• UGM
  • IT Center
  • Faculty Of Agriculture
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Faculty of Agriculture
Department of Fisheries
  • Profile
    • About Us
    • Organizational Structure
    • Staff
    • Collaboration
  • Academic
    • Bachelor in Aquaculture
    • Bachelor in Aquatic Resources Management
    • Bachelor in Fish Product Technology
    • Master in Fisheries Science
  • News
  • Facilities
    • Laboratories
    • Mina Business Incubator
    • DelifiZ
  • Student Organization
    • Fisheries Diving Unit
    • KMIP
    • Bahari Pers
  • Home
  • Perikanan UGM
  • Perikanan UGM
  • page. 6
Arsip:

Perikanan UGM

Inovasi Zero Waste Rumput Laut Cokelat: Prof. Alim Isnansetyo Sabet Penghargaan Bergengsi ASEAN

BeritaNews Friday, 14 February 2025

Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award merupakan program penghargaan bergengsi yang diluncurkan pada tahun 2020. Program ini bertujuan untuk mendorong perkembangan sains, teknologi, dan inovasi yang mampu berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sosial serta membangun masyarakat yang berkelanjutan di kawasan ASEAN. Penghargaan ini diberikan kepada individu maupun kelompok yang memiliki pencapaian luar biasa dalam penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang sains dan teknologi. Selain itu, aspek visi mengenai masyarakat masa depan yang ideal serta rencana implementasi sosial untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menjadi faktor penting dalam penilaian. Pada tahun fiskal 2024, penghargaan ini melibatkan peserta dari 26 universitas dan lembaga penelitian di enam negara ASEAN, yaitu Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam. Fokus utama penghargaan tahun ini adalah kontribusi terhadap Tujuan SDGs ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) serta Tujuan SDGs ke-13 (Aksi Iklim).

Dalam ajang penghargaan tersebut, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil meraih penghargaan tertinggi, yaitu Best Innovation Award. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas inovasi luar biasa yang dikembangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh beliau. Dengan berbagai peserta dari enam negara ASEAN, hanya satu orang yang berhak mendapatkan penghargaan Best Innovation Award, menjadikannya pencapaian yang sangat prestisius. Selain kategori tersebut, terdapat pula kategori lain seperti Outstanding Innovation Award dan Encouragement Award, yang diberikan kepada beberapa peserta dengan kontribusi signifikan dalam bidangnya masing-masing. Keberhasilan Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. menandakan pengakuan internasional terhadap penelitian dan inovasi yang dikembangkan oleh akademisi Indonesia.

Penelitian yang diangkat oleh Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. berjudul “Zero Waste Process of Brown Seaweed for Environmentally Friendly Aquaculture Disease Control and Bio Fertilizer Production.” Inovasi ini mengembangkan pendekatan berbasis nol limbah dalam pemanfaatan rumput laut coklat untuk mengendalikan penyakit dalam budidaya perikanan yang ramah lingkungan serta produksi pupuk hayati. Teknologi ini tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi dalam sektor perikanan dan pertanian, tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, penelitian ini membantu mengurangi limbah dan mendorong penggunaan bahan alami yang lebih ramah lingkungan.

Keunggulan dari penelitian ini terletak pada pendekatan zero waste, di mana seluruh bagian dari rumput laut coklat dimanfaatkan tanpa menyisakan limbah yang merugikan lingkungan. Produk yang dihasilkan dari inovasi ini dapat diterapkan di berbagai sektor, terutama dalam industri perikanan dan pertanian. Dalam budidaya perikanan, senyawa bioaktif yang dihasilkan dari rumput laut dapat berfungsi sebagai agen pengendalian penyakit alami, menggantikan penggunaan bahan kimia atau antibiotik yang berpotensi mencemari lingkungan perairan. Selain itu, pupuk hayati yang dihasilkan dari proses ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.

Dalam pernyataannya, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. berharap agar inovasi-inovasi anak bangsa dapat lebih banyak diaplikasikan di masyarakat. Ia menekankan bahwa inovasi seperti yang ia kembangkan dapat memberikan manfaat besar bagi pelaku sektor perikanan, seperti pembudidaya ikan dan petani. Namun, ia juga menggarisbawahi perlunya dukungan dari pemerintah dalam pengembangan teknologi agar inovasi-inovasi tersebut dapat bernilai ekonomi tinggi dan berkontribusi pada pembangunan industri perikanan serta pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan yang memadai, teknologi berbasis keberlanjutan seperti ini dapat menjadi solusi yang lebih luas untuk tantangan di sektor perikanan dan pertanian.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Gadjah Mada, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan. Penghargaan ini menunjukkan bahwa inovasi yang dikembangkan di dalam negeri memiliki daya saing di tingkat internasional. Selain itu, pencapaian ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk terus berinovasi serta berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan sosial dan lingkungan melalui penelitian berbasis sains dan teknologi. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan yang berkelanjutan, Indonesia dapat terus mencetak inovasi-inovasi unggul yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han) 

Departemen Perikanan UGM Lepas 160 Mahasiswa dalam Upacara Penerjunan Magang MBKM Semester Genap 2024/2025

BeritaNews Friday, 7 February 2025

Yogyakarta, 7 Februari 2025 – Program Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 resmi dimulai dengan upacara penerjunan yang dilaksanakan secara daring pada Jumat, 7 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama, serta dosen dari Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain itu, upacara ini juga dihadiri oleh para mitra MBKM yang terdiri dari dinas, institusi, dan perusahaan di bidang perikanan dengan total 41 mitra, serta 160 mahasiswa yang akan mengikuti program magang ini.

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D., yang menegaskan dukungan penuh UGM dalam pelaksanaan program magang MBKM ini. Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D. menyampaikan harapan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensi serta memperluas wawasan industri perikanan. Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., turut memberikan sambutan dan pemaparan mengenai berbagai informasi penting terkait magang MBKM, seperti timeline pelaksanaan, prosedur pengisian logbook, serta akses panduan magang yang dapat digunakan oleh mitra dan mahasiswa. Pemaparan ini bertujuan untuk memastikan seluruh peserta memahami teknis pelaksanaan program dengan baik.

Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dari Bapak Erwin Esra Edison Siahaan, selaku Head of People Development PT Suri Tani Pemuka. Dalam kesempatan ini, Bapak Erwin Esra Edison Siahaan mengenalkan profil perusahaan serta berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan mahasiswa selama magang di PT Suri Tani Pemuka. Sesi berikutnya diisi dengan tanya jawab antara mahasiswa dan para narasumber, di mana peserta aktif bertanya terkait prosedur magang serta pengalaman kerja di industri perikanan. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama sebagai tanda resmi dimulainya program magang MBKM Semester Genap 2024/2025.

Dengan terlaksananya upacara penerjunan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjalani program magang MBKM dengan baik dan memperoleh pengalaman yang berharga dalam dunia kerja di bidang perikanan. Program ini tidak hanya memberikan wawasan akademik tetapi juga pengalaman praktis yang mendukung kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan industri di masa depan. Selain itu, program ini turut mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan keterampilan mahasiswa, SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan memberikan pengalaman dunia kerja yang relevan, serta SDG 14 (Ekosistem Lautan) melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam sektor perikanan berkelanjutan.

Penulis : Galuh Wulanuari
Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Mahasiswa Departemen Perikanan UGM Bersiap Menuju MBKM 2025

Berita Friday, 7 February 2025

Mahasiswa Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada tengah bersiap untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan berlangsung dari Februari hingga Juni 2025. Dalam program ini, sebanyak 160 mahasiswa angkatan 2022 dari berbagai program studi akan bekerja dan belajar langsung di 41 perusahaan dan instansi mitra untuk memahami realita dunia perikanan dan kelautan. Penerjunan mahasiswa ke Lokasi mitra MBKM dijadwalkan pada 7 Februari 2025, sedangkan penarikan mahasiswa MBKM dilakukan paling lambat pada 13 Juni 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis serta meningkatkan keterampilan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.

Sebelum resmi mengikuti MBKM, mahasiswa melalui berbagai tahapan persiapan, seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilaksanakan oleh masing-masing program studi, serta pembekalan materi sesuai bidang masing-masing. Atalie Safa, mahasiswa Manajemen Sumber Daya Akuatik yang akan menjalani MBKM di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, menyampaikan bahwa pembekalan dari Departemen Perikanan sangat membantu dalam memahami prosedur dan alur pelaksanaan MBKM. “Hal tersebut membantu saya untuk memproyeksikan dan mempersiapkan berbagai hal yang akan saya dapatkan nantinya,” ujarnya.

