Universitas Gadjah Mada
(The Expedition Podcast by Media Perikanan eps #1)
Cerita tentang perjalanan hidup selalu menjadi sebuah cerita yang menarik untuk didengar. Melalui cerita tersebut, kita dapat mengetahui latar belakang, perjuangan, hingga alasan dibalik profil seseorang. Oleh karena itu, Podcast Media Perikanan pada periode ini hadir dengan mengangkat tema “The Expedition” dimana para narasumber akan menyampaikan materi dengan dibalut cerita tentang perjalanan hidupnya.
Episode pertama The Expedition menghadirkan Mochammad Abdul Ghony (Aby). Aby merupakan seorang mahasiswa sarjana Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2022. Dalam podcast ini Aby bercerita mengenai ketertarikannya di bidang ilmu sosial. Ia mengungkapkan bahwa berdinamika dan menjadi bermanfaat bagi orang banyak mendatangkan suatu kebahagiaan tersendiri. “Menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri ketika saya dapat membagikan apa yang saya punya kepada orang-orang di sekitar saya”, ungkapnya.
Sebagai mahasiswa perikanan, Aby juga bercerita tentang ketertarikannya di bidang tersebut, khususnya terhadap sosial ekonomi masyarakat perikanan. Menurutnya, potensi bahari Indonesia yang masih sangat besar ini seharusnya membawa kesejahteraan yang baik bagi masyarakat yang berkecimpung di sektor tersebut. Namun, pada banyak kasus, masih sering dijumpai berbagai ketimpangan dengan masyarakat perikanan sebagai pihak yang dirugikan sehingga sulit untuk mencapai kesejahteraan. Hal ini lah yang membuat Aby tertarik untuk mengulik bagaimana dinamika masyarakat perikanan, baik nelayan maupun pembudi daya, dapat berjalan.
Saksikan selengkapnya di YouTube Media Perikanan UGM.
Departemen Perikanan Fakultas Pertanian turut merealisasikan Surat Edaran Universitas Gadjah Mada Nomor 871/UN1.P/KP.06.04/2024 tentang Penggunaan Busana Adat Daerah. Departemen Perikanan diwarnai dengan busana adat yang dikenakan oleh dosen, tenaga pendidik maupun mahasiswa. Agenda ini merupakan bentuk dari komitmen Universitas Gadjah Mada dalam melestarikan identitas budaya sebagai penguatan jati diri UGM sebagai Universitas Nasional dan Universitas Pusat Kebudayaan.
Dr. H. Suwarman Partosuwiryo, A.Pi, M.M., yang pada kesempatan ini mengenakan Busana Surjan berwarna kombinasi merah dan coklat dengan jarik putih bermotif khas Yogyakarta menjelaskan secara singkat latar belakang ditetapkannya hari Kamis Pon sebagai hari berbusana adat. “Dulunya tradisi berpakaian adat Jogja ini diselenggarakan setiap Kamis Pahing, namun setelah dikaji ulang hari jadi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta jatuh pada Hari Kamis Pon ”. Suwarman juga menambahkan bahwa tradisi ini harus terus dijalankan untuk tepat mengingat dan menjaga kebudayaan Yogyakarta agar tidak hilang.
Peringatan penggunaan baju adat yogyakarta setiap hari Kamis Pon juga disambut baik oleh mahasiswa yang terlihat antusias untuk berpartisipasi mengenakan pakaian adat di setiap Hari Kamis Pon. Tidak hanya mahasiswa yang berasal dari daerah Yogyakarta saja namun mahasiswa dari luar daerah yang tidak memiliki Busana Surjan terlihat turut mengenakan batik dari daerah mereka masing-masing.
Walaupun belum semua seluruh civitas akademika Departemen Perikanan UGM mengenakan busana adat pada Kamis Pon, mereka tetap antusias dan tertarik untuk mengenakannya di Kamis Pon selanjutnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan jiwa cinta kebudayaan bagi seluruh civitas akademika di Universitas Gadjah Mada khususnya Departemen Perikanan.