• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
  • page. 5
Arsip:

SDG 14: Ekosistem Lautan

Antusiasme Warga Jurugan Ikuti Pelatihan Pembuatan Pakan Maggot bersama Tim PPK Ormawa KMIP

BeritaNews Monday, 26 August 2024

Sabtu, 24 Agustus 2024 – mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim PPK Ormawa KMIP, menyelenggarakan pelatihan pembuatan pakan maggot bersama masyarakat yang terhimpun dalam kelompok GemaHarjo. Pelatihan tersebut merupakan bentuk aktualisasi salah satu program unggulan yang diusung Tim AquaPower untuk mengintegrasikan penggunaan kolam resirkulasi (RAS) dengan pengembangan pakan alternatif maggot. Integrasi tersebut bertujuan untuk menghemat penggunaan air pada kolam budidaya serta menekan biaya produksi budidaya ikan guna mewujudkan perikanan berkelanjutan yang ramah lingkungan di Desa Sumberharjo.

Pemaparan Materi Pembuatan Pakan Maggot

Pelatihan tersebut dilaksanakan di kediaman Radik Widyastomo Setyo Adi selaku Dukuh Jurugan dan dihadiri oleh Kurniawan Widiyanto, S.E. (Lurah Sumberharjo), Dukuh Klero, serta masyarakat masyarakat Padukuhan Jurugan. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dr. Wulan Tri Astuti alias ‘Madam Pink’ sebagai perwakilan Universitas Gadjah Mada untuk melakukan monitoring dan evaluasi program. Tim AquaPower turut mengundang dua mahasiswa Magister
Perikanan UGM, Ihza Farras Faadhilah dan Indra Widiawati sebagai pengisi materi mengenai pembuatan pakan pelet maggot. Materi yang disampaikan meliputi cara pembuatan, pencetakan, dan pengeringan pakan. Pemaparan materi dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pakan bersama dengan kelompok GemaHarjo.

Pencetakan Pakan dengan Meat Grinder

Kegiatan tersebut disambut baik oleh masyarakat yang hadir. Antusiasme warga terlihat dari banyaknya peserta yang aktif dalam bertanya selama sesi berlangsung. Para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang komposisi dan formulasi pakan, tetapi juga pengalaman langsung dalam proses pembuatan pakan, mulai dari pengenalan bahan baku, penggilingan pakan, hingga pengeringan produk akhir. Melalui pelatihan ini, diharapkan Desa Sumberharjo mampu membuat pakan ikan secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan terhadap pakan komersial

Pembentukan kelompok GemaHarjo dilakukan sebagai bentuk kolaborasi antara Tim AquaPower dengan masyarakat sasaran untuk menjamin keberlanjutan program AquaPower di Desa Sumberharjo. Nama kelompok GemaHarjo merupakan gabungan dari singkatan ‘Gerakan Mandiri Pakan Sumberharjo’ dan nama Desa Sumberharjo. Menurut salah satu perwakilan Tim AquaPower, Samuel Kristo, nama tersebut dipilih untuk mendorong adanya program mandiri pakan di Desa Sumberharjo sebagai bentuk partisipatif masyarakat lokal terhadap program Gerakan Pakan Mandiri (GERPARI) yang diinisiasi oleh pemerintah. GERPARI merupakan gerakan penggunaan pakan ikan yang dibuat sendiri oleh pembudidaya ikan atau kelompok pembudidaya ikan dengan menggunakan bahan baku lokal yang layak sebagai bahan baku pakan ikan. Program ini disinyalir dapat mendorong perkembangan industri pakan ikan di Tanah Air. Harapannya, masyarakat Desa Sumberharjo dapat memproduksi pakan ikan yang berkualitas dan terjangkau dari bahan baku lokal untuk kegiatan budidaya ikan, menekan biaya operasional dalam budidaya ikan, dan meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan di daerah yang mana hal-hal tersebut selaras dengan tujuan program AquaPower dan GERPARI.

Penulis: Abraham Renjaro Tarigan, Mahardika Bella Pertiwi, M. Riski Ramadhana

Editor : Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Ubah Spesies Invasif Menjadi Bisnis, Mahasiswa Perikanan UGM Lolos Pendanaan Dalam Ajang Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K)

Berita Wednesday, 14 August 2024

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang perlombaan bergengsi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini berguna untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis serta dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta memperkaya budaya nasional.

Salah satu judul program yang berhasil didanai melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yaitu “EcoPrime Feed: Inovasi Pemanfaatan Spesies Invasif Sebagai Pakan Ikan Berkualitas, Ekonomis, dan Ramah Lingkungan.” Tim tersebut diketuai oleh Gerson Lewis (Akuakultur 2023), dengan anggota Aimmatul Husna (Akuakultur 2023), Sevina Surya Wibianti (Akuakultur 2023), dan Muhammad Jibril Syahid (Manajemen Sumber Daya Akuatik 2023) serta Jihan Tsabitha (Pembangunan Ekonomi Wilayah 2022), yang dibimbing oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc. dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM.

EcoPrime Feed dilatarbelakangi adanya isu pada ekosistem perairan Indonesia yang saat ini dihuni oleh spesies invasif. Spesies invasif merupakan organisme yang mengancam keseimbangan ekosistem karena keberadaannya yang berlebihan. Salah satu jenis spesies tumbuhan yang invasif  yaitu eceng gondok, karena berkembang biak sangat cepat sehingga mengganggu ekosistem atau biota yang ada di lingkungannya. Selain itu, ikan red devil yang juga termasuk jenis spesies invasif dikarenakan berkembang biak sangat cepat, agresif, dan bersifat predator sehingga menjadi ancaman bagi ikan endemik yang ada di perairan. Isu lain yang mendorong inovasi ini adalah fenomena meningkatnya food waste yang ternyata dapat menyebabkan kelangkaan sumber pangan yang sebenarnya masih dapat dimanfaatkan. Upaya pemanfaatan food waste tersebut adalah dengan menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF) melalui proses biokonversi.

Tim PKM-K EcoPrime Feed menginovasikan sebuah produk pakan ikan berkualitas, ramah lingkungan, dan ekonomis dari ketiga bahan baku yaitu eceng gondok, ikan red devil, dan maggot BSF. Ketiga bahan baku tersebut memiliki keunggulan masing-masing, seperti eceng gondok mengandung kadar protein tinggi dan serat kasar rendah setelah melalui proses fermentasi, ikan red devil mengandung kadar protein sebesar 35%, berbau amis sehingga dapat berfungsi sebagai atraktan (bahan yang dapat meningkatkan nafsu makan pada ikan), serta maggot BSF yang mengandung kadar protein berkisar antara 40-50% dan mempunyai komposisi enzim yang baik untuk pencernaan ikan.

Tim PKM-K Ecoprime Feed berharap bahwa inovasi ini tidak hanya dapat meningkatkan stabilitas ekosistem perairan di Indonesia, tetapi juga dapat membantu menyelesaikan permasalahan tingginya harga pakan ikan pada kegiatan budidaya perikanan. “Kami sangat bangga karena lolos pendanaan dan berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, tim kami dapat melanjutkan program ini hingga ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) untuk menyebarluaskan produk kami kepada masyarakat luas,” jelas Lewis saat dimintai keterangan pada Senin, 12 Agustus 2024.

Produk EcoPrime Feed menjadi wujud kesadaran dan komitmen mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan global yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) ke 1: Mengurangi kemiskinan; 2: Mengakhiri kelaparan; 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan SDGs ke 14: Ekosistem Laut.
Penulis: Tim PKM-K EcoPrime Feed
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Tim PPK Ormawa KMIP Resmikan Kolam Budidaya Berbasis RAS di Desa Sumberharjo

BeritaNews Sunday, 11 August 2024

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim PPK Ormawa KMIP melaksanakan kegiatan peresmian kolam RAS sebagai salah satu program kerja AquaPower. Peresmian tersebut berlangsung pada Minggu, 11 Agustus 2024 dan bertempat di kediaman Radik Widyastomo Setyo Adi selaku Dukuh Jurugan. Peresmian kolam RAS yang diusung Tim AquaPower turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat seperti Lurah Sumberharjo, Sekretaris Desa, Kamituwa, Dukuh Klero, serta masyarakat sekitar sebagai perwakilan unsur desa.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kurniawan Widiyanto, S.E., selaku Lurah Sumberharjo, dan dilanjutkan dengan sesi pemotongan pita sebagai simbolis peresmian kolam RAS yang telah selesai dibangun dan siap beroperasi. Samuel Kristo dan Nurul Habibah sebagai perwakilan dari Tim AquaPower juga turut menjelaskan secara lebih rinci mengenai prinsip budidaya ikan menggunakan kolam Recirculating Aquaculture System (RAS) yang telah dibangun kepada masyarakat yang hadir pada acara tersebut.

Salah Satu Anggota Tim AquaPower, Nurul Habibah, saat Sesi Tanya Jawab dengan Masyarakat (Dok. Media dan Informasi Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan UGM)

“Kolam RAS yang kami resmikan hari ini berjumlah tiga kolam, dimana masing-masing kolam diisi oleh 50 ekor ikan dan menggunakan empat jenis filter yang ditempatkan pada drum jerrycan 120 liter. Pada kolam ini, kami menggunakan empat jenis filter, yaitu zeolit, jaring nelayan, karang jahe dan biobol.” jelas Nurul Habibah, anggota Tim AquaPower (11/08).

Melalui sambutannya, Kurniawan Widiyanto, S.E., menyatakan adanya harapan bagi program AquaPower agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Sumberharjo. Pihak pemerintah Desa Sumberharjo juga menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan Tim AquaPower guna mendukung keberlangsungan, operasional, dan keberlanjutan program di masa depan.

Kurniawan Widiyanto, S.E. saat Memberikan Sambutan pada Acara Peresmian (Dok. Media dan Informasi Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan UGM)

“Dengan adanya program pembangunan kolam RAS yang dibawa oleh Mas dan Mbak (mahasiswa) dari UGM ini, kami harap dapat membantu masyarakat Desa Sumberharjo, terutama dalam hal ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan atau ekonomi masyarakat desa. Kami sebagai pihak desa juga bersedia untuk membantu program ini, apabila dibutuhkan.” ujar Kurniawan Widiyanto, S.E., selaku Lurah Sumberharjo (11/08). Adanya peresmian kolam RAS ini menandakan dimulainya program AquaPower di Desa Sumberharjo. Selanjutnya, Tim AquaPower juga akan mengimplementasikan penggunaan pakan pelet alternatif berbahan dasar maggot untuk mendukung operasional budidaya ikan di Desa Sumberharjo.

Samuel Kristo Memberikan Penjelasan Mengenai Prinsip Kerja Kolam Budidaya RAS kepada Masyarakat (Dok. Media dan Informasi Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan)

“Pembuatan pakan dengan tepung maggot diharapkan dapat menjadi substitusi dari pakan komersial, sehingga dapat menurunkan biaya produksi budidaya ikan, nantinya pemberian ini akan dilakukan dengan perbandingan 50:50. Dimana pada pagi hari dapat dilakukan pemberian pakan substitusi tepung maggot serta pada malam hari dengan pakan komersial begitupun sebaliknya. Adanya substitusi pakan komersial dengan pakan berbasis tepung maggot, dilatar belakangi oleh kandungan protein maggot yang tinggi namun dengan harga yang lebih terjangkau” ujar Samuel Kristo selaku Project Manager Tim AquaPower (11/08).

Penulis: Abraham Renjaro Tarigan, Mahardika Bella Pertiwi, M. Riski Ramadhana
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Kunjungan SC-TAFM UGM ke UD. Rumput Laut Mandiri dan Pantai Sepanjang Yogyakarta

BeritaNews Saturday, 10 August 2024

Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kunjungan sebagai bagian dari kegiatan Summer Course on Tropical Aquaculture and Fisheries Management (SC-TAFM UGM) pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024. Sebanyak 25 orang peserta Summer Course melakukan kunjungan ke UD. Rumput Laut Mandiri dan Pantai Sepanjang yang berlokasi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan praktis kepada peserta mengenai industri perikanan dan ekosistem pesisir.

Kunjungan diawali di UD. Rumput Laut Mandiri yang dikenal dengan inovasi dalam pengolahan rumput laut sebagai agar-agar kertas. Kegiatan di UD Rumput Laut Mandiri meliputi diskusi dengan pengelola tentang tantangan dan peluang dalam industri rumput laut, tur pabrik untuk melihat proses pengolahan rumput laut, serta workshop yang mengajak peserta secara langsung membuat produk agar-agar kertas. Peserta diberi kesempatan untuk belajar langsung mengenai proses produksi dan manfaat ekonomi dari produk rumput laut. Setelah mengunjungi UD. Rumput Laut Mandiri, peserta melanjutkan perjalanan ke Pantai Sepanjang. Pantai ini dikenal dengan keindahan alam dan ekosistem pesisirnya yang indah dan cukup terjaga. Para peserta melakukan kegiatan observasi sekaligus rekreasi untuk belajar terkait ekosistem pesisir terutama habitat rumput laut dan keanekaragaman biota didalamnya. Manfaat kunjungan ini untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang praktik terbaik dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan pentingnya pelestarian lingkungan. Selain itu, interaksi dengan industri dan masyarakat lokal memperkaya pemahaman peserta mengenai aspek sosial dan ekonomi dari perikanan. 

Penulis: I Putu Aditya Wibawa 

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S. Pi.

SC-TAFM Kembali Hadir, Rangkaian Pembelajaran Dimulai dengan Pre-Course untuk Memaksimalkan Pembelajaran

Berita Thursday, 1 August 2024

Summer Course on Tropical Aquaculture and Fisheries Management (SC-TAFM) kembali diselenggarakan oleh Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini, dimulai dengan pembukaan yang dilaksanakan secara online pada hari Kamis, 1 Agustus 2024. Acara resmi dibuka oleh Dr. rer. nat. Riza Yuliratno Setiawan, S.Kel., M.Sc selaku Ketua Pelaksana SC-TAFM 2024.

Dengan tajuk “Seaweed for Sustainable Future Resource” kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari berbagai negara. Rangkaian kegiatan summer course dimulai dengan pre-course yang menjembatani para peserta untuk belajar secara mandiri terlebih dahulu. Tujuan dari diadakannya pre-course ini adalah untuk memperkaya pemahaman seluruh peserta yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda untuk dapat memahami mengenai bagaimana rumput laut yang berperan dalam sumber daya masa depan.

Seluruh materi pre-course disajikan dengan menarik dilengkapi dengan penugasan-penugasan untuk menguji pemahaman para peserta. Dalam rangkaian pre-course ini para peserta diberi penugasan untuk menceritakan mengenai olahan rumput laut yang berasal dari daerah mereka. Selain itu juga terdapat penugasan mengenai bagaimana tren dan kondisi sumberdaya rumput laut di negara mereka. Kedua penugasan tersebut kemudian diunggah di akun instagram masing-masing peserta dilengkapi dengan tagar #SCTAFM2024.

 

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

 

Pertemuan MPHPI Bersama Forum Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Se-Indonesia 

Berita Friday, 26 July 2024

Pada tanggal 26 Juli 2024 Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menjadi tuan rumah dalam kegiatan Pertemuan MPHPI dan Forum Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Se-Indonesia. Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) sebagai organisasi bagi para dosen di bidang Teknologi Hasil Perikanan (THP) mengundang seluruh dosen di bidang tersebut untuk hadir bersilaturahmi dan berdiskusi untuk penyetaraan kurikulum dan mata kuliah dasar Program Studi Teknologi Hasil Perikanan di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Kegiatan dihadiri oleh Ketua Program Studi Teknologi Hasil Perikanan seluruh Indonesia, Koordinator Wilayah MPHPI seluruh Indonesia, stakeholder serta perwakilan dosen dan peneliti di bidang pengolahan hasil perikanan baik secara daring maupun luring. Melalui kegiatan ini, diterbitkan gagasan dan buah pikiran dalam penyetaraan kurikulum Program Studi Teknologi Hasil Perikanan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga diharapkan dapat menerbitkan kompetensi yang dapat dicapai oleh mahasiswa dan lulusan dari program studi tersebut.

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Kolaborasi UGM-MTCRC: Tingkatkan SDM Kelautan untuk Hadapi Tantangan Global

BeritaNews Thursday, 25 July 2024

Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang kelautan melalui program pelatihan peralatan survei kelautan. Program bertajuk Marine Equipment Training ini merupakan bagian dari proyek Official Development Assistance (ODA) dan dilaksanakan pada Juli 2024. Pelatihan berlangsung dalam dua gelombang, yaitu 15–18 Juli dan 22–25 Juli 2024. Program ini diikuti mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk ITB, IPB, UNDIP, UGM, UNHAS, dan UNPATTI. Peserta dibekali keterampilan untuk mengoperasikan peralatan survei kelautan canggih seperti Multi-Beam Echo Sounder (MBES), Sub-Bottom Profiler (SBP), Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP), dan Conductivity, Temperature, and Depth (CTD).

Partisipasi Magister Ilmu Perikanan UGM dalam Pelatihan MTCRC

Direktur Korea-Indonesia MTCRC, Dr. Hansan Park, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mendukung pengembangan ilmu kelautan di Indonesia. Program ini diharapkan menjadi katalis untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia guna menghadapi tantangan global di bidang kelautan. Pada gelombang kedua, Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan UGM, Dr. Eko Setyobudi, menegaskan pentingnya keterampilan teknis dalam teknologi survei kelautan untuk mendukung karier mahasiswa di masa depan. Partisipasi ini merupakan wujud komitmen UGM dalam pengembangan sumber daya manusia sektor kelautan.

UGM turut mengirimkan delegasi mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti pelatihan ini. Anisah Luthfi Purboasih dan William Ariel Nanlohy di gelombang pertama, dan gelombang kedua diikuti oleh empat mahasiswa Magister Ilmu Perikanan, yaitu Theresia Adven Dea Kristiani, Arum Ulfah Dewantari, Nicholas Sidharta, dan Diva Faza Falah Andri. Pada penutupan pelatihan, Nicholas Sidharta, salah satu delegasi UGM, dinobatkan sebagai peserta terbaik. Penghargaan ini mencerminkan antusiasme dan kemampuan mahasiswa dalam memahami teknologi survei kelautan yang diajarkan.

Selain memperkuat kompetensi teknis mahasiswa, pelatihan ini juga mendorong kolaborasi lintas universitas dan mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), SDG 14 (Ekosistem Lautan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan).
Penulis: Galuh Wulanuari
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

The Advance Technology of Fish Breeding Menjadi Topik Menarik dalam SinnTech Webinar #17

Berita Thursday, 18 July 2024

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada bersama dengan Center for Seafood Security and Sustainability yang didukung oleh Erasmus+ Programme of the European Union menggelar SinnTech Webinar ke 17. Webinar dengan topik The Advance Technology of Fish Breeding disampaikan oleh Prof. Yutaka Takeuchi dari Kanazawa University Jepang dan Dr. Priadi Setyawan, S.Pi., M.Si. dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang dipandu oleh Dr. Dini Wahyu Kartika Sari, S.Pi., M.Si sebagai moderator webinar yang diselenggarakan pada hari Kamis, 18 Juli 2024.

Acara SinnTech #17 dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Dihadiri oleh setidaknya 200 partisipan dari berbagai latar belakang, peserta mengikuti webinar untuk mendapatkan ilmu dan informasi terkini mengenai perkembangan teknologi di bidang budidaya ikan. Prof. Yutaka Takeuchi dengan topik “Application of Surrogate Broodstock Technology for Preservation of Fish Genetic Resource” menyampaikan mengenai metode Surrogate Broodstock Technology sebagai teknologi inovatif di bidang perikanan dan akuakultur. Teknologi ini memungkinkan untuk meningkatkan produksi bibit budidaya yang lebih efisien dan dengan kualitas yang baik karena membawa sifat genetik unggul hasil dari donor germ cell dari ikan lain yang memiliki karakter tersebut. Implementasi dari teknologi ini terbukti dapat membantu mengurai waktu yang dibutuhkan untuk membiakkan ikan.

Penulis: Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mengembangkan Wawasan Maritim: Partisipasi Mahasiswa Indonesia di Program ECOP di Korea Selatan

BeritaNews Sunday, 16 June 2024

Sebanyak lima mahasiswa magister di bidang Perikanan dan Kemaritiman dari universitas terkemuka di Indonesia berkesempatan mengikuti program Early Career Ocean Professional (ECOP) di Korea Selatan pada 11–16 Juni 2024. Program ini didanai oleh Official Development Assistance (ODA) KIOTEC dan diprakarsai oleh Korea-Indonesia MTCRC. Bertujuan untuk memperluas wawasan tentang tata kelola maritim, program ini melibatkan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Pattimura (UNPATTI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS). Mahasiswa-mahasiswa tersebut tergabung dalam delegasi Indonesia bersama perwakilan dari Kemenko Marves, KKP, BMKG, Bappenas, dan institusi terkait lainnya. Salah satu perwakilan mahasiswa adalah Nicholas Sidharta dari Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, yang mewakili Program Studi Magister Ilmu Perikanan.

Program Early Career Ocean Professional (ECOP) di Korea Selatan

Program ECOP 2024 menawarkan berbagai kegiatan profesional dan budaya yang bertujuan memperkaya wawasan dan pengalaman peserta. Salah satu agenda penting adalah penandatanganan kerja sama IA ODA KIOTEC di Park Hyatt Busan, yang dihadiri oleh pejabat tinggi dari Indonesia dan Korea Selatan. Selain itu, delegasi mengunjungi institusi-institusi terkemuka, seperti Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST), National Institute of Fisheries Science (NIFS), dan fasilitas pelatihan di PKNU. Selain kegiatan profesional, peserta juga diajak menjelajahi sejarah dan budaya Korea. Destinasi yang dikunjungi meliputi UN Peace Museum, Gamcheon Cultural Village, dan Haedong Yonggung Temple. Di sela-sela jadwal, peserta menikmati keindahan kota Busan, Seoul, dan Incheon dengan mengunjungi tempat-tempat ikonik seperti Lotte World Mall, Seoul Sky Tower, dan Songdo Hanok Village.

Kunjungan ke beberapa Institusi seperti Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) dan National Institute of Fisheries Science (NIFS)

Program ini tidak hanya memberikan wawasan terkait kemaritiman, tetapi juga mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 4: Quality Education, SDG 11: Sustainable Cities and Communities, SDG 13: Climate Action, SDG 14: Life Below Water, dan SDG 17: Partnerships for the Goals. Program ECOP menjadi wadah penting bagi mahasiswa Indonesia untuk memperluas wawasan, membangun jejaring internasional, serta berkontribusi pada tata kelola maritim global. Selain menambah pengetahuan, kegiatan ini juga mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Korea Selatan. Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda dapat berperan aktif dalam mendukung keberlanjutan dan inovasi di bidang kemaritiman

Penulis: Nicholas Sidharta, Galuh Wulanuari

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han)., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Kembangkan Kemampuan Praktik, Mahasiswa Prodi Manajemen Sumberdaya Akuatik Melaksanakan Praktikum Lapangan

Berita Saturday, 1 June 2024

Pada tanggal, 1 – 2 Juni 2024. Mahasiswa Prodi Manajemen Sumberdaya Akuatik 2021 mengikuti rangkaian praktikum lapangan Sumber Daya Ikan. Praktikum Lapangan ini dilakukan di dua tempat yakni Embung Kaliaji dan Embung Watumanten. Dari kedua tempat ini, mahasiswa mempelajari mengenai ekosistem akuatik yang baik dari sisi hewan akuatik maupun tumbuhan akuatik.

Praktikum lapangan merupakan bagian penting dalam pendidikan mahasiswa perikanan. Selama praktikum lapangan ini, mahasiswa mendapatkan beberapa materi praktik secara langsung yakni identifikasi alat penangkapan ikan, rancang bangun alat penangkapan ikan, hingga identifikasi hasil tangkapan. Dengan adanya beberapa materi praktik tersebut, harapannya mahasiswa mendapat pemahaman yang mendalam mengenai sumber daya ikan dan praktik pengelolaan sumber daya ikan yang ada disekitar mereka.

Penulis : Hanindya Fairuzia Hidayat

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

1…3456
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY