Konsumsi yang dibutuhkan oleh korban bencana biasanya berupa makanan yang tahan lama jika disimpan, proses penyajiannya pun cukup cepat, sederhana dan dapat disajikan secara massal. Merasa tertantang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Nur Hasanah bersama dengan Harry Indra Permana, Budi Mulyara, Annisa Lutfi Alwi dan Nuri Muahiddah yang sesama mahasiswa Perikanan UGM membuat inovasi dengan mengembangkan kombinasi makaroni dan lele fillet yang dikemas dalam kaleng. Inovasi ini juga lolos sebagai peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIV yang tahun ini diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan dengan judul karya “Kombinasi Ikan Lele (Clarias sp.) dengan Makaroni Bersaus Tomat dalam Kaleng Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Gizi Masyarakat“. Pengembangan ini diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif produk makanan yang relatif lebih tahan lama masa simpannya, bahan baku murah dan mudah cara pembuatannya.
Tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan nilai ekonomis lele (Clarias sp.) dengan inovasi makaroni dan saos tomat dan memenuhi kebutuhan protein masyarakat dengan produk olahan inovatif yang bergizi dan aman bagi kesehatan. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi atau AKG BPOM NO. HK.00.05.5.1142 tanggal 25 Maret 2003, hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa produk Lele Makaroni memberikan persentase kebutuhan gizi terutama protein sebesar 20 % dari per sajian satu Produk Lele Makaroni, artinya Lele Makaroni dapat dijadikan alternatif baru dalam upaya pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dengan kandungan protein tinggi. Keterkaitan secara lebih jelas dirumuskan dalam pengertian ketahanan pangan (food security) yaitu tersedianya pangan dalam jumlah dan mutu yang memadai dan dapat dijangkau oleh semua orang untuk hidup sehat, aktif dan produktif. Selain itu, dengan bahan baku berupa ikan lele yang mengandung 20% protein. Protein baik untuk sistem pencernaan, memperkuat sistem daya tahan tubuh, membantu sistem pernapasan, menghasilkan hormon dan enzim. Selain itu, ikan lele mengandung Omega-3 dan Omega-6 yang bermanfaat untuk perkembangan fungsi saraf, menurunkan kadar kolesterol darah, mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik dan ibu hamil sangat dianjurkan mengonsumsi omega 3 untuk proses tumbuh kembang otak janin.
Produk Lele Makaroni (fish canned) merupakan kombinasi antara makaroni dan ikan lele yang dikemas dengan teknologi pengalengan agar produk makanan menjadi relatif lebih tahan lama masa simpannya, tanpa bahan pengawet dan siap saji. Selain itu, dengan bahan baku berupa ikan lele yang mengandung 20% protein. Protein baik untuk sistem pencernaan, memperkuat sistem daya tahan tubuh, membantu sistem pernapasan, menghasilkan hormon dan enzim. Selain itu, ikan lele mengandung Omega-3 dan Omega-6 yang bermanfaat untuk perkembangan fungsi saraf, menurunkan kadar kolesterol darah, mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik dan ibu hamil sangat dianjurkan mengonsumsi omega 3 untuk proses tumbuh kembang otak janin.
Produk Lele Makaroni merupakan produk yang mengalengkan ikan air tawar di mana selama ini budidaya air tawar terus digencarkan dalam program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pusat yaitu mencapai target 300 %, hal ini merupakan keunggulan produk Lele Makaroni yang diproduksi tidak hanya memandang profit atau keuntungan semata tetapi juga membantu serta mengoptimalkan program pemerintah dalam hal mencapai kesejahteraan pangan masyarakat. Tahapan yang dilakukan dalam memulai produksi dan pemasaran produk Lele Makaroni ini adalah koordinasi dan negosiasi, perbaikan mutu produk, produksi, analisis proksimat, labeling dan pemasaran. Pemasaran didukung oleh promosi dengan penyebaran leaflet dan kartu nama.
Produk ini memperoleh tanggapan yang baik dari konsumen. Baik dari segi rasa ikan, makaroni, serta inovasi pengalengan sendiri. Sifatnya yang siap saji membuat konsumen tertarik untuk membeli. Seperti salah satu konsumen kami seorang pendaki gunung, memilih lele macaroni sebagai bekal perjalanannya karena produk ini selain praktis dan siap saji juga mengandung gizi yang seimbang sehinggga baik untuk kesehatan. Rasa ikan yang gurih dengan saus asam manis sangat sesuai untuk lidah masyarakat Yogyakarta yang tidak terlalu suka pedas. Berbagai dukungan positif kami terima dari berbagai pihak terutama dalam hal memotivasi untuk terus berjuang. Bahkan banyak pihak yang mendukung untuk keberlanjutan usaha pengalengan ini setelah masa hibah dana PKM ini selesai. Pengembangan kualitas produk akan terus kami lakuakan dengan berinovasi yang lebih bagus lagi. Untuk ke depannya kami berharap produk ini bisa bersaing dengan produk-produk pengalengan yang sudah ada sebelumnya sehingga meningkatkan daya saing produk pengalengan local di Industri Indonesia yang dimana produk pengalengannya masih didominasi oleh produk impor. Sehingga dapat mendukung program pemerintah yaitu peningkatan 300% produk perikanan dan gemar makan ikan.