• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Staff
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas
  • SDG 4: Pendidikan Berkualitas
  • page. 2
Arsip:

SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Mahasiswa Internasional Magister Ilmu Perikanan Joas Iradukunda: Perjalanan Akademik dan Adaptasi Budaya di UGM

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Yogyakarta, Indonesia – Mahasiswa internasional asal Rwanda, Joas Iradukunda, tengah menempuh studi Magister di bidang Ilmu Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Memulai perjalanan pada semester Ganjil 2024, berbagi pengalaman akademik dan sosial selama berada di Yogyakarta dijalaninya.

Joas mengungkapkan beberapa alasan utama memilih UGM sebagai tempat studi lanjutan antara lain UGM merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia, program studi yang diminati tersedia di sini, dan Yogyakarta dikenal sebagai kota dengan biaya hidup yang terjangkau bagi mahasiswa. Semangat untuk menempuh studi Magister di UGM mengantarkan Joas menjadi awardee beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) dari Pemerintah Indonesia. Joas membagikan bahwa informasi mengenai beasiswa ini dapat diperoleh melalui pencarian online serta rekomendasi dari teman-teman yang sebelumnya menempuh studi di Indonesia.

Menjadi bagian dalam proses akademik di UGM tidak mudah bagi Joas. proses aplikasi cukup yang panjang dan persiapan dokumen yang matang menjadi hal yang krusial dalam proses pendaftaran. Berbagai dokumen yang harus dilengkapi antara lain transkrip nilai sarjana, sertifikat kelulusan, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, serta surat rekomendasi dari Kedutaan Besar Indonesia di negara asal. Setelah mengirimkan aplikasi, dilakukan dua wawancara melalui Zoom: satu untuk asesmen psikologis dan satu lagi mengenai latar belakang akademik serta rencana penelitian.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah perbedaan zona waktu antara Rwanda dan Indonesia selama proses wawancara. Untuk mengatasinya, pengaturan alarm dan persiapan yang baik sangat membantu.

Joas mengungkapkan pendapat mengenai lingkungan akademik di UGM yang sangat mendukung mahasiswa untuk berkembang. Fasilitas dan sumber daya yang tersedia sangat baik, serta suasana mendorong pertumbuhan akademik maupun pribadi. Tidak berhenti disitu, dukungan dari para dosen dan staf fakultas sangat membantu mahasiswa internasional dalam menyesuaikan diri dengan sistem akademik di UGM. Joas juga menambahkan, jika dibandingkan dengan sistem pendidikan di negara asal, UGM memiliki fasilitas dan teknologi yang lebih maju serta menawarkan peluang jejaring dan kolaborasi yang lebih luas.

Awal cerita Joas dalam mengukir pengalaman di UGM dimulai saat pertama tiba di Yogyakarta, tantangan terbesar adalah beradaptasi dengan cuaca, perbedaan bahasa, dan makanan lokal. Namun, keramahan masyarakat Indonesia membantu dalam proses adaptasi. Salah satu aspek budaya yang paling dinikmati adalah pertunjukan tari tradisional serta berbagai acara budaya di UGM. Namun, ada pula kejutan budaya, terutama dalam hal kebiasaan orang Indonesia yang terbuka dalam menanyakan hal-hal pribadi. Untuk menghadapi hal ini, memberikan jawaban yang lebih umum menjadi cara agar tetap merasa nyaman.

Sebagai mahasiswa internasional, tantangan terbesar adalah kendala bahasa. Meskipun sedang mempelajari Bahasa Indonesia, komunikasi sehari-hari masih menjadi tantangan tersendiri. Untuk menyeimbangkan kehidupan akademik dan sosial, pengaturan waktu yang baik dilakukan dengan membagi fokus antara studi dan kegiatan non-akademik.

Joas juga membagikan rencana akademik yang telah disusun setelah menyelesaikan studi di UGM, yaitu kembali ke Rwanda untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di Indonesia. Keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral di luar negeri juga menjadi salah satu tujuan masa depan. Studi di UGM telah memberikan banyak wawasan dan keterampilan yang akan sangat berguna dalam karier di bidang ilmu perikanan. Harapan besar untuk dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan sektor ini di negara asal.

Beberapa tips and tricks disampaikan oleh Joas bagi calon mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan studi di UGM dengan melakukan persiapan yang baik, baik secara akademik maupun mental, sangat disarankan. Mempelajari budaya dan bahasa Indonesia sebelum datang, memanfaatkan semua kesempatan yang tersedia di UGM, serta tetap terorganisir dalam proses aplikasi dan studi menjadi kunci keberhasilan. Dengan semangat dan tekad yang kuat, perjalanan akademik Joas Iradukunda di UGM menjadi bukti bahwa pendidikan lintas negara membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk berkembang dan berkontribusi di tingkat global.

Perjalanan akademik Joas Iradukunda di UGM sejalan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Beasiswa KNB yang diterima mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan akses pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas. Studi dalam bidang Ilmu Perikanan berkontribusi pada SDG 14 (Ekosistem Lautan) dengan meningkatkan pemahaman mengenai perikanan berkelanjutan dan konservasi sumber daya laut. Selain itu, pengalaman lintas budaya dan jejaring internasional yang dibangun selama studi turut mendukung SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan memperkuat kerja sama global dalam bidang akademik dan penelitian. Dengan ilmu yang diperoleh, diharapkan dapat berkontribusi dalam pengelolaan perikanan yang lebih baik di Rwanda serta memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan negara asal dalam bidang kelautan dan perikanan.

Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Departemen Perikanan UGM dan ISPIKANI DIY Selenggarakan Webinar Bincang MBG

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dewan Pengurus Daerah Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan webinar bertajuk Bincang MBG: Strategi dan Kesiapan Sektor Perikanan dalam Mendukung Pelaksanaan MBG di DIY. Webinar ini berlangsung pada Jumat, 7 Maret 2025, pukul 13.00 WIB, dengan jumlah peserta sebanyak 102 orang. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, yaitu akademisi, kebijakan, bisnis, dan operasional, guna membahas peran sektor perikanan dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBG).

Webinar ini menghadirkan empat narasumber utama, yaitu Heri Sulistio, S.Pi., M.T. (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY) yang membahas kebijakan pembangunan perikanan dalam mendukung MBG, Saptono (pembudidaya ikan) yang menjelaskan peluang budidaya ikan dalam MBG, serta dua akademisi dari UGM, Dr. Nurfitri Ekantari, S.Pi., M.P., yang membahas produk hilir ikan, dan Dr. dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., yang membahas manfaat gizi ikan bagi tumbuh kembang siswa. Diskusi yang dipandu oleh Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi., ini bertujuan untuk memberikan wawasan komprehensif kepada peserta mengenai keterkaitan sektor perikanan dengan MBG, mulai dari aspek akademik hingga aplikatif di dunia industri dan kebijakan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara akademisi, pelaku usaha, dan pembuat kebijakan dalam mendukung implementasi MBG di sektor perikanan. Dengan keterlibatan berbagai pihak, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung melalui program MBG yang selaras dengan kebutuhan industri. Selain itu, webinar ini juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, serta SDG 14: Ekosistem Lautan, yang berfokus pada ketahanan pangan, pendidikan berkualitas, serta keberlanjutan ekosistem perairan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Kolaborasi Akademik: Departemen Perikanan UGM Hadir dalam Kuliah Tamu di Universitas Lampung

BeritaNews Friday, 14 March 2025

Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ilmu perikanan dengan berpartisipasi dalam kuliah tamu bertajuk “Manajemen Kesehatan Udang: Kajian Mikrobiom Bakteri Probiotik untuk Budidaya Udang”. Acara ini diselenggarakan oleh Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada Selasa, 25 Februari 2025, dengan menghadirkan Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi, sebagai narasumber utama. Kuliah tamu ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa dan praktisi perikanan mengenai peran mikrobiom dan probiotik dalam meningkatkan kesehatan udang. Sebagai bagian dari Departemen Perikanan UGM, Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. memiliki keahlian dalam bidang penyakit ikan. Dalam sesi pemaparannya, beliau menjelaskan konsep dasar mikrobiom dalam ekosistem budidaya udang serta bagaimana penggunaan bakteri probiotik dapat meningkatkan ketahanan udang terhadap penyakit. Hasil riset yang dilakukan oleh Departemen Perikanan UGM juga dipaparkan sebagai bukti ilmiah mengenai efektivitas pendekatan berbasis mikrobiom dalam menjaga keseimbangan ekosistem tambak.

Departemen Perikanan UGM memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi berbasis mikrobiom untuk sektor akuakultur. Melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, departemen ini terus mengembangkan inovasi yang dapat diterapkan secara langsung dalam industri perikanan. Oleh karena itu, partisipasi dalam kuliah tamu ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata UGM dalam mendukung pengembangan sektor perikanan nasional, khususnya dalam aspek manajemen kesehatan udang. Antusiasme peserta dalam kuliah tamu ini sangat tinggi, terbukti dari kehadiran berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, praktisi budidaya, penyuluh perikanan, serta perwakilan instansi pemerintah yang berkaitan dengan sektor perikanan. Banyak peserta yang tertarik dengan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Perikanan UGM mengenai pemanfaatan mikrobiom dalam budidaya udang. Diskusi interaktif yang terjadi menunjukkan besarnya minat terhadap pendekatan berbasis mikrobiom sebagai solusi dalam industri perikanan.

Menurut Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi, kuliah tamu semacam ini sangat penting sebagai sarana berbagi ilmu dan pengalaman antara akademisi, mahasiswa, dan praktisi. Beliau menekankan bahwa Departemen Perikanan UGM akan terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu perikanan melalui berbagai penelitian inovatif serta kolaborasi dengan berbagai pihak. Partisipasi dalam kuliah tamu ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama lebih luas antara UGM dan institusi lainnya dalam riset serta implementasi teknologi di bidang akuakultur. Secara keseluruhan, kuliah tamu ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya manajemen kesehatan udang berbasis mikrobiom dan probiotik. Dengan semakin berkembangnya penelitian di bidang ini, Departemen Perikanan UGM diharapkan dapat terus menjadi pusat unggulan dalam riset dan inovasi akuakultur di Indonesia. Ke depan, UGM akan terus berperan aktif dalam mendukung pengembangan ilmu dan teknologi di bidang perikanan guna menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. Kolaborasi akademik ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-9 : Infrastruktur, Industri dan Inovasi, poin ke-14 : Menjaga Ekosistem Laut, dan poin ke-17 : Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Editor 2: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. 

Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan 2025

Berita Friday, 14 March 2025

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) merupakan himpunan mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, UGM yang aktif dalam berbagai kegiatan baik didalam kampus maupun diluar kampus. Pada tanggal 22 Februari 2025, KMIP melakukan Grand Launching Kabinet Aruna Nawasena secara langsung Ruang KPTUyang yang diikuti oleh Pembina KMIP, Tamu Undangan HMD/BSI yang berada di Fakultas Pertanian, Anggota KMIP 2025 yang terdiri atas Mahasiswa Perikanan Angkatan 2023 dan 2024.

Grand Launching KMIP kabinet Aruna Nawasena merupakan pengenalan serta pemaparan program kerja yang akan di selenggarakan dalam satu periode di tahun kali ini. Inovasi yang dibawakan dalam grand launching kabinet tahun kali ini berada dalam sesi pemaparan logo serta nama kabinet yang dikemas dengan video kreatif dan inovatif yang bertujuan untuk menyampaikan makna dari setiap elemen yang terdapat dalam logo serta makna dari nama kabinet yaitu Aruna Nawasena. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut terpukau dan kagum terhadap video yang ditayangkan pada saat pemaparan. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan program kerja setiap departemen yang berada di KMIP dengan membawakan inovasi dan harapan baru di setiap pogram kerja yang telah di bentuk.

Kabinet Aruna Nawasena KMIP merilis total 8 Departemen dan 3 Pengurus harian, meliputi Ketua dan Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Kajian Strategis, Departemen Media dan Informasi, Departemen Jaringan Eksternal, Departemen Pengabdian Masyarakat, Departemen Kewirausahaan, dan Departemen Keprofesian Minat dan Bakat, serta Departemen Advokasi. Berbagai Departemen ini memiliki program kerja, fungsi, dan tugas yang berbeda sesuai dengan bidang masing-masing dengan harapan dapat berkontribusi, mengembangkan program kerja, dan membawa KMIP menuju inovasi dan kebermanfaatan

Kabinet Aruna Nawasena ini memiliki logo berupa kapal yang diartikan sebagai KMIP dan tiga layar di atas diibaratkan sebagai tiga program studi yang ada di departemen perikanan. Sealin itu, terdapat ombak yang selalu membersamai kapal diartikan sebagai 4 departemen internal dan 4 departemen eksternal. Diharapkan dengan elemen yang ada dapat bersama-sama mengarungi samudra dalam mencapai kejayaan. Aruna berarti fajar atau cahaya keemasan, sedangkan nawasena berarti karapan baru atau kebangkitan. Nama ini menjadi harapan dari Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan untuk menggapai harapan baru dalam mencapai kejayaan dengan nilai sinergitas, inovasi, dan loyalitas yang menjadi landasan dari terciptanya Kabinet Aruna Nawasena

Bintang Listyan Ramadhan selaku ketua KMIP 2024 mengungkapkan KMIP adalah kapal besar kita bersama. Dengan arah yang jelas dan kerjasama seluruh kru, saya percaya bisa menjadikan KMIP lebih bermakna, lebih inovatif, dan memberikan dampak yang positif. KMIP memiliki Navigasi sebagai arah untuk kita berlayar yaitu Sinergi, Loyalitas, dan Inovasi yang dimana navigasi tersebut kita gunakan sebagai landasan dari Visi dan Misi yang akan kita bawakan untuk pelayaran KMIP 2025. ”Mari berlayar bersama, membangun KMIP menjadi himpunan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan universitas hingga masyarakat. Karena dengan terciptanya Sinergi, Loyalitas, dan inovasi kita dapat mewujudkan tagline kita Bersama “Kehangatan dalam kebersamaan, berlayar wujudkan harapan” ujar Bintang. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada poin (4) Pendidikan Berkualitas, (9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Editor : Mukti Aprian, S.Kel., M. Si. (Han), Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Kuliah Umum Kepemimpinan Departemen Perikanan : Manajemen Organisasi dan Kiat Sukses Berkarier di Dunia Industri

Berita Friday, 7 March 2025

Yogyakarta, 27 Februari 2025 –  Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah umum kepemimpinan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2022. Acara ini diselenggarakan secara luring di Auditorium Harjono Danoesastro dan secara daring bagi mahasiswa yang sedang menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Narasumber kuliah umum kepemimpinan ke-2 ini adalah Bapak Danis Subiyantoro selaku Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri yang menjelaskan berbagai aspek penting dalam kepemimpinan, khususnya dalam menganalisis dan mengelola risiko bisnis di sektor perikanan.

Dalam acara tersebut, narasumber memberikan wawasan mendalam mengenai analisis dampak risiko sebagai pemimpin agar para mahasiswa diberikan pemahaman tentang bagaimana seorang pemimpin harus mampu menganalisis potensi risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Kemampuan ini penting agar mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi tantangan bisnis. Selain itu, terdapat penjelasan mengenai manajemen risiko fundamental dalam mengelola operasional bisnis yang merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis yang berkelanjutan. Dalam kuliah umum ini, dijelaskan bagaimana manajemen risiko dapat membantu menghindari hambatan besar yang bisa mengganggu kelangsungan usaha di sektor pertanian/perikanan. Identifikasi dan pengukuran risiko bisnis sebagai prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi serta mengukur risiko bisnis juga menjadi pembahasan utama.

Dalam pemaparan yang disampaikan, dijelaskan bahwa manajemen risiko sangat penting mengingat semakin kompleksnya produk di industri pertanian/perikanan serta perkembangan teknologi digital yang pesat. Dengan manajemen risiko yang baik, pelaku bisnis dapat memberikan informasi yang akurat, memudahkan pengawasan, serta menentukan langkah strategis ke depan. Pendekatan dalam manajemen risiko mencakup identifikasi risiko secara proaktif dan menyeluruh, pengukuran, pemantauan, serta pengendalian. Strategi yang dapat dilakukan meliputi Mengambil langkah langsung untuk mengatasi risiko, menerima risiko dengan memahami dampaknya, menghentikan aktivitas yang memiliki potensi risiko tinggi, mengalihkan risiko kepada pihak lain, seperti perusahaan asuransi.

Salah satu mahasiswa dari program Manajemen Sumber Daya Akuatik, Zuhdi Ardi, menyampaikan bahwa kuliah umum ini memberikan wawasan baru tentang pentingnya pengelolaan risiko, tidak hanya dalam bisnis tetapi juga dalam kehidupan pribadi. “Kuliah ini menambah semangat saya untuk terus belajar mengelola keuangan pribadi serta meniti karir di industri perikanan dengan lebih matang,” ungkapnya. Dengan adanya kuliah umum kepemimpinan ini, mahasiswa Departemen Perikanan UGM diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan industri di masa depan dan mampu menerapkan strategi manajemen risiko yang efektif untuk mencapai keberlanjutan bisnis yang lebih baik. Kegiatan ini mendukung program Sustainable Development Goals pada SDGs (4) Pendidikan Bermutu, (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Kharisma Pundhi Rukmana

Belajar dan Berinovasi di Negeri Sakura: Danendra Marlen dan Pengalaman AIMS di Jepang

BeasiswaBeritaScholarship Friday, 7 March 2025

Mahasiswa Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian, UGM, Danendra Marlen dari program studi Akuakultur angkatan 2021, telah selesai mengikuti program pertukaran mahasiswa AIMS (ASEAN International Mobility for Students) di Jepang. Program ini berlangsung selama empat bulan, dari September 2024 hingga Januari 2025. Seleksi dimulai dengan pengumpulan berkas pada 22 Februari 2024, wawancara pada 16 Maret 2024, dan pengumuman hasil seleksi pada 26 Maret 2024. Setelah dinyatakan lolos, Danendra berangkat ke Jepang pada 24 September 2024 dan menjalani program pembelajaran di sana hingga 11 Januari 2025 dan kembali ke Indonesia pada 20 Januari 2025.

Selama program pertukaran ini, Danendra mengikuti berbagai pembelajaran di kelas terkait sustainable science, termasuk mata kuliah seperti “Adaptation to Environmental Change and Disaster Risk”, “Environmental Conservation Agriculture“, dan “Environmental and Symbiotic Sciences”. Selain itu, ia juga berpartisipasi dalam proyek penelitian yang dipimpin oleh Xiaolan Lin (Lin-sensei) di berbagai lokasi, seperti Japan Agri Expo di Makuhari Messe, Chiba; -Sungai Nagase di Inawashiro, serta NARO (National Agriculture and Food Research Organization) di Tsukuba. Di Sungai Nagase, Danendra terlibat dalam studi tentang karakteristik Danau Inawashiro yang oligotrofik, sementara di NARO, ia berkontribusi dalam proyek laboratorium yang mengevaluasi dampak berbagai praktik manajemen pemupukan terhadap emisi N₂O pada tanah Andosol.

Danendra memilih mengikuti program AIMS karena program ini masih linear dengan bidang studinya di akuakultur dan memberikan kesempatan untuk memperdalam ilmu di bidang perikanan serta lingkungan berkelanjutan. Ia memilih Jepang sebagai negara tujuan karena sejak kecil sudah menyukai budaya Jepang, terutama dari tontonan seperti Naruto, Doraemon, dan Yu-Gi-Oh!. Selain itu, ia tertarik untuk mempelajari budaya Jepang yang terkenal dengan kedisiplinan, ketepatan waktu, serta kebersihannya. Jepang juga dikenal memiliki teknologi yang sangat maju, dan Danendra ingin melihat serta belajar langsung bagaimana penerapan teknologi tersebut dalam berbagai bidang, termasuk pertanian dan perikanan.

Program AIMS ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan wawasan akademik dan keterampilan lintas budaya. Partisipasi dalam berbagai penelitian dan kegiatan lapangan di Jepang diharapkan dapat memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai isu-isu lingkungan global serta praktik pertanian dan perikanan berkelanjutan. Program ini juga sejalan dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan adanya program ini, mahasiswa diharapkan dapat mempelajari dan mengembangkan inovasi dengan perspektif baru dalam bidang perikanan, yang nantinya dapat diterapkan di Indonesia untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor perikanan dan lingkungan.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla

Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

Membangun Kekompakan dan Solidaritas Mahasiswa Magister Perikanan lewat Malam Keakraban

BeritaNews Friday, 7 March 2025

Program Studi Magister Ilmu Perikanan (MIP) Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan Malam Keakraban (Makrab) sebagai ajang untuk mempererat hubungan serta memperkenalkan mahasiswa dari berbagai angkatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat-Sabtu, 21-22 Februari 2025 di LPP Villa Kaliurang, Yogyakarta, dengan diikuti oleh mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM angkatan 2023 hingga 2024. Mahasiswa Fakultas Pertanian berangkat dari AGLC menuju lokasi acara pada pukul 15.00. Kegiatan resmi dibuka dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Dr. Ir. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., bersama Ghufron selaku Ketua Panitia Makrab MIP UGM Tahun 2025. Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan perkenalan antar peserta untuk membangun kerukunan dan kebersamaan.

Kegiatan dipenuhi dengan berbagai aktivitas yang menarik, seperti penampilan musikalis dan penampilan kebudayaan Ruanda oleh mahasiswa internasional Joas Iradukunda. Suasana semakin meriah setelah diumumkan pemenang dalam kategori pentas seni terbaik yang diberikan langsung oleh Dr. Eko Setyobudi. Selain itu, mahasiswa juga berbagi kisah tentang kesulitan mereka untuk mendaftar dan belajar di Program Magister Ilmu Perikanan sebagai acara penutup kegiatan hari pertama.

Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan sarapan bersama dan senam pagi. Untuk membangun kekompakan dan kerja sama tim, diadakan berbagai permainan seru, seperti estafet karet, estafet bola, tebak kata dengan gaya, gelon (gelas balon), laba-laba, game keseimbangan, dan estafet gelas bocor. Sebagai penutup acara Makrab Magister Ilmu Perikanan UGM, diadakan sesi tukar kado yang telah disiapkan oleh mahasiswa dan dibagikan secara acak melalui sistem undian. Setelah semua acara berakhir, mahasiswa berkemas dan kembali ke tempat masing-masing.

Kegiatan Malam Keakraban MIP 2025 berfokus pada berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), salah satunya adalah SDG 4 (Quality Education). SDG 4 ditampilkan dalam sesi diskusi akademik ketika mahasiswa berbagi pengalaman dan perspektif mereka tentang dunia perkuliahan. Kegiatan ini juga mendukung SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui senam bersama yang mendorong gaya hidup sehat dan permainan kelompok yang menciptakan kebersamaan dan kesehatan mental. Selain itu, SDG 10 (Reduced Inequalities) juga tercermin dalam keterlibatan siswa internasional yang hadir di acara ini, hal itu menunjukkan adanya keberagaman di lingkungan akademik. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan rasa solidaritas dan semangat akademik mahasiswa Magister Ilmu Perikanan UGM untuk menghadapi tantangan akademik di masa depan.

Penulis : Annisa Yustisia

Editor: Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Nahla Alfiatunnisa, S.Pi., Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han).

Pelatihan Budidaya Cacing Sutra: Langkah Menuju Perikanan Berkelanjutan di UGM

Berita Friday, 7 March 2025

Pada tanggal 11 Februari 2025, Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pelatihan budidaya cacing sutra bagi tenaga kependidikan (tendik). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., yang merupakan dosen departemen perikanan UGM dengan bidang keahlian di bidang pakan ikan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah dari Instalasi Media Budidaya (IMB) sebagai media budidaya cacing sutra. Cacing sutra memiliki nilai ekonomis tinggi karena menjadi pakan alami yang kaya akan protein bagi ikan air tawar. Dengan meningkatnya permintaan, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta dalam membudidayakan cacing sutra secara efektif dan berkelanjutan.

Cacing sutra berperan penting dalam industri perikanan karena kandungan proteinnya yang tinggi, berkisar antara 40-50%. Pakan alami ini sangat diminati oleh pembudidaya ikan karena dapat meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan. Namun, ketersediaan cacing sutra di alam semakin terbatas akibat faktor lingkungan dan eksploitasi berlebihan. Oleh karena itu, budidaya cacing sutra menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pasar sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan pemahaman tentang siklus hidup cacing sutra, teknik budidaya, serta cara memanfaatkan limbah sebagai media budidaya yang efisien.

Pelatihan ini juga membahas metode budidaya cacing sutra di lahan sawah yang memerlukan persiapan khusus. Peserta diajarkan cara menyiapkan tanah dengan kedalaman 30-50 cm serta pembuatan pembatas menggunakan mulsa. Tanah yang digunakan harus dicangkul dan dicampur dengan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan serta menghilangkan patogen berbahaya. Setelah itu, lahan digenangi air setinggi 3-5 cm untuk menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan cacing sutra. Selain itu, dipasang paranet di atas lahan untuk melindungi cacing dari paparan sinar matahari langsung dan curah hujan yang tinggi.

Salah satu aspek penting dalam budidaya cacing sutra adalah pemberian pakan yang tepat. Cacing sutra diberi pakan berupa campuran bahan organik seperti kotoran burung, dedak, limbah tahu telah difermentasi selama 7-14 hari dengan probiotik. Pakan ini diberikan secara rutin 1-2 kali sehari dengan takaran 100-200 mL per meter persegi. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas cacing dan memastikan pertumbuhannya tetap optimal. Dengan manajemen pakan yang baik, cacing sutra dapat berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan panen yang melimpah.

Peserta pelatihan juga diberikan penjelasan mengenai teknik pemanenan cacing sutra yang efisien. Cacing dapat dipanen setelah berusia 40-45 hari dengan metode panen parsial. Metode ini memungkinkan peternak untuk mengambil sekitar 80% dari populasi cacing, sementara sisanya dibiarkan berkembang untuk siklus budidaya berikutnya. Setelah dipanen, cacing sutra harus dibersihkan dengan cara direndam dalam air bersih sebelum dijual atau digunakan kembali untuk pembiakan. Teknik ini memastikan cacing dalam kondisi bersihdan siap digunakan sebagai pakan ikan berkualitas tinggi.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tenaga kependidikan Departemen Perikanan UGM dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam praktik budidaya cacing sutra. Selain sebagai bentuk pemanfaatan limbah organik, budidaya ini juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat. Dengan keterampilan yang diperoleh, peserta dapat mengembangkan budidaya cacing sutra secara mandiri atau mengajarkannya kepada mahasiswa serta komunitas perikanan. Ke depannya, pelatihan semacam ini diharapkan dapat terus dilakukan guna meningkatkan inovasi dalam bidang perikanan yang berkelanjutan. Pelatihan ini sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Bermutu, poin ke-7 : Energi Bersih dan Terjangkau, poin ke-11 : Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, poin ke-15 : Menjaga Ekosistem Darat. 

Penulis : Rafi Sukma Aulia

Editor 1 : Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc.

Editor 2 : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

SinnTech Webinar #22: Finding Your Fit Major and Drawing Your Dream in Fisheries

BeritaNews Friday, 28 February 2025

Webinar SinnTech #22 yang diadakan secara daring oleh Departemen Perikanan UGM pada 28 Februari 2025 sukses menarik perhatian mahasiswa dari UGM maupun luar UGM. Kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan mengenai berbagai peluang yang dapat diambil mahasiswa perikanan, baik dalam pengembangan akademik, mendapatkan beasiswa, maupun karir setelah lulus. Ketua Departemen Perikanan UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., membuka acara dengan menekankan pentingnya sesi berbagi ini dalam membantu mahasiswa menelaah lebih jauh tentang berbagai kesempatan di bidang perikanan.

Webinar menghadirkan dua narasumber inspiratif yang merupakan alumni Perikanan UGM dan telah melanjutkan studi di luar negeri. Narasumber pertama, Jauza F.H. Hasna, S.Pi., yang kini menempuh studi Master di KU Leuven University, membawakan topik Finding the Right Fit: Pivoting After Choosing the Wrong Major. Dalam sesi ini, Jauza berbagi kisah perjalanan akademik dalam menemukan bidang perikanan yang paling sesuai dengan minat. Berbagai aktivitas seperti menjadi asisten praktikum dan mengikuti kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa menjadi langkah eksplorasi akademik. Ketertarikan awal pada bidang imunologi mengantarkan Jauza memilih topik tersebut sebagai penelitian skripsi. Namun, aktivitas laboratorium yang dirasakan tidak sesuai dengan minatnya menimbulkan kemauan untuk berekplorasi ulang mengenai minatnya dalam bidang perikanan. Setelah lulus, pengalaman kerja sebagai Junior Staff di Institute for Research & Community Service Lambung Mangkurat University semakin memperluas wawasan dan akhirnya membawa Jauza pada keputusan untuk melanjutkan studi Master of Science in Sustainable Development dengan Track: Ecology di KU Leuven University, Belgia. Tantangan studi di Belgia, seperti perbedaan cuaca yang drastis dengan cuaca di Indonesia. Bahasa bukan kendala dalam komunikasi sehari-hari, setelah dapat beradaptasi baik secara akademik maupun interkasi sosial. Berbagai tips juga diberikan mengenai eksplorasi beasiswa serta pentingnya manajemen emosi dalam menemukan minat akademik yang sesuai.

Pembicara kedua, Novi Rosmala Dewi, S.Pi., M.Sc., yang saat ini menempuh studi PhD di National Taiwan Ocean University, membawakan topik Drawing Dream: A Journey Through Academic-work Life Balance. Perjalanan akademik dimulai dengan eksplorasi di bidang Akuakultur, Imunologi Ikan dan Kerang, serta Teknik Biologi Molekuler yang kemudian mengantarkan pada beasiswa studi di Taiwan. Selain menekuni studi, pengalaman sebagai guru bahasa Inggris paruh waktu di Taiwan memberikan wawasan tambahan mengenai metode pengajaran di negara tersebut. Informasi mengenai berbagai sumber beasiswa untuk studi di Taiwan turut dibagikan dalam sesi ini. Dalam sesi tanya-jawab, diskusi mengenai tren hashtag #kaburajadulu menjadi sorotan, menekankan bahwa mengejar studi dan pengalaman di luar negeri adalah kesempatan berharga yang tetap harus disertai dengan rasa nasionalisme. Berbagai tantangan dalam studi di Taiwan, termasuk perbedaan budaya dan sulitnya menemukan makanan halal pada awal masa adaptasi, juga turut dibahas.

Webinar ini menegaskan bahwa baik pengalaman studi di dalam negeri maupun luar negeri memerlukan kemampuan adaptasi yang tinggi. Berbagai tantangan yang dihadapi, baik dari segi akademik, sosial, maupun lingkungan, menjadi pengalaman berharga dalam pengembangan diri. Webinar SinnTech #22 kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.


Webinar ini berkontribusi terhadap pencapaian SDGs dengan mendukung pendidikan berkualitas (SDG 4) melalui penyediaan informasi mengenai peluang studi lanjut dan eksplorasi akademik. Pembahasan mengenai karir dan pengalaman kerja paruh waktu selaras dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang layak dan pekerjaan yang bermartabat (SDG 8). Selain itu, diskusi mengenai akses beasiswa serta pengalaman studi di luar negeri turut membantu mengurangi ketimpangan dalam kesempatan pendidikan (SDG 10). Dengan keterkaitan narasumber pada bidang perikanan dan akuakultur, webinar ini juga berperan dalam mendukung keberlanjutan sumber daya laut (SDG 14). Melalui wawasan yang diberikan, mahasiswa diharapkan semakin siap menghadapi tantangan akademik dan profesional serta termotivasi untuk terus berkembang di bidang yang diminati.


Penulis : Galuh Wulanuari

Editor : Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

PKKKIL 2025: Membangun Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Perikanan UGM

BeritaNews Saturday, 22 February 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pelatihan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Instrumentasi Laboratorium (PKKKIL) Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 pada 15 Februari hingga 22 Februari 2025. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa S1 Departemen Perikanan angkatan 2024, seluruh mahasiswa baru S2 dan S3, serta mahasiswa S1 angkatan 2021-2023 yang belum memiliki sertifikat PKKKIL. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang keselamatan kerja di laboratorium, guna mendukung kegiatan akademik dan penelitian yang aman dan sesuai standar.

Pemaparan Materi oleh Prof. Tri Joko Raharjo, S.Si., M.Si., Ph.D.

Pelatihan ini terdiri dari tiga tahap utama. Tahap pertama adalah pemaparan materi oleh Prof. Tri Joko Raharjo, S.Si., M.Si., Ph.D. pada 15 Februari 2025 di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM. Selanjutnya, mahasiswa akan mengikuti pembelajaran mandiri secara daring melalui platform eLok UGM dari 16 hingga 21 Februari 2025. Kegiatan diakhiri dengan final test yang juga dilaksanakan secara daring melalui platform eLok pada 22 Februari 2025. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan, mahasiswa akan memperoleh E-sertifikat yang menjadi syarat wajib untuk memperoleh izin masuk laboratorium.


Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan seluruh mahasiswa yang mengikuti dapat memahami pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium, serta mampu menerapkan standar operasional yang telah ditetapkan. Pelatihan ini juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas penelitian dan praktik laboratorium di Departemen Perikanan UGM. Pelatihan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan memastikan praktik laboratorium yang aman, meningkatkan kompetensi mahasiswa, serta mendorong penggunaan bahan dan peralatan secara bertanggung jawab. Diharapkan, mahasiswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dalam berbagai kegiatan akademik dan riset sehingga menciptakan lingkungan laboratorium yang lebih aman dan kondusif.

Penulis: Aurelie Firlana Salsabilla
Editor: Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han)

1234…11
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY