• Tentang UGM
  • Faperta
  • IT Center
  • Perpustakaan
  • LPPM
  • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
Departemen Perikanan
  • Profil
    • Staff
    • Tentang Kami
    • Struktur Organisasi
    • Kerja Sama
  • Akademik
    • Program Studi Akuakultur
    • Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik
    • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
    • Program Studi Magister Ilmu Perikanan
  • Berita
  • Fasilitas
    • Laboratorium
    • Inkubator Mina Bisnis
    • delifiZ
  • Organisasi
    • KMIP
    • Selam Perikanan
    • Bahari Pers
  • Download
    • Prosedur Persuratan
    • Prosedur Akademik Sarjana
    • Prosedur Akademik Pascasarjana
  • Beranda
  • Berita
  • hal. 7
Arsip:

Berita

Seminar Nasional Tahunan XIV Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

Berita Minggu, 23 Juli 2017

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Panjang garis pantai sebesar 81.000 km dengan luas laut mencapai 5,8 juta km2 (70% dari luas wilayah) menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk berkembang menjadi negara industri berbasis perikanan dan kelautan. Sektor perikanan dan kelautan telah berkontribusi penting dalam pergerakan perekonomian nasional melalui penyediaan sumber pangan, energi, dan lapangan kerja, menopang ketahanan pangan nasional dan menjaga keamanan wilayah dan teritorial Indonesia.

Pemanfaatan potensi dan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan Indonesia masih belum optimal. Perguruan tinggi dan lembaga riset sebagai agen pencetak dan pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan dan kelautan sangat dibutuhkan kontribusinya guna meningkatkan daya saing bangsa. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh berbagai lembaga ini diharapkan dapat dihilirkan untuk kemanfaatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan industri perikanan dan kelautan yang berdaya saing. Berdasarkan hal tersebut, diseminasi hasil penelitian melalui seminar atau berbagai pertemuan ilmiah lainnya diharapkan mampu memperkuat pertukaran informasi, komunikasi maupun sinergi dan kolaborasi antar peneliti sehingga memperkuat basis pengembangan keilmuan dan teknologi perikanan dan kelautan.

Dalam rangka berpartisipasi dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan dan kelautan, Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM menyelenggarakan forum ilmiah tahunan selama lebih dari satu dekade, berupa kegiatan Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan UGM). Tahun ini Semnaskan UGM telah memasuki tahun ke-14. Kegiatan ini telah menjadi tradisi ilmiah dan forum bersama para peneliti perikanan dan kelautan di tanah air.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia Semnaskan XIV Tahun 2017 ini telah menseleksi lebih dari 339 abstrak hasil penelitian. Berdasarkan proses peer review oleh minimal 3 reviewer dari UGM, Perguruan Tinggi serta lembaga penelitian di tanah air terpilih 328 makalah yang akan dipresentasikan, baik oral maupun poster. Makalah-makalah tersebut dipresentasikan dalam 10 kelas paralel sesuai dengan topik penelitian, yaitu: (1) penyakit dan bioteknologi; (2) rekayasa dan genetika; (3) pakan dan biologi ikan; (4) biologi dan penangkapan; (5) kelautan; (6) manajemen sumberdaya perikanan A; (7) manajemen sumberdaya perikanan B; (8) sosial ekonomi; (9) pasca panen A; serta (10) pasca panen B.

Total peserta yang registrasi secara online pada tahun ini mencapai 344 peserta, dan 336 diantaranya telah hadir dan berpartisipasi dalam seminar hari ini. Peserta seminar tersebut berasal dari berbagai kepulauan nusantara, yaitu Sumatera (12% peserta), Jawa (69% peserta), Bali (3% peserta), Nusa Tenggara (1% peserta), Kalimantan (2% peserta), Sulawesi (10% peserta) dan Maluku (3% peserta). Peserta terbanyak tahun ini adalah dari kalangan akademisi (70% peserta) yang berasal dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta (IPB, UNDIP, UGM, UNPAD, Universitas Pattimura, Universitas Riau, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Mulawarman, Universitas Satya Negara Indonesia, Universitas Ma Chung, Politeknik Negeri Jember, STT Kelautan Balik Diwa Makasar, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Bangka Belitung, Universitas Dr. Soetomo, Universitas Halu Oleo, Universitas Muhammadiyah Parepare, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Kristen Duta Wacana, dll). Peserta juga berasal dari kalangan peneliti (29% peserta) dari berbagai instansi penelitian seperti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan Perikanan,  Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum Palembang, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautandan Perikanan, Balai Penelitian Budidaya Air Payau Situbondo, Balai Penelitian dan Observasi Laut, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar Bogor, Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Depok, Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumber Daya Ikan, balai Riset Perikanan Laut, dll. Pada tahun ini, Semnaskan juga dihadiri oleh peserta dari lembaga pemerintah, seperti Sekretariat Wakil Presiden, Bappeda Kota Bitung, Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi DIY, Dinas Perikanan Sleman, serta para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY.

Seminar dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017 di Auditorium Prof. Dr. Harjono Danoesastro dan kompleks Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM. Seminar menghadirkan dua pembicara kunci, yaitu Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. dari UGM yang memaparkan tentang perkembang riset terkini mengenai komponen bioaktif yang berasal dari mikro- dan makroalgae di Indonesia serta masalah dan peluang pengembangannya di masa yang akan datang, dan Dr. Ir. Akhmad Fairus Maisoni, M.Si. dari Balai Besar Budidaya Perikanan Air Payau Jepara sebagai peneliti dan pelaku industri perikanan yang memaparkan kondisi nyata di Indonesia berkaitan dengan potensi, peluang dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan industri budidaya salah satu mikroalgae, yaitu Spirulina sp. Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. menyampaikan bahwa laut Indonesia memiliki sumberdaya hayati yang melimpah dan sangat potensial sebagai sumber komponen bioaktif yang dapat digunakan dalam berbagai bidang industri. Namun demikian, di Indonesia, teknologi dalam menjaga stabilitas komponen bioaktif, khususnya yang akan diaplikasikan di bidang perikanan, masih perlu pengembangan lebih lanjut. Salah satu teknologi yang sudah dikembangkan oleh Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. berupa mikro- dan nanoenkapsulasi. Selain teknologi untuk mempertahankan komponen bioaktif, peluang lain yang perlu dikembangkan adalah dari sisi budidaya sumber komponen bioaktif itu sendiri. Dr. Fairus memaparkan bahwa Spirulina adalah komoditas dengan bioaktivitas melimpah yang bisa dikembangkan di perairan tawar maupun asin, dengan produktivitas 2,0 – 3,0 ton/ha/bulan. Saat ini, Spirulina utamanya diproduksi oleh India, USA, Myanmar, Thailand dan China. Kepemilikan wilayah perairan yang luas menjadi peluang yang besar bagi Indonesia untuk ikut andil dalam produksi Spirulina dunia. Semnaskan XIV ini diselenggarakan oleh Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM dengan kontribusi sponsorship dari PT. CJ Cheiljedang Feed Semarang.

Short Training on Fisheries Management: Managing Fisheries for Economic Benefits

Berita Jumat, 21 Oktober 2016

img-20161020-wa00012742

 

Silakan mengisi formulir pada http://ugm.id/gl2016

International Symposium on Marine and Fisheries Research

Berita Jumat, 10 April 2015

ISMFR Poster

Sustainable Seafood Production and Consumption to Enhance Global Food Security

 

We welcomes participant to submit extended abstracts for oral or poster presentation in the field of marine and fisheries science. The scope of this symposium will cover following topics: aquaculture, marine natural product, fisheries biology and management, fish disease, biotechnology, seafood processing technology, seafood safety, capture fisheries and fisheries socio-economics. Other related topics are welcomed. The symposium comprise of plenary, oral, and poster sessions. The keynote speakers are Prof. Richard Whittington (Faculty of Veterinary Science, University of Sydney) Australia, Prof. Kazuya Nagasawa (Graduate School of Biosphere Science, Hiroshima University, Japan), Prof. Kim Sang-Moo (Gangneung-Wonju National University, Republic of Korea, Fermented fish product), Dr. Warapa Mahakarnchanakul (Faculty of Agro-Industry, Kasetsart University, Thailand), Dr. Didier Montet (CIRAD, France).  The symposium will be held in August 7, 2015 (Friday) at Fisheries Department, Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University
Address: Jl. Flora Gd-A4, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia 55281.

INTERNATIONAL SYMPOSIUM ON MARINE AND FISHERIES RESEARCH

 

 

Forum Diskusi Akuakultur Sidat Nasional (FDASN) III

Berita Selasa, 12 Agustus 2014

FGD Sidat Nasional III

[download id="7" data="download_link"]

 

National Betta Contest 2013

Berita Minggu, 1 September 2013

IMG_6509National Betta Contest diselenggarakan pada 1 September 2013, sebagai salah satu kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke 50 Perikanan UGM. Kontes ini menjadi sarana bagi para penghobi, pemula maupun pembudidaya ikan cupang untuk saling bertemu, berbagi pengalaman sekaligus meningkatkan nilai jual ikan cupang. Jumlah ikan yang dipertandingkan dalam kontes ini adalah 450 ekor, berasal dari berbagai wilayah di Indonesia antara lain Medan, Palembang, Jakarta, Yogyakarta, Kalimantan Tengah.

Kontes terdiri dari berbagai kategori yang disesuaikan dengan karakter warna ikan cupang. Penilaian ikan terutama didasarkan pada keindahan warna, keserasian bentuk badan, gerakan ikan, lebar serta proporsi ekor dan sirip. Grand champion kontes cupang meliputi Kelas Serit/crowntail, Plakat, Halfmoon, Baby dan Giant. Grand champion dimenangkan oleh Hendry Sutrisno yang mendapatkan hadiah uang tunai serta Piala Raja (Piala Gubernur DIY) sebagai penghargaan kepada juara umum.

_DSC8758 “Kontes Betta Nasional ini sangat menarik bagi para penghobis ikan cupang dalam meningkatkan keindahan dan nilai jual ikan cupang di Indonesia. Banyak para penghobis maupun pemula yang saling bertukar informasi dan pengalaman di bidang budidaya ikan cupang. Hal ini tentunya dapat mendorong masyarakat untuk menjadi generasi yang gemar ikan hias. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila acara ini diadakan setiap tahun” ujar Eka Satria selaku ketua panitia. Dengan adanya acara seperti ini, hobiis maupun masyarakat umum diharapkan dapat lebih mengenal dan menggemari ikan hias sehingga dapat menumbuhkembangkan generasi gemar ikan hias di Indonesia.

IMG_6893_DSC6596 _DSC6589 P9019842 IMG_7079 IMG_7056 IMG_6916 IMG_6811 IMG_6808

Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2013

Berita Minggu, 1 September 2013

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikaji dan dikembangkan oleh berbagai institusi riset diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat pengguna sehingga akan memberikan manfaat, nilai ekonomi dan kesejahteraan yang besar. Institusi riset tersebut diharapkan mampu menyebarluaskannya kepada publik, baik dalam skala nasional maupun internasional. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tanggal 31 Agustus 2013, Jurusan Perikanan menyelenggarakan forum ilmiah Seminar Nasional Tahunan X Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (Semnaskan_UGM X) yang bekerja sama dengan Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan KKP.  Pelaksanaan Semnaskan kali ini terasa sangat istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun emas serta peluncuran buku sejarah dan aktivitas yang telah dilakukan Jurusan Perikanan UGM.

Dalam sambutannya, ketua panitia Dr. Eko Setyobudi menegaskan bahwa perjalanan panjang semnaskan hingga usia mencapai 1 dekade tidak lepas dari respon positif, dukungan dan berpartisipasi berbagai pihak, yang salah satunya ditunjukkan perkembangan peserta dan makalah yang dipresentasikan. Rata-rata peserta yang hadir dalam Semnaskan_UGM dalam 10 tahun pelaksanaannya adalah 338,  sedangkan pada pelaksanaan yang kesepuluh ini, seminar diikuti oleh 444 peserta yang berasal dari 92 lembaga/intansi di seluruh wilayah Indonesia.

Pertemuan ini mengundang dua pembicara kunci yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Dr. Ir. Djumanto, M.Sc. Dalam tulisan berjudul “Menuju Negara Maritim, Menyemai Generasi Bahari” yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY,  Sri Sultan HB X menegaskan bahwa jika kita berkehendak menggeser orientasi pembangunan menuju skala dunia maka harus mulai memperkuat basis pendidikan bidang kelautan, oleh karena itu revitalisasi Semangat Nusantara Bahari perlu segera dibangkitkan kembali guna mempercepat kebangkitan Indonesia. Sementara itu, Dr. Ir. Djumanto, M.Sc. menyampaikan berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan serta langkah-langkah pengelolaan yang dapat dilakukan terhadap  sumberdaya ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya perairan Sungai Opak.

Registrasi Peserta Seminar
Registrasi Peserta Seminar
Sambutan Ketua Panitia, Eko Setyobudi, Ph.D.
Sambutan Ketua Panitia, Eko Setyobudi, Ph.D.
Keynote Speech Sultan HB X dibacakan oleh dr. Andung Prihadi, M.Kes.
Keynote Speech Sultan HB X dibacakan oleh dr. Andung Prihadi, M.Kes.
Keynote Speech oleh Dr. Djumanto
Keynote Speech oleh Dr. Djumanto
Acara Pembukaan
Acara Pembukaan
Seminar Kelas
Seminar Kelas

 

 

 

Kuliah Umum PT Matahari Sakti

Berita Jumat, 5 April 2013

PT. Matahari Sakti merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pakan untuk budidaya ikan air tawar, udang dan ikan laut. Selain sebagai produsen pakan, PT. Matahari Sakti saat ini juga mengembangkan sayapnya pada industri budidaya sebagai produsen benih ikan berkualitas. Lele Masamo merupakan salah satu produk unggulan benih ikan yang telah dikenalkan kepada masyarakat.

Dalam rangka “Setengah Abad” Perikanan UGM, PT. Matahari Sakti turut serta meramaikannya dengan datang langsung ke Jurusan Perikanan UGM dan memberikan Kuliah Umum. Kuliah umum yang diadakan pada tanggal Kamis 4 April 2013 disampaikan langsung oleh Manager Marketing Bapak Ir. Purnomo dan Manager Hatchery Bapak Fauzul Mubin.

Dalam kuliahnya, Bapak Ir. Purnomo menyampaikan banyak hal mengenai strategi mahasiswa dalam rangka meningkatkan daya saing setelah lulus nanti. “Mahasiswa harus memiliki brand image yang baik” begitu kata beliau. Beliau juga menyebutkan bahwa generasi muda merupakan salah satu motor penggerak yang potensial dalam meningkatkan dan memajukan industri perikanan.

Lain dengan Bapak Ir. Purnomo, Bapak Fauzul Mubin lebih banyak menyampaikan mengenai teknologi-teknologi yang teah diterapkan dalam Hatchery PT. Matahari Sakti. Salah satu teknologi yang sedang digalakkan adalah system bioflock. Pakan yang diberikan kepada ikan atau udang budidaya secara nyata tidak dapat dikonsumsi habis 100%. Pasti akan selalu ada sisa yang apabila mengendap pada dasar kolam terlalu lama akan berbahaya pada budidaya itu sendiri. Dengan sistem bioflock, sisa paka tadi dapat dimanfaatkan kembali oleh ikan/udang budidaya dalam bentuk floc. Selain itu, beliau juga memperkenalkan 2 strain ikan budidaya yang dikembangkan oleh PT. Matahari Sakti yaitu Lele Masamo dan Nila Mentaris. PT. Matahari Sakti hingga saat ini telah berhasil mengawinkan indukan Lele dan Nila yang baik yang menghasilkan benih-benih dengan kualitas baik. Beliau memberikan garansi bahwa benih-benih yagn dihasilkan memiliki daya tahan, nafsu makan dan pertumbuhan yang baik.

Pada akhirnya, mahasiswa disuguhi betapa besarnya peluang usaha dibidang budidaya dan diharapkan kelak lulusan dari Perikanan UGM dapat menjadi entrepreneur dibidang perikanan yang handal dan berdaya saing.

Minitrip SD Kanisius Demangan Baru di IMB Perikanan UGM

Berita Rabu, 27 Maret 2013

Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh selama proses pembelajaran di kelas, SD Kanisius Demangan Baru, Yogyakarta mengadakan kunjungan (minitrip) di Inkubator Mina Bisnis (IMB), yang dikelola oleh Jurusan Perikanan UGM. Peserta kegiatan diikuti oleh siswa kelas 3 sejumlah kurang lebih 100 orang yang didampingi oleh 30 guru dan orang tua murid.

Selama berada di Inkubator Mina Bisnis (IMB), siswa melihat secara langsung kegiatan budidaya ikan, mulai dari pembenihan hingga pembesaran ikan. Selain itu juga dilakukan kunjungan ke Laboratorium Teknologi Ikan untuk melihat proses pasca panen dan pengolahan ikan. Materi-materi dalam kegiatan minitrip ini disampaikan oleh para mahasiswa dan dosen Perikanan UGM yang dikemas dengan bahasa yang luwes dalam suasana santai sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh anak-anak.

Sebagai suatu catatan, disamping pengembangan sebagai pusat pendidikan, pelatihan dan kewirausahaan, Inkubator Mina Bisnis (IMB) juga berfungsi sebagai wahana rekreasi dan edukasi bagi masyarakat umum, khususnya  generasi muda dan anak-anak untuk lebih mengenal dunia ikan dan perikanan.

Belajar Membenihkan Lele Memberi Makan Ikan Belajar Membuat Kaki Naga

Rilis UGM: Peringati Usia Setengah Abad, Jurusan Perikanan ingin Jadi Fakultas

Berita Rabu, 20 Maret 2013

Pemukulan Kentongan Tanda Dimulainya Peringatan 50th Perikanan UGM
Pemukulan Kentongan Tanda Dimulainya Peringatan 50th Perikanan UGM (Foto; Humas UGM)

YOGYAKARTA – Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian UGM, berencana mengajukan proposal kepada Senat Akademik Universitas untuk berubah menjadi Fakultas. Langkah tersebut dilakukan untuk merespon kebutuhan sumber daya manusia di bidang perikanan dan kelautan serta kesiapan jurusan untuk menjadi fakultas. Menurut Ketua jurusan Perikanan, Prof. Dr. Ir. Rustadi, M.Sc., Perikanan UGM sudah memenuhi syarat untuk menjadi Fakultas. “Jumlah dosen Perikanan ada 28 orang. Sekitar 60% doktor dan 3 profesor. Kini 5 orang tengah menempuh doktor. Ini sudah memenuhi syarat untuk mengajukan menjadi fakultas,” kata Rustadi saat memperingati setengah abad perikanan UGM, Selasa (19/3), di selasar jurusan Perikanan.

Rustadi menceritakan, Perikanan UGM sudah pernah mengajukan proposal yang sama pada tahun 1996. Namun kala itu, dengan alasan efsiensi dan pendanaan karena adanya rencana perubahan status UGM menjadi PT BHMN, usulan tersebut belum dapat dipenuhi oleh pihak universitas. “Dalam waktu dekat, kita akan mengajukan kembali,” tegasnya.

Dia menambahkan, dirinya akan berkordinasi dengan Dekan dan Senat Fakultas untuk meninjau isi proposal pengajuan menjadi fakultas yang akan diajukan ke tingkat universitas.

Menanggapi usulan tersebut, Dekan Pertanian UGM, Dr. Jamhari, SP., MP., menegaskan dirinya akan mendukung dan mengawal usulan tersebut. Namun demikian, dia meminta jurusan Perikanan untuk melakukan perombakan proposal usulan dengan mencantumkan roadmap yang jelas terkait kesiapan Perikanan untuk menjadi fakultas. “Karena banyak hal yang harus dilakukan, dari dukungan kelembagaan, infrastruktur, sumber daya hingga finansial,” katanya.

Jamhari mengakui, keinginan Perikanan yang sejak lama untuk menjadi fakultas sudah seharusnya direalisasikan karena Indonesia membutuhkan sumberdaya manusia di bidang perikanan dan kelautan. “Hampir 2/3 luas willayah Indonesia adalah perairan,” katanya.

Dalam rangka peringatan setengah abad Perikanan UGM, dilaksanakan beberapa rangkaian acara diantaranya, penerbitan buku 50 tahun Perikanan UGM ‘Mendidik Generasi Bahari’, Pertemuan Ilmiah 350 Peneliti Se-Indonesia, Fish Expo, Temu Alumni dan Family Gathering. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Sumber

Peringatan Setengah Abad Perikanan UGM “Mendidik Generasi Bahari”

Berita Selasa, 19 Maret 2013

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 99 Tahun 1963 pada tanggal 1 September 1963, Fakultas Pertanian membuka Bagian Perikanan dan beberapa jurusan baru. Dengan demikian, setengah abad sudah Jurusan Perikanan UGM berdiri. Selama 50 tahun melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang perikanan dan kelautan, Jurusan Perikanan terus berupaya mendidik generasi-generasi terbaik bangsa untuk dapat menjadi ahli dalam Budidaya Perikanan, Manajemen Sumberdaya Perikanan dan  Pengolahan Hasil Perikanan.

Dalam rangka peringatan setengah abad tersebut, Jurusan Perikanan UGM akan menyelenggarakan rangkaian acara berupa Penerbitan Buku 50 Tahun Perikanan UGM Mendidik Generasi Bahari, Pertemuan Ilmiah dalam bentuk diskusi dan studium generale yang akan diisi oleh peneliti dan praktisi bidang perikanan dan kelautan dari dalam dan luar negeri, Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan ke-10, yang merupakan agenda tahunan dalam mendeseminasikan berbagai hasil peneilitan bidang perikanan dan kelautan yang dihadiri para peneliti dari seluruh wilayah nusantara, aneka lomba ilmiah dan olah raga, fish expo, temu alumni seluruh angkatan, dan family gathering pada puncak Dies Natalis pada tanggal 1 September 2013. Selain kegiatan rutin bulanan, sebagian besar agenda tersebut akan dikemas dalam pekan dies yang akan dilaksanakan pada 26 Agustus – 1 September 2013 mendatang.

Penanaman Pohon Bodhi
Penanaman Pohon Bodhi

Sebagai tanda diawali kegiatan perikanan Setengah Abad Perikanan UGM, pada tanggal 19 Maret 2013, akan diadakan acara pembukaan. Acara tersebut diisi dengan penanaman pohon bodhi sebagai simbol konservasi, perlindungan dan penyediaan air bagi lingkungan, yang ditanam oleh Ir. Djoko Tribawono, M.Si dan Ir. Sudadi MS sebagai alumni pertama Jurusan Perikanan, serta penebaran ikan lokal air tawar di kolam Lembah UGM. Pembukaan acara ini akan dilakukan oleh Dekan Fakultas Pertanian Dr. Jamhari, S.P., M.P. dengan pukulan kentongan dan pelepasan balon ke udara.

1…5678910
Universitas Gadjah Mada

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian

Universitas Gadjah Mada
Gedung A4, Jl. Flora, Bulaksumur,Yogyakarta, 55281
 +62274-551218
 fish@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY