Jurusan Perikanan UGM bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan Kuliah Umum Dalam Rangka BULAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN dengan tema “Meningkatkan Kapasitas Industri Pengolahan Hasil Perikanan di Pasar Global” pada 12 November 2011. Indonesia merupakan salah satu produsen, eksportir, dan konsumen utama produk hasil perikanan dunia. Setelah China dan Peru, Indonesia menempati posisi ketika sebagai the big three produsen ikan dunia dari kegiatan perikanan tangkap. Sementara dari kegiatan perikanan budidaya, Indonesia menempati urutan ke-empat. Produksi perikanan nasional terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan capaian total produksi mencapai 9,8 juta ton di tahun 2009. Seiring dengan perkembangan yang melambat pada usaha perikanan tangkap, peran perikanan budidaya semakin menonjol, bahkan menjadi andalan di masa yang akan datang. Dari sisi ekspor, komoditas perikanan juga memiliki posisi yang sangat penting diantara komoditas pertanian. Total nilai ekspor perikanan Indonesia di tahun 2010 diperkirakan mencapai sekitar US$ 2,89 milyar. Dengan tingkat konsumsi ikan 32 kg/kapita/tahun dan jumlah penduduk mencapai 237,5 juta jiwa, Indonesia juga menjadi tujuan pemasaran hasil perikanan. Karena itu, usaha perikanan tidak hanya penting bagi 4,69 juta orang nelayan dan pembudidaya ikan yang menjadi pelaku utama usaha perikanan, tetapi juga diharapkan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hasil perikanan telah menjadi komoditas yang mendunia. Menurut data FAO (2010) nilai ekspor hasil perikanan dunia pada tahun 2008 yang lalu mencapai US$102 miliar, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan nilai 10 tahun sebelumnya. Bahkan jika dihitung net export (selisih antara total nilai ekspor dan total nilai impor) dan hasil perikanan dunia tersebut jauh di atas hasil-hasil pertanian lainnya seperti kopi, karet, pisang, daging, teh, dan lainnya, bahkan dengan peningkatan yang lebih pesat. Dengan kecenderungan semakin menglobalnya produk perikanan, Indonesia perlu terus berbenah agar dapat memanfaatkan peluang yang ada karena Indonesia telah diberkahi keunggulan komparatif dengan kekayaan sumberdaya ikan. Karena itu perbaikan diarahkan pada peningkatan keunggulan kompetitif dari produk perikanan sehingga mampu bersaing dan menambah nilai tambah produk perikanan. Berbagai perbaikan perlu terus dilakukan karena seiiring dengan globalisasi perikanan, produk-produk olahan hasil perikanan dari negara lain semakin mudah ditemukan seperti sushi, sashimi, dim sum, tom yam, dan lainnya dengan mudah diperloeh di rumah-rumah makan Jepang, Thailand, China, Korea, Thailand, serta jaringan pasar modern di kota-kota besar di tanah air. Untuk itu, industri perikanan nasional harus mampu meningkatkan dayasaingnya agar dapat bertahan dan meningkatkan posisinya dalam percaturan perdagangan ikan dunia.
Ikan dengan mutu biasa-biasa saja dan keamanannya yang tidak/belum terjamin, pasti akan kalah bersaing dengan produk sejenis dari negara pesaing yang lebih terjamin mutu dan keamanannya, terstandardisasi secara baik, serta harga terjangkau oleh daya beli masyarakat dunia. Untuk menghadapi hal ini, Indonesia perlu mempersiapkan produk perikanan yang berkualitas dan aman, yang terjamin sejak bahan baku, pascapanen, transportasi dan distribusi, sampai kepada konsumen akhir (from farm to table). Sebagai indikator keberhasilan persaingan produk perikanan adalah produk perikanan yang dihasilkan harus bermutu dan bergizi, bebas dari cemaran berbahaya, aman untuk dikonsumsi, dan diolah dengan teknologi yang ramah lingkungan.
Kuliah umum yang diselenggarakan oleh Jurusan Perikanan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dalam rangka Bulan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, memberikan gambaran terkini tentang kondisi industri perikanan nasional. Kuliah Umum dilaksanakan di Auditorium Prof. Ir. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM pada tanggal 12 November 2011, dengan menghadirkan empat orang narasumber yaitu Dr. Ir. Ketut Sugama, M.Sc., Ir. A. Bambang Sutejo, M.Si, dan Dr. Ir. Santoso, M.Phil dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dr.Ir. Ustadi, M.P. dari Jurusan Perikanan UGM. Bahan kuliah umum tersebut dapat diunduh pada tautan berikut: