• UGM
  • IT Center
  • Faculty Of Agriculture
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Faculty of Agriculture
Department of Fisheries
  • Profile
    • About Us
    • Organizational Structure
    • Staff
    • Collaboration
  • Academic
    • Bachelor in Aquaculture
    • Bachelor in Aquatic Resources Management
    • Bachelor in Fish Product Technology
    • Master in Fisheries Science
  • Facilities
    • Laboratories
  • Student Affairs
    • Student Organization
      • KMIP
      • Bahari Pers
      • Fisheries Dive
  • Home
  • Perikanan UGM
  • Perikanan UGM
  • page. 3
Arsip:

Perikanan UGM

Resto Inkubator Mina Bisnis (IMB) Hadirkan Promo dan Pelayanan Spesial di Edisi Ramadan

BeritaNews Friday, 21 March 2025

Yogyakarta – Resto Inkubator Mina Bisnis (IMB) kembali hadir dengan edisi spesial Ramadan. Sebagai salah satu tempat makan favorit mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan masyarakat sekitar, Resto IMB mengalami sejumlah perubahan dalam persiapannya selama bulan suci ini.

Selama Ramadan, Resto IMB melakukan persiapan yang berbeda dibandingkan hari biasa. Jika pada hari normal persiapan bahan dilakukan sekali dalam seminggu, maka selama Ramadan, persiapan dilakukan setiap hari untuk memastikan kesegaran bahan makanan yang disajikan kepada pelanggan. Selain itu, jam operasional Resto IMB juga mengalami penyesuaian. Waktu buka restoran sangat bergantung pada jumlah pelanggan yang melakukan reservasi untuk buka bersama (bukber). Semakin banyak reservasi yang masuk, semakin fleksibel pula jam operasional restoran dalam melayani pelanggan. Bahkan, dalam kondisi tertentu, Resto IMB bisa membuka layanan lebih awal jika lonjakan pelanggan terjadi.

Meskipun tidak menyediakan menu khusus Ramadan, Resto IMB tetap menarik perhatian pelanggan dengan program promo spesial. Salah satu promo yang ditawarkan adalah “IMB Serba 10 Ribu”, di mana setiap harinya pelanggan dapat menikmati menu berbeda dengan harga terjangkau, hanya Rp10.000 per porsi.

Menjalankan operasional restoran selama Ramadan tentu tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu kendala terbesar yang dihadapi Resto IMB adalah lonjakan jumlah pelanggan yang melakukan reservasi untuk berbuka puasa. Situasi ini sering kali menyebabkan kondisi yang cukup ‘chaos’ bagi para pekerja yang harus melayani banyak pelanggan dalam waktu yang singkat. Selain itu, hujan juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam proses pengantaran pesanan. Salah satu pengalaman menarik yang dialami oleh staf IMB, Fahlevi dan Arla, adalah ketika staf harus menyiapkan 130 pesanan sekaligus dan mengantarkan di tengah hujan deras.

Dengan meningkatnya popularitas dan tingginya minat pelanggan selama Ramadan, Resto IMB berharap dapat terus menjadi tempat makan favorit bagi mahasiswa UGM dan masyarakat umum. Mereka bertekad untuk terus meningkatkan layanan dan memberikan pengalaman berbuka yang nyaman serta menyenangkan bagi pelanggan.

Selain itu, Resto IMB juga turut berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam tujuan SDG 2: Zero Hunger dengan menyediakan makanan terjangkau bagi masyarakat, SDG 8: Decent Work and Economic Growth dengan menciptakan peluang kerja bagi mahasiswa sebagai pekerja paruh waktu, serta SDG 12: Responsible Consumption and Production dengan memastikan penggunaan bahan makanan yang efisien dan meminimalkan limbah. Dengan promo menarik, pelayanan yang lebih maksimal, dan semangat tinggi dari para stafnya, Resto IMB siap menjadi pilihan utama untuk berbuka puasa selama Ramadan ini.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han), Prof.Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Perikanan Bangga : Awardee Beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) di Departemen Perikanan UGM

Berita Friday, 21 March 2025

Yogyakarta, 18 Maret 2025 – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa program studi Magister Ilmu Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Mahasiswa berbakat berhasil terpilih sebagai awardee beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), penerima beasiswa MTCRC program studi Magister Ilmu Perikanan total terdapat 6 mahasiswa dengan rincian 3 mahasiswa penerima lanjutan dan 3 mahasiswa penerima baru. Beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) adalah sebuah program beasiswa prestisius yang mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan. Beasiswa MTCRC merupakan bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam meningkatkan kapasitas akademik dan penelitian di sektor maritim. Melalui beasiswa ini, awardee mendapatkan kesempatan untuk mendalami ilmu kelautan dan perikanan dengan dukungan penuh dari MTCRC, termasuk fasilitas penelitian, pelatihan teknologi kelautan, serta bimbingan dari para pakar di bidangnya.

Penerima baru beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), Hana Cahya Maharani dan Fentriana Aji Prastiwi menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan mereka atas pencapaian ini. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh MTCRC. Beasiswa ini tidak hanya membantu kami dalam studi tetapi juga membuka peluang besar untuk berkontribusi dalam riset dan pengembangan sektor perikanan di Indonesia, dengan dukungan yang luar biasa untuk dukungan biaya perkuliahan, pendanaan publikasi, pendanaan kegiatan seminar, hingga berbagai pelatihan yang menambah kemampuan” ujar Hana. Fentriana menambahkan bahwa dukungan dari Departemen Perikanan UGM dan MTCRC akan menjadi modal berharga dalam mengembangkan keahlian mereka di bidang penelitian kelautan. “Kami berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya dan memberikan dampak positif bagi sektor perikanan Indonesia terutama dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, saya juga bersyukur dan senang melalui beasiswa ini dapat membantu mengurangi beban keluarga karena benefit yang diberikan dapat menunjang kegiatan perkuliahan program magister yang sedang saya jalani” ungkapnya.

Beasiswa Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) sendiri telah mendukung banyak mahasiswa Indonesia dalam mengembangkan kapasitas akademik dan riset di bidang kelautan dan perikanan. Program ini diharapkan terus berlanjut dan semakin mempererat kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang sains dan teknologi maritim. Keberhasilan Hana dan Fena dalam meraih beasiswa ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi mereka, tetapi juga menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berusaha dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada point (4) Pendidikan Berkualitas, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi, dan Infrakstruktur, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis             : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor                : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si.(Han), Prof.Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Mengejar Ilmu di Eropa : Mahasiswa Departemen Perikanan UGM Jalani Student Exchange di Aix-Marseille University

BeritaNews Friday, 21 March 2025

Mahasiswa Departemen Perikanan UGM, Brandon Suwarno, mengikuti program pertukaran pelajar yakni Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) ke luar negeri pada semester ganjil tahun 2024. Brandon, yang merupakan mahasiswa angkatan 2021 dari Program Studi Akuakultur, berkesempatan untuk menempuh studi di Aix-Marseille University, Aix en Provence, Prancis. Program pertukaran ini berlangsung selama lima bulan, dari Agustus hingga Desember 2024. Kesempatan ini memberikan pengalaman akademik dan budaya yang berharga bagi Brandon dalam pengembangan wawasan globalnya. Keikutsertaannya dalam program ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mencoba pengalaman belajar di luar negeri. Brandon mengaku bahwa program exchange ini merupakan impian yang telah lama ia rencanakan. Ia berharap semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berani mencoba pengalaman serupa. Aix-Marseille University dipilih oleh Brandon karena menawarkan mata kuliah yang relevan dengan minat akademiknya. Meskipun berasal dari program studi Akuakultur, Brandon memilih untuk mengambil jurusan Ekonomi dan Manajemen selama masa pertukaran. Menurutnya, pemilihan universitas tujuan sangat penting dan harus disesuaikan dengan jurusan yang ditawarkan serta mata kuliah yang dapat menunjang perkembangan akademik dan karier di masa depan. Selain itu, reputasi Aix-Marseille University dalam bidang ekonomi dan manajemen juga menjadi salah satu alasan utama dalam memilih universitas ini. Ia percaya bahwa mempelajari aspek ekonomi akan sangat bermanfaat dalam pengelolaan bisnis perikanan di masa depan. Dengan pendekatan lintas disiplin ini, ia berharap dapat mengembangkan wawasan yang lebih luas dalam sektor perikanan. 

Selama menjalani program exchange, Brandon menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal bahasa. Bahasa Prancis yang digunakan sebagai bahasa utama di Aix-Marseille University menjadi hambatan tersendiri bagi mahasiswa yang tidak memiliki latar belakang bahasa tersebut. Meskipun beberapa mata kuliah disediakan dalam bahasa Inggris, komunikasi sehari-hari tetap membutuhkan pemahaman bahasa Prancis yang baik. Brandon mengakui bahwa bahasa Prancis cukup sulit untuk dipelajari dalam waktu singkat. Namun, ia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan belajar secara mandiri dan berlatih bersama teman-teman lokal. Selain itu, ia juga memanfaatkan teknologi seperti aplikasi penerjemah untuk membantu memahami percakapan sehari-hari. Tantangan ini justru membuatnya semakin termotivasi untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. 

Pengalaman belajar di luar negeri memberikan banyak pelajaran berharga bagi Brandon, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam kehidupan sosial dan budaya. Ia merasa bahwa program exchange membantunya menjadi bagian dari masyarakat setempat dan memahami perbedaan budaya secara langsung. Berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara juga memperluas wawasannya tentang dunia pendidikan global. Selain itu, ia belajar bagaimana beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berbeda dari Indonesia. Pengalaman ini membantunya menjadi pribadi yang lebih mandiri dan terbuka terhadap berbagai perspektif baru. Ia juga merasakan perubahan dalam cara berpikir dan pendekatan dalam memecahkan masalah. Semua pengalaman ini menjadikan program exchange sebagai sesuatu yang tak terlupakan bagi dirinya.

Brandon memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti program exchange agar tidak ragu untuk mencoba. “Just go for it, don’t be afraid karena pengalaman yang akan kalian dapatkan ketika exchange nggak bisa didapatkan di kesempatan lain,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa mengikuti program ini memberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari masyarakat di tempat exchange. Selain itu, pengalaman internasional ini akan menjadi bekal berharga untuk pengembangan diri di masa depan. Ia juga mengingatkan bahwa tantangan yang ada seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mencoba sesuatu yang baru. Setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pengalaman ini jika memiliki tekad yang kuat. Baginya, program exchange adalah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.

Selain memberikan motivasi, Brandon juga membagikan tips dan trik bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program exchange. Persiapan dokumen harus dilakukan jauh-jauh hari agar tidak terburu-buru menjelang pendaftaran. Ia juga menyarankan agar mahasiswa banyak melakukan riset terkait program yang ingin diikuti. Menurutnya, riset yang mendalam akan membantu mahasiswa mempersiapkan diri agar menjadi kandidat yang ideal. Selain itu, ia menekankan pentingnya mengetahui tujuan atau goals dalam mengikuti exchange. Hal ini akan membantu mahasiswa untuk lebih fokus dan mendapatkan manfaat maksimal dari program yang diikuti. Brandon juga berpesan agar tidak malu bertanya kepada senior yang sudah berpengalaman.

Keikutsertaan Brandon dalam program exchange menjadi bukti bahwa mahasiswa Departemen Perikanan UGM mampu bersaing di tingkat internasional. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar di luar negeri tetapi juga membuka peluang jaringan global yang lebih luas. Dengan pengalaman yang ia peroleh, Brandon berharap lebih banyak mahasiswa yang termotivasi untuk mengikuti jejaknya. Ia percaya bahwa pertukaran pelajar memberikan banyak manfaat yang tidak dapat ditemukan dalam perkuliahan di dalam negeri. Dukungan dari universitas dan kesiapan mahasiswa menjadi faktor kunci dalam kesuksesan program ini. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang mengikuti program exchange, diharapkan kualitas akademik dan daya saing global mahasiswa UGM semakin meningkat. Program seperti ini menjadi langkah maju dalam mencetak generasi penerus yang berwawasan internasional. Kisah Brandon ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. 

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1 : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Editor 2 : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Mahasiswa Internasional Magister Ilmu Perikanan Joas Iradukunda: Perjalanan Akademik dan Adaptasi Budaya di UGM

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Yogyakarta, Indonesia – Mahasiswa internasional asal Rwanda, Joas Iradukunda, tengah menempuh studi Magister di bidang Ilmu Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Memulai perjalanan pada semester Ganjil 2024, berbagi pengalaman akademik dan sosial selama berada di Yogyakarta dijalaninya.

Joas mengungkapkan beberapa alasan utama memilih UGM sebagai tempat studi lanjutan antara lain UGM merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia, program studi yang diminati tersedia di sini, dan Yogyakarta dikenal sebagai kota dengan biaya hidup yang terjangkau bagi mahasiswa. Semangat untuk menempuh studi Magister di UGM mengantarkan Joas menjadi awardee beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari Pemerintah Indonesia. Joas membagikan bahwa informasi mengenai beasiswa ini dapat diperoleh melalui pencarian online serta rekomendasi dari teman-teman yang sebelumnya menempuh studi di Indonesia.

Menjadi bagian dalam proses akademik di UGM tidak mudah bagi Joas. proses aplikasi cukup yang panjang dan persiapan dokumen yang matang menjadi hal yang krusial dalam proses pendaftaran. Berbagai dokumen yang harus dilengkapi antara lain transkrip nilai sarjana, sertifikat kelulusan, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, serta surat rekomendasi dari Kedutaan Besar Indonesia di negara asal. Setelah mengirimkan aplikasi, dilakukan dua wawancara melalui Zoom: satu untuk asesmen psikologis dan satu lagi mengenai latar belakang akademik serta rencana penelitian.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah perbedaan zona waktu antara Rwanda dan Indonesia selama proses wawancara. Untuk mengatasinya, pengaturan alarm dan persiapan yang baik sangat membantu.

Joas mengungkapkan pendapat mengenai lingkungan akademik di UGM yang sangat mendukung mahasiswa untuk berkembang. Fasilitas dan sumber daya yang tersedia sangat baik, serta suasana mendorong pertumbuhan akademik maupun pribadi. Tidak berhenti disitu, dukungan dari para dosen dan staf fakultas sangat membantu mahasiswa internasional dalam menyesuaikan diri dengan sistem akademik di UGM. Joas juga menambahkan, jika dibandingkan dengan sistem pendidikan di negara asal, UGM memiliki fasilitas dan teknologi yang lebih maju serta menawarkan peluang jejaring dan kolaborasi yang lebih luas.

Awal cerita Joas dalam mengukir pengalaman di UGM dimulai saat pertama tiba di Yogyakarta, tantangan terbesar adalah beradaptasi dengan cuaca, perbedaan bahasa, dan makanan lokal. Namun, keramahan masyarakat Indonesia membantu dalam proses adaptasi. Salah satu aspek budaya yang paling dinikmati adalah pertunjukan tari tradisional serta berbagai acara budaya di UGM. Namun, ada pula kejutan budaya, terutama dalam hal kebiasaan orang Indonesia yang terbuka dalam menanyakan hal-hal pribadi. Untuk menghadapi hal ini, memberikan jawaban yang lebih umum menjadi cara agar tetap merasa nyaman.

Sebagai mahasiswa internasional, tantangan terbesar adalah kendala bahasa. Meskipun sedang mempelajari Bahasa Indonesia, komunikasi sehari-hari masih menjadi tantangan tersendiri. Untuk menyeimbangkan kehidupan akademik dan sosial, pengaturan waktu yang baik dilakukan dengan membagi fokus antara studi dan kegiatan non-akademik.

Joas juga membagikan rencana akademik yang telah disusun setelah menyelesaikan studi di UGM, yaitu kembali ke Rwanda untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di Indonesia. Keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral di luar negeri juga menjadi salah satu tujuan masa depan. Studi di UGM telah memberikan banyak wawasan dan keterampilan yang akan sangat berguna dalam karier di bidang ilmu perikanan. Harapan besar untuk dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan sektor ini di negara asal.

Beberapa tips and tricks disampaikan oleh Joas bagi calon mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan studi di UGM dengan melakukan persiapan yang baik, baik secara akademik maupun mental, sangat disarankan. Mempelajari budaya dan bahasa Indonesia sebelum datang, memanfaatkan semua kesempatan yang tersedia di UGM, serta tetap terorganisir dalam proses aplikasi dan studi menjadi kunci keberhasilan. Dengan semangat dan tekad yang kuat, perjalanan akademik Joas Iradukunda di UGM menjadi bukti bahwa pendidikan lintas negara membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk berkembang dan berkontribusi di tingkat global.

Perjalanan akademik Joas Iradukunda di UGM sejalan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Beasiswa KNB yang diterima mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan akses pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas. Studi dalam bidang Ilmu Perikanan berkontribusi pada SDG 14 (Ekosistem Lautan) dengan meningkatkan pemahaman mengenai perikanan berkelanjutan dan konservasi sumber daya laut. Selain itu, pengalaman lintas budaya dan jejaring internasional yang dibangun selama studi turut mendukung SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan memperkuat kerja sama global dalam bidang akademik dan penelitian. Dengan ilmu yang diperoleh, diharapkan dapat berkontribusi dalam pengelolaan perikanan yang lebih baik di Rwanda serta memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan negara asal dalam bidang kelautan dan perikanan.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Departemen Perikanan UGM dan ISPIKANI DIY Selenggarakan Webinar Bincang MBG

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dewan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan webinar bertajuk Bincang MBG: Strategi dan Kesiapan Sektor Perikanan dalam Mendukung Pelaksanaan MBG di DIY. Webinar ini berlangsung pada Jumat, 7 Maret 2025, pukul 13.00 WIB, dengan jumlah peserta sebanyak 102 orang. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, yaitu akademisi, kebijakan, bisnis, dan operasional, guna membahas peran sektor perikanan dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBG).

Webinar ini menghadirkan empat narasumber utama, yaitu Heri Sulistio, S.Pi., M.T. (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY) yang membahas kebijakan pembangunan perikanan dalam mendukung MBG, Saptono (pembudidaya ikan) yang menjelaskan peluang budidaya ikan dalam MBG, serta dua akademisi dari UGM, Dr. Nurfitri Ekantari, S.Pi., M.P., yang membahas produk hilir ikan, dan Dr. dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., yang membahas manfaat gizi ikan bagi tumbuh kembang siswa. Diskusi yang dipandu oleh Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., ini bertujuan untuk memberikan wawasan komprehensif kepada peserta mengenai keterkaitan sektor perikanan dengan MBG, mulai dari aspek akademik hingga aplikatif di dunia industri dan kebijakan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan pembuat kebijakan dalam mendukung implementasi MBG di sektor perikanan. Dengan keterlibatan berbagai pihak, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung melalui program MBG yang selaras dengan kebutuhan industri. Selain itu, webinar ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan, yang berfokus pada ketahanan pangan, pendidikan berkualitas, serta keberlanjutan ekosistem perairan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Kolaborasi Akademik: Departemen Perikanan UGM Hadir dalam Kuliah Tamu di Universitas Lampung

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ilmu perikanan dengan berpartisipasi dalam kuliah tamu bertajuk “Manajemen Kesehatan Udang: Kajian Mikrobiom Bakteri Probiotik untuk Budidaya Udang”. Acara ini diselenggarakan oleh Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada Selasa, 25 Februari 2025, dengan menghadirkan Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi, sebagai narasumber utama. Kuliah tamu ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa dan praktisi perikanan mengenai peran mikrobiom dan probiotik dalam meningkatkan kesehatan udang. Sebagai bagian dari Departemen Perikanan UGM, Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. memiliki keahlian dalam bidang penyakit ikan. Dalam sesi pemaparannya, beliau menjelaskan konsep dasar mikrobiom dalam ekosistem budidaya udang serta bagaimana penggunaan bakteri probiotik dapat meningkatkan ketahanan udang terhadap penyakit. Hasil riset yang dilakukan oleh Departemen Perikanan UGM juga dipaparkan sebagai bukti ilmiah mengenai efektivitas pendekatan berbasis mikrobiom dalam menjaga keseimbangan ekosistem tambak.

Departemen Perikanan UGM memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi berbasis mikrobiom untuk sektor akuakultur. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, departemen ini terus mengembangkan inovasi yang dapat diterapkan secara langsung dalam industri perikanan. Oleh karena itu, partisipasi dalam kuliah tamu ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata UGM dalam mendukung pengembangan sektor perikanan nasional, khususnya dalam aspek manajemen kesehatan udang. Antusiasme peserta dalam kuliah tamu ini sangat tinggi, terbukti dari kehadiran berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, praktisi budidaya, penyuluh perikanan, serta perwakilan instansi pemerintah yang berkaitan dengan sektor perikanan. Banyak peserta yang tertarik dengan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Perikanan UGM mengenai pemanfaatan mikrobiom dalam budidaya udang. Diskusi interaktif yang terjadi menunjukkan besarnya minat terhadap pendekatan berbasis mikrobiom sebagai solusi dalam industri perikanan.

Menurut Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi, kuliah tamu semacam ini sangat penting sebagai sarana berbagi ilmu dan pengalaman antara akademisi, mahasiswa, dan praktisi. Beliau menekankan bahwa Departemen Perikanan UGM akan terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu perikanan melalui berbagai penelitian inovatif serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Partisipasi dalam kuliah tamu ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih luas antara UGM dan institusi lainnya dalam riset serta implementasi teknologi di bidang akuakultur. Secara keseluruhan, kuliah tamu ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya manajemen kesehatan udang berbasis mikrobiom dan probiotik. Dengan semakin berkembangnya penelitian di bidang ini, Departemen Perikanan UGM diharapkan dapat terus menjadi pusat unggulan dalam riset dan inovasi akuakultur di Indonesia. Ke depan, UGM akan terus berperan aktif dalam mendukung pengembangan ilmu dan teknologi di bidang perikanan guna menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. Kolaborasi akademik ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-9 : Infrastruktur, Industri dan Inovasi, poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut, dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Editor 2: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. 

Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan 2025

Berita Friday, 14 March 2025

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) merupakan himpunan mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, UGM yang aktif dalam berbagai kegiatan baik didalam kampus maupun diluar kampus. Pada tanggal 22 Februari 2025, KMIP melakukan Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena secara langsung Ruang KPTUyang yang diikuti oleh Pembina KMIP, Tamu Undangan HMD/BSI yang berada di Fakultas Pertanian, Anggota KMIP 2025 yang terdiri atas Mahasiswa Perikanan Angkatan 2023 dan 2024.

Grand Launching KMIP kabinet Aruna Nawasena merupakan pengenalan serta pemaparan program kerja yang akan di selenggarakan dalam satu periode di tahun kali ini. Inovasi yang dibawakan dalam grand launching kabinet tahun kali ini berada dalam sesi pemaparan logo serta nama kabinet yang dikemas dengan video kreatif dan inovatif yang bertujuan untuk menyampaikan makna dari setiap elemen yang terdapat dalam logo serta makna dari nama kabinet yaitu Aruna Nawasena. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terpukau dan kagum terhadap video yang ditayangkan pada saat pemaparan. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja setiap departemen yang berada di KMIP dengan membawakan inovasi dan harapan baru di setiap pogram kerja yang telah di bentuk.

Kabinet Aruna Nawasena KMIP merilis total 8 Departemen dan 3 Pengurus harian, meliputi Ketua dan Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Kajian Strategis, Departemen Media dan Informasi, Departemen Jaringan Eksternal, Departemen Pengabdian Masyarakat, Departemen Kewirausahaan, dan Departemen Keprofesian Minat dan Bakat, serta Departemen Advokasi. Berbagai Departemen ini memiliki program kerja, fungsi, dan tugas yang berbeda sesuai dengan bidang masing-masing dengan harapan dapat berkontribusi, mengembangkan program kerja, dan membawa KMIP menuju inovasi dan kebermanfaatan

Kabinet Aruna Nawasena ini memiliki logo berupa kapal yang diartikan sebagai KMIP dan tiga layar di atas diibaratkan sebagai tiga program studi yang ada di departemen perikanan. Sealin itu, terdapat ombak yang selalu membersamai kapal diartikan sebagai 4 departemen internal dan 4 departemen eksternal. Diharapkan dengan elemen yang ada dapat bersama-sama mengarungi samudra dalam mencapai kejayaan. Aruna berarti fajar atau cahaya keemasan, sedangkan nawasena berarti karapan baru atau kebangkitan. Nama ini menjadi harapan dari Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan untuk menggapai harapan baru dalam mencapai kejayaan dengan nilai sinergitas, inovasi, dan loyalitas yang menjadi landasan dari terciptanya Kabinet Aruna Nawasena

Bintang Listyan Ramadhan selaku ketua KMIP 2024 mengungkapkan KMIP adalah kapal besar kita bersama. Dengan arah yang jelas dan kerjasama seluruh kru, saya percaya bisa menjadikan KMIP lebih bermakna, lebih inovatif, dan memberikan dampak yang positif. KMIP memiliki Navigasi sebagai arah untuk kita berlayar yaitu Sinergi, Loyalitas, dan Inovasi yang dimana navigasi tersebut kita gunakan sebagai landasan dari Visi dan Misi yang akan kita bawakan untuk pelayaran KMIP 2025. ”Mari berlayar bersama, membangun KMIP menjadi himpunan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan universitas hingga masyarakat. Karena dengan terciptanya Sinergi, Loyalitas, dan inovasi kita dapat mewujudkan tagline kita Bersama “Kehangatan dalam kebersamaan, berlayar wujudkan harapan” ujar Bintang. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada poin (4) Pendidikan Berkualitas, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Mukti Aprian, S.Kel., M. Si. (Han), Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Kuliah Umum Kepemimpinan Departemen Perikanan : Manajemen Organisasi dan Kiat Sukses Berkarier di Dunia Industri

Berita Friday, 7 March 2025

Yogyakarta, 27 Februari 2025 –  Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah umum kepemimpinan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2022. Acara ini diselenggarakan secara luring di Auditorium Harjono Danoesastro dan secara daring bagi mahasiswa yang sedang menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Narasumber kuliah umum kepemimpinan ke-2 ini adalah Bapak Danis Subiyantoro selaku Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri yang menjelaskan berbagai aspek penting dalam kepemimpinan, khususnya dalam menganalisis dan mengelola risiko bisnis di sektor perikanan.

Dalam acara tersebut, narasumber memberikan wawasan mendalam mengenai analisis dampak risiko sebagai pemimpin agar para mahasiswa diberikan pemahaman tentang bagaimana seorang pemimpin harus mampu menganalisis potensi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Kemampuan ini penting agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan bisnis. Selain itu, terdapat penjelasan mengenai manajemen risiko fundamental dalam mengelola operasional bisnis yang merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis yang berkelanjutan. Dalam kuliah umum ini, dijelaskan bagaimana manajemen risiko dapat membantu menghindari hambatan besar yang bisa mengganggu kelangsungan usaha di sektor pertanian/perikanan. Identifikasi dan pengukuran risiko bisnis sebagai prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi serta mengukur risiko bisnis juga menjadi pembahasan utama.

Dalam pemaparan yang disampaikan, dijelaskan bahwa manajemen risiko sangat penting mengingat semakin kompleksnya produk di industri pertanian/perikanan serta perkembangan teknologi digital yang pesat. Dengan manajemen risiko yang baik, pelaku bisnis dapat memberikan informasi yang akurat, memudahkan pengawasan, serta menentukan langkah strategis ke depan. Pendekatan dalam manajemen risiko mencakup identifikasi risiko secara proaktif dan menyeluruh, pengukuran, pemantauan, serta pengendalian. Strategi yang dapat dilakukan meliputi Mengambil langkah langsung untuk mengatasi risiko, menerima risiko dengan memahami dampaknya, menghentikan aktivitas yang memiliki potensi risiko tinggi, mengalihkan risiko kepada pihak lain, seperti perusahaan asuransi.

Salah satu mahasiswa dari program Manajemen Sumber Daya Akuatik, Zuhdi Ardi, menyampaikan bahwa kuliah umum ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan risiko, tidak hanya dalam bisnis tetapi juga dalam kehidupan pribadi. “Kuliah ini menambah semangat saya untuk terus belajar mengelola keuangan pribadi serta meniti karir di industri perikanan dengan lebih matang,” ungkapnya. Dengan adanya kuliah umum kepemimpinan ini, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan industri di masa depan dan mampu menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif untuk mencapai keberlanjutan bisnis yang lebih baik. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada SDGs (4) Pendidikan Bermutu, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Belajar dan Berinovasi di Negeri Sakura: Danendra Marlen dan Pengalaman AIMS di Jepang

BeasiswaBeritaScholarship Friday, 7 March 2025

Mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, Danendra Marlen dari program studi Akuakultur angkatan 2021, telah selesai mengikuti program pertukaran mahasiswa AIMS (ASEAN International Mobility for Students) di Jepang. Program ini berlangsung selama empat bulan, dari September 2024 hingga Januari 2025. Seleksi dimulai dengan pengumpulan berkas pada 22 Februari 2024, wawancara pada 16 Maret 2024, dan pengumuman hasil seleksi pada 26 Maret 2024. Setelah dinyatakan lolos, Danendra berangkat ke Jepang pada 24 September 2024 dan menjalani program pembelajaran di sana hingga 11 Januari 2025 dan kembali ke Indonesia pada 20 Januari 2025.

Selama program pertukaran ini, Danendra mengikuti berbagai pembelajaran di kelas terkait sustainable science, termasuk mata kuliah seperti “Adaptation to Environmental Change and Disaster Risk”, “Environmental Conservation Agriculture“, dan “Environmental and Symbiotic Sciences”. Selain itu, ia juga berpartisipasi dalam proyek penelitian yang dipimpin oleh Xiaolan Lin (Lin-sensei) di berbagai lokasi, seperti Japan Agri Expo di Makuhari Messe, Chiba; -Sungai Nagase di Inawashiro, serta NARO (National Agriculture and Food Research Organization) di Tsukuba. Di Sungai Nagase, Danendra terlibat dalam studi tentang karakteristik Danau Inawashiro yang oligotrofik, sementara di NARO, ia berkontribusi dalam proyek laboratorium yang mengevaluasi dampak berbagai praktik manajemen pemupukan terhadap emisi N₂O pada tanah Andosol.

Danendra memilih mengikuti program AIMS karena program ini masih linear dengan bidang studinya di akuakultur dan memberikan kesempatan untuk memperdalam ilmu di bidang perikanan serta lingkungan berkelanjutan. Ia memilih Jepang sebagai negara tujuan karena sejak kecil sudah menyukai budaya Jepang, terutama dari tontonan seperti Naruto, Doraemon, dan Yu-Gi-Oh!. Selain itu, ia tertarik untuk mempelajari budaya Jepang yang terkenal dengan kedisiplinan, ketepatan waktu, serta kebersihannya. Jepang juga dikenal memiliki teknologi yang sangat maju, dan Danendra ingin melihat serta belajar langsung bagaimana penerapan teknologi tersebut dalam berbagai bidang, termasuk pertanian dan perikanan.

Program AIMS ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan wawasan akademik dan keterampilan lintas budaya. Partisipasi dalam berbagai penelitian dan kegiatan lapangan di Jepang diharapkan dapat memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai isu-isu lingkungan global serta praktik pertanian dan perikanan berkelanjutan. Program ini juga sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan adanya program ini, mahasiswa diharapkan dapat mempelajari dan mengembangkan inovasi dengan perspektif baru dalam bidang perikanan, yang nantinya dapat diterapkan di Indonesia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor perikanan dan lingkungan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Membangun Kekompakan dan Solidaritas Mahasiswa Magister Perikanan lewat Malam Keakraban

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Program Studi Magister Ilmu Perikanan (MIP) Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Malam Keakraban (Makrab) sebagai ajang untuk mempererat hubungan serta memperkenalkan mahasiswa dari berbagai angkatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat-Sabtu, 21-22 Februari 2025 di LPP Villa Kaliurang, Yogyakarta, dengan diikuti oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM angkatan 2023 hingga 2024. Mahasiswa Fakultas Pertanian berangkat dari AGLC menuju lokasi acara pada pukul 15.00. Kegiatan resmi dibuka dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., bersama Ghufron selaku Ketua Panitia Makrab MIP UGM Tahun 2025. Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan perkenalan antar peserta untuk membangun kerukunan dan kebersamaan.

Kegiatan dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang menarik, seperti penampilan musikalis dan penampilan kebudayaan Ruanda oleh mahasiswa internasional Joas Iradukunda. Suasana semakin meriah setelah diumumkan pemenang dalam kategori pentas seni terbaik yang diberikan langsung oleh Dr. Eko Setyobudi. Selain itu, mahasiswa juga berbagi kisah tentang kesulitan mereka untuk mendaftar dan belajar di Program Magister Ilmu Perikanan sebagai acara penutup kegiatan hari pertama.

Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan sarapan bersama dan senam pagi. Untuk membangun kekompakan dan kerja sama tim, diadakan berbagai permainan seru, seperti estafet karet, estafet bola, tebak kata dengan gaya, gelon (gelas balon), laba-laba, game keseimbangan, dan estafet gelas bocor. Sebagai penutup acara Makrab Magister Ilmu Perikanan UGM, diadakan sesi tukar kado yang telah disiapkan oleh mahasiswa dan dibagikan secara acak melalui sistem undian. Setelah semua acara berakhir, mahasiswa berkemas dan kembali ke tempat masing-masing.

Kegiatan Malam Keakraban MIP 2025 berfokus pada berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), salah satunya adalah SDG 4 (Quality Education). SDG 4 ditampilkan dalam sesi diskusi akademik ketika mahasiswa berbagi pengalaman dan perspektif mereka tentang dunia perkuliahan. Kegiatan ini juga mendukung SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui senam bersama yang mendorong gaya hidup sehat dan permainan kelompok yang menciptakan kebersamaan dan kesehatan mental. Selain itu, SDG 10 (Reduced Inequalities) juga tercermin dalam keterlibatan siswa internasional yang hadir di acara ini, hal itu menunjukkan adanya keberagaman di lingkungan akademik. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan rasa solidaritas dan semangat akademik mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM untuk menghadapi tantangan akademik di masa depan.

Penulis : Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

12345…15
Universitas Gadjah Mada

Fisheries Department, Faculty of Agriculture

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY