• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • News
  • page. 4
Arsip:

News

Kolaborasi Edukasi & Aksi: Kegiatan Bersih Pantai oleh Magister Ilmu Perikanan UGM

BeritaNews Tuesday, 17 December 2024

Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar kegiatan bersih pantai pada 17 Desember 2024 di Pantai Baru, Padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini didanai oleh RKAT Departemen Perikanan yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir. Sebanyak 42 mahasiswa dan empat pendamping dari Departemen Perikanan UGM, serta empat kelompok wisata Pantai Baru dan masyarakat setempat turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Kegiatan diawali dengan briefing di Departemen Perikanan UGM dan dibuka oleh Ketua Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., yang menyatakan kegiatan ini menjadi sarana penyegaran setelah ujian akhir semester. Setibanya di lokasi, Ketua Kelompok Wisata Pantai Baru, Suwandi, menjelaskan bahwa pantai sering menerima tumpukan sampah dari muara sungai, terutama pada bulan Desember hingga Februari. Sambutan lain diberikan oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., yang menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai pembelajaran dan pengaplikasian ilmu terkait ekosistem laut dan pesisir.

Pembukaan Acara Bersih Pantai

Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk membersihkan area pantai menggunakan perlengkapan seperti trashbag, sapu, serok sampah, dan keranjang. Kegiatan berlangsung tertib untuk memastikan seluruh kawasan pantai dapat dijangkau. Selain aksi bersih-bersih, sesi ramah tamah turut memeriahkan acara dengan hiburan berupa lagu, pantun, puisi, dan tebak gaya yang bertujuan meningkatkan kekompakan antar peserta.

Aksi Bersih Pantai oleh Mahasiswa Ilmu Perikanan UGM

Sebagai bagian dari dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), kegiatan ini berkontribusi pada tujuan ke-14, yaitu menjaga ekosistem laut, dan tujuan ke-15, yaitu melindungi ekosistem darat. Aksi bersih pantai ini juga mendukung tujuan ke-12, yakni memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah yang lebih baik. Pelibatan masyarakat lokal menjadi salah satu upaya memperkuat kemitraan dalam mencapai tujuan tersebut, sejalan dengan SDG ke-17 tentang kemitraan untuk pembangunan berkelanjutan.

Sesi Ramah Tamah dan Pengumuman Lomba

Kegiatan ditutup dengan pengumuman pemenang lomba fotografi dan penghargaan bagi kelompok yang berhasil mengumpulkan sampah terbanyak serta menampilkan kreativitas terbaik. Peserta kemudian menikmati makan siang bersama di tepi pantai sebelum kembali ke Departemen Perikanan menggunakan bus. Acara ini dinilai berhasil membersihkan area pesisir sekaligus memberikan pengalaman edukatif mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Harapan besar disampaikan agar kegiatan serupa terus digelar sebagai bentuk komitmen menciptakan lingkungan pesisir yang bersih dan lestari.


Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Kolaborasi Perikanan UGM Manfaatkan Bioinformatika untuk Pengembangan Vaksin Ikan Laut

BeritaNews Thursday, 12 December 2024

Dosen Program Studi Akuakultur UGM baru-baru ini mengikuti pelatihan intensif di Inggris. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan vaksin ikan yang lebih efektif, khususnya untuk mencegah penyakit vibriosis yang sering menyerang ikan laut. Dengan memanfaatkan teknologi bioinformatika yang semakin canggih, para peneliti berharap dapat menciptakan vaksin yang lebih aman dan efisien. Kerja sama dengan universitas-universitas ternama di Inggris dan Malaysia dalam proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan sektor perikanan, terutama di negara-negara berkembang. Pelatihan ini juga sejalan dengan upaya global untuk meningkatkan kesehatan ikan dan kelestarian sumber daya laut.

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan dua dosen ahli di bidang perikanan untuk mengikuti pelatihan intensif di Inggris. Kedua dosen ini akan bekerja sama dengan para pakar dari universitas-universitas terkemuka di Inggris dan Malaysia untuk mengembangkan vaksin ikan yang lebih baik. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat kerja sama antar lembaga pendidikan tinggi dan mendorong pertukaran pengetahuan di bidang bioteknologi perikanan. Selain itu, para peserta juga akan berdiskusi mengenai peluang penelitian bersama di masa depan, termasuk pemanfaatan fasilitas penelitian yang canggih di Inggris. Dengan demikian, diharapkan akan terjalin jaringan kerja sama yang erat antara para peneliti di bidang kesehatan ikan.

