• Tentang UGM
  • Faperta
  • DSSDI
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • Unit Bisnis delifiZ
  • Kemahasiswaan
    • KMIP
    • Bahari Pers
    • Selam Perikanan
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 2
Pos oleh :

Admin

CaReD Kembangkan Produk Perikanan di TTU

Berita Monday, 9 March 2020

Community, Resilience, and Economic Development (CaRED), program kerjasama antara Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru, akan mengembangkan produk perikanan berkelanjutan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kabupaten TTU sudah berjalan selama dua tahun.

Program yang bekerja sama dengan New Zealand Aid, UGM, Unimor dan Universitas of Otago ini merupakan program pemberdayaan masyarakat .
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif CaReD Programme Ali Awaludin. M.Eng, Ph.D, saat audiens dengan Pemerintah Kabupaten TTU di Aula Kantor Bupati, Selasa (29/8/2017).
Audiens ini melibatkan External Consultant of New Zealand Aid, Tim CaReD dan Pemkab TTU. Audiens dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Robertus Nahas. Hadir juga sejumlah pimpinan OPD.

Sumber

Underwater Photo Transect Learning

Berita Tuesday, 25 February 2020

Selam Perikanan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Sentra Selam Jogja mengadakan Belajar Bareng Coral Point Count with Excel Extension (CPCe) untuk monitoring terumbu karang menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 di Sentra Selam Yogyakarta. Kegiatan ini  diikuti oleh 15 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa dan staf dari berbagai universitas di Yogyakarta.

Kegiatan monitoring terumbu karang merupakan aktivitas penting dalam memantau perkembangan dan perubahan ekosistem terumbu karang. Monitoring menggunakan metode UPT merupakan metode yang memanfaatkan perkembangan teknologi, baik perkembangan teknologi kamera digital maupun teknologi piranti lunak komputer. Pengambilan data di lapangan hanya berupa foto-foto bawah air yang dilakukan dengan pemotretan menggunakan kamera digital bawah air, ataupun kamera digital biasa yang diberi pelindung tahan air (housing). Dari hasil monitoring tersebut data yang diperoleh lalu diolah menggunakan aplikasi CPCe. Software CPCe merupakan software free yang dapat digunakan untuk menganalisis foto untuk memperoleh data persentase tutupan karang hidup, kategori apendik lainnya, dan juga untuk menganalisis sampai tingkat spesies.

Materi dibawakan oleh Ika Ristiyani Madyaningrum, S.Si., M.Sc. selaku Instruktur Selam, Alfian Solihin selaku pegiat konservasi, dan Rim Karlina selaku pegiat konservasi. Selain pemaparan materi, dalam kegiatan ini peserta langsung mempraktekkan penggunaan aplikasi CPCe dalam pengolahan data UPT. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Oleh karena itu, pemateri mengharapkan kedepannya Selam Perikanan UGM dapat memfasilitasi kegiatan seperti ini lagi.

“Kami juga melakukan praktik kering pengambilan data dengan metode UPT secara langsung dan selanjutnya dilaksanakan pengolahan data menggunakan aplikasi CPCe,” terang Desi salah satu peserta kegiatan. Desi menyatakan banyak pengetahuan baru yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan tersebut khususnya untuk orang yang ingin melakukan penelitian tentang terumbu karang.

Pemaparan materi dalam kelas
Pemaparan materi dalam kelas
Simulasi setting transek terumbu karang
Simulasi setting transek terumbu karang
Foto bersama peserta belajar bareng
Foto bersama peserta belajar bareng

 

 

 

 

 

 

 

 

Kontributor: Lida

Belajar Bareng Underwater Photo Transect

Berita Sunday, 13 October 2019

Selam Perikanan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Sentra Selam Jogja mengadakan Belajar Bareng Coral Point Count with Excel Extension (CPCe) untuk monitoring terumbu karang menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019 di Sentra Selam Yogyakarta. Kegiatan ini  diikuti oleh 15 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa dan staf dari berbagai universitas di Yogyakarta.

Kegiatan monitoring terumbu karang merupakan aktivitas penting dalam memantau perkembangan dan perubahan ekosistem terumbu karang. Monitoring menggunakan metode UPT merupakan metode yang memanfaatkan perkembangan teknologi, baik perkembangan teknologi kamera digital maupun teknologi piranti lunak komputer. Pengambilan data di lapangan hanya berupa foto-foto bawah air yang dilakukan dengan pemotretan menggunakan kamera digital bawah air, ataupun kamera digital biasa yang diberi pelindung tahan air (housing). Dari hasil monitoring tersebut data yang diperoleh lalu diolah menggunakan aplikasi CPCe. Software CPCe merupakan software free yang dapat digunakan untuk menganalisis foto untuk memperoleh data persentase tutupan karang hidup, kategori apendik lainnya, dan juga untuk menganalisis sampai tingkat spesies.

Materi dibawakan oleh Ika Ristiyani Madyaningrum, S.Si., M.Sc. selaku Instruktur Selam, Alfian Solihin selaku pegiat konservasi, dan Rim Karlina selaku pegiat konservasi. Selain pemaparan materi, dalam kegiatan ini peserta langsung mempraktekkan penggunaan aplikasi CPCe dalam pengolahan data UPT. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Oleh karena itu, pemateri mengharapkan kedepannya Selam Perikanan UGM dapat memfasilitasi kegiatan seperti ini lagi.

“Kami juga melakukan praktik kering pengambilan data dengan metode UPT secara langsung dan selanjutnya dilaksanakan pengolahan data menggunakan aplikasi CPCe,” terang Desi salah satu peserta kegiatan. Desi menyatakan banyak pengetahuan baru yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan tersebut khususnya untuk orang yang ingin melakukan penelitian tentang terumbu karang.

Pemaparan materi dalam kelas
Pemaparan materi dalam kelas
Simulasi setting transek terumbu karang
Simulasi setting transek terumbu karang
Foto bersama peserta belajar bareng
Foto bersama peserta belajar bareng

 

 

 

 

 

 

 

 

Kontributor: Lida

Peringatan Dies Natalis ke-55 Departemen Perikanan UGM

Berita Sunday, 2 September 2018

Tidak terasa bahwa tanggal 1 September 2018 Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM telah memasuki usia yang ke 55 tahun. Berkaitan dengan peringatan dies natalis, Departemen Perikanan UGM telah menggelar serangkaian acara sebelum puncak acara dies tersebut. Dr. Nurfitri Ekantari, S.Pi., M.P, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa dalam peringatan Lustrum ke 11 Perikanan UGM kali ini adalah kegiatan aksi donor darah, pengabdian masyarakat dan perlombaan dan malam keakraban sebagai puncak dies.

 “Ada tiga kegiatan dies yang terkait pengabdian kepada masyarakat yaitu pembuatan gazebo edukasi mangrove, bersih embung dan penebaran ikan yang semuanya bertujuan untuk lebih mendekatkan dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pelestarian dan keberlanjutan ekosistem perairan” demikian ditambahkan oleh Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si. selaku sekretaris Departemen Perikanan UGM. Pengembangan gazebo edukasi dilakukan bersama Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B) Desa Tirtohargo, sebagai upaya untuk peningkatan pengetahuan konservasi mangrove dan mengenal potensi perairan dan perikanan di kawasan mangrove Baros, yang semua data dan informasi didasarkan dari hasil penelitian mahasiswa dan dosen. Ketua KP2B menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Departemen Perikanan UGM atas jalinan kerjasama dan dukungan terhadap upaya kelestarian mangrove di kawasan selatan Yogyakarta tersebut. Untuk kegiatan bersih embung dan penebaran ikan dilakukan di Embung Langensari Kota Yogyakarta dan Danau Bijak Wisdom Park Universitas Gadjah Mada. Ikan yang ditebar dalam embung dan danau ini terdiri dari berbagai macam jenis yang menempati posisi berbeda dalam jaring-jaring makanan sehingga diharapkan dapat mendukung kelestarian ekosistem embung secara optimal. Kegiatan yang dilakukan ini melibatkan kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen Perikanan UGM.

Dalam puncak kegiatan Dies Natalis ke 55 Perikanan UGM Jumat malam (31/8/2018), Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., selaku ketua departemen menyampaikan bahwa Departemen Perikanan UGM telah berupaya maksimal dalam berkontribusi untuk pembangunan perikanan skala regional dan nasional, mengembangkan jejaring nasional dan internasional, serta peran serta aktif dalam perhimpunan perguruan tinggi perikanan dan kelautan nasional dan regional ASEAN. Pada puncak dies tersebut juga disertai malam penghargaan kepada Ir. Supardjo SD, SU yang telah purna tugas dalam mengabdikan diri sebagai dosen Perikanan UGM selama 38 tahun 5 bulan, dan banyak berkontribusi antara lain pengembangan perikanan tangkap, pemberdayaan masyarakat pesisir dan nelayan serta pengembangan daerah transmigrasi perikanan/pertanian.

Pembukaan Bersih Embung Langensari Yogyakarta
Peresmian Gazebo Edukasi di Kawasan Mangrove Baros
Penebaran Ikan di Danau Bijak Wisdom Park Universitas Gadjah Mada

KolamKita.com Wins Gold in the 2018 Thailand’s Inventor Day

Berita Wednesday, 14 February 2018

Thailand’s Inventor Day is an international scale competition held by the National Research and Council of Thailand (NRCT). NRCT held Thailand’s Inventor Day 2018 as a challenge for participants to encourage them to solve abstract, difficult and hard problems with the tools they have through inventor competitions. Inventor is a competition to create ideas that are poured into activities that produce inventions, aimed at solving problems in society. This competition is open to all people in the world who care to work together to solve problems in society. Thailand’s inventor day 2018 was held at the BITEC (Bangkok International and Trade Center) on 2-6 February 2018 and 32 countries around the world were participated in and Indonesia was one of the participants.

UGM Fisheries Students also enlivened the event. The KolamKita.com team, chaired by Kharirotul Suhaila (Fisheries 2015) and consisting of Rasyidin Caniago (Fisheries 2016), Sahala Wahyu Wardana (Elins 2016), and Emma Nur Afifah (Computer Science 2014) brought innovation to meet all the needs of aquaculture. KolamKita.com is a social-minded platform that aims to increase production in Indonesia’s freshwater fish farming sector. KolamKita.com services consist of 3 main points, namely providing valid and up-to-date information on fish farming, providing fish farming needs and packages, and providing post-harvest fish marketing services.

KolamKita.com team won awards in the form of gold medals and special awards from the Polish state. The assessment of the gold medal award is conducted by judges who are highly competent in their fields, while the special award is obtained based on the interests of other countries with innovations brought by the KolamKita.com team. This victory is expected to trigger other achievement opportunities for UGM Fisheries students.

KolamKita.com team.
KolamKita.com team from Fisheries UGM.

 

 

 

 

 

 

 

KolamKita.com Meraih Emas pada Ajang Thailand’s Inventor Day 2018

Berita Wednesday, 14 February 2018

Thailand’s inventor day merupakan sebuah kompetisi inventor bertaraf internasional yang diadakan oleh National Research and Council of Thailand (NRCT). NRCT mengadakan Thailand’s inventor day 2018 sebagai tantangan bagi para peserta untuk mendorong mereka untuk menyelesaikan masalah yang abstrak, sukar dan keras dengan alat yang mereka miliki melalui kompetisi inventor. Inventor adalah kompetisi untuk membuat sesuatu ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi, bertujuan menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Kompetisi ini terbuka untuk seluruh masyarakat dunia yang peduli untuk bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah dalam masyarakat. Thailand’s inventor day 2018 diadakan di BITEC (Bangkok International and Trade Center) pada tanggal 2-6 Februari 2018 diikuti oleh 32 negara di seluruh dunia dan Indonesia menjadi salah satu pesertanya.

Mahasiswa Perikanan UGM turut memeriahkan ajang tersebut. Tim KolamKita.com yang diketuai oleh Kharirotul Suhaila (Perikanan 2015) serta beranggotakan Rasyidin Caniago (Perikanan 2016), Sahala Wahyu Wardana (Elins 2016), dan Emma Nur Afifah (Ilmu Komputer 2014) mengusung sebuah inovasi untuk memenuhi semua kebutuhan budidaya perikanan. KolamKita.com adalah sebuah platform berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan produksi di sektor budidaya ikan air tawar Indonesia. Layanan KolamKita.com terdiri dari 3 pokok utama yaitu menyediakan informasi budidaya ikan yang valid dan up to date, menyediakan kebutuhan dan paket budidaya ikan, serta menyediakan jasa marketing ikan pasca panen.

Tim KolamKita.com berhasil mendapatkan penghargaan berupa gold medal dan special award dari negara Polandia. Penilaian gold medal award dilakukan oleh para juri yang sangat berkompeten di bidangnya, sementara special award didapatkan berdasarkan ketertarikan negara lain dengan inovasi yang dibawakan oleh tim KolamKita.com. Kemenangan ini diharapkan dapat memicu peluang prestasi lainnya bagi mahasiswa Perikanan UGM.

Tim KolamKita.com dari Perikanan
Tim KolamKita.com

 

 

 

 

 

 

 

CaReD Kembangkan Produk Perikanan di TTU

Berita Friday, 1 September 2017

Community, Resilience, and Economic Development (CaRED), program kerjasama antara Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru, akan mengembangkan produk perikanan berkelanjutan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah Kabupaten TTU sudah berjalan selama dua tahun.

Program yang bekerja sama dengan New Zealand Aid, UGM, Unimor dan Universitas of Otago ini merupakan program pemberdayaan masyarakat .
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif CaReD Programme Ali Awaludin. M.Eng, Ph.D, saat audiens dengan Pemerintah Kabupaten TTU di Aula Kantor Bupati, Selasa (29/8/2017).
Audiens ini melibatkan External Consultant of New Zealand Aid, Tim CaReD dan Pemkab TTU. Audiens dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Robertus Nahas. Hadir juga sejumlah pimpinan OPD.

Sumber

2nd International Symposium on Marine and Fisheries Research

Berita Wednesday, 26 July 2017

Indonesia merupakan salah satu kontributor utama produksi perikanan dunia dan sebagai penghasil kedua ikan terbesar dari perikanan tangkap maupun akuakultur. Untuk tanaman air, khususnya rumput laut, FAO (2016) melaporkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang utama pertumbuhan produksi tanaman air dunia dengan pertumbuhan produksi rumput laut tahunan lebih dari 10 kali (2005-2014) dan menghasilkan produksi rumput laut sebesar 36.9% dari total produksi dunia pada tahun 2014. Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan luas samudra mencapai 5,8 juta km2, dengan lebih dari 17.504 pulau, dan garis pantai 95.185 km, garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Selain wilayah laut, Indonesia juga ditutupi oleh air tawar dengan luas total 55 juta hektar, yang terdiri dari 11,95 juta hektar sungai, 2,1 juta hektar danau dan waduk, dan 39,4 juta hektar rawa. Indonesia juga memiliki potensi perikanan dan kelautan yang besar, termasuk keanekaragaman hayati yang menjadi sumber vital bagi perkembangan ekonomi bangsa.

Diberkahi dengan luas perairan dan lautan, produksi perikanan Indonesia berpotensi ditingkatkan. Di sisi lain, peningkatan populasi dunia dan kebutuhan makanan dan gizi yang lebih baik akan meningkatkan permintaan produksi ikan. Rata-rata konsumsi ikan dunia terus meningkat, dari rata-rata 6 kg / kapita / tahun pada tahun 1950, menjadi 19.2 kg pada tahun 2012, dengan total konsumsi ikan meningkat dari 50 juta ton pada awal 1960 menjadi hampir tiga kali kenaikan jumlahnya. Pada 2014, tingkat konsumsi ikan di Indonesia adalah 38 Kg / kapita / tahun dari target nasional 40 Kg / kapita / tahun (KKP, 2015).

Fakta di atas menunjukkan gambaran yang jelas tentang peluang perikanan global, oleh karena itu pengembangan sektor perikanan harus diarahkan untuk membangun sektor perikanan yang maju, efisien, dan tangguh untuk memanfaatkan sumber daya perikanan dengan tanggung jawab. Pengembangan sektor perikanan juga diarahkan untuk memanfaatkan peluang pasar yang cukup besar. Upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dalam konteks ketahanan pangan (sumber protein) dan keamanan, menyediakan bahan baku industri, menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Sektor perikanan diharapkan bisa menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, sekaligus berkontribusi terhadap pasokan pangan global.

Sebagaimana diamanatkan dalam Pedoman Perilaku untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab (CCRF), pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan, termasuk kegiatan penangkapan, akuakultur, dan pasca panen harus diarahkan untuk menjaga kualitas, keragaman dan ketersediaan pangan untuk masa sekarang dan masa depan. Generasi. Oleh karena itu, setiap tahap pemanfaatan, budidaya dan kegiatan pasca panen harus didasarkan pada data dan informasi yang berasal dari penelitian yang terstruktur dan terencana, terukur, dan berkelanjutan. Pengembangan sains dan teknologi di sektor kelautan dan perikanan sangat dibutuhkan untuk memperbaiki dan menjamin efisiensi, serta keberlanjutan, produksi dan pemanfaatan sumber daya. Sinergi antara kegiatan penelitian dan pengembangan menjadi sangat penting sehingga hasil penelitian memberikan kontribusi nyata dalam memastikan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan global.

International Symposium on Marine and Fisheries Research (ISMFR) merupakan tindak lanjut dari kegiatan Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan) UGM yang rutin dilakukan setiap tahun oleh Departemen Perikanan UGM, dan tahun ini merupakan tahun ke-14. Berbekal pengalaman selama 14 tahun penyelenggaraan Semnaskan serta melihat antusiasme peserta dalam berpartisipasi dan peningkatan kualitas makalah dari tahun ke tahun, Departemen Perikanan UGM merasakan perlunya mengembangkan forum ilmiah ini ke ranah internasional. Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia turut berperan dalam menyumbang sektor perikanan dunia. Sejak tahun 1963, UGM telah mempromosikan pengembangan program studi perikanan seperti yang direalisasikan dengan pembentukan Departemen Perikanan. Dalam pembukaannya, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. menyampaikan Kontribusi Departemen Perikanan UGM dalam bidang perikanan diantaranya adalah kerjasama dengan Australia untuk menentukan wabah WSD di tambak udang kecil di Indonesia, memperbaiki pengelolaan kesehatan ikan dan protokol produksi di akuakultur ikan laut di Indonesia dan Australia. UGM juga telah berkolaborasi dengan Selandia Baru untuk melakukan pengembangan produk perikanan berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur. Kami juga berkolaborasi dengan Republik Salomon untuk memberikan pelatihan pengembangan rumput laut dan pengembangan produk. International Symposium on Marine and Fisheries Research (ISMFR) adalah seminar internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Perikanan UGM setiap dua tahun sekali. Kegiatan ISMFR mendukung penelitian unggulan UGM di bidang kelautan dan perikanan. Simposium internasional ini memberikan akses informasi dan pertukaran pengalaman dalam perikanan untuk mendukung transfer pengetahuan dan teknologi guna memperkuat sektor perikanan dunia.

ISMFR II diadakan pada tanggal 24-25 Juli 2017 di Eastparc Hotel. Tema simposium kali ini adalah “tropical marine and fisheries resources in a changing environment” dan terdiri dari empat sesi, yaitu Ilmu Kelautan, Manajemen Sumberdaya Perikanan, Budidaya, dan Teknologi Pengolahan Ikan. Ada 11 pembicara utama yang berasal dari Australia, Indonesia, Jepang, Korea, dan Malaysia. Jumlah peserta simposium adalah 154 dan berasal dari 5 negara yang berbeda, yaitu India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, dan Sri Lanka. Untuk ISMFR 2017, kami menerima 88 presenter oral dan 18 presenter poster. Sebagian besar peserta berasal dari universitas (134 peserta) dan sisanya dari lembaga penelitian/badan riset (14 peserta), LSM (3 peserta), dan kementerian dan pemkab (3 peserta).

Seminar Nasional Tahunan XIV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Berita Sunday, 23 July 2017

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Panjang garis pantai sebesar 81.000 km dengan luas laut mencapai 5,8 juta km2 (70% dari luas wilayah) menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk berkembang menjadi negara industri berbasis perikanan dan kelautan. Sektor perikanan dan kelautan telah berkontribusi penting dalam pergerakan perekonomian nasional melalui penyediaan sumber pangan, energi, dan lapangan kerja, menopang ketahanan pangan nasional dan menjaga keamanan wilayah dan teritorial Indonesia.

Pemanfaatan potensi dan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan Indonesia masih belum optimal. Perguruan tinggi dan lembaga riset sebagai agen pencetak dan pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan dan kelautan sangat dibutuhkan kontribusinya guna meningkatkan daya saing bangsa. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh berbagai lembaga ini diharapkan dapat dihilirkan untuk kemanfaatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan industri perikanan dan kelautan yang berdaya saing. Berdasarkan hal tersebut, diseminasi hasil penelitian melalui seminar atau berbagai pertemuan ilmiah lainnya diharapkan mampu memperkuat pertukaran informasi, komunikasi maupun sinergi dan kolaborasi antar peneliti sehingga memperkuat basis pengembangan keilmuan dan teknologi perikanan dan kelautan.

Dalam rangka berpartisipasi dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan dan kelautan, Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan forum ilmiah tahunan selama lebih dari satu dekade, berupa kegiatan Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM). Tahun ini Semnaskan UGM telah memasuki tahun ke-14. Kegiatan ini telah menjadi tradisi ilmiah dan forum bersama para peneliti perikanan dan kelautan di tanah air.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia Semnaskan XIV Tahun 2017 ini telah menseleksi lebih dari 339 abstrak hasil penelitian. Berdasarkan proses peer review oleh minimal 3 reviewer dari UGM, Perguruan Tinggi serta lembaga penelitian di tanah air terpilih 328 makalah yang akan dipresentasikan, baik oral maupun poster. Makalah-makalah tersebut dipresentasikan dalam 10 kelas paralel sesuai dengan topik penelitian, yaitu: (1) penyakit dan bioteknologi; (2) rekayasa dan genetika; (3) pakan dan biologi ikan; (4) biologi dan penangkapan; (5) kelautan; (6) manajemen sumberdaya perikanan A; (7) manajemen sumberdaya perikanan B; (8) sosial ekonomi; (9) pasca panen A; serta (10) pasca panen B.

Total peserta yang registrasi secara online pada tahun ini mencapai 344 peserta, dan 336 diantaranya telah hadir dan berpartisipasi dalam seminar hari ini. Peserta seminar tersebut berasal dari berbagai kepulauan nusantara, yaitu Sumatera (12% peserta), Jawa (69% peserta), Bali (3% peserta), Nusa Tenggara (1% peserta), Kalimantan (2% peserta), Sulawesi (10% peserta) dan Maluku (3% peserta). Peserta terbanyak tahun ini adalah dari kalangan akademisi (70% peserta) yang berasal dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (IPB, UNDIP, UGM, UNPAD, Universitas Pattimura, Universitas Riau, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas Satya Negara Indonesia, Universitas Ma Chung, Politeknik Negeri Jember, STT Kelautan Balik Diwa Makasar, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Bangka Belitung, Universitas Dr. Soetomo, Universitas Halu Oleo, Universitas Muhammadiyah Parepare, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Kristen Duta Wacana, dll). Peserta juga berasal dari kalangan peneliti (29% peserta) dari berbagai instansi penelitian seperti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan Perikanan,  Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Palembang, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautandan Perikanan, Balai Penelitian Budidaya Air Payau Situbondo, Balai Penelitian dan Observasi Laut, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar Bogor, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Depok, Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, balai Riset Perikanan Laut, dll. Pada tahun ini, Semnaskan juga dihadiri oleh peserta dari lembaga pemerintah, seperti Sekretariat Wakil Presiden, Bappeda Kota Bitung, Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi DIY, Dinas Perikanan Sleman, serta para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY.

Seminar dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017 di Auditorium Prof. Dr. Harjono Danoesastro dan kompleks Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM. Seminar menghadirkan dua pembicara kunci, yaitu Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. dari UGM yang memaparkan tentang perkembang riset terkini mengenai komponen bioaktif yang berasal dari mikro- dan makroalgae di Indonesia serta masalah dan peluang pengembangannya di masa yang akan datang, dan Dr. Ir. Akhmad Fairus Maisoni, M.Si. dari Balai Besar Budidaya Perikanan Air Payau Jepara sebagai peneliti dan pelaku industri perikanan yang memaparkan kondisi nyata di Indonesia berkaitan dengan potensi, peluang dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan industri budidaya salah satu mikroalgae, yaitu Spirulina sp. Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. menyampaikan bahwa laut Indonesia memiliki sumberdaya hayati yang melimpah dan sangat potensial sebagai sumber komponen bioaktif yang dapat digunakan dalam berbagai bidang industri. Namun demikian, di Indonesia, teknologi dalam menjaga stabilitas komponen bioaktif, khususnya yang akan diaplikasikan di bidang perikanan, masih perlu pengembangan lebih lanjut. Salah satu teknologi yang sudah dikembangkan oleh Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. berupa mikro- dan nanoenkapsulasi. Selain teknologi untuk mempertahankan komponen bioaktif, peluang lain yang perlu dikembangkan adalah dari sisi budidaya sumber komponen bioaktif itu sendiri. Dr. Fairus memaparkan bahwa Spirulina adalah komoditas dengan bioaktivitas melimpah yang bisa dikembangkan di perairan tawar maupun asin, dengan produktivitas 2,0 – 3,0 ton/ha/bulan. Saat ini, Spirulina utamanya diproduksi oleh India, USA, Myanmar, Thailand dan China. Kepemilikan wilayah perairan yang luas menjadi peluang yang besar bagi Indonesia untuk ikut andil dalam produksi Spirulina dunia. Semnaskan XIV ini diselenggarakan oleh Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM dengan kontribusi sponsorship dari PT. CJ Cheiljedang Feed Semarang.

Short Training on Fisheries Management: Managing Fisheries for Economic Benefits

Berita Friday, 21 October 2016

img-20161020-wa00012742

 

Silakan mengisi formulir pada http://ugm.id/gl2016

1234…6
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY