Departemen Perikanan UGM Gelar Studium Generale Bersama Kemenko Bidang Pangan Bahas Strategi Swasembada Pangan Berkelanjutan
Berita Selasa, 7 Oktober 2025
Yogyakarta, 7 Oktober 2025 – Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan Studium Generale pada Jumat, 7 Oktober 2025, dengan menghadirkan Muhamad Mawardi, S.Pt., M.T., selaku Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, sebagai narasumber utama. Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta, yang sebagian besar merupakan mahasiswa Departemen Perikanan UGM, serta peserta umum dari berbagai kampus dan instansi yang turut antusias mengikuti kegiatan. Studium generale ini menjadi sarana penting untuk memperluas wawasan sivitas akademika mengenai arah kebijakan pemerintah dalam mendukung swasembada pangan berkelanjutan, khususnya melalui penguatan sektor kelautan dan perikanan.
Dalam paparannya yang berjudul “Strategi Kebijakan Sektor Kelautan dan Perikanan dalam Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan”, Muhamad Mawardi menegaskan bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Beliau menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi produksi perikanan berkelanjutan lebih dari 12 juta ton per tahun, namun belum termanfaatkan secara optimal. Menurutnya, diperlukan pergeseran paradigma dari “pangan darat” menuju “pangan biru” sebagai solusi terhadap alih fungsi lahan, perubahan iklim, dan krisis gizi global. Melalui pendekatan inovatif seperti akuakultur modern, teknologi smart aquaculture, serta hilirisasi produk perikanan, potensi sumber daya laut Indonesia dapat dioptimalkan secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Mawardi memaparkan sejumlah program prioritas pemerintah dalam periode 2025–2029, di antaranya pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, revitalisasi tambak Pantura, serta pengembangan industri garam nasional. Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perikanan, memperkuat ketahanan pangan, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pesisir. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam mewujudkan ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan.
Pada sesi diskusi, Muhamad Mawardi turut mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di bidang kelautan dan perikanan. Ia menilai bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai inovator, komunikator, dan wirausahawan muda yang mampu membawa perubahan nyata bagi pembangunan maritim Indonesia. “Mahasiswa harus menjadi motor penggerak perubahan melalui penelitian, inovasi, dan kewirausahaan di sektor perikanan,” ujarnya. Ia menutup sesi dengan menegaskan bahwa laut adalah masa depan pangan Indonesia, dan keberhasilan swasembada pangan berkelanjutan akan sangat bergantung pada peran generasi muda dalam menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan bangsa. Kegiatan ini mendukung Tujuan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan pada point (3) Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan, (9) Infrastruktur, Industri, dan Inovasi, (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.