Sementara itu, Faridatus Sabilal, mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan yang akan belajar tentang pengolahan mikroalga di PT ALBITEC Semarang, menambahkan bahwa materi perkuliahan sangat membantu dalam persiapan MBKM. “Mata kuliah Teknologi Industri Tumbuhan Laut menjadi dasar serta bekal bagi saya untuk memahami pengolahan mikroalga,” ungkapnya.

Mahasiswa mengikuti Pembekalan MBKM

Melalui program MBKM ini, diharapkan mahasiswa dapat mengasah keterampilan teknis dan manajerial, serta meningkatkan pemahaman tentang dunia industri perikanan. Atalie Safa berharap pengalaman ini dapat memperdalam wawasannya terhadap sektor perikanan dan membuka berbagai kesempatan di masa depan. “Saya yakin akan ada banyak pelajaran yang saya dapatkan dari MBKM ini,” katanya optimis. Alya Putri Mezzaluna juga berharap program ini dapat memperluas jejaring profesionalnya dengan para praktisi di industri akuakultur. Dengan persiapan yang matang, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan mampu beradaptasi dengan budaya kerja di perusahaan atau instansi mitra dan memperoleh wawasan yang bermanfaat untuk karier mereka di masa depan. Program MBKM diharapkan dapat membantu pelaksanaan tujuan SDGs, utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc

SinnTech 21: Explores the Future of Lobster and Crayfish Fisheries

News Friday, 7 February 2025

Yogyakarta, Indonesia – On January 30, 2025, the Department of Fisheries, Universitas Gadjah Mada (UGM) successfully hosted the 21th SinnTech Webinar, a monthly webinar series, focusing on the theme of lobster and crayfish. The event attracted a diverse audience, including students, faculty members, and representatives from fisheries agencies, research institutions, and universities across Indonesia.

The webinar was officially opened by Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Vice Dean of the Faculty of Agriculture at UGM, who emphasized the importance of research and policy discussions in ensuring the sustainability of aquatic resources. Moderated by Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., a faculty member from the Fisheries Department UGM, the webinar featured two distinguished speakers with expertise in lobster and crayfish conservation.

In the first session Anes Dwi Jayanti, S.Pi., M.Agr. delivered the sustainability of puerulus and spiny lobster fisheries. The presentation highlighted the ecological role of puerulus—the larval stage of spiny lobsters—and the challenges associated with balancing wild harvest with conservation efforts. Key strategies for sustainable fisheries management were discussed, including improved monitoring, responsible aquaculture practices, and international cooperation to regulate spiny lobster trade.

The second session featured Assoc. Prof. Bláha Martin, Ph.D., who provided insights into native and invasive crayfish species: Their implications for Indonesian biodiversity. The discussion emphasized the ecological significance of crayfish in freshwater ecosystems, their role in nutrient cycling, and the impact of invasive species on local aquatic biodiversity. Ongoing research at South Bohemia University was also introduced, offering collaboration opportunities for Indonesian researchers interested in aquatic conservation and invasive species management.

The discussions sparked strong engagement from the audience, who participated actively in a dynamic Q&A session. Representatives from UGM and other institutions contributed thought-provoking questions and shared perspectives on local fisheries management. The enthusiasm extended beyond the event, with attendees proposing future webinar topics, reinforcing the importance of continuous dialogue on sustainable fisheries.

The event concluded with a certificate presentation for the speakers, followed by a group photo session. SinnTech 21 once again demonstrated its role as a vital platform for knowledge exchange, fostering collaboration between academia, industry, and policymakers.

 

This discussion aligns with several United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 14 (Life Below Water), which advocates for the conservation and sustainable use of marine resources, and SDG 15 (Life on Land), which emphasizes the protection of biodiversity, including freshwater ecosystems. Additionally, SDG 17 (Partnerships for the Goals) is reflected in the webinar’s encouragement of cross-institutional research collaborations. By addressing the ecological and economic dimensions of fisheries, the 21th SinnTech Webinar contributes to global efforts in sustainable resource management and environmental protection.

Penulis : Galuh Wulanuari

 

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc

Pembekalan Program MBKM Departemen Perikanan: Mengikuti, Mempelajari, dan Memahami Dunia Kerja Bidang Perikanan

Beasiswa Friday, 24 January 2025

20 Januari 2025, Universitas Gadjah Mada – Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada mengadakan pembekalan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kepada 160 mahasiswa yang akan mengikuti program MBKM. Kegiatan yang dilaksanakan pada 20 Januari 2025 bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan persiapan yang matang bagi mahasiswa dalam mengikuti MBKM. MBKM merupakan bagian integral penting dalam kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. selaku Ketua Departemen Perikanan UGM. Prof. Alim menyampaikan bahwa MBKM adalah sebuah kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memperkaya pengalaman belajar di luar kampus. Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. juga menekankan bahwa program ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc  juga menjelaskan mengenai prosedur pelaksanaan MBKM, tahapan-tahapan yang perlu dilalui mahasiswa. Kegiatan MBKM dimulai dari pendaftaran hingga pelaporan hasil kegiatan. Mahasiswa diminta mengikuti timeline yang telah ditetapkan, sehingga mereka dapat menyelesaikan kegiatan sesuai dengan jadwal dan memperoleh pengakuan SKS. Beliau juga menyoroti pentingnya dukungan yang diberikan oleh departemen, termasuk bimbingan akademik dan fasilitas dalam menjalin kerja sama dengan mitra industri.

Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P., selaku Ketua Program Studi Teknologi Hasil Perikanan turut memberikan pembekalan. Prof. Dr. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P., menjelaskan kewajiban yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang mengikuti MBKM, seperti laporan seminar, laporan kegiatan lapangan (KL), laporan MBKM, serta dokumentasi kegiatan. Semua kewajiban ini perlu dipenuhi untuk memastikan bahwa kegiatan MBKM yang diikuti mahasiswa dapat diakui dan bermanfaat secara maksimal. “Penting bagi mahasiswa untuk memahami panduan MBKM dengan baik, karena setiap program studi di Departemen Perikanan UGM memiliki pembekalan dan aturan tersendiri. Dengan memahami panduan ini, mahasiswa akan lebih siap menjalani program MBKM,” ungkap Prof. Amir. Beliau juga menekankan pentingnya mengikuti setiap pembekalan yang dilakukan di masing-masing program studi. Pembekalan ini dilaksanakan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang program MBKM dan dapat memanfaatkan kesempatan dengan optimal.

Pembekalan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc., Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik. Prof. Djumanto menjelaskan kewajiban mahasiswa selama mengikuti MBKM, serta pentingnya keterlibatan aktif dalam kegiatan yang dipilih. “Program MBKM ini memberi mahasiswa kesempatan untuk belajar di luar kampus dan mengembangkan keterampilan yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja,” ujar Prof. Djumanto. Prof. Djumanto juga menekankan bahwa MBKM merupakan sarana untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja, dengan keterampilan praktis yang relevan dengan tuntutan industri. Kegiatan dilanjutkan dengan pembekalan dari Dr. Ir. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si., Ketua Program Studi Akuakultur. Dr. Susilo Budi Priyono memberikan penjelasan mengenai tahapan pra-KRS, yang mencakup pemilihan kegiatan MBKM, serta langkah-langkah yang perlu diikuti mahasiswa sebelum memulai program ini. Ia juga menjelaskan tentang berbagai jenis kegiatan MBKM dan output yang diharapkan dari program tersebut. “Mahasiswa Program Studi Akuakultur harus siap menjalani magang di mitra yang telah dipilih, dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Proses adaptasi ini sangat penting agar mahasiswa dapat memperoleh ilmu yang maksimal dan mengembangkan keterampilan mereka dengan baik,” jelas Dr. Susilo Budi Priyono. Beliau juga menekankan pentingnya pemahaman tentang lingkungan kerja yang akan dihadapi selama magang, karena hal tersebut akan sangat memengaruhi efektivitas belajar di lapangan.

Acara pembekalan ini ditutup dengan sesi tanya jawab, dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber terkait dengan program MBKM. Secara keseluruhan, kegiatan pembekalan ini memberikan wawasan yang sangat berguna bagi mahasiswa Departemen Perikanan UGM dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti Program MBKM. Pembekalan yang komprehensif dari para ketua program studi memberi motivasi kepada mahasiswa untuk memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Dengan dukungan penuh dari Departemen Perikanan UGM, mahasiswa diharapkan dapat meraih pengalaman berharga yang akan sangat berguna dalam mengembangkan keterampilan praktis mereka. Program MBKM diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Dalam konteks pembekalan MBKM yang diadakan oleh Departemen Perikanan pada 20 Januari 2025, program ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) meliputi SDG (4) Pendidikan Berkualitas dan SDG (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M. Si. (Han), Nahla Alfiatunnisa, S. Pi

Mahasiswa UiTM Jalani Magang di Perikanan UGM Guna Memperluas Wawasan Akuakultur

BeritaNews Friday, 24 January 2025

Mahasiswa jurusan Akuakultur dari Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Ali Imran, menjalani program magang di Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM. Program magang dilaksanakan selama tiga bulan dari 7 Oktober 2024 hingga 24 Januari 2025. Ali Imran memilih UGM sebagai tempat magangnya setelah mendapat informasi dari UiTM. Faktor utama yang mendorongnya memilih UGM adalah reputasi Departemen Perikanan UGM yang unggul, serta Yogyakarta yang dikenal sebagai “kota pelajar” dengan lingkungan ramah dan penuh kebudayaan. Selain itu, dukungan beasiswa dari universitasnya semakin memperkuat keputusannya untuk melaksanakan magang di UGM.

Ali terlibat dalam beberapa proyek penelitian yang berkaitan dengan bidang keahliannya selama magang. Salah satu fokus utama magangnya berkaitan dengan bakteri Bacillus, terutama dalam proses hidrolisis bulu ayam untuk mempelajari enzim keratinase dan degradasi bulu ayam. Selain itu, ia berpartisipasi dalam penelitian probiotik dan membantu mahasiswa UGM dalam penelitian laboratorium. Ali merasa bahwa kegiatan tersebut memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk memperluas pengetahuan dan keterampilannya di bidang akuakultur di bawah bimbingan Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi.

Pengalaman magangnya membuat Ali terkesan, Ia mengatakan bisa mendapat kesempatan untuk belajar tentang budaya dan adat istiadat yang berbeda dari negaranya dan mendapatkan teman baru. Hal ini menjadi pelajaran berharga baginya untuk beradaptasi dengan lingkungan global. Selain itu, Ali belajar banyak tentang teknologi akuakultur terbaru yang belum pernah dia lihat di Malaysia. Dengan semua pengalaman ini, pengetahuannya tentang akademik dan dunia nyata menjadi lebih baik. Ali berharap pengetahuan dan kemampuan yang ia peroleh selama magang di UGM dapat diterapkan pada dunia kerja. Ia percaya bahwa magang mengajarkan softskill dan hardskill yang sangat penting bagi karir. Ali juga menyatakan harapannya agar Departemen Perikanan UGM terus memberikan peluang magang, terutama bagi mahasiswa dari luar negeri. Dia percaya bahwa pengalaman ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa internasional karena mereka dapat belajar dan berbagi pengetahuan di lingkungan yang mendukung.

Pilihan Ali untuk magang di Departemen Perikanan UGM menunjukkan bahwa reputasi institusi akademik sangat berpengaruh dalam menarik mahasiswa dari luar negeri. Dengan fasilitas Departemen Perikanan UGM yang lengkap, dosen kompeten, serta lingkungan akademik yang mendukung dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi Ali. Selama menjalani magang di Indonesia, Ali merasa beruntung memilih Departemen Perikanan UGM dan berharap pengalaman magangnya dapat bermanfaat di masa depan.

Program magang ini menunjukkan bahwa kerja sama internasional dalam dunia pendidikan sangat penting karena memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Empat Dosen Departemen Perikanan Diwisuda Profesi Insinyur: Upaya Optimalisasi Keterhubungan Potensi Akademik dan Penerapan Praktis

Berita Friday, 17 January 2025

Yogyakarta, 14 Januari 2025. Sebanyak empat dosen Departemen Perikanan telah berhasil menyelesaikan program profesi insinyur di Fakultas Kehutanan UGM. Keempat dosen tersebut adalah Dr. Ir. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si. (Program studi Akuakultur), Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc (Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik), Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. (Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik), dan Prof. Dr. Sc. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P. (Program Studi Teknologi Hasil Perikanan). Program profesi insinyur kehutanan dijalankan selama 1 semester dengan beban pembelajaran 24 SKS yang meliputi 30% studi di kelas dan 70% praktik kerja keinsinyuran di lapangan. Terdapat dua jenis perkuliahan yang dijalankan yaitu kuliah reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Kuliah reguler menjalankan kuliah dan praktik secara aktif, sedangkan RPL terfokus pada pengumpulan portofolio riwayat pekerjaan teknis.

Profesi insinyur merupakan suatu upaya pemerintah untuk memastikan optimalnya visi besar Indonesia 2045 sebagai negara dengan daya saing industri. Mencapai bangsa dengan daya saing industri diperlukan setidaknya aspek kemajuan teknologi, penguatan kapasitas manufaktur, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul. Para insinyur adalah ujung tombak mencapai aspek-aspek kemajuan industri, yang mampu menyebar-luaskan potensi akademik menuju penerapan praktis. Dalam konteks perikanan selain masih minimnya produk yang dihilirisasi, saat ini belum banyak pekerja yang memenuhi kriteria standar pengerjaan nasional maupun internasional. Dengan demikian, sektor industri perikanan dengan potensi besarnya bagi Indonesia, harus didukung dengan optimalnya kuantitas dan kualitas jumlah pekerja profesional.

Foto bersama Dosen Departemen Perikanan yang mengikuti wisuda program profesi keinsinyuran

Program profesi keinsinyuran setidaknya memberikan beberapa tujuan krusial. Menurut Prof. Dr. Sc. Ir. Amir Husni, S.Pi., M.P. beberapa tujuan krusial mengikuti program keinsyuran antara lain: 1) Pengakuan Profesional, dengan cara mendapatkan gelar insinyur (Ir.) yang diakui secara nasional dan internasional; 2) Persyaratan Legal agar memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, (para insinyur wajib memiliki sertifikasi profesi untuk menjalankan praktik keinsinyuran); 3) Peningkatan Kompetensi dengan meningkatkan pengetahuan tentang aspek hukum, manajemen, dan etika profesi keinsinyuran; 4) Jaringan profesional agar dapat bergabung dengan komunitas insinyur, yang memungkinkan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan peluang kerja.

Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. menjelaskan bahwa melalui matakuliah seperti ‘Kode Etik dan Etika Profesi Insinyur,’ dan ‘Profesionalisme,’ serta ‘Seri Praktik Keinsinyuran’ para insinyur dapat bekerja dengan optimal. Dr. Ir. Eko Setyobudi menambahkan profesi insinyur ini perlu dikembangkan di Departemen Perikanan UGM, sebagai profesi insinyur perikanan dan kelautan. Prof. Dr. Ir. Djumanto, M.Sc. menjelaskan bahwa para dosen yang mendapatkan program insinyur ini diharapkan dapat segera mengoptimalkan pengembangan profesi insinyur bidang perikanan. Prof. Djumanto menyampaikan,“Mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan setelah menyelesaikan studinya dapat melengkapi dengan berbagai sertifikat kompetensi serta memiliki sertifikat profesi insinyur.” Prof. Djumanto menambahkan ketika ijazah sarjana, sertifikat kompetensi, dan sertifikat profesi dimiliki, maka alumni akan cepat terserap di dunia kerja dan cepat membuat lapangan pekerjaan baru.

Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. dan Dr. Ir. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si. ketika menerima sertifikat insinyur

Sertifikasi Insinyur Dosen Departemen Perikanan UGM diharapkan memberikan bukti nyata dalam mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Beberapa capai SDGs tersebut di antaranya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Industri, inovasi, dan infrastruktur), dan SDG 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan). Bertumbuhnya SDM Indonesia melalui inovasi dan kolaborasi diharapkan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang sebagai negara maritim terkemuka pada tahun 2045. 

Penulis: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han); Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Sukacita Natal di Kampus : Harmoni Bahagia dan Berkat Bagi Mahasiswa di Tengah Keberagaman

BeritaNews Friday, 10 January 2025

Sabtu, 14 Desember 2024, menjadi hari yang istimewa bagi keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada hari itu, berlangsung perayaan Natal yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dosen purna tugas, staf kampus, alumni, serta keluarga besar fakultas. Acara ini diselenggarakan dengan penuh semangat sukacita di aula fakultas, melibatkan Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) dan Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) sebagai penyelenggara utama. Vira Virginia Eka Putri, seorang mahasiswa program studi Manajemen Sumberdaya Akuatik (MSA) Departemen Perikanan UGM, membagikan kesannya tentang makna Natal yang menurutnya adalah kesempatan untuk merayakan sukacita bersama saudara seiman, terutama di lingkungan kampus.

Hal yang menarik dari perayaan Natal tahun ini adalah gaya ibadah yang mencerminkan perpaduan unik antara tradisi Kristen dan Katolik. “Ibadahnya mirip seperti di gereja Kristen, tetapi khotbah dibawakan oleh seorang frater dari agama Katolik,” ungkap Vira. Menurutnya, kombinasi ini sangat tepat mengingat jemaat dan panitia acara merupakan gabungan dari PMK dan KMK. Sinergi ini menunjukkan keberagaman yang harmonis di Fakultas Pertanian, memberikan kesan mendalam bagi para peserta yang hadir. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi momen untuk merefleksikan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi di tengah perbedaan.

Persiapan acara Natal dimulai beberapa bulan sebelumnya dengan pembentukan panitia dari anggota PMK dan KMK. Setelah itu, panitia merencanakan detail acara seperti tanggal, tema, dan kebutuhan logistik dengan berkonsultasi kepada dosen penanggung jawab. Keterlibatan aktif berbagai pihak, termasuk dosen dan staf, menjadi kunci sukses acara ini. Semua elemen fakultas turut mendukung demi menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Perencanaan matang ini menghasilkan rangkaian acara yang tidak hanya khidmat tetapi juga menghibur, seperti ibadah, tukar kado, serta berbagai permainan interaktif.

Bagi Vira, keikutsertaannya dalam perayaan Natal di kampus tahun ini memiliki alasan khusus. “Tahun ini saya tidak bisa pulang ke kampung halaman, jadi saya ikut merayakan Natal bersama teman mahasiswa lainnya di Faperta,” ujarnya. Menurutnya, acara seperti ini sangat penting karena mampu mengumpulkan mahasiswa Kristen dan Katolik dalam satu ruangan, sehingga mempererat tali persaudaraan antarumat Kristiani. Kehadiran berbagai pihak dari latar belakang yang berbeda juga memberikan nuansa kekeluargaan yang begitu terasa. Bagi mahasiswa yang jauh dari keluarga, momen seperti ini menjadi sangat berarti.

Vira memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan acara Natal tahun ini. “Acara dan ibadahnya seru, ada tukar kado dan games, makanannya juga enak dan banyak jenisnya,” katanya dengan antusias. Ia berharap perayaan Natal di kampus bisa terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan kualitasnya di tahun-tahun mendatang. Sukacita dan kebersamaan yang dirasakan selama acara menjadi bukti bahwa Natal di kampus mampu menghadirkan kehangatan dan memperkuat relasi antarsesama. Dengan persiapan yang baik dan semangat kebersamaan, Natal di Fakultas Pertanian UGM tahun ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Kegiatan perayaan natal di kampus ini juga mendukung tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu serta poin ke-16 : Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Kuat.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Editor 2 : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Kunjungan Industri Departemen Perikanan UGM: Kolaborasi untuk Masa Depan Perikanan

BeritaNews Friday, 3 January 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kunjungan industri pada tanggal 30 November hingga 1 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor perikanan. Kunjungan ini melibatkan dua perusahaan besar, yaitu PT Issu Medika Veterindo dan PT Riung Agro Lestari dengan tujuan utama menjalin kemitraan strategis serta mendiskusikan berbagai inovasi untuk sektor perikanan yang berkelanjutan. PT Issu Medika Veterindo adalah perusahaan farmasi yang bergerak dibidang produksi sarana kesehatan hewan dan perikanan (obat hewan dan ikan). PT Issu Medika Veterindo berlokasi di Bandung Jawa Barat. PT Riung Agro Lestari adalah perusahaan budidaya udang. PT Riung Agro Lestari merupakan anak perusahaan PT. Riung Mitra Lestari, mengelola area budidaya seluas 86 Hektar yang terbagi di Jawa Barat dan Bekasi.

Di PT Issu Medika Veterindo, tim dari Departemen Perikanan UGM berdiskusi mengenai potensi vaksin dan probiotik untuk mendukung kesehatan ikan dalam kegiatan budidaya. Diskusi ini juga mencakup penyampaian potensi pengembangan sektor perikanan melalui pemanfaatan rumput laut dan nanoteknologi. Kedua topik tersebut diharapkan dapat membuka peluang inovasi baru yang tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem perikanan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi. Kegiatan ini mencerminkan pentingnya sinergi antara akademisi dan sektor industri dalam menghasilkan solusi berbasis teknologi yang aplikatif.

Sementara itu, kunjungan ke PT Riung Agro Lestari fokus pada isu kesehatan ikan dan tantangan lingkungan di kawasan budidaya. Tim dari UGM memaparkan berbagai pendekatan ilmiah untuk mencegah serta menangani penyakit ikan yang sering menjadi kendala dalam sektor budidaya. Selain itu, diskusi juga melibatkan rekomendasi berbasis penelitian mengenai pengelolaan limbah serta penerapan teknologi ramah lingkungan untuk menjaga kualitas air di area budidaya. Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai keberlanjutan operasional sekaligus meningkatkan produktivitasnya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi tim UGM untuk menjalin komunikasi yang lebih erat dengan pelaku industri. Diskusi yang mendalam dengan PT Issu Medika Veterindo dan PT Riung Agro Lestari tidak hanya membahas solusi teknis, tetapi juga potensi kolaborasi jangka panjang. Dengan memanfaatkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para akademisi, perusahaan diharapkan dapat mengintegrasikan teknologi terkini dalam proses produksinya. Hal ini sekaligus memberikan peluang bagi mahasiswa dan peneliti UGM untuk terus berkontribusi secara nyata dalam pengembangan sektor perikanan Indonesia. Melalui kunjungan industri ini, Departemen Perikanan UGM menegaskan komitmennya untuk menjadi penghubung antara dunia akademis dan industri. Dengan dukungan sponsor dari Asian Development Bank dan UGM Applied Research Grant 2024, kegiatan ini menjadi bukti nyata upaya bersama dalam menciptakan solusi berkelanjutan di bidang perikanan. Harapannya, sinergi yang terjalin dapat terus berkembang sehingga mampu menghadirkan inovasi yang berdampak positif, tidak hanya bagi sektor perikanan tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat secara luas. Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan global SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu ; poin ke-8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi ; poin ke-9 : Infrastruktur, Industri, dan Inovasi; serta poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)

Konferensi Daerah dan Pengukuhan Pengurus DPD ISPIKANI DIY

BeritaNews Friday, 3 January 2025

Yogyakarta, 22 Desember 2024, Konferensi Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) dan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ISPIKANI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaksanakan di Auditorium Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM dengan Departemen Perikanan UGM sebagai tuan rumah. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh perikanan, termasuk Ketua Umum DPP ISPIKANI, Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., serta Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antar sarjana perikanan di DIY dalam menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang sektor perikanan.

Musyawarah Pemilihan Ketua DPD ISPIKANI DIY dan Susunan Pengurus

Konferensi ini menjadi ajang diskusi strategis tentang visi, misi, dan program kerja ISPIKANI untuk periode mendatang. Dalam sambutannya, Dr. Agus Suherman menekankan pentingnya peran ISPIKANI dalam mengatasi tantangan global seperti ketahanan pangan, perubahan iklim, dan digitalisasi. Selain itu, pengukuhan pengurus DPD ISPIKANI DIY turut melibatkan penyusunan struktur organisasi yang akan mendukung implementasi program kerja di berbagai bidang, seperti pengabdian masyarakat, penelitian, dan kewirausahaan. Momen ini juga menjadi pengukuhan komitmen bersama untuk meningkatkan peran sarjana perikanan dan kelautan di DIY.

Penyerahan SK Kepengurusan DPD ISPIKANI DIY

Harapan besar disematkan pada DPD ISPIKANI DIY untuk menjadi garda terdepan dalam mengembangkan sektor perikanan dan kelautan. Kolaborasi yang erat antara akademisi, praktisi, dan pemerintah, DPD ISPIKANI DIY diharapkan mampu meningkatkan pembangunan dan peran perikanan dan kelautan untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. DPD ISPIKANI DIY juga diharapkan mampu memberdayakan potensi lokal, dan mewujudkan DIY sebagai pusat inovasi perikanan dan kelautan. Semangat sinergi yang tercermin dalam konferensi ini diharapkan dapat mendorong pencapaian SDGs, utamanya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan, melalui pengelolaan sumber daya perikanan yang lebih baik dan berkelanjutan, membawa perikanan Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)

1…45678…16
Universitas Gadjah Mada

Fisheries Department, Faculty of Agriculture

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY