang berfokus pada budidaya perikanan. Teaching Farm menjadi tempat yang ideal bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktikum dan penelitian secara langsung di lapangan. Keberadaannya menjadi penghubung antara teori yang dipelajari di kelas dengan aplikasi nyata dalam dunia akuakultur. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan teknis sekaligus memahami tantangan riil dalam budidaya ikan. Hal ini tentu saja mendukung pembentukan lulusan yang kompeten dan siap terjun ke dunia industri perikanan. Dengan demikian, Teaching Farm memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Departemen Perikanan UGM.

Salah satu keunggulan Teaching Farm ini adalah penggunaan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) di setiap bak budidayanya. Teknologi RAS memungkinkan air untuk digunakan kembali melalui proses penyaringan dan sirkulasi, sehingga ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya air. Sistem filtrasi yang digunakan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu jaring mekanis, media bio ball untuk filtrasi biologis, dan kaldness sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi. Ketiga elemen filter ini bekerja secara sinergis untuk menjaga kualitas air tetap optimal bagi pertumbuhan ikan. Penggunaan teknologi RAS juga memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam mengoperasikan sistem budidaya tertutup modern. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mengenal metode konvensional, tetapi juga mampu memahami sistem budidaya yang lebih canggih dan berkelanjutan. Penguasaan teknologi seperti ini sangat penting dalam menghadapi tantangan industri akuakultur masa kini.

Luas keseluruhan Teaching Farm mencapai 20 meter persegi, yang dioptimalkan dengan tata letak yang efisien dan fungsional. Di dalamnya terdapat sebanyak 80 bak berbahan fiber yang masing-masing memiliki diameter sekitar 1 meter. Bak-bak ini digunakan untuk pemeliharaan ikan dalam berbagai skala eksperimen dan praktikum. Selain itu, tersedia pula 20 toren atau penampung air yang berfungsi sebagai sumber suplai air utama ke setiap bak budidaya. Ketersediaan air bersih yang terjamin menjadi faktor penting dalam mendukung kelangsungan kegiatan budidaya dan penelitian. Untuk menjaga kestabilan sistem, Teaching Farm dilengkapi dengan aerator lengkap di setiap unitnya. Keberadaan aerator ini berfungsi untuk menjaga kadar oksigen terlarut dalam air agar tetap optimal bagi kehidupan ikan.

Menariknya, Teaching Farm Departemen Perikanan UGM juga memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber listrik cadangan, yaitu melalui panel tenaga surya. Inovasi ini mencerminkan komitmen Departemen Perikanan UGM terhadap prinsip keberlanjutan dan efisiensi energi dalam kegiatan akademik. Sistem tenaga surya ini memberikan dukungan listrik alternatif ketika terjadi pemadaman, sehingga kegiatan praktikum dan riset tidak terganggu. Mahasiswa juga diajarkan untuk memahami pentingnya integrasi antara teknologi perikanan dan energi ramah lingkungan. Penggunaan panel surya menjadi bentuk nyata dari pengembangan Teaching Farm yang modern dan adaptif terhadap isu global. Dengan fasilitas yang terus diperbarui, mahasiswa dapat belajar dalam lingkungan yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Hal ini tentu saja memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran dan penelitian di Departemen Perikanan UGM.

Jenis ikan yang dibudidayakan di Teaching Farm cukup beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian mahasiswa. Ikan nila dan lele merupakan spesies yang paling sering digunakan karena keduanya memiliki nilai ekonomis tinggi dan teknik budidaya yang relatif mudah. Baru-baru ini, mahasiswa juga mulai meneliti ikan gabus sebagai objek studi baru di Teaching Farm. Penambahan spesies ini membuka peluang riset lebih luas terkait biologi, pertumbuhan, dan teknologi budidaya ikan air tawar. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan metode budidaya yang inovatif dan efisien melalui penelitian langsung di fasilitas ini. Lingkungan yang mendukung dan fasilitas yang lengkap membuat Teaching Farm menjadi tempat ideal bagi pengembangan ilmu dan keterampilan. Dengan terus meningkatnya minat dan partisipasi mahasiswa, Teaching Farm semakin menunjukkan perannya sebagai jantung kegiatan akademik dan riset di Departemen Perikanan UGM. Keberadaan Teaching farm Departemen Perikanan UGM ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-7 : Energi bersih dan Terjangkau, poin ke-9 : Infrastruktur, Industri dan Inovasi, serta poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut. 

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1 : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Editor 2 : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Perkuat Kolaborasi Riset dan Pendidikan, Duta Besar Rwanda Kunjungi Departemen Perikanan UGM

BeritaNews Wednesday, 9 April 2025

Yogyakarta, 9 April 2025 — Duta Besar Republik Rwanda untuk Indonesia, H.E. Sheikh Abdul Karim Harelimana, melakukan kunjungan resmi ke Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda diplomatik untuk memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan tinggi dan riset, khususnya dalam sektor perikanan dan akuakultur. Duta Besar disambut langsung oleh Prof. Dr. Alim Isnansetyo selaku Kepala Departemen Perika nan UGM. Dalam sambutannya, Prof. Alim memaparkan sejarah dan pencapaian Departemen Perikanan yang telah berdiri sejak tahun akademik 1963/1964 dan resmi menjadi departemen pada tahun 1983. Hingga saat ini, Departemen Perikanan UGM telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan perikanan secara regional dan nasional.

Saat ini, departemen memiliki tiga program studi utama jenjang sarjana: Budidaya Perikanan (Akuakultur), Manajemen Sumber Daya Perikanan, dan Teknologi Hasil Perikanan. Berbagai penelitian unggulan sedang dikembangkan, seperti pengembangan ikan nila unggul, vaksin bakteri dan virus untuk ikan kerapu, inovasi dalam pakan dan sistem akuakultur, serta riset tentang keanekaragaman hayati laut, konservasi, dan sosial ekonomi perikanan.

Dalam kunjungan tersebut, Duta Besar juga didampingi oleh salah satu mahasiswa asal Rwanda, Joas Iradukunda, yang sedang menempuh pendidikan di Departemen Perikanan UGM. Joas bersama dosen pembimbing akademiknya, Assoc. Prof. Dr. Indah Istiqomah, turut menjelaskan topik riset yang sedang dijalankan, yakni tentang pengaruh pemberian prebiotik inulin dan probiotik Bacillus-Lactococcus dalam pakan terhadap histologi usus, ekspresi gen, aktivitas enzim, dan pertumbuhan ikan nila hibrida merah (Oreochromis sp). Penelitian ini mencerminkan fokus akademik UGM dalam pengembangan teknologi budidaya ikan yang ramah lingkungan dan efisien.

Setelah sesi presentasi dan diskusi, Duta Besar mengunjungi beberapa fasilitas laboratorium di lingkungan Departemen Perikanan, seperti Laboratorium Budidaya, Laboratorium Ekologi dan Hidrobiologi, Laboratorium Sosial Ekonomi dan Pengelolaan Sumber Daya, serta Laboratorium Genetika dan Pemuliaan. Pada setiap laboratorium, terdapat gambaran langsung mengenai kegiatan riset dan inovasi yang sedang berlangsung, termasuk pelatihan praktis mahasiswa di unit-unit pelatihan.

Dalam sesi penutupan, Duta Besar Harelimana menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak UGM serta komitmen universitas dalam mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa Rwanda. Beliau berharap ke depan dapat terjalin kemitraan yang lebih erat antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Rwanda, khususnya dalam bidang akuakultur dan perikanan, melalui program pertukaran mahasiswa dan kolaborasi riset yang saling menguntungkan.

Kegiatan kunjungan ini turut mendukung pencapaian beberapa poin penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) kolaborasi pendidikan antara UGM dan Rwanda membuka akses terhadap pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas bagi mahasiswa dari negara berkembang. Selanjutnya, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), kegiatan riset dan inovasi di bidang akuakultur dan perikanan mendorong pengembangan industri yang tangguh dan berkelanjutan. SDG 14 (Ekosistem Lautan), penelitian tentang konservasi laut, keanekaragaman hayati, dan praktik budidaya yang berkelanjutan mendukung perlindungan sumber daya laut. SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), pertemuan ini memperkuat kemitraan global melalui kerja sama antar institusi pendidikan dan riset lintas negara. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dan Rwanda dalam memajukan bidang perikanan, pendidikan, dan riset berbasis keberlanjutan.

Penulis : Joas iradukunda, Galuh Wulanuari

Editor : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. & Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Pengadaan Alat Laboratorium Baru untuk Menunjang Riset Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan di Departemen Perikanan UGM

BeritaNews Friday, 21 March 2025

Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada UGM terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penelitian dan riset mahasiswa, khususnya dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan THP. Pada tahun 2024, departemen ini telah mengadakan empat alat laboratorium canggih, yaitu Particle Size Analyzer (PSA) Particle Matrix-Zeta View, Ballmill, HPFE RayKol (High-throughput Pressurized Fluid Extraction), dan Spray Dryer. Alat-alat ini diharapkan dapat mendukung penelitian mahasiswa S1, S2, dan S3, serta kolaborasi riset dengan pihak eksternal. Alat termahal yang diadakan adalah PSA Particle Matrix-Zeta View dengan harga sekitar 2,3 miliar rupiah, yang memiliki kemampuan untuk menganalisis distribusi ukuran partikel dan potensial zeta secara presisi.  

Keempat alat ini memiliki fungsi dan prinsip kerja yang unik. PSA Particle Matrix-Zeta View digunakan untuk mengukur ukuran partikel dan potensial zeta dengan metode hamburan cahaya, yang penting dalam karakterisasi material. Ballmill berfungsi untuk menggiling atau mencampur material menjadi partikel halus melalui tumbukan dan gesekan bola penggiling. HPFE RayKol memanfaatkan tekanan dan suhu tinggi untuk mengekstrak senyawa target dari sampel padat atau semi-padat dengan efisiensi tinggi. Sementara itu, Spray Dryer mengubah cairan atau suspensi menjadi bubuk kering melalui proses penguapan pelarut dengan udara panas. Alat-alat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan riset di bidang teknologi hasil perikanan, seperti pengembangan produk pangan, ekstraksi senyawa bioaktif, dan karakterisasi material.  

Penggunaan alat-alat ini diatur secara ketat untuk memastikan optimalisasi dan keamanan. Mahasiswa atau peneliti yang ingin menggunakan alat harus mengajukan surat izin khusus dari Tata Usaha Departemen Perikanan, yang ditandatangani oleh Kepala Departemen. Surat tersebut harus mencantumkan nama lengkap, nama dosen pembimbing, dan judul penelitian. Selain mahasiswa UGM, pihak eksternal juga diperbolehkan mengujikan sampel dengan persyaratan yang sama. Seluruh penggunaan alat harus didampingi oleh Sri Endah Rahmawati, S.Kel, selaku laboran laboratorium riset, untuk memastikan prosedur operasional yang benar. Kehadiran alat-alat ini tidak hanya mendukung riset mahasiswa dan peneliti, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 9: Industri inovasi, dan infrastruktur. Dengan demikian, pengadaan alat laboratorium ini tidak hanya memperkuat posisi Departemen Perikanan UGM sebagai pusat riset unggulan, tetapi juga turut berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan global.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

123…11
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY