• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • page. 2
Arsip:

SDG 2: Tanpa Kelaparan

Dr. Olivia Yofananda: Inspirasi Baru di Bidang Sensori dan Riset Konsumen

BeritaNews Thursday, 5 December 2024

Universitas Gadjah Mada melalui Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dengan bangga menyambut Dr. Olivia Yofananda, S.TP., sebagai salah satu dosen baru di semester Ganjil 2023/2024. Lulusan S1 Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya ini meraih gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor melalui program beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul). Perjalanan akademis yang penuh dedikasi telah menanamkan kecintaan beliau pada dunia pendidikan dan penelitian, sehingga mendorongnya untuk berkontribusi sebagai tenaga pengajar di bidang keilmuannya.

Disertasi doktoral Dr. Olivia, berjudul “Kajian Fisikokimia dan Sensori Penciri Varietas Unggul Bawang Merah Indonesia Sebagai Bawang Goreng,” mengupas proses pengolahan bawang merah dari hulu hingga hilir. Penelitian tersebut mempertegas ketertarikan beliau pada bidang sensori dan riset konsumen, yang akan menjadi pusat perhatian dalam aktivitas penelitiannya ke depan. Sebagai bagian dari keluarga besar Teknologi Hasil Perikanan, Dr. Olivia berharap dapat mendorong kemajuan riset produk perikanan dengan pendekatan berbasis sensori yang berorientasi pada kebutuhan konsumen, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pengembangan program studi.

Kehadiran Dr. Olivia menjadi peluang besar bagi mahasiswa untuk lebih mendalami keterkaitan antara sains, teknologi, dan preferensi konsumen dalam menciptakan produk inovatif berbasis perikanan. Selain itu, riset beliau diharapkan dapat mendukung program studi dalam menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan industri, serta memperkuat peran THP UGM sebagai institusi unggulan di bidang pendidikan dan penelitian. Secara lebih luas, fokus penelitian Dr. Olivia juga diharapkan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur. Dengan dedikasinya, Dr. Olivia siap membawa inovasi baru yang berorientasi pada kemajuan pendidikan, mahasiswa, dan masyarakat.

Penulis: Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si (Han).

Produk Ikan Mangut Kemasan Karya Mahasiswa Jadi Salah Satu Souvenir HUT ke-61 Perikanan UGM

BeritaNews Thursday, 28 November 2024

Dalam perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, sebanyak 200 kemasan mangut ikan menjadi salah satu souvenir bagi para tamu undangan yang hadir. Produk ini merupakan hasil karya mahasiswa Departemen Perikanan UGM yang mencerminkan kekayaan kuliner lokal dan inovasi pengolahan produk dari hasil perikanan. Produk mangut ikan ini dibuat dari ikan pari dan ikan manyung yang diasap kemudian berkolaborasi dengan Resto Inkubator Mina Bisnis (IMB) untuk diolah hingga menjadi mangut. Produk ini dikemas dengan teknologi retort pouch dan telah teruji dapat bertahan hingga empat bulan. Produk ini praktis untuk dikonsumsi hanya dengan memanaskan kembali sehingga siap dan cepat untuk disajikan.

Mangut ikan asap merupakan produk olahan yang dikenal dengan cita rasa khas yang kaya akan aroma dan tekstur yang lembut. Proses pengasapan memberikan sentuhan unik yang menjadikannya lebih istimewa. Keunikan lain dari produk ini merupakan metode pengemasan modern yang akan menjaga kualitas produk lebih lama. Pemilihan ikan manyung dan pari asap sebagai souvenir acara puncak HUT Departemen Perikanan UGM mencerminkan komitmen untuk mengangkat produk lokal ke kancah nasional. Diharapkan, langkah ini dapat mendorong inovasi dan pengembangan lebih lanjut dalam sektor perikanan. Produksi lokal ini mendukung SDG Poin 1: Tanpa Kemiskinan, SDG Poin 2: Tanpa Kelaparan, SDG Poin 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG Poin 14: Ekosistem Lautan

Penulis: I Putu Aditya Wibawa, Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Angkatan 2022 Tunjukkan Kreativitas di Ajang Pameran Produk Perikanan

BeritaNews Tuesday, 19 November 2024

Pada Selasa, 19 November 2024, Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, menjadi saksi gelaran inspiratif bertajuk Pameran Kreativitas Produk Perikanan. Acara yang berlangsung di sisi utara Gedung A4 ini dimulai pukul 11.00 WIB dan dibuka langsung oleh Ketua Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Prof. Dr. Amir Husni, S.Pi., M.P. Kegiatan ini merupakan bagian dari Praktikum Penanganan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan, diikuti oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Angkatan 2022, dan berakhir pada pukul 14.00 WIB.

Proses Penjurian oleh Bapak Ibu Dosen

Pameran ini menampilkan berbagai produk inovatif berbasis bahan perikanan yang diperkaya dengan tepung tulang ikan, tepung Ulva sp., dan hidrolisat protein ikan. Usai pembukaan, para dosen dan asisten praktikum mengadakan penilaian untuk mengevaluasi kreativitas dan inovasi dari setiap produk. Setelahnya, acara bazar yang terbuka untuk umum menjadi daya tarik utama, menghadirkan produk-produk seperti boba susu, mochi, dan brownies berbahan Ulva sp.; pizza, dimsum, dan ekado dari tepung tulang ikan; serta pancake, kroket, dan pasta berbahan hidrolisat protein ikan. Antusiasme pengunjung semakin terasa berkat promosi aktif mahasiswa melalui platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp.

Pizza fortifikasi tepung tulang ikan
Dimsum fortifikasi tepung tulang ikan

Ajang ini bertujuan untuk melatih kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan produk perikanan inovatif sekaligus meningkatkan kemampuan mereka di bidang kewirausahaan. Pameran ini juga menjadi media untuk memperkenalkan potensi produk berbasis bahan perikanan kepada masyarakat, sekaligus mendorong mahasiswa untuk terus berinovasi di bidang teknologi hasil perikanan. Selain itu, kegiatan ini mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Dengan semangat dan kreativitas yang ditunjukkan, diharapkan mahasiswa mampu terus menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, sekaligus mengangkat potensi besar dari sektor perikanan Indonesia.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S. Kel,, M.Si. (Han), Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Pengabdian Masyarakat UGM 2024: Terapkan Program Budinonsi di Dusun Kembang

BeritaNews Saturday, 28 September 2024

Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada mengadakan sosialisasi pengabdian pada Sabtu, 28 September 2024. Kegiatan dimulai dengan diskusi bersama warga Dusun Kembang, Wonokerto, Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menggali potensi lokal yang bisa dikembangkan terutama dalam budidaya ikan konsumsi melalui Program Budinonsi, budidaya ikan hias, dan budidaya tanaman hias. Dalam acara tersebut, beberapa ahli turut memberikan materi termasuk Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Sc., yang menjelaskan teknik budidaya ikan konsumsi, Hanafi Wikan Anindita, S.Pi., yang memberikan wawasan terkait budidaya ikan hias, serta Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D., yang membahas tentang budidaya tanaman hias.

Sesi tanya jawab berlangsung aktif dengan partisipasi dari berbagai pihak. Dukuh Dusun Kembang juga menyampaikan bahwa warga masih membutuhkan pendampingan teknis dalam budidaya ikan hias. Meskipun sudah tersedia 15 kolam bulat, 12 akuarium, serta 30 paket ikan guppy dan platy dari pemerintah, pendampingan langsung dari pihak yang berkompeten masih belum ada. Hanafi Wikan Anindita dan Dr. Eko Setyobudi menegaskan bahwa pendampingan akan diberikan secara menyeluruh, mulai dari praktek langsung di lapangan, pemasangan kolam, pengelolaan inlet dan outlet air, hingga strategi pemasaran ikan hias.

 

Penulis: I Putu Aditya Wibawa
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

 

Ubah Spesies Invasif Menjadi Bisnis, Mahasiswa Perikanan UGM Lolos Pendanaan Dalam Ajang Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K)

Berita Wednesday, 14 August 2024

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang perlombaan bergengsi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini berguna untuk meningkatkan mutu mahasiswa agar dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis serta dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, serta memperkaya budaya nasional.

Salah satu judul program yang berhasil didanai melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yaitu “EcoPrime Feed: Inovasi Pemanfaatan Spesies Invasif Sebagai Pakan Ikan Berkualitas, Ekonomis, dan Ramah Lingkungan.” Tim tersebut diketuai oleh Gerson Lewis (Akuakultur 2023), dengan anggota Aimmatul Husna (Akuakultur 2023), Sevina Surya Wibianti (Akuakultur 2023), dan Muhammad Jibril Syahid (Manajemen Sumber Daya Akuatik 2023) serta Jihan Tsabitha (Pembangunan Ekonomi Wilayah 2022), yang dibimbing oleh Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc. dari Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM.

EcoPrime Feed dilatarbelakangi adanya isu pada ekosistem perairan Indonesia yang saat ini dihuni oleh spesies invasif. Spesies invasif merupakan organisme yang mengancam keseimbangan ekosistem karena keberadaannya yang berlebihan. Salah satu jenis spesies tumbuhan yang invasif  yaitu eceng gondok, karena berkembang biak sangat cepat sehingga mengganggu ekosistem atau biota yang ada di lingkungannya. Selain itu, ikan red devil yang juga termasuk jenis spesies invasif dikarenakan berkembang biak sangat cepat, agresif, dan bersifat predator sehingga menjadi ancaman bagi ikan endemik yang ada di perairan. Isu lain yang mendorong inovasi ini adalah fenomena meningkatnya food waste yang ternyata dapat menyebabkan kelangkaan sumber pangan yang sebenarnya masih dapat dimanfaatkan. Upaya pemanfaatan food waste tersebut adalah dengan menggunakan maggot Black Soldier Fly (BSF) melalui proses biokonversi.

Tim PKM-K EcoPrime Feed menginovasikan sebuah produk pakan ikan berkualitas, ramah lingkungan, dan ekonomis dari ketiga bahan baku yaitu eceng gondok, ikan red devil, dan maggot BSF. Ketiga bahan baku tersebut memiliki keunggulan masing-masing, seperti eceng gondok mengandung kadar protein tinggi dan serat kasar rendah setelah melalui proses fermentasi, ikan red devil mengandung kadar protein sebesar 35%, berbau amis sehingga dapat berfungsi sebagai atraktan (bahan yang dapat meningkatkan nafsu makan pada ikan), serta maggot BSF yang mengandung kadar protein berkisar antara 40-50% dan mempunyai komposisi enzim yang baik untuk pencernaan ikan.

Tim PKM-K Ecoprime Feed berharap bahwa inovasi ini tidak hanya dapat meningkatkan stabilitas ekosistem perairan di Indonesia, tetapi juga dapat membantu menyelesaikan permasalahan tingginya harga pakan ikan pada kegiatan budidaya perikanan. “Kami sangat bangga karena lolos pendanaan dan berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, tim kami dapat melanjutkan program ini hingga ke PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) untuk menyebarluaskan produk kami kepada masyarakat luas,” jelas Lewis saat dimintai keterangan pada Senin, 12 Agustus 2024.

Produk EcoPrime Feed menjadi wujud kesadaran dan komitmen mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan global yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) ke 1: Mengurangi kemiskinan; 2: Mengakhiri kelaparan; 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dan SDGs ke 14: Ekosistem Laut.
Penulis: Tim PKM-K EcoPrime Feed
Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Intip Proses Uji Proksimat Pakan Maggot

Berita Wednesday, 14 August 2024

Mahasiswa Fakultas Pertanian yang tergabung ke dalam tim pelaksana PPK Ormawa KMIP 2024, melakukan uji proksimat pakan yang maggot yang menjadi salah satu inovasi tim AquaPower.

Pemanfaatan maggot sebagai tepung untuk alternatif pakan ikan yang akan diterapkan di Desa Sumberharjo oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memerlukan pengujian uji proksimat. Uji proksimat merupakan suatu metode kimia yang penting untuk menganalisis kandungan nutrisi dari suatu bahan baku pakan. Dalam uji ini, berbagai komponen utama seperti kadar air (moisture), kadar abu (ash), protein kasar (crude protein), dan lemak kasar (crude lipid). Pendekatan ini memungkinkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan komprehensif terkait dengan kualitas nutrisi yang tersedia dalam bahan pakan yang akan digunakan dalam pembuatan pelet maggot. Uji proksimat dapat memberikan landasan ilmiah yang kuat untuk pengembangan pemanfaatan maggot sebagai sumber pakan alternatif yang berkelanjutan dan efisien di tingkat lokal.

Uji proksimat berperan sangat penting dalam analisis kualitas pakan. Tujuan dari dilakukannya uji proksimat yakni untuk mengetahui komposisi nutrisi yang terkandung dalam pakan secara detail. Uji proksimat akan memberikan informasi sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi kandungan gizi dari suatu pakan. Hasil dari uji proksimat dapat membantu untuk merumuskan formula pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan yang akan dibudidaya, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan, kesehatan, dan FCR yang optimal.

Melalui upaya ini, mahasiswa UGM tidak hanya berkontribusi pada inovasi dalam pakan ikan, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan perikanan lokal. Dengan memanfaatkan maggot sebagai sumber pakan, mereka membuka potensi baru dalam mengurangi ketergantungan pada pakan konvensional dan mempromosikan siklus perikanan yang lebih efisien.

Penulis: Abraham Renjaro Tarigan, Mahardika Bella Pertiwi, M. Riski Ramadhana

Editor: Nahla Alfiatunnisa, S.Pi.

Departemen Perikanan UGM Gelar SinnTech Webinar #16 dengan Tema Pengelolaan Kesehatan pada Budidaya Udang

Berita Tuesday, 21 November 2023

Departemen Perikanan UGM beserta Center for Seafood Security and Sustainability yang didukung oleh Erasmus+ Programme of the European Union telah melaksanakan webinar SinnTech #16 dengan tema Pengelolaan Kesehatan pada Budidaya Udang. Webinar diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Mei 2023 yang menghadirkan dua narasumber yaitu Indah Istiqomah, S.Pi., M.Si., Ph.D yang membawakan mate ri “Bakteriofag untuk Pengendalian Penyakit Udang” dan drh. Narendra Santika Hartana dengan materi “Disease Management in Today Vannamei Shrimp Farming”. Webinar SinnTech dimoderatori oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan, Ma’rufa Nurul Latifah, S.Pi. Acara SinnTech #16 dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. dan dilanjutkan dengan pengenalan Program Studi Akuakultur oleh Dr. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si. dan Program Studi Magister Ilmu Perikanan oleh Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. Budidaya udang vaname (Litopenaues vannamei) merupakan salah satu industri yang berkembang pesat sebagai penyedia protein bagi masyarakat dunia. Indonesia merupakan negara terbesar ke-3 produksi udang secara global. Akan tetapi, hadirnya penyakit pada udang seperti Acute Hepatopancreatic Necrosis Syndrome (AHPND) atau Early Mortality Syndrome (EMS) yang disebabkan oleh bakteri V. parahaemolyticus menjadi tantangan bagi para pembudidaya karena dapat menurunkan produktivitas budidaya udang vaname. Pengembangan bakteriofag pada budidaya udang merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah udang terjangkit infeksi bakteri. Aplikasi bakteriofag dapat dilakukan melalui metode pencegahan (prophylaxis) maupun terapi. Penyakit AHPND pertama kali terdeteksi di Indonesia pada akhir tahun 2019-awal 2020 yang muncul pada semua kelompok budidaya. Adapun manajemen dan mitigasi penyakit yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit AHPND yaitu penambahan persentase sediment pond/ Tandon Pengendapan, adaptasi struktur shrimp toilet (konsep perluasan area koleksi lumpur di area central drain), dan aplikasi koagulator untuk mengendapkan toksin di dasar kolam. Selain bakteri, penyakit pada udang juga dapat disebabkan oleh virus seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Myonecrosis Virus.  Manajemen dan mitigasi penyakit yang dapat dilakukan untuk mencegah WSSV dan Myonecrosis Virus yaitu eliminasi carrier virus, disinfeksi, dan aplikasi immunostimulant.
12
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY