Kenal Perikanan 2025: Mahasiswa Baru Departemen Perikanan UGM Menyelami Dunia Perikanan dan Kelautan
Berita Sabtu, 23 Agustus 2025
Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melaksanakan kegiatan rutin tahunan bertajuk Kenal Perikanan yang ditujukan bagi mahasiswa baru angkatan 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Departemen Perikanan UGM dalam memberikan pengenalan awal mengenai dunia perikanan dan kelautan. Dengan melibatkan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan pendamping dari mahasiswa, kegiatan ini dirancang untuk memotivasi serta memperluas pemahaman mahasiswa baru terhadap potensi besar sektor perikanan nasional. Pelaksanaan Kenal Perikanan tahun ini berlangsung selama dua hari, yakni pada Jumat–Sabtu, 22–23 Agustus 2025. Total peserta yang terlibat mencapai 270 orang dengan rincian 227 mahasiswa baru, 50 dosen dan tenaga kependidikan, serta 10 pendamping. Jumlah tersebut menunjukkan tingginya dukungan dan antusiasme sivitas akademika dalam mendukung kegiatan ini.
Rangkaian kegiatan Kenal Perikanan dirancang dengan pendekatan lapangan melalui kunjungan ke berbagai lokasi di Kabupaten Jepara. Beberapa destinasi yang dikunjungi adalah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, sarana pasca panen rajungan, Poklahsar Teratai Desa Bandengan, dan PT. Guna Citra Kartika. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan nilai strategis dalam mencerminkan kondisi riil sektor perikanan. Dengan mengunjungi beragam titik rantai produksi dan pengolahan, mahasiswa memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai kompleksitas industri perikanan. Kegiatan ini sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa dunia perikanan tidak hanya sebatas teori, melainkan erat kaitannya dengan praktik lapangan dan keterlibatan masyarakat.
Di Pangkalan Pendaratan Ikan Ujung Batu, mahasiswa diperkenalkan pada aktivitas pendaratan hasil tangkapan nelayan yang menjadi pintu gerbang distribusi ikan laut. Melalui pengamatan langsung, mahasiswa dapat memahami dinamika kerja nelayan, proses sortir, serta rantai distribusi yang berlangsung di pelabuhan ikan. Sementara itu, kunjungan ke Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat inovasi teknologi budidaya, terutama komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi. Kegiatan ini membuka wawasan bahwa sektor budidaya tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan demikian, mahasiswa memperoleh gambaran nyata mengenai peran sentral budidaya dalam menopang keberlanjutan sektor perikanan nasional.
Tidak kalah menarik, kunjungan ke sarana pasca panen rajungan memberikan wawasan tentang pentingnya pengolahan hasil tangkapan untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan. Mahasiswa menyaksikan bagaimana rajungan diolah dengan standar tertentu agar kualitasnya tetap terjaga dan mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional. Selanjutnya, kunjungan ke Poklahsar Teratai di Desa Bandengan memperlihatkan kontribusi kelompok masyarakat dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah berbasis perikanan. Dari pengalaman ini, mahasiswa memahami bahwa pemberdayaan masyarakat dan kewirausahaan lokal memegang peran penting dalam penguatan ekonomi daerah. Terakhir, kunjungan ke PT Guna Citra Kartika memberikan perspektif tentang manajemen perusahaan perikanan berskala industri yang menekankan pentingnya efisiensi, profesionalisme, dan daya saing global.
Menurut penanggung jawab kegiatan, Dr. Olivia Yofananda, S.TP, pelaksanaan Kenal Perikanan tahun ini berlangsung lebih efektif dibandingkan tahun sebelumnya. Efektivitas tersebut terlihat dari padatnya jadwal yang dirancang secara efisien tanpa mengurangi substansi kegiatan. Dr. Olivia juga menekankan bahwa antusiasme mahasiswa sangat tinggi, ditunjukkan melalui keterlibatan aktif dalam setiap sesi kunjungan dan diskusi. Hal ini menjadi indikator positif bahwa mahasiswa baru memiliki semangat belajar yang besar serta rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia perikanan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat menempatkan dirinya dengan lebih baik ketika kelak memasuki dunia kerja. Pengalaman lapangan yang diperoleh selama kunjungan dapat menjadi bekal berharga untuk memahami prospek sekaligus tantangan yang akan dihadapi. Sektor perikanan yang dinamis menuntut lulusan untuk adaptif, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, Kenal Perikanan berperan penting dalam menanamkan kesadaran sejak dini mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh calon tenaga ahli di bidang perikanan.
Dengan adanya keberagaman lokasi, mahasiswa dapat membandingkan pola usaha, teknologi, serta tantangan yang dihadapi oleh setiap komunitas perikanan. Inovasi dalam desain kegiatan juga akan semakin memperkaya pengalaman belajar mahasiswa. Pada akhirnya, Kenal Perikanan diharapkan menjadi salah satu tradisi akademik yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif dan transformatif bagi generasi muda perikanan Indonesia. Kegiatan Kenal Perikanan ini juga sejalan dengan tujuan global atau SDGs pada poin ke-4 : Pendidikan Berkualitas, poin ke-9 : Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin ke-14 : Ekosistem Lautan.
Penulis: Rafi Sukma Aulia
Editor: Nahla Alfiatunnisa