Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si. dikukuhkan sebagai guru besar bidang perikanan di Balai Senat UGM, Selasa (21/3). Prof. Murwantoko yang menjabat sebagai kepala Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan sejak tahun 2021 hingga saat ini, telah menyelesaikan S1 tahun 1993 di Jurusan Perikanan Universitas Gadjah Mada, kemudian S2 Bioteknologi tahun 1997, dan S3 dengan bidang ilmu Molekuler Biologi di Nara Institute of Science and Technology Jepang.
Dalam pidato pengukuhan berjudul “Peranan dan Tantangan Biologi Molekuler dalam Bidang Perikanan”, Murwantoko menyebutkan berbagai metode biologi molekuler digunakan untuk mempelajari diantaranya adalah polimerisasi atau PCR, kloning DNA, ekspresi gen, DNA sekuensing, sintesis DNA, floating, dan juga probling. Biologi molekuler telah dimanfaatkan untuk memperdalam kajian ilmu dasar terkait dengan identifikasi organisme secara molekuler, analisis gen pada ikan, dan juga fisiologi molekuler.
Murwantoko menyampaikan bahwa pemanfaatan biologi molekuler pada manajemen sumber daya ikan membutuhkan informasi biologi yang akurat meliputi identifikasi spesies reproduksi maupun kajian stok ikan, penentuan struktur stok ikan. Hal tersebut dapat diidentifikasi menggunakan parasit sebagai indikator biologi variabilitas genetik dan struktur spasial populasi parasit, karena dapat mencerminkan struktur populasi inangnya. Identifikasi dan penentuan variabilitas genetik parasit tidak cukup dengan morfologi, tetapi perlu pendekatan biologi molekuler. Prof. Murwantoko menyarankan bahwa kegiatan riset dan pengembangan biologi ke depan memerlukan sumber daya yang sangat besar. Oleh karena itu, hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh sebuah institusi saja, melainkan sinergi dan kolaborasi antar institusi penelitian maupun stakeholder untuk perikanan yang lebih maju.