Selama dua hari, para peserta pelatihan mendiskusikan berbagai isu penting di bidang kesehatan ikan. Salah satu topik utama yang dibahas adalah masalah resistensi antibiotik pada bakteri penyebab penyakit ikan, yang merupakan masalah global yang semakin serius. Selain mempelajari metode analisis data menggunakan bioinformatika untuk menguji efektivitas vaksin, para peserta juga membahas dampak dari penelitian ini terhadap keberlanjutan budidaya ikan. Peluang untuk mendapatkan dana penelitian juga menjadi topik yang menarik, dengan harapan dapat mendorong lebih banyak penelitian di bidang kesehatan ikan yang relevan dengan kebutuhan industri perikanan.

Dr. Desy Putri Handayani menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi para peserta, baik dari UGM maupun UPM. Tidak hanya meningkatkan kemampuan dalam mengolah data menggunakan bioinformatika, pelatihan ini juga membuka peluang kerjasama penelitian yang lebih luas. Beliau menjelaskan, “Acara ini menjadi wadah bagi para peneliti yang memiliki minat dan tujuan yang sama untuk berkolaborasi dan menghasilkan karya-karya yang bermanfaat.” Lebih lanjut, Dr. Desy menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting bagi UGM untuk menjalin kerjasama riset dengan institusi-institusi di Eropa, dengan tujuan utama untuk mengembangkan inovasi dalam bidang budidaya ikan, khususnya dalam upaya pencegahan penyakit.

Pelatihan ini memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi kemajuan penelitian di bidang kesehatan ikan, baik di kawasan Asia Tenggara maupun di Inggris. Para peserta sepakat bahwa kegiatan ini telah memperkuat kerja sama antar berbagai lembaga dan membuka peluang baru dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk menganalisis data dalam budidaya ikan. Dengan dukungan dari universitas-universitas terkemuka di dunia, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi negara-negara lain. Melalui kerjasama internasional yang semakin erat, UGM terus berupaya menjadi pusat unggulan dalam penelitian akuakultur. Pelatihan ini membuktikan bahwa Departemen Perikanan UGM memiliki potensi besar untuk terus mengembangkan penelitian dan inovasi di bidang ini. Dengan menggabungkan teknologi terkini, keahlian para akademisi, dan dukungan dari mitra internasional, diharapkan vaksin ikan yang dikembangkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah kesehatan ikan di masa depan. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan global pembangunan berkelanjutan atau SDGs pada poin ke-4: Pendidikan Yang Bermutu, poin ke-9: Infrastruktur, Industri dan Inovasi, serta poin ke-14: Menjaga Ekosistem Laut.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

 

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Webinar SinnTech ke-20: Riset Mutakhir tentang Pengendalian Histamin dan Pemantauan Mikrobiologi di Industri Pangan

BeritaNews Monday, 9 December 2024

Pada 9 Desember 2024, Webinar SinnTech ke-20 menghadirkan wawasan inovatif dengan tema “Risk-Based Approach in Seafood Safety”. Acara bergengsi ini menampilkan dua pembicara ternama, yaitu Novalia Rachmawati, Ph.D., peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Ayaka Nakamura, Ph.D., akademisi dari Tokyo University of Marine Science and Technology. Sesi ini dimoderatori oleh Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., dari Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada, dan berhasil menarik perhatian audiens yang terdiri dari akademisi, pejabat, serta mahasiswa dari berbagai institusi.

Pada presentasi pertama, Novalia Rachmawati, Ph.D., membahas resiko histamin dalam produk perikanan Indonesia melalui penelitian berjudul “Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood: A Risk-Based Approach”. Hasil tersebut menjelaskan bahwa histamin adalah toksin alami yang berasal dari histidin dan dapat menimbulkan risiko kesehatan serius jika kadarnya melebihi standar internasional, yaitu 100–200 mg/kg, tergantung kebijakan negara. Keracunan histamin, yang sering keliru dianggap sebagai reaksi alergi, dapat menyebabkan gejala seperti mual, ruam kulit, dan gangguan pernapasan. Tantangan besar di sektor perikanan Indonesia adalah penolakan produk ekspor akibat kontaminasi histamin, terutama pada ikan seperti tuna dan tongkol. Studi kasus menunjukkan bahwa penanganan yang kurang memadai dan penyalahgunaan suhu menjadi faktor utama tingginya kadar histamin pada produk ikan olahan. Sebagai solusi, Novalia Rachmawati, Ph.D., mengusulkan kerangka kerja berbasis risiko yang mencakup penilaian, pengelolaan, dan komunikasi risiko untuk meminimalkan pembentukan histamin. Selain itu, efektivitas intervensi praktis didemonstrasikan, seperti menjaga suhu rendah (10–15°C) dan mengurangi kadar garam selama proses pengolahan, yang terbukti efektif mengurangi risiko.

Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood, presentasi oleh Novalia Rachmawati, Ph.D.

Presentasi kedua oleh Ayaka Nakamura, Ph.D., mengangkat penelitian mutakhir tentang “Ensuring Food Safety Through the Surveillance and Monitoring of Microbial Communities in Food Manufacturing”. Penelitian ini difokuskan pada pengolahan daging sapi Jepang berkualitas tinggi (Japanese Black Beef) untuk memperpanjang masa simpan produk sambil tetap menjaga keamanan mikrobiologisnya. Ayaka Nakamura, Ph.D., memaparkan pemanfaatan analisis sekuensing amplicon untuk memetakan distribusi mikroba di fasilitas pengolahan, termasuk mikroorganisme berbahaya dan tidak berbahaya pada permukaan karkas dan peralatan selama berbagai tahap produksi. Tim peneliti juga menggunakan Core Genome MLST Analysis, pendekatan inovatif yang lebih unggul dibandingkan metode tradisional seperti PFGE dan RAPD dalam mengidentifikasi strain bakteri dengan akurat, sehingga meningkatkan keterlacakan dan pertukaran data antar laboratorium. Melalui teknologi Next-Generation Sequencing (NGS), penelitian ini memungkinkan pemantauan pergeseran mikroba secara real-time, yang meningkatkan protokol pengendalian kontaminasi. Mikroorganisme seperti Pseudomonas dan Clostridium diidentifikasi sebagai ancaman yang bervariasi tergantung pada kondisi pengolahan. Temuan Nakamura, Ph.D., menyoroti potensi teknologi sekuensing canggih dalam memperkuat keamanan pangan melalui deteksi dini dan praktik kebersihan yang lebih baik.

Monitoring Microbial Communities in Food Processing, presentasi oleh Ayaka Nakamura, Ph.D.

Webinar ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta, termasuk perwakilan Universitas Gadjah Mada dan institusi lainnya, aktif berdiskusi dan berbagi wawasan. Beberapa peserta bahkan memberikan usulan tema untuk webinar SinnTech mendatang, menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan forum berharga ini.

Topik yang dibahas dalam SinnTech Webinar ke-20 ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB, termasuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDG 14 (Kehidupan di Bawah Air). Hal ini menegaskan relevansi diskusi webinar dengan upaya keberlanjutan global serta peran penting pendekatan berbasis risiko dalam meningkatkan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.

Penulis: Galuh Wulanuari
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

The 20th SinnTech Webinar: Cutting-Edge Research on Histamine Control and Microbial Monitoring in Food Industries

BeritaNews Monday, 9 December 2024

On December 9, 2024, the 20th SinnTech Webinar brought groundbreaking insights to the forefront under the theme “Risk-Based Approach in Seafood Safety.” This prestigious event featured with two speakers, Novalia Rachmawati, Ph.D., a researcher at Indonesia’s National Research and Innovation Agency (BRIN), and Ayaka Nakamura, Ph.D., a lecturer at Tokyo University of Marine Science and Technology. Moderated by Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., from Department of Fisheries UGM, the session offered invaluable knowledge on managing food safety risks in the seafood and food manufacturing industries, attracting a diverse audience of academics, officials, and students.

In the first presentation, Novalia Rachmawati, Ph.D., addressed the issue of histamine risks in Indonesian seafood through the research titled “Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood: A Risk-Based Approach.” This result highlighted the formation of histamine, a naturally occurring toxin derived from histidine, which poses serious health risks when exceeding international safety standards ranging between 100–200 mg/kg, depending on the country. Novalia Rachmawati, Ph.D., explained that histamine poisoning, often mistaken for allergic reactions, can cause symptoms such as nausea, skin rashes, and respiratory discomfort. The presentation underscored the challenges faced by Indonesia’s seafood sector, particularly the rejection of export products due to histamine contamination, with tuna and mackerel identified as key carriers. Case studies revealed that improper handling and temperature abuse often lead to histamine levels surpassing acceptable limits in processed fish products. As a solution, Novalia Rachmawati, Ph.D., proposed a comprehensive risk-based framework that integrates assessment, management, and communication to mitigate histamine formation. In addition, the effectiveness of practical interventions has been demonstrated, such as maintaining low temperatures (10–15°C) and reducing salt content during processing, which have proven effective in minimizing risks.

First Presentation regarding Managing Histamine Risks in Indonesian Seafood by Novalia Rachmawati, Ph.D

The second presentation by Ayaka Nakamura, Ph.D., delved into cutting-edge research on ensuring food safety through the surveillance and monitoring of microbial communities in food manufacturing. The study focused on Japanese Black Beef processing, aiming to extend its shelf life while maintaining microbiological safety. Dr. Nakamura presented the use of advanced amplicon sequencing analysis to map microbial distributions across processing facilities, identifying harmful and non-harmful microorganisms on carcass surfaces and equipment at various production stages. The research team also employed Core Genome MLST Analysis, a novel approach that surpasses traditional methods like PFGE and RAPD in accurately identifying bacterial strains, thereby improving traceability and data sharing between laboratories. By leveraging next-generation sequencing (NGS) technology, this research enabled real-time monitoring of microbial shifts, enhancing contamination control protocols. Among the identified microorganisms were genera such as Pseudomonas and Clostridium, which varied based on processing conditions. Dr. Nakamura’s findings highlighted the transformative potential of advanced sequencing technologies in strengthening food safety through early detection and improved hygiene practices.

Second Presentation about Monitoring Microbial Communities in Food Processing by Ayaka Nakamura, Ph.D.

The webinar concluded with an engaging Q&A session that showcased the audience’s enthusiasm. Participants, including representatives from Universitas Gadjah Mada and other institutions, actively contributed to discussions and shared insights. Some attendees even proposed potential themes for future SinnTech webinars, reflecting their dedication to sustaining these valuable forums. The topics presented during SinnTech #20 align with several United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), including SDG 2 (Zero Hunger), SDG 3 (Good Health and Well-being), SDG 12 (Responsible Consumption and Production), and SDG 14 (Life Below Water). These alignments underscore the relevance of the webinar’s discussions to global sustainability efforts and the critical role of risk-based approaches in advancing food safety and public health.


Author: Galuh Wulanuari
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi

Dr. Olivia Yofananda: Inspirasi Baru di Bidang Sensori dan Riset Konsumen

BeritaNews Thursday, 5 December 2024

Universitas Gadjah Mada melalui Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dengan bangga menyambut Dr. Olivia Yofananda, S.TP., sebagai salah satu dosen baru di semester Ganjil 2023/2024. Lulusan S1 Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya ini meraih gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor melalui program beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul). Perjalanan akademis yang penuh dedikasi telah menanamkan kecintaan beliau pada dunia pendidikan dan penelitian, sehingga mendorongnya untuk berkontribusi sebagai tenaga pengajar di bidang keilmuannya.

Disertasi doktoral Dr. Olivia, berjudul “Kajian Fisikokimia dan Sensori Penciri Varietas Unggul Bawang Merah Indonesia Sebagai Bawang Goreng,” mengupas proses pengolahan bawang merah dari hulu hingga hilir. Penelitian tersebut mempertegas ketertarikan beliau pada bidang sensori dan riset konsumen, yang akan menjadi pusat perhatian dalam aktivitas penelitiannya ke depan. Sebagai bagian dari keluarga besar Teknologi Hasil Perikanan, Dr. Olivia berharap dapat mendorong kemajuan riset produk perikanan dengan pendekatan berbasis sensori yang berorientasi pada kebutuhan konsumen, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pengembangan program studi.

Kehadiran Dr. Olivia menjadi peluang besar bagi mahasiswa untuk lebih mendalami keterkaitan antara sains, teknologi, dan preferensi konsumen dalam menciptakan produk inovatif berbasis perikanan. Selain itu, riset beliau diharapkan dapat mendukung program studi dalam menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri, serta memperkuat peran THP UGM sebagai institusi unggulan di bidang pendidikan dan penelitian. Secara lebih luas, fokus penelitian Dr. Olivia juga diharapkan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur. Dengan dedikasinya, Dr. Olivia siap membawa inovasi baru yang berorientasi pada kemajuan pendidikan, mahasiswa, dan masyarakat.

Penulis: Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han).

Langkah Maju Departemen Perikanan UGM: Sertifikasi Asesor Perkuat Kualitas Pendidikan Perikanan

BeritaNews Thursday, 5 December 2024

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), telah sukses menyelenggarakan sertifikasi asesor bagi para dosen pada 7-11 November 2024. Dengan melibatkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSP-KP) sebagai mitra strategis, sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian di bidang perikanan, serta membekali para dosen dengan kompetensi yang diperlukan dalam menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

Dengan menggabungkan berbagai materi esensial seperti budidaya rumput laut, budidaya air tawar, Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekologi (EAFM), konservasi, dan pengolahan hasil perikanan, sertifikasi asesor yang diselenggarakan oleh Departemen Perikanan UGM telah berhasil memberikan bekal pengetahuan yang komprehensif bagi para peserta. Kurikulum yang dirancang secara cermat ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para dosen dalam menghasilkan asesor yang mumpuni, tetapi juga untuk membekali mereka dengan wawasan yang luas guna menghadapi tantangan-tantangan terkini di sektor kelautan dan perikanan. Melalui pendekatan yang komprehensif ini, sertifikasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi pengembangan karir para dosen, melainkan juga berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi di bidang kelautan dan perikanan di Indonesia.

Eko Hardianto, S.Pi., M.Si., M.Sc., Ph.D., selaku penanggung jawab acara, meyakini bahwa sertifikasi asesor ini telah memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi Departemen Perikanan UGM sehingga nantinya mampu memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh sertifikasi profesi yang diakui secara nasional, selain ijazah akademik. “Dengan demikian, lulusan Departemen Perikanan UGM tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teoritis yang kuat, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang siap diimplementasikan di dunia kerja. Lebih dari itu, kegiatan sertifikasi ini juga telah menciptakan ikatan kolaborasi yang erat di antara para peserta, yang berasal dari berbagai institusi, sehingga memperkaya wawasan dan memperluas jaringan profesional mereka. Melalui kegiatan ini, Departemen Perikanan UGM telah berhasil mewujudkan visi untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar tenaga kerja,” ungkapnya.

Sertifikasi master asesor ini tidak hanya menandai sebuah pencapaian bagi Departemen Perikanan UGM, namun juga menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan sinergi yang lebih kuat antara dosen, mahasiswa, dan institusi dalam konteks pendidikan tinggi di bidang kelautan dan perikanan. Dengan adanya program ini, Departemen Perikanan UGM tidak hanya berhasil meningkatkan kapasitas internal, melainkan juga telah mengambil langkah proaktif dalam mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademik yang solid, tetapi juga dilengkapi dengan keterampilan profesional yang relevan dengan kebutuhan industri. Lebih jauh lagi, kegiatan ini merefleksikan komitmen yang kuat dari Universitas Gadjah Mada dalam berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia yang unggul di sektor kelautan dan perikanan, sehingga mampu menjawab tantangan global yang semakin kompleks. Kegiatan ini mencerminkan komitmen UGM dalam mengembangkan sumber daya manusia yang unggul di sektor kelautan dan perikanan. Kegiatan ini juga sejalan dengan SDGs poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, poin ke-17 : kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Produk Ikan Mangut Kemasan Karya Mahasiswa Jadi Salah Satu Souvenir HUT ke-61 Perikanan UGM

BeritaNews Thursday, 28 November 2024

Dalam perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, sebanyak 200 kemasan mangut ikan menjadi salah satu souvenir bagi para tamu undangan yang hadir. Produk ini merupakan hasil karya mahasiswa Departemen Perikanan UGM yang mencerminkan kekayaan kuliner lokal dan inovasi pengolahan produk dari hasil perikanan. Produk mangut ikan ini dibuat dari ikan pari dan ikan manyung yang diasap kemudian berkolaborasi dengan Resto Inkubator Mina Bisnis (IMB) untuk diolah hingga menjadi mangut. Produk ini dikemas dengan teknologi retort pouch dan telah teruji dapat bertahan hingga empat bulan. Produk ini praktis untuk dikonsumsi hanya dengan memanaskan kembali sehingga siap dan cepat untuk disajikan.

Mangut ikan asap merupakan produk olahan yang dikenal dengan cita rasa khas yang kaya akan aroma dan tekstur yang lembut. Proses pengasapan memberikan sentuhan unik yang menjadikannya lebih istimewa. Keunikan lain dari produk ini merupakan metode pengemasan modern yang akan menjaga kualitas produk lebih lama. Pemilihan ikan manyung dan pari asap sebagai souvenir acara puncak HUT Departemen Perikanan UGM mencerminkan komitmen untuk mengangkat produk lokal ke kancah nasional. Diharapkan, langkah ini dapat mendorong inovasi dan pengembangan lebih lanjut dalam sektor perikanan. Produksi lokal ini mendukung SDG Poin 1: Tanpa Kemiskinan, SDG Poin 2: Tanpa Kelaparan, SDG Poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG Poin 14: Ekosistem Lautan

Penulis: I Putu Aditya Wibawa, Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Langkah Nyata Prodi Akuakultur UGM: Sertifikasi Kompetensi Operator Budidaya bagi Mahasiswa

BeritaNews Thursday, 28 November 2024

Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas lulusan, Program Studi Akuakultur telah sukses menggelar uji sertifikasi kompetensi bagi 25 orang yang terdiri dari mahasiswa dan tenaga kependidikan Departemen Perikanan UGM. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya program studi untuk mempersiapkan mahasiswa agar menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Kerja sama dengan BNSP memberikan nilai tambah bagi sertifikasi ini, sehingga semakin diakui secara nasional.Kegiatan ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang perikanan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mahasiswa dalam belajar dan mengembangkan diri.

Proses sertifikasi kompetensi dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap teori dan tahap praktik. Pada tahap teori, mahasiswa diwawancarai untuk menguji pemahaman mereka tentang konsep dasar budidaya perikanan. Wawancara mendalam bertujuan untuk menggali pemahaman konseptual mahasiswa secara mendalam. Mahasiswa akan menunjukkan kemampuan praktiknya di lapangan dalam mengelola berbagai aspek budidaya, seperti kualitas air, pakan, dan pengendalian penyakit. Tujuan akhir dari sertifikasi ini adalah untuk memastikan bahwa mahasiswa memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar industri yang ditetapkan oleh BNSP.

Seluruh peserta uji sertifikasi kompetensi berhasil menunjukkan kompetensi yang sangat baik. Prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa Program Studi Akuakultur telah berhasil mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan formal atas kompetensi mahasiswa, tetapi juga menjadi bekal berharga bagi mereka untuk berkarir di industri perikanan yang semakin kompetitif. Dengan sertifikasi ini, lulusan Akuakultur memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Indah Istiqomah S.Pi., M.Si., Ph.D., selaku ketua pelaksana kegiatan sertifikasi ini menyampaikan harapannya agar sertifikasi kompetensi ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa serta mendorong mahasiswa yang telah lulus sertifikasi untuk memanfaatkannya sebagai bekal dalam berkarir. Kegiatan sertifikasi ini akan terus dilaksanakan setiap tahun sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lulusan Program Studi Akuakultur Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM. Lebih lanjut beliau menyampaikan Program Studi Akuakultur akan terus berupaya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Program Studi Akuakultur ini selaras dan mendukung dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4: Pendidikan Berkualitas, poin ke-8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, poin ke-9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, serta poin ke-14: Ekosistem Lautan

Penulis: Rafi Sukma Aulia

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Harmoni Seni dan Kebersamaan di Penutupan SLFA 2024

BeritaNews Thursday, 21 November 2024

Closing Ceremony Super League and Fish Art 2024 sukses diselenggarakan pada 25 September 2024 di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Acara yang dimulai pukul 17.40 hingga 21.00 ini melibatkan partisipasi aktif dari seluruh peserta lomba band dan solo vokal, serta mahasiswa Program Sarjana mulai dari angkatan 2020 hingga 2024 dan mahasiswa Program Pascasarjana Departemen Perikanan UGM. Mengusung tema “Dynamic and Fantastic” dengan konsep kerajaan, acara ini menjadi penutup yang istimewa untuk rangkaian kegiatan SLFA tahun ini.

Lomba Solo Vokal

Rangkaian acara mencakup berbagai kegiatan menarik, mulai dari lomba band dan solo vokal yang menampilkan kreativitas dan bakat seni mahasiswa, hingga award night Super League and Fish Art yang memberikan apresiasi kepada para pemenang kompetisi. Tak hanya itu, simbolisasi penutupan acara yang khidmat memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Puncak acara ditutup dengan penampilan spesial dari band mahasiswa Program Studi Ilmu Tanah, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, yang berhasil memukau audience dengan performa dinamis sesuai dengan tema acara.

Awarding Night SLFA 2024

Kegiatan Closing Ceremony Super League and Fish Art 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang hiburan, namun juga mempererat solidaritas antar mahasiswa Departemen Perikanan UGM. Dengan mengusung semangat kreatif dan dinamis, acara ini diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk kegiatan serupa di masa depan yang lebih inovatif dan inklusif. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat mendukung tujuan SDGs, khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Harmoni dalam Kompetisi: Sorotan Lomba Band SLFA 2024

BeritaNews Thursday, 21 November 2024

Lomba Band Super League and Fish Art (SLFA) 2024 berlangsung pada Rabu, 25 September 2024, di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Lomba ini menjadi wadah bagi mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada yang mempunyai bakat musik atau band. Perlombaan diikuti oleh perwakilan dari mahasiswa Program Sarjana Angkatan 2022-2024 dan Pascasarjana di Departemen Perikanan UGM. Lomba band dihadiri oleh mahasiswa, alumni, serta Dosen.

Lomba band SLFA 2024 dibuka dengan penampilan energik dari band mahasiswa Perikanan UGM angkatan 2023 yang membawakan dua lagu beraransemen pop-rock, sukses mengajak penonton bernyanyi bersama. Penampilan berikutnya dari band mahasiswa Perikanan UGM angkatan 2022 tampil apik dan berhasil menciptakan suasana yang mengalir penuh emosi. Band mahasiswa Perikanan UGM angkatan 2024 melanjutkan dengan lagu bertema remaja yang menarik, ditambah aksi panggung kreatif seperti membagikan bunga kepada penonton. Acara ditutup oleh band mahasiswa pascasarjana yang mengejutkan audiens dengan lagu “Gala Bunga Matahari” beraransemen rock, menciptakan euforia dan memastikan kemenangan mereka sebagai juara. Lomba band ini berjalan sukses, meninggalkan kesan mendalam bagi penonton dan peserta.

Lomba band SLFA diharapkan terus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakat seni mereka, khususnya dalam bermusik. Melalui ajang ini, semangat kreativitas, kolaborasi, dan sportivitas dapat terus tumbuh, mempererat hubungan antarangkatan dan komunitas di lingkungan departemen. Dengan mempertahankan tradisi keseruan dan kualitas seperti tahun ini, lomba band SLFA di masa depan diharapkan mampu melahirkan lebih banyak talenta berbakat dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi seluruh peserta dan penonton. Selain itu, lomba band SLFA juga diharapkan dapat mendukung keberhasilan SDGs, utamanya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera dan SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur.

Penulis: Fedria Farrel Gajendra, Haikal Hira Rahmanta, Puruhito Widya Amrita, Brilian Satya Abhista, Naufal Afiq Trinanda, Isham Yafi, Ryaan Daifan, Gibran Luqman Sadewo, Aurelie Firlana S.
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

123456…8
